Meraih Kesuksesan Dengan Optimis, Ikhtiar, Dan Tawakal
Tuesday, September 17, 2019
Edit
Optimis, ikhtiar, dan tawakal merupakan budpekerti terpuji yang harus dimiliki setiap mukmin. Ketiganya menjadi kunci meraih kesuksesan hidup, baik di dunia maupun akhirat. Semua insan niscaya ingin meraih kesuksesan tersebut. Oleh sebab itu, penting untuk mengamalkan ketiga sifat mulia ini dalam kehidupan sehari-hari.
Sikap optimis akan menambah semangat dan kekuatan dalam meraih cita-cita. Tidak cukup hanya optimis, harus ada perjuangan positif guna meraih impian tersebut. Setelah berusaha sekuat tenaga dan berdoa, pasrahkan kesudahannya kepada Allah Swt. Kepasrahan kepada Allah Swt. akan menciptakan hidup kita damai dan senantiasa bersyukur. Tidak sedikit orang yang berprasangka jelek kepada Allah Swt. sebab impian atau keinginannya tidak tercapai. Allah Swt. Maha Berkehendak, insan hanya sanggup berusaha sedangkan Allah Swt. yang menentukan.
A. Optimis
Optimis ialah sifat orang yang mempunyai harapan positif dalam menghadapi segala hal atau persoalan. Kebalikan dari optimis ialah pesimis, yang berarti sifat orang yang selalu berpandangan negatif dalam menghadapi segala hal atau persoalan. Sifat optimis termasuk sikap terpuji yang harus dimiliki seorang muslim. Karena sifat optimis akan selalu melahirkan pikiran positif dan prasangka baik kepada Allah. Ciri-ciri orang yang bersifat optimis antara lain sebagai berikut :
B. Ikhtiar
Ikhtiar ialah berusaha bersungguh-sungguh untuk mencapai suatu harapan, keinginan, atau cita-cita. Contoh-contoh ikhtiar ialah sebagai berikut.
Usaha-usaha tersebut merupakan kepingan penting yang harus dilakukan oleh manusia.
C. Tawakal
Tawakal artinya berserah diri kepada Allah atas hasil perjuangan kita sesudah berusaha dengan sungguh-sungguh dan berdoa. Dengan kata lain tawakal ialah berserah diri kepada Allah dengan bersungguh-sungguh sesudah melaksanakan perjuangan atau ikhtiar.
Ayat-ayat berikut ini berisi pesan-pesan mulia terkait dengan optimis, ikhtiar dan tawakal. Bacalah ayat yang mulia ini dengan tartil !
a.Q.S. Az-Zumar/39 : 53
Jadi, setiap perbuatan yang bertentangan dengan al-Qur'an dan al-Hadis ialah perbuatan melampaui batas atau perbuatan dosa. Dosa kecil ataupun dosa besar yang pernah dilakukan seseorang harus segera dimintakan ampunan (magh!rah) kepada Allah Swt. Allah Swt. mempunyai sifat Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
b. Q.S. An-Najm /53 : 39-42
c. Q.S. Ali-Imran/3 : 159
berusaha dan berdoa supaya mendapat rahmat dari Allah Swt.
Usaha-usaha untuk mendapat rahmat Allah Swt. diantaranya dengan selalu mendekatkan diri kepada-Nya, melaksanakan semua perintah dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Sikap optimis akan menambah semangat dan kekuatan dalam meraih cita-cita. Tidak cukup hanya optimis, harus ada perjuangan positif guna meraih impian tersebut. Setelah berusaha sekuat tenaga dan berdoa, pasrahkan kesudahannya kepada Allah Swt. Kepasrahan kepada Allah Swt. akan menciptakan hidup kita damai dan senantiasa bersyukur. Tidak sedikit orang yang berprasangka jelek kepada Allah Swt. sebab impian atau keinginannya tidak tercapai. Allah Swt. Maha Berkehendak, insan hanya sanggup berusaha sedangkan Allah Swt. yang menentukan.
A. Optimis
Optimis ialah sifat orang yang mempunyai harapan positif dalam menghadapi segala hal atau persoalan. Kebalikan dari optimis ialah pesimis, yang berarti sifat orang yang selalu berpandangan negatif dalam menghadapi segala hal atau persoalan. Sifat optimis termasuk sikap terpuji yang harus dimiliki seorang muslim. Karena sifat optimis akan selalu melahirkan pikiran positif dan prasangka baik kepada Allah. Ciri-ciri orang yang bersifat optimis antara lain sebagai berikut :
- Memilki harapan yang baik pada ketika sebelem melaksanakan suatu pekerjaan.
- Melakukan sesuatu dengan sepenuh hati dan rasa senang.
- Mensyukuri keberhasilannya dan mengevaluasi kekurangannya.
