Pembelajaran 3 Subbtema 2 Perubahan Energi
Sunday, November 24, 2019
Edit
Minggu kemudian siswa kelas 3 berkunjung ke Waduk Jati Luhur. Waduk tersebut terletak di Purwakarta, Jawa Barat. Murid-murid bahagia sekali. Hari ini mereka masih membicarakan kegiatan tersebut. Berikut ini percakapan mereka.
“Selamat pagi, teman-teman”, sapa Siti kepada teman-temannya.
“Selamat pagi juga, Siti,” sahut teman-teman Siti.
“Bagaimana kabar kau Siti? Apakah kau sudah sembuh?”
“Sudah, terima kasih doanya ya’ teman-teman”, jawab Siti. “Oh ya, bagaimana kunjungan ke Waduk Jatiluhur kemarin? menyenangkan tidak teman-teman?”
“Sangat menyenangkan. Banyak ilmu yang didapat.” jawab Edo.
“Ilmu apa Do’?”, tanya Siti.
“Ternyata, waduk itu sanggup dijadikan pembangkit listrik”, terang Edo.
“Iya, makanya waduk Jatiluhur itu disebut sebagai waduk untuk PLTA, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Air”, tambah Udin.
“Mengapa disebut Pembangkit Listrik Tenaga Air?” tanya Siti lagi.
“Karena energi listriknya berasal dari tenaga air.”
“Bagaimana caranya energi air menjadi energi listrik?” Siti semakin ingin tahu.
“Energi gerak air akan memutar alat yang disebut turbin, kemudian turbin menggerakkan generator listrik. Bergeraknya generator listrik inilah yang akan menghasilkan tenaga listrik,” terang Udin.
“Listrik yang dihasilkan kemudian disalurkan ke gardu-gardu listrik,” Lani menambahkan.
“Nah, dari gardu-gardu itulah listrik disalurkan ke rumah-rumah atau kantor-kantor,” Edo melengkapi
“Oh begitu ya. Terima kasih ceritanya ya teman-teman,” ujar Siti kepada teman-temannya.
Begitulah keseruan pembicaraan Siti dan teman-temannya. Dari pembicaraan mereka kalian mendapat gosip perihal manfaat waduk sebagai pembangkit listrik.
Selain sebagai pembangkit listrik waduk juga dipakai untuk keperluan lainnya menyerupai irigasi atau pengairan sawah, perikanan, dan juga sebagai daerah wisata. Betapa besar manfaat waduk.
Oleh alasannya yakni itu, sanggup dibayangkan apa yang akan terjadi jikalau waduk kering. Sawah-sawah akan kekeringan dan persediaan energi listrik menjadi berkurang.
Sekarang coba pikirkan, apa risikonya jikalau tidak ada listrik. Apa pula risikonya jikalau sawah kering?
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut! Kerjakan di buku tugasmu!
1. Tuliskan 2 hal perihal Waduk Jatiluhur yang sudah diketahui! Waduk jatiluhur dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Selain sebagai pembangkit listrik waduk Jatiluhur juga irigasi atau pengairan sawah, perikanan, dan juga sebagai daerah wisata.
2. Bagaimana tenaga listrik dihasilkan oleh air dalam waduk? Ceritakan secara singkat! Energi gerak air akan memutar alat yang disebut turbin, kemudian turbin menggerakkan generator listrik. Bergeraknya generator listrik inilah yang akan menghasilkan tenaga listrik.
3. Bagaimana listrik dari PLTA sanggup hingga ke rumah-rumah? Listrik yang dihasilkan PLTA kemudian disalurkan ke gardu-gardu listrik. Selanjutnya dari gardu-gardu itulah listrik disalurkan ke rumah-rumah atau kantor-kantor.
4. Apa yang akan terjadi jikalau air di waduk kering? Jika waduk kering maka PLTA tidak sanggup menghasilkan listrik dan sawah-sawah kekurangan air.
5. Tuliskan 3 persoalan yang muncul bila tidak ada listrik! Jika tidak ada listrik maka tidak ada sumber penerangan cahaya ( lampu ), tidak sanggup memakai alat alat elektronik, dan banyak pekerjaan yang terganggu.
Ayo Menari
Lani telah tamat bercakap-cakap dengan temanteman. Kemudian Lani mengajak teman-temannya untuk berlatih menari. Kali ini mereka akan berlatih gerak berpengaruh kaki pada tari. Jenis gerakannya hampir sama dengan gerakan sebelumnya. Iringan musiknya lebih cepat sehingga gerakan kaki harus lebih kuat.
Lani meletakkan tangan di pinggang. Kemudian, kakinya diayunkan mengikuti irama musik yang cepat. Musiknya berirama cepat, kakinya harus diayunkan lebih kuat. Ingat gerakan yang sudah dipelajari sebelumnya!
