Pengertian Dan Jenis Forum Sosial
Wednesday, September 18, 2019
Edit
Lembaga sosial ialah forum yang mengatur rangkaian tata cara dan mekanisme dalam melaksanakan hubungan antar insan ketika mereka menjalani kehidupan bermasyarakat dengan tujuan mendapat keteraturan hidup. Pada masa praaksara, kebutuhan masyarakat sangat sederhana, kehidupan hanya sekadar bagaimana memenuhi kebutuhan makan minum, kawasan tinggal, kebutuhan seksual, dan pinjaman dari bahaya binatang buas. Saat ini masyarakat tidak lagi hanya sekadar memenuhi kebutuhan akan makanan, pakaian, dan perumahan, akan tetapi terdapat banyak kebutuhan lain menyerupai kebutuhan untuk rekreasi, keadilan, keamanan, pendidikan dan lain sebagainya.
Terbentuknya forum sosial berawal dari kebutuhan masyarakat akan keteraturan kehidupan bersama. Meningkatnya kegiatan insan dalam memanfaatkan sumber daya alam mengharuskan adanya suatu forum yang mengatur kegiatan tersebut. Karena tanpa ada hukum yang jelas, aktivitas manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam sanggup berakibat jelek bagi alam dan bagi insan itu sendiri. Dengan adanya forum sosial pemanfaatan sumber daya alam sanggup efisien dan maksimal. Lembaga sosial mempunyai sejumlah ciri atau karakteristik. Ciri-ciri umum dari forum sosial ialah :
Lembaga sosial di masyarakat yang ada di masyarakat bentuknya majemuk menyerupai keluarga, forum pendidikan, forum ekonomi, forum politik, dan forum agama. Setiap forum mempunyai fungsi yang berbeda-beda dan mempunyai hubungan yang saling melengkapi. Berikut ini beberapa forum sosial yang ada di masyarakat.
1. Keluarga
Keluarga merupakan unit sosial yang terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anaknya. Seorang ayah biasanya merupakan kepala keluarga dan tulang punggung keluarga. Ayah mempunyai kewajiban memenuhi kebutuhan anak-anaknya.
Ibu bersebagai pendamping kepala keluarga dalam menjaga keutuhan dan keharmonisan rumah tangganya. Keluarga merupakan kawasan sosialisasi pertama bagi anak. Di lingkungan keluarga, anak mulai dilatih dan diperkenalkan cara-cara hidup bersama dengan orang lain. Ia diajak memahami lingkungan yang lebih luas ,sehingga pada saatnya nanti seorang anak benar-benar siap untuk hidup dalam masyarakat. Oleh orang tuanya, anak diperkenalkan hukum dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat
Ciri-ciri suatu keluarga antara lain sebagai berikut :
2. Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan merupakan forum atau kawasan berlangsungnya proses pendidikan atau mencar ilmu mengajar yang dilakukan dengan tujuan untuk mengubah tingkah laris individu menuju ke arah yang lebih baik melalui interaksi dengan lingkungan sekitar. Jalur pendidikan ialah proses yang dilalui akseptor didik untuk berbagi potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Jalur penddikan yang kita kenal ialah jalur Pendidikan Sekolah atau yang dikenal dengan Pendidikan formal. Jalur Pendidikan Luar Sekolah di dalamnya ada pendidikan non formal dan informal.
Lembaga pendidikan mencakup jenjang pra-sekolah hingga ke jenjang pendidikan tinggi. Lembaga pendidikan sanggup dikatakan sebagai forum sosial lanjutan sehabis keluarga. Melalui forum pendidikan, anak akan dikenalkan mengenai kehidupan bermasyarakat yang lebih luas. Anak juga akan mencar ilmu bagaimana cara memanfaatkan, mengolah, dan menghemat sumber daya alam.
Jenjang pendidikan ialah tahapan pendidikan yang ditetapkan menurut tingkat perkembangan akseptor didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. Jenjang pendidikan yang ada di negara kita ialah sebagai berikut.
