Potensi Sumber Daya Tanah

Tanah sebagai lapisan kulit bumi yang lunak dan gembur yang berasal dari batuan induk. Tanah mempunyai lapisan-lapisan yang berbeda warna hingga ke dalam terdapat serpihan keras yang sulit ditembus disebut batuan induk.. Tanah merupakan tempat kita melaksanakan aneka macam aktivitas. Di atas tanah, insan bercocok tanam, membangun rumah, membangun jalan, dan lain-lain. Tanah juga menjadi materi untuk menciptakan bangunan, jalan, dan lain-lain. Ternyata tanah bermacam-macam cirinya, tidak hanya warnanya, tetapi juga tekstur, struktur, kedalaman, usia, dan lain-lain.

Tanah terbentuk dari materi induk atau batuan. Bahan induk sanggup berupa batuan beku maupun batuan sedimen. Tanah yang terbentuk dari batuan beku berasal dari lava yang keluar dari gunung berapi kemudian membeku. Batuan yang telah membeku tersebut selanjutnya terkena efek cuaca, terutama panas dan hujan. Batuan kemudian hancur dan terbentuklah tanah.

Hancurnya batuan sanggup juga terjadi lantaran adanya flora yang akarnya bisa menghancurkan batuan. Tanah juga sanggup terbentuk dari batuan sedimen. Batuan sedimen tersebut mengalami pemadatan, menjadi keras, dan kemudian hancur oleh efek cuaca (suhu, hujan, kelembaban, dan lain-lain).

Proses pembentukan tanah yaitu perubahan dari materi induk menjadi lapisan tanah. Perkembangan tanah dari materi induk yang padat menjadi materi induk yang supaya lunak, selanjutnya berangsur angsur menjadi tanah pada lapisan bawah (subsoil) dan lapisan tanah serpihan atas (topsoil), dalam jangka waktu usang hingga ratusan tahun hingga ribuan tahun. 

Tahap pertama dari proses pembentukan tanah yaitu proses pelapukan. Pelapukan tanah digolongkan dalam tiga bentuk :
  • Pelapukan fisik sering disebut juga alterasi yakni proses pemecahan dan pelembutan batuan tanpa mengalami perubahan susunan kimia dan tidak ada pembentukan mineral baru.
  • Pelapukan kimia yaitu proses pelapukan dan penguraian pecahan-pecahan batuan dan mineral-mineral ke dalam unsur-unsur penyusunnya yang biasa disertai dengan pembentukan mineral-mineral baru.
  • Pelapukan biologis yaitu pelapukan yang disebabkan kegiatan tumbuhan dan hewan, baik yang tingkat tinggi maupun yang tingkat rendah. Dalam proses pemecahan batuan induk menjadi tanah terjadi acara hidup organisme. Bakteri autotrof dan lumut-lumut pada waktu mati menjadi materi organik bagi kehidupan organisme yang lain. Tumbuhan tingkat tinggi berperan dengan acara akar-akarnya masuk dicelah-celah retakan batuan dan seterusnya.
Tanah yang terus mengalami proses pelapukan akan makin tebal atau dalam. Usia tanah sanggup ditentukan dari ketebalan atau kedalaman tanah, makin tebal atau dalam, makin bau tanah usia tanah tersebut. Usia tanah juga sanggup dilihat dari warna dan banyaknya lapisan atau horizon tanah. Warna tanah berubah sehingga tanah yang mempunyai horizon tanah yang banyak sanggup dikatakan tanah tersebut telah mengalami perkembangan lanjut atau berusia tua. Biasanya, tanah yang berusia bau tanah berwarna kemerah-merahan, sedangkan tanah yang muda berwarna bubuk atau kehitaman sesuai dengan batuan yang menjadi materi atau asal pembentukan tanah tersebut.

Sebaran Jenis tanah di Indonesia berbeda – beda atau tidak sama, dikarenakan keadaan alam (Iklim / curah hujan, letak geografis, letak astronomis, dan letak geologis. Keadaan Alam juga mensugesti SDA suatu wilayah negara.
  • Indonesia mempunyai Tanah Vulkanik dikarenakan Indonesia mempunyai banyak gunung atau dilalui oleh 2 jalur pegunungan, 
  • Indonesia juga mempunyai Tanah Bukan Vulkanik atau Tertier lantaran Indonesia kaya akan SDA, dan 
  • Indonesia juga mempunyai Tanah Organik lantaran di Indonesia terdapat banyak rawa – rawa yang luas.
Berdasarkan sifat batuan induknya, secara umum tanah di Indonesia sanggup dibedakan menjadi: (a) tanah dengan materi induk vulkanik, (b) tanah dengan materi induk bukan vulkanik, (c) tanah organik atau humus.