Gerakan pertama
Gerakan kedua
Gerakan Ketiga
Semakin berpengaruh gerakan pada tarian, semakin besar energi yang dibutuhkan. Bahkan seorang penari sanggup bercucuran keringat dikala menari. Karena menari menguras energi.
Ayo Berlatih
Selesai latihan menari, Lani dan teman-teman berlatih berhitung. Mereka akan menghitung kegiatan yang dilakukan di sekolah. Sebagai panduan dipakai kegiatan pelajaran di sekolah. Guru meminta siswa bekerja secara berkelompok. Masing-masing kelompok menghitung lamanya kegiatan selama satu hari. Sebelum siswa bekerja guru menjelaskan cara memilih lamanya suatu kegiatan.
Misalnya
1. Pukul 05.00 Lani bangun tidur. Kemudian mandi, berpakaian, dan menyiapkan perlengkapan sekolah. Kegiatan ini dilakukan hingga pukul 05.30. Lama kegiatan tersebut adalah
05.30
05.00 -
00.30
Jadi, usang waktu yang dibutuhkan yakni 30 menit.
2. Ayah pergi bekerja pukul 07.30. Ayah pulang dari kantor dan hingga di rumah pukul 18.00. Lama ayah bekerja dan waktu yang dibutuhkan dalam perjalanan adalah
Jadi,
17.60
07.30 -
10.30
Jadi, ayah bekerja selama 10 jam 30 menit.
Berikut ini yakni kegiatan kegiatan harian Lani. Berdasarkan tabel berikut tentukan lamanya masing-masing kegiatan.
“Selamat pagi, teman-teman”, sapa Siti kepada teman-temannya.
“Selamat pagi juga, Siti,” sahut teman-teman Siti.
“Bagaimana kabar kau Siti? Apakah kau sudah sembuh?”
“Sudah, terima kasih doanya ya’ teman-teman”, jawab Siti. “Oh ya, bagaimana kunjungan ke Waduk Jatiluhur kemarin? menyenangkan tidak teman-teman?”
“Sangat menyenangkan. Banyak ilmu yang didapat.” jawab Edo.
“Ilmu apa Do’?”, tanya Siti.
“Ternyata, waduk itu sanggup dijadikan pembangkit listrik”, terang Edo.
“Iya, makanya waduk Jatiluhur itu disebut sebagai waduk untuk PLTA, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Air”, tambah Udin.
“Mengapa disebut Pembangkit Listrik Tenaga Air?” tanya Siti lagi.
“Karena energi listriknya berasal dari tenaga air.”
“Bagaimana caranya energi air menjadi energi listrik?” Siti semakin ingin tahu.
“Energi gerak air akan memutar alat yang disebut turbin, kemudian turbin menggerakkan generator listrik. Bergeraknya generator listrik inilah yang akan menghasilkan tenaga listrik,” terang Udin.
“Listrik yang dihasilkan kemudian disalurkan ke gardu-gardu listrik,” Lani menambahkan.
“Nah, dari gardu-gardu itulah listrik disalurkan ke rumah-rumah atau kantor-kantor,” Edo melengkapi
“Oh begitu ya. Terima kasih ceritanya ya teman-teman,” ujar Siti kepada teman-temannya.
Begitulah keseruan pembicaraan Siti dan teman-temannya. Dari pembicaraan mereka kalian mendapat gosip perihal manfaat waduk sebagai pembangkit listrik.
Selain sebagai pembangkit listrik waduk juga dipakai untuk keperluan lainnya menyerupai irigasi atau pengairan sawah, perikanan, dan juga sebagai daerah wisata. Betapa besar manfaat waduk.
Oleh alasannya yakni itu, sanggup dibayangkan apa yang akan terjadi jikalau waduk kering. Sawah-sawah akan kekeringan dan persediaan energi listrik menjadi berkurang.
Sekarang coba pikirkan, apa risikonya jikalau tidak ada listrik. Apa pula risikonya jikalau sawah kering?
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut! Kerjakan di buku tugasmu!
1. Tuliskan 2 hal perihal Waduk Jatiluhur yang sudah diketahui! Waduk jatiluhur dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Selain sebagai pembangkit listrik waduk Jatiluhur juga irigasi atau pengairan sawah, perikanan, dan juga sebagai daerah wisata.
2. Bagaimana tenaga listrik dihasilkan oleh air dalam waduk? Ceritakan secara singkat! Energi gerak air akan memutar alat yang disebut turbin, kemudian turbin menggerakkan generator listrik. Bergeraknya generator listrik inilah yang akan menghasilkan tenaga listrik