Lemabaga-pendidikan mengalami perkembangan mengikuti perkembangan manusia. Pada masa pra abjad nenek moyang bangsa Indonesia belum mengenal budaya tulis, bahagia berburu, berpindah-pindah. Pendidikan di masa ini ialah ihwal segala cara untuk bertahan hidup (seperti menciptakan api) dan berkenalan dengan alam raya.
Pada masa bercocok tanam perkembangan pendidikan dimulai dari cara hidup menetap, kemudian mencar ilmu meramu hasil buruan, kemudian berkembang lagi dengan mencar ilmu bercocok tanam di lahan sekitar kawasan yang mereka tinggali. Selanjutnya mereka mulai mencoba menciptakan peralatan untuk mempermudah hidup. Misalnya, alat yang tadinya berbahan kerikil garang dirubah menjadi lebih halus. Terakhir, masa ini ditandai dengan adanya sistem kepercayaan (animisme dan dinamisme).
Pada zaman Hindu dan Buddha, perkembangan pendidikan diubahsuaikan dengan sentra pertumbuhan masyarakat Hindu dan Budha yang berkembang bersama kerajaan besar yang ada di Jawa dan Sumatra. Pada masa Hindu-Budha ini, kaum Brahmana merupakan golongan yang menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran. Materi pelajaran yang diberikan ketika itu antara lain: teologi, bahasa dan sastra, ilmu-ilmu kemasyarakatan, ilmu perbintangan, ilmu pasti, perhitungan waktu, seni bangunan, seni rupa dan lain-lain.
Pola pendidikannya mengambil model asrama khusus, dengan kemudahan mencar ilmu menyerupai ruang diskusi dan seminar. Beberapa peninggalan karya sastra yang sempat lahir pada zaman Hindu-Buddha antara lain : Arjuna Wiwaha karya Mpu Kanwa, BharataYudha karya Mpu Sedah , Hariwangsa karya Mpu Panuluh, Gatotkacasraya karya Mpu Panuluh, Smaradhahana karya Mpu Dharmaja, Negara Kertagama karya Mpu Prapanca, Arjunawijaya karya Mpu Tantular, Sotasoma karya Mpu Tantular, dan Pararaton.
Begitu pula pada masa awal agama Islam masuk di Nusantara, pendidikan dan pengajaran pun mengalami pembiasaan dengan aliran agama Islam. Pendidikan masa Islam diawali dengan pendidikan di berkelahi atau surau. Materi yang diajarkan bersifat dasar dimulai dengan mempelajari abjad dalam huruf arab. Murid-murid diajar secara individual dan menghadap pada guru satu persatu, dengan duduk bersila di sekeliling guru.
Pendidikan yang dilakukan di Langgar kemudian bermetamorfosis pesantren, murid-murid (santri) yang mencar ilmu diasramakan dalam suatu kompleks yang dinamakan pondok Pesantren. Materi pelajarannya berupa dasar kepercayaan dan keyakinan Islam dan kewajiban-kewajiban bagi pemeluk Islam. Berkembang lagi menjadi madrasah, forum pendidikan modern, mengikuti perkembangan zaman. Ketiga sistem pendidikan ini, semenjak agama Islam masuk ke Indonesia hingga kini masih tetap bertahan.
3. Lembaga Ekonomi
Lembaga ekonomi ialah forum yang mengatur hubungan antar insan dalam pemenuhan kebutuhan pokok. Lembaga ekonomi bertujuan mengatur bidang-bidang ekonomi dalam rangka mencapai kehidupan yang sejahtera dan terpenuhinya kebutuhan masyarakat. Secara sederhana forum ekonomi sanggup diklasifikasikan sebagai berikut:
4. Lembaga Politik
Lembaga politik ialah uatu tubuh khusus yang mengatur pelaksanaan kekuasaan dan wewenang yang menyangkut kepentingan masyarakat. Lembaga politik sanggup berbentuk pemerintahan yang berperan sebagai pemelihara keamanan dan ketertiban, serta melayani dan melindungi masyarakat. Beberapa forum politik yang ada di negara kita antara laian sebagai berikut.