a. Tanah dengan Bahan Induk Vulkanik
Tanah vulkanik terbentuk dari material vulkanik yang dikeluarkan gunung berapi ketika meletus. Material vulkanik yang dikeluarkan gunung berapi terdiri atas lava dan lahar. Lava yaitu magma yang mencapai permukaan bumi melalui letusan gunung berapi. Istilah lava juga berarti anutan batuan yang cair yang mengalir dari kawah. Lahar yaitu adonan air dan batuan yang menuruni lereng gunung berapi sebagai akhir adanya gaya gravitasi.

Tanah vulkanik terbentuk dari material vulkanik sesudah melalui proses pelapukan yang sangat lama. Biasanya, tanah vulkanik lebih subur dibandingkan dengan jenis tanah lainnya. Oleh lantaran itulah, tempat yang berada di sekitar gunung berapi merupakan tempat pertanian yang subur.

Sebaran tanah vulkanik sangat bersesuaian dengan sebaran gunung berapi di Indonesia. Sebaran gunung berapi umumnya terdapat di Sumatra, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara serta sejumlah tempat di Sulawesi dan Maluku. Dengan demikian, sebaran tanah vulkanik terdapat di Pulau Sumatra sepanjang Bukit Barisan, Pulau Jawa kecuali di utara Pegunungan Kendeng (Bojonegoro), Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur kecuali Pulau Sumba dan Timor. Selain itu, tanah vulkanik terdapat juga di Maluku kecuali Kepulauan Kei dan Aru, dan serpihan utara Sulawesi.
 Tanah sebagai lapisan kulit bumi yang lunak dan gembur yang berasal dari batuan induk Potensi Sumber Daya Tanah
b. Tanah dengan Bahan Induk Bukan Vulkanik (Tanah Tertier)
Bahan induk dari tanah ini yaitu bukan hasil acara atau letusan gunung berapi. Sebaran tanah berbahan induk bukan vulkanik terletak di tempat berikut.
  • Sebelah timur dari rangkaian pegunungan di Sumatra (Pegunungan Bukit Barisan), Bangka, Belitung, Kepulauan Riau, dan lain-lain.
  • Bagian utara Jawa Timur (sebelah utara Pegunungan Kendeng) dan Madura.
  • Bagian kecil dari Bali dan Nusa Tenggara Timur (Sumba, Timor).
  • Sebagian besar wilayah Sulawesi.
  • Kalimantan dan sebagian besar Papua.
  • Sebagian besar Maluku.
c. Tanah Organik
Tanah organik merupakan tanah yang berasal dari sisa-sisa flora maupun hewan. Kandungan materi organik tanah sangat bervariasi, dari yang rendah hingga tinggi/sangat tinggi. Faktor-faktor yang mensugesti besarnya kandungan materi organik tanah antara lain: iklim, tipe penggunaan lahan, bentuk lahan, kegiatan manusia. Tanah organik terdiri dari tanah humus dan tanah gambut. Beberapa hal yang perlu kita ketahui perihal tanah humus :
  • Proses terbentuknya : dari hasil pembusukan bahan-bahan organik.
  • Ciri-ciri : warna kehitaman, gampang basah,mengandung materi organik, sangat subur.
  • Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian.
  • Persebaran : Lampung, Jawa Tengah serpihan selatan, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Tenggara.
Sedangkan tanah gambut yaitu tanah yang proses terbentuknya dari hasil pembusukan flora / materi organik di tempat yang selalu tergenang air (rawa-rawa). Hal-hal lain yang perlu kita ketahui perihal tanah gambut :
  • Ciri-ciri : bersifat sangat asam, unsur hara rendah sehingga tidak subur
  • Pemanfaatannya : untuk pertanian pasang surut
  • Persebaran : Pantai timur Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Halmahera, Seram, Papua, Pantai Selatan.
Kita sebagai insan bisa mendapat manfaat yang banyak dari tanah. Kebanyakan dipakai untuk lahan pertanian, misalnya : tanah vulkanik. Berikut merupakan manfaat tanah bagi insan :
  • Penghasil materi makanan dan minuman,
  • Penghasil material bangunan,
  • Sumber materi baku industri,
  • Tempat pertanian atau perkebunan, dan
  • Tempat segala acara manusia.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel