Fungsi Dan Tugas Keragaman Sosial Budaya
Monday, October 7, 2019
Edit
Pembangunan ialah segala upaya yang dilakukan secara terjadwal dalam melaksanakan perubahan dengan tujuan utama memperbaiki dan meningkatkan taraf hidup masyarakat, meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan kualitas manusia. Pelaksanaan pembangunan mancakup aspek kehidupan bangsa, yaitu aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan secara berencana, menyeluruh, terarah, terpadu, sedikit demi sedikit dan berkelanjutan untuk memacu peningkatan kemampuan nasional dalam rangka mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang lebih maju.
Salah satu keragaman budaya Indonesia ialah kain batik. Pakaian batik telah menjadi warisan budaya bangsa Indonesia mempunyai corak yang beraneka ragam dari banyak sekali daerah. Warisan budaya tersebut telah diakui dunia, dan menjadi salah satu promosi pariwisata Indonesia. Batik menjadi pujian Indonesia, mengangkat derajat bangsa Indonesia, dan menjadi salah satu sumber kehidupan masyarakat Indonesia.
Berbagai keragaman sosial budaya bangsa Indonesia yang lain ialah keragaman suku bangsa, bahasa, budaya, dan religi. Keberagaman tersebut mempunyai fungsi dan kiprah dalam pembangunan nasional. Berikut ini beberapa kiprah keberagaman budaya terhadap pembangunan nasional.
Setiap suku bangsa mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh suku bangsa yang tinggal di Pulau Jawa rata-rata cendekia dalam bidang pertanian, suku bangsa di kawasan kepulauan cendekia dalam bidang pelayaran. Keragaman suku bangsa akan menjadikan keragaman budaya, teknologi, bahasa, dan sebagainya. Dengan demikian bekerjsama keragaman suku bangsa di Indonesia merupakan potensi pembangunan bangsa Indonesia. Perhatikan keragaman suku bangsa dan keahlian yang mereka miliki ibarat dalam tabel di bawah ini
No. | Nama Suku | Jenis Pekerjaan yang Dilakukan |
1. | Minang | Berdagang dan berjualan nasi padang |
2. | Jawa | Bertani, berjualan bakso, dan menjual jamu |
3. | Sunda | Bertani, berjualan alat-alat rumah tangga, dan penari Jaipong |
4. | Madura | Bertenak sapi, bertani, berjualan sate madura |
5. | Batak | Bertani, berdagang, menjadi penyanyi, dan pengacara |
2. Fungsi dan Peran Keragaman Bahasa.
Bangsa indonesia telah mempunyai bahasa nasional dan bahasa persatuan, yaitu: bahasa indonesia. Bahasa kawasan masih tetap di junjung tinggi, alasannya ialah merupakan salah satu hasil budaya bangsa yang bernilai tinggi. Sejak lahir, insan telah melaksanakan kontak dengan lingkungan di sekeliling nya. Kontak insan dengan manusia, dilakukan dengan bahasa simbol dan juga lisan. Bahasa lisan, merupakan bahasa yang paling gampang dipelajari dan juga gampang dipahami. Peranan bahasa bagi kehidupan insan ialah sebagai berikut.
- Bahasa sebagai alat komunikasi. Melalui Bahasa, insan sanggup bekerjasama dan berinteraksi dengan sesama manusia. Bahasa menjadi alat komunikasi efektif, melalui bahasa insan sanggup memberikan semua pesan yang ada di dalam nalar pikiran.
- Bahasa sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri. Bahasa yang terucap merupakan bentuk ekspresi untuk mengungkapkan perasaan manusia. Manusia mengungkapkan semua yang diingat, dipikirkan, dan diinginkan melalui bahasa.
- Bahasa sebagai Alat Kontrol Sosial Sebagai alat kontrol sosial. Berbagai gosip dan pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran dan buku-buku panduan ialah salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial.
Peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 merupakan kunci penting bangsa Indonesia mengatasi keragaman bahasa di Indonesia. Para cowok mendapatkan perbedaan banyak sekali bahasa di Indonesia, tetapi mereka setuju menjunjung tinggi bahasa nasional yakni Bahasa Indonesia.
Keragaman bahasa ialah potensi besar bagi bangsa Indonesia. Potensi tersebut mempunyai fungsi dan kiprah penting bagi pembangunan nasional. Beberapa fungsi dan kiprah keragaman bahasa dalam pembangunan nasional ialah sebagai berikut.
a. Keragaman bahasa sebagai wujud kekayaan budaya bangsa Indonesia
Bahasa ialah salah satu wujud kebudayaan. Semakin banyak bahasa yang dimiliki suatu bangsa, semakin banyak pula kebudayaan yang dimiliki bangsa tersebut. Keragaman bahasa selayaknya selalu dibanggakan bangsa Indonesia. Keragaman tersebut mencerminkan kehebatan nenek moyang bangsa Indonesia dalam melahirkan budaya berupa bahasa.
Kekayaan bahasa di Indonesia memungkinkan terjadinya perembesan unsur-unsur bahasa kawasan menjadi bahasa nasional. Sebagai contoh perembesan banyak sekali kosa kata dari bahasa-bahasa kawasan yang kemudian menjadi Bahasa Indonesia. Beberapa contoh kosa kata dalam Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa kawasan antara lain sebagai berikut.
a. Keragaman bahasa sebagai wujud kekayaan budaya bangsa Indonesia
Bahasa ialah salah satu wujud kebudayaan. Semakin banyak bahasa yang dimiliki suatu bangsa, semakin banyak pula kebudayaan yang dimiliki bangsa tersebut. Keragaman bahasa selayaknya selalu dibanggakan bangsa Indonesia. Keragaman tersebut mencerminkan kehebatan nenek moyang bangsa Indonesia dalam melahirkan budaya berupa bahasa.
Kekayaan bahasa di Indonesia memungkinkan terjadinya perembesan unsur-unsur bahasa kawasan menjadi bahasa nasional. Sebagai contoh perembesan banyak sekali kosa kata dari bahasa-bahasa kawasan yang kemudian menjadi Bahasa Indonesia. Beberapa contoh kosa kata dalam Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa kawasan antara lain sebagai berikut.
No. | Kosakata | Serapan dari Bahasa Daerah |
1. | agun. ajak, arai. arang, azam, bengi, bijak, cacak, cakap, campa, canda, canggung, cindai, dagang, damar, dekap, garang, dan lain-lain | Minang |
2. | Indoneisa-Jawa : ambruk-ambrug, anjlog-anjlog, bareng-bareng, bedug-bedhug, bener-bener, greget-greget, pecut-pecut, gugah-gugah melek-melek | Jawa |
3. | bagong, buduk, calung, comro, cucuk, emang, gantar, goblok, kawung, lembur, lemes, lubang, mental, pekaran, reog, situ, tajuk, takol, timbel, dan lain-lain | Sunda |
4. | acah, bebekel, bendésa, caturjalma, Cokorda, dewa, gebogan, jegogan, jero, kelian, légong, meru, pangkon, wantilan, dan lain-lain | Bali |
5. | bah, bujang, dolok, dondon, gumul, horas, lompayang, pangolat, paninggil, parmitu, sélok, ucok, dan lain-lain | Batak |
Bahasa yang dimiliki masyarakat di banyak sekali daerah, bukan sekadar sebagai alat komunikasi, tetapi didalamnya juga mengandung nilai-nilai budaya tinggi. Masyarakat Jawa mempunyai Bahasa Jawa yang sistemnya bertingkat. Dalam Bahasa Jawa terdapat bahasa ngoko, kromo alus, dan kromo inggil.
Menyebut kata ganti kau untuk anak kecil, berbeda dengan menyebut kau untuk teman sebaya, dan berbeda pula menyebut kau untuk orang yang lebih tua. Bahasa Jawa bukan sekadar sebagai alat komunikasi, melainkan juga mencerminkan nilai-nilai kebudayaan yang sangat tinggi. Sikap menghormati masyarakat Jawa terhadap orang bau tanah sangat tinggi, sehingga mereka membedakan bahasa untuk teman sebaya dan orang yang lebih tua.
Selain bahasa karya seni dan sastra dari banyak sekali kawasan juga mengandung pesan-pesan nilai kehidupan. Nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra tersebut sanggup berupa peringatan, nasehat, hiburan, dan sebagainya. Nilai-nilai yang terkandung dalam banyak sekali karya seni dan sastra di banyak sekali kawasan menjadi pendorong semangat bangsa Indonesia untuk terus maju. Beberapa diantaranya ialah sebagai berikut.
c. Tertanamnya sikap toleransi
Keragaman budaya semakin menambah kesadaran masyarakat bahwa pada hakekatnya insan mempunyai perbedaan. Karena itu perbedaan kebudayaan ialah hal biasa, tidak perlu dipertentangkan. Setiap budaya ingin dikembangkan, alasannya ialah itu muncul sikap kebersamaan untuk saling memberi kesempatan kebudayaan lain untuk berkembang. Kebudayaan Indonesia bukan milik satu suku bangsa, tetapi milik seluruh rakyat Indonesia.
d. Saling melengkapi hasil budaya
Kebudayaan sebagai hasil pemikiran dan kreasi insan tidak pernah sempurna. Keanekaragaman budaya di Indonesia, justru memperlihatkan kesempatan untuk saling mengisi antar kebudayaan. Masyarakat Indonesia di berbagai daerah mempunyai banyak sekali corak seni bangunan, lukis, kain, dan sebagainya. Kekayaan corak seni tersebut apabila berinteraksi akan menghasilkan penemuan budaya gres yang sangat berharga.
e. Mendorong penemuan kebudayaan
Inovasi kebudayaan merupakan pembaharuan kebudayaan untuk menjadi lebih baik. Sebagai contoh kebudayaan berupa teknologi pertanian yang telah diwariskan nenek moyang. Setiap masyarakat mempunyai cara bercocok tanam yang kadang berbeda. Perbedaan ini tentu didasari oleh banyak sekali penyebab. Dengan terjadinya komunikasi kebudayaan cara bertani, maka akan memperbaiki kebudayaan yang telah berkembang.
4. Fungsi dan Peran Keragaman Agama
Agama merupakan pedoman hidup insan dalam mencapai impian hidup di dunia dan di akhirat. Setiap agama yang dipeluk insan niscaya mengajarkan cara hidup di dunia dan cara hidup untuk mencapai kebahagiaan di akhirat. Fungsi dan kiprah keragaman agama dalam pembangunan nasional
antara lain adalah:
a. Pendidikan
Fungsi dan kiprah agama sebagai pendidikan berkaitan dengan pengajaran pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang harus dimiliki manusia. Agama juga mengajarkan nilai-nilai atau sikap yang seharusnya dilakukan umat insan dalam bekerjasama dengan Tuhan dan sesama manusia. Sebagai alat pendidikan, agama sanggup mewujudkan kiprahnya sebagai motivator dan inspirasi masyarakat untuk berkreasi. Keragaman agama tersebut tidak membuat perpecahan masyarakat, tetapi justru menjadi spirit masyarakat Indonesia untuk maju bersama.
b. Kontrol masyarakat dalam berperilaku
Agama melarang umat insan mencuri, berbohong, membunuh insan lain, membuat kerusakan, dan sebagainya. Setiap agama juga mengajarkan bagaimana insan menghormati pemeluk agama lain, mengajak insan lain berbuat baik, amanah pada kiprah dan tanggungjawab, bersikap adil, saling tolong menolong, dan sebagainya. Sangat terang bahwa keragaman agama di Indonesia menjadi pendukung pembangunan nasional.
Menyebut kata ganti kau untuk anak kecil, berbeda dengan menyebut kau untuk teman sebaya, dan berbeda pula menyebut kau untuk orang yang lebih tua. Bahasa Jawa bukan sekadar sebagai alat komunikasi, melainkan juga mencerminkan nilai-nilai kebudayaan yang sangat tinggi. Sikap menghormati masyarakat Jawa terhadap orang bau tanah sangat tinggi, sehingga mereka membedakan bahasa untuk teman sebaya dan orang yang lebih tua.
Selain bahasa karya seni dan sastra dari banyak sekali kawasan juga mengandung pesan-pesan nilai kehidupan. Nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra tersebut sanggup berupa peringatan, nasehat, hiburan, dan sebagainya. Nilai-nilai yang terkandung dalam banyak sekali karya seni dan sastra di banyak sekali kawasan menjadi pendorong semangat bangsa Indonesia untuk terus maju. Beberapa diantaranya ialah sebagai berikut.
- Pantun berasal dari Riau, nilai kehidupan dalam seni pantun antara lain nasehat, pedoman hidup, motivasi, dan lain-lain.
- Kain songket Palembang mengandung nilai-nilai yang sanggup dijadikan sebagai pola dalam kehidupan sehari-hari bagi masyarakat pendukungnya. Nilai-nilai itu antara lain: kesakralan, keindahan (seni), ketekunan, ketelitian, dan kesabaran.
- Ukiran Paqkadang pao dari Toraja Sulawesi Selatan. Ukiran ini dimaknai bahwa untuk mengaitkan harta benda ke rumah harus dengan cara yang jujur dan perlu kerjasama di lingkungan keluarga atau masyarakat.
- Bakaba sastra ekspresi Minangkabau, mengandung nilai pendidikan, tradisi, budaya, sosial.
- Motif batik kawung dari Yogyakarta Motif kawung diilhami filosofi dari pohon aren dari atas (ujung daun) hingga pada akarnya sangat mempunyai kegunaan bagi kehidupan manusia. Hal tersebut mengisyaratkan biar insan sanggup mempunyai kegunaan bagi siapa saja dalam kehidupannya, baik itu dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
- Tari Kecak dari Bali, Tari Kecak sebagai salah satu tarian ritual memanggil dewi untuk mengusir penyakit dan juga sebagai sarana pelindung dari kekuatan jahat. Dewi yang biasanya dipanggil dalam ritual ini ialah Dewi Suprabha atau Tilotama.
c. Bahasa sebagai media kontrol sosial
Bahasa kawasan memiliki fungsi dan kiprah penting dalam melaksanakan kontrol sosial. Bahasa mempunyai kiprah penting dalam bidang pendidikan untuk melaksanakan transfer pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Tidak semua pesan sanggup diterjemahkan dalam bahasa lain, termasuk bahasa Indonesia. Sebagai contoh banyak sekali upacara etika di banyak sekali daerah, tidak semua bahasa kawasan untuk upacara etika sanggup diganti dengan bahasa Indonesia.
Bahasa kawasan tetap berperan penting dalam pembangunan nasional. Bahasa kawasan tidak lebih rendah daripada bahasa nasional. Keduanya mempunyai persamaan derajat, sehingga harus tetap terus dijaga keberadaannya.
3. Fungsi dan Peran Keragaman Budaya
Kekayaaan kesenian berupa tarian daerah, menjadi salah satu daya pikat wisatawan, baik itu domestik maupun mancanegara. Contoh tersebut merupakan salah satu contoh fungsi dan kiprah tarian kawasan dalam pembangunan nasional. Keragaman budaya kawasan sanggup dikenali melalui bentuk-bentuk pakaian adat, lagu daerah, tarian daerah, rumah adat, alat musik, seni pertunjukan, upacara adat, dan lain-lain. Fungsi dan kiprah keragaman budaya bagi pembangunan nasionala ialah sebagai berikut.
a. Sebagai daya tarik bangsa asing
Salah satu daya tarik wisatawan mancanegara ialah kekayaan budaya bangsa Indonesia. Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Indonesia, membantu kegiatan perekonomian masyarakat Indonesia. Berbagai barang dan jasa diperjualkan di kota pelajar tersebut. Ratusan hotel, rumah makan, distributor perjalanan, produksi cindera mata, seni kerajinan, dan sebagainya tumbuh subur di negara kita.
b. Mengembangkan kebudayaan nasional
Kebudayaan nasional, ialah puncak dari kebudayaan kebudayaan daerah. Kebudayaan daerah, akan memperkaya kebudayaan nasional. Budaya nasional Indonesia ialah budaya yang dihasilkan oleh bangsa Indonesia semenjak zaman dahulu hingga sekarang sebagai suatu karya yang dibanggakan yang mempunyai kekhasan bangsa Indonesia dan membuat jati diri dan identitas bangsa Indonesia yang kuat. Pakaian batik merupakan salah satu contoh budaya nasional. Batik ialah hasil dari budaya lokal. Beberapa kawasan di Indonesia sanggup membuat batik dengan corak khas yang berbeda-beda. Batik kemudian diangkat menjadi salah satu pakaian nasional. Dengan demikian budaya lokal menjadi budaya nasional.
c. Tertanamnya sikap toleransi
Keragaman budaya semakin menambah kesadaran masyarakat bahwa pada hakekatnya insan mempunyai perbedaan. Karena itu perbedaan kebudayaan ialah hal biasa, tidak perlu dipertentangkan. Setiap budaya ingin dikembangkan, alasannya ialah itu muncul sikap kebersamaan untuk saling memberi kesempatan kebudayaan lain untuk berkembang. Kebudayaan Indonesia bukan milik satu suku bangsa, tetapi milik seluruh rakyat Indonesia.
d. Saling melengkapi hasil budaya
Kebudayaan sebagai hasil pemikiran dan kreasi insan tidak pernah sempurna. Keanekaragaman budaya di Indonesia, justru memperlihatkan kesempatan untuk saling mengisi antar kebudayaan. Masyarakat Indonesia di berbagai daerah mempunyai banyak sekali corak seni bangunan, lukis, kain, dan sebagainya. Kekayaan corak seni tersebut apabila berinteraksi akan menghasilkan penemuan budaya gres yang sangat berharga.
Related:
Inovasi kebudayaan merupakan pembaharuan kebudayaan untuk menjadi lebih baik. Sebagai contoh kebudayaan berupa teknologi pertanian yang telah diwariskan nenek moyang. Setiap masyarakat mempunyai cara bercocok tanam yang kadang berbeda. Perbedaan ini tentu didasari oleh banyak sekali penyebab. Dengan terjadinya komunikasi kebudayaan cara bertani, maka akan memperbaiki kebudayaan yang telah berkembang.
4. Fungsi dan Peran Keragaman Agama
Agama merupakan pedoman hidup insan dalam mencapai impian hidup di dunia dan di akhirat. Setiap agama yang dipeluk insan niscaya mengajarkan cara hidup di dunia dan cara hidup untuk mencapai kebahagiaan di akhirat. Fungsi dan kiprah keragaman agama dalam pembangunan nasional
antara lain adalah:
a. Pendidikan
Fungsi dan kiprah agama sebagai pendidikan berkaitan dengan pengajaran pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang harus dimiliki manusia. Agama juga mengajarkan nilai-nilai atau sikap yang seharusnya dilakukan umat insan dalam bekerjasama dengan Tuhan dan sesama manusia. Sebagai alat pendidikan, agama sanggup mewujudkan kiprahnya sebagai motivator dan inspirasi masyarakat untuk berkreasi. Keragaman agama tersebut tidak membuat perpecahan masyarakat, tetapi justru menjadi spirit masyarakat Indonesia untuk maju bersama.
b. Kontrol masyarakat dalam berperilaku
Agama melarang umat insan mencuri, berbohong, membunuh insan lain, membuat kerusakan, dan sebagainya. Setiap agama juga mengajarkan bagaimana insan menghormati pemeluk agama lain, mengajak insan lain berbuat baik, amanah pada kiprah dan tanggungjawab, bersikap adil, saling tolong menolong, dan sebagainya. Sangat terang bahwa keragaman agama di Indonesia menjadi pendukung pembangunan nasional.