5. Lembaga Agama
Lembaga Agama ialah sistem keyakinan dan praktik keagamaan dalam masyarakat. Agama intinya kegiatan insan untuk berafiliasi dengan Tuhannya. Pendidikan agama menutun invidu untuk berprilaku baik terhadap sesama manusia, mahkluk hidup lain dan alam sekitar. Beberapa forum agama yang ada di Indonesia antara lain sebagai berikut.
Harus disadari bahwa sumber daya alam ialah karunia Tuhan yang diberikan kepada insan dan harus disyukuri. Salah satu caranya dengan memelihara kelestarian alam.
Terbentuknya forum sosial berawal dari kebutuhan masyarakat akan keteraturan kehidupan bersama. Meningkatnya kegiatan insan dalam memanfaatkan sumber daya alam mengharuskan adanya suatu forum yang mengatur kegiatan tersebut. Karena tanpa ada hukum yang jelas, aktivitas manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam sanggup berakibat jelek bagi alam dan bagi insan itu sendiri. Dengan adanya forum sosial pemanfaatan sumber daya alam sanggup efisien dan maksimal. Lembaga sosial mempunyai sejumlah ciri atau karakteristik. Ciri-ciri umum dari forum sosial ialah :
- Lembaga sosial biasanya mempunyai kekekalan tertentu yang berlangsung lama. Hal ini terjadi alasannya ialah adanya anggapan bahwa forum sosial berisi sekumpulan norma-norma yang harus dipertahankan. Norma tersebut diperlukan untuk mengatur kehidupan atau hubungan antar manusia, contohnya kehidupan atau hubungan dalam keluarga.
- Lembaga sosial mempunyai satu atau lebih tujuan tertentu, contohnya forum pendidikan mempunyai tujuan untuk mentransfer nilai, norma, dan ilmu pengetahuan kepada generasi berikutnya.
- Lembaga sosial mempunyai sejumlah perangkat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, contohnya bendera atau lambang pada forum politik, uang sebagai alat tukar pada forum ekonomi, dan lain-lain.
- Lembaga sosial di masyarakat yang ada di masyarakat bentuknya majemuk menyerupai keluarga, forum pendidikan, forum ekonomi, forum politik, dan forum agama. Setiap forum mempunyai fungsi yang berbeda-beda dan mempunyai hubungan yang saling melengkapi.
Lembaga sosial di masyarakat yang ada di masyarakat bentuknya majemuk menyerupai keluarga, forum pendidikan, forum ekonomi, forum politik, dan forum agama. Setiap forum mempunyai fungsi yang berbeda-beda dan mempunyai hubungan yang saling melengkapi. Berikut ini beberapa forum sosial yang ada di masyarakat.
1. Keluarga
Keluarga merupakan unit sosial yang terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anaknya. Seorang ayah biasanya merupakan kepala keluarga dan tulang punggung keluarga. Ayah mempunyai kewajiban memenuhi kebutuhan anak-anaknya.
Ibu bersebagai pendamping kepala keluarga dalam menjaga keutuhan dan keharmonisan rumah tangganya. Keluarga merupakan kawasan sosialisasi pertama bagi anak. Di lingkungan keluarga, anak mulai dilatih dan diperkenalkan cara-cara hidup bersama dengan orang lain. Ia diajak memahami lingkungan yang lebih luas ,sehingga pada saatnya nanti seorang anak benar-benar siap untuk hidup dalam masyarakat. Oleh orang tuanya, anak diperkenalkan hukum dan nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat
Ciri-ciri suatu keluarga antara lain sebagai berikut :
- Merupakan suatu kelompok sosial yang terdiri dari banyak sekali usia dan jenis kelamin.