- Melihat segala sesuatu sebagai sebuah kesempatan, peluang, dan kemungkinan.
- Dalam situasi sulit selalu menganggap masih ada kesempatan untuk berhasil.
- Memiliki wajah berseri-seri dan gampang tersenyum
B. Ikhtiar
Ikhtiar ialah berusaha bersungguh-sungguh untuk mencapai suatu harapan, keinginan, atau cita-cita. Contoh-contoh ikhtiar ialah sebagai berikut.
- Orang yang ingin berilmu harus berusaha dengan rajin belajar.
- Orang yang ingin hidup berkecukupan harus berusaha dengan rajin bekerja.
- Orang yang ingin mempunyai tabungan harus berusaha hidup ekonomis atau mengurangi pengeluaran.
- Orang yang ingin sehat harus berusaha dengan rajin menjaga kebersihan dan berolah raga.
- Orang yang sedang sakit dan ingin sembuh harus berobat.
Usaha-usaha tersebut merupakan kepingan penting yang harus dilakukan oleh manusia.
C. Tawakal
Tawakal artinya berserah diri kepada Allah atas hasil perjuangan kita sesudah berusaha dengan sungguh-sungguh dan berdoa. Dengan kata lain tawakal ialah berserah diri kepada Allah dengan bersungguh-sungguh sesudah melaksanakan perjuangan atau ikhtiar.
Ayat-ayat berikut ini berisi pesan-pesan mulia terkait dengan optimis, ikhtiar dan tawakal. Bacalah ayat yang mulia ini dengan tartil !
a.Q.S. Az-Zumar/39 : 53
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ ﴿ ٥٣
“Katakanlah, “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kau berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosadosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang” (Q.S. Az-Zumar/39 : 53)Di dalam ayat ini Allah Swt. menyeru hamba-hamba-Nya yang melampaui batas semoga tidak berputus asa dari rahmat Allah Swt. Perbuatan yang melampaui batas artinya ialah perbuatan dosa, perbuatan yang melanggar hukum-hukum Allah Swt. Hukum dan ketentuan Allah sudah tertulis di dalam al-Qur'an dan al-Hadis.
Jadi, setiap perbuatan yang bertentangan dengan al-Qur'an dan al-Hadis ialah perbuatan melampaui batas atau perbuatan dosa. Dosa kecil ataupun dosa besar yang pernah dilakukan seseorang harus segera dimintakan ampunan (magh!rah) kepada Allah Swt. Allah Swt. mempunyai sifat Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
b. Q.S. An-Najm /53 : 39-42
وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَىٰ ٣٩
وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَىٰ ٤٥
ثُمَّ يُجْزَاهُ الْجَزَاءَ الْأَوْفَىٰ ٤١
وَأَنَّ إِلَىٰ رَبِّكَ الْمُنْتَهَىٰ ٤٢
وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَىٰ ٤٥
ثُمَّ يُجْزَاهُ الْجَزَاءَ الْأَوْفَىٰ ٤١
وَأَنَّ إِلَىٰ رَبِّكَ الْمُنْتَهَىٰ ٤٢
“Dan bahwa insan hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya (39). Dan bergotong-royong usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya) (40). Kemudian akan diberi jawaban kepadanya dengan jawaban yang paling sempurna(41). Dan bergotong-royong kepada Tuhanmulah kesudahannya (segala sesuatu) (42).”(Q.S. An-Najm /53 : 39-42)Melalui ayat ini Allah Swt. berjanji akan memberi jawaban tepat kepada orang yang mau berusaha keras. Setiap perjuangan atau ikhtiar untuk memenuhi kebutuhan hidup hendaknya diawali dengan niat sebab Allah Swt. semata. Seorang pedagang menjajakan dagangannya di pasar dengan penuh harap akan mendapatkanrezeki banyak.
c. Q.S. Ali-Imran/3 : 159
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ ١٥٩
“Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah menyayangi orang yang bertawakal.”" (Q.S. Ali-Imran /3 : 159).Ayat ini mengandung pesan-pesan mulia bagi umat Nabi Muhammad saw. Melalui ayat ini Allah Swt. menyatakan bahwa Rasulullah saw. mempunyai kepribadian yang lemah lembut, santun, dan berbudi pekerti luhur. Akhlak mulia Rasulullah saw. tersebut merupakan rahmat dari Allah Swt. Rahmat Allah Swt. merupakan karunia sangat berharga bagi kehidupan seorang manusia. Kita harus
berusaha dan berdoa supaya mendapat rahmat dari Allah Swt.
Usaha-usaha untuk mendapat rahmat Allah Swt. diantaranya dengan selalu mendekatkan diri kepada-Nya, melaksanakan semua perintah dan menjauhi larangan-larangan-Nya.