- Minimal 2 orang dari mereka mempunyai hubungan sebagai suami dan istri yang diakui oleh masyarakat dan mepunyai anggota keluarga melalui suatu ijab kabul yang sah.
- Mempunyai seperangkat hukum sosial tetentu yang diakui dan dijalankan gotong royong oleh seluruh anggota keluarga.
- Mempunyai fungsi pokok, diantaranya fungsi reproduksi, ekonomi,sosialisasi dan perlindungan.
- Menempati kawasan tertentu dalam jangka waktu tertentu.
2. Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan merupakan forum atau kawasan berlangsungnya proses pendidikan atau mencar ilmu mengajar yang dilakukan dengan tujuan untuk mengubah tingkah laris individu menuju ke arah yang lebih baik melalui interaksi dengan lingkungan sekitar. Jalur pendidikan ialah proses yang dilalui akseptor didik untuk berbagi potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Jalur penddikan yang kita kenal ialah jalur Pendidikan Sekolah atau yang dikenal dengan Pendidikan formal. Jalur Pendidikan Luar Sekolah di dalamnya ada pendidikan non formal dan informal.
Lembaga pendidikan mencakup jenjang pra-sekolah hingga ke jenjang pendidikan tinggi. Lembaga pendidikan sanggup dikatakan sebagai forum sosial lanjutan sehabis keluarga. Melalui forum pendidikan, anak akan dikenalkan mengenai kehidupan bermasyarakat yang lebih luas. Anak juga akan mencar ilmu bagaimana cara memanfaatkan, mengolah, dan menghemat sumber daya alam.
Jenjang pendidikan ialah tahapan pendidikan yang ditetapkan menurut tingkat perkembangan akseptor didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. Jenjang pendidikan yang ada di negara kita ialah sebagai berikut.
- Pendidikan anak usia dini (PAUD)
- Pendidikan dasar (SD/MI)
- Pendidikan menengah (SMP/MTs, SMA/MA)
- Pendidikan tinggi.
Lemabaga-pendidikan mengalami perkembangan mengikuti perkembangan manusia. Pada masa pra abjad nenek moyang bangsa Indonesia belum mengenal budaya tulis, bahagia berburu, berpindah-pindah. Pendidikan di masa ini ialah ihwal segala cara untuk bertahan hidup (seperti menciptakan api) dan berkenalan dengan alam raya.
Pada masa bercocok tanam perkembangan pendidikan dimulai dari cara hidup menetap, kemudian mencar ilmu meramu hasil buruan, kemudian berkembang lagi dengan mencar ilmu bercocok tanam di lahan sekitar kawasan yang mereka tinggali. Selanjutnya mereka mulai mencoba menciptakan peralatan untuk mempermudah hidup. Misalnya, alat yang tadinya berbahan kerikil garang dirubah menjadi lebih halus. Terakhir, masa ini ditandai dengan adanya sistem kepercayaan (animisme dan dinamisme).
Pada zaman Hindu dan Buddha, perkembangan pendidikan diubahsuaikan dengan sentra pertumbuhan masyarakat Hindu dan Budha yang berkembang bersama kerajaan besar yang ada di Jawa dan Sumatra. Pada masa Hindu-Budha ini, kaum Brahmana merupakan golongan yang menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran. Materi pelajaran yang diberikan ketika itu antara lain: teologi, bahasa dan sastra, ilmu-ilmu kemasyarakatan, ilmu perbintangan, ilmu pasti, perhitungan waktu, seni bangunan, seni rupa dan lain-lain.
Pola pendidikannya mengambil model asrama khusus, dengan kemudahan mencar ilmu menyerupai ruang diskusi dan seminar. Beberapa peninggalan karya sastra yang sempat lahir pada zaman Hindu-Buddha antara lain : Arjuna Wiwaha karya Mpu Kanwa, BharataYudha karya Mpu Sedah , Hariwangsa karya Mpu Panuluh, Gatotkacasraya karya Mpu Panuluh, Smaradhahana karya Mpu Dharmaja, Negara Kertagama karya Mpu Prapanca, Arjunawijaya karya Mpu Tantular, Sotasoma karya Mpu Tantular, dan Pararaton.
Begitu pula pada masa awal agama Islam masuk di Nusantara, pendidikan dan pengajaran pun mengalami pembiasaan dengan aliran agama Islam. Pendidikan masa Islam diawali dengan pendidikan di berkelahi atau surau. Materi yang diajarkan bersifat dasar dimulai dengan mempelajari abjad dalam huruf arab. Murid-murid diajar secara individual dan menghadap pada guru satu persatu, dengan duduk bersila di sekeliling guru.
Pendidikan yang dilakukan di Langgar kemudian bermetamorfosis pesantren, murid-murid (santri) yang mencar ilmu diasramakan dalam suatu kompleks yang dinamakan pondok Pesantren. Materi pelajarannya berupa dasar kepercayaan dan keyakinan Islam dan kewajiban-kewajiban bagi pemeluk Islam. Berkembang lagi menjadi madrasah, forum pendidikan modern, mengikuti perkembangan zaman. Ketiga sistem pendidikan ini, semenjak agama Islam masuk ke Indonesia hingga kini masih tetap bertahan.
3. Lembaga Ekonomi
Lembaga ekonomi ialah forum yang mengatur hubungan antar insan dalam pemenuhan kebutuhan pokok. Lembaga ekonomi bertujuan mengatur bidang-bidang ekonomi dalam rangka mencapai kehidupan yang sejahtera dan terpenuhinya kebutuhan masyarakat. Secara sederhana forum ekonomi sanggup diklasifikasikan sebagai berikut:
- Sektor Agraris mencakup kegiatan pertanian, menyerupai sawah, perladangan, perikanan, dan peternakan.
- Sektor Industri ditandai dengan kegiatan produksi barang. Sektor ini membutuhkan forum ekonomi yang saling berafiliasi dan saling bergantung dalam satu sistem contohnya pabrik mobil, pabrik makanan, dan lainnya.
- Sektor Perdagangan merupakan kegiatan penyaluran barang dari produsen ke konsumen. Sektor ini berbagi tatanan sosial untuk menjalin hubungan antara pembeli dan penjual. Di sektor ini diatur cara memperoleh keuntungan, cara pembelian baik secara kontan maupun kredit, dan memupuk semangat kewirausahaan.
4. Lembaga Politik
Lembaga politik ialah uatu tubuh khusus yang mengatur pelaksanaan kekuasaan dan wewenang yang menyangkut kepentingan masyarakat. Lembaga politik sanggup berbentuk pemerintahan yang berperan sebagai pemelihara keamanan dan ketertiban, serta melayani dan melindungi masyarakat. Beberapa forum politik yang ada di negara kita antara laian sebagai berikut.
- Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
- Presiden dan Wakil Presiden
- Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
- Dewan Pertimbangan Agung (DPA)
- Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
- Mahkamah Agung (MA)
- Pemerintahan Daerah
5. Lembaga Agama
Lembaga Agama ialah sistem keyakinan dan praktik keagamaan dalam masyarakat. Agama intinya kegiatan insan untuk berafiliasi dengan Tuhannya. Pendidikan agama menutun invidu untuk berprilaku baik terhadap sesama manusia, mahkluk hidup lain dan alam sekitar. Beberapa forum agama yang ada di Indonesia antara lain sebagai berikut.
- Islam : Majelis Ulama Indonesia (MUI)
- Kristen : Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI)
- Katolik : Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI)
- Hindu : Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI)
- Buddha : Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi)
- Khonghucu: Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin)
Harus disadari bahwa sumber daya alam ialah karunia Tuhan yang diberikan kepada insan dan harus disyukuri. Salah satu caranya dengan memelihara kelestarian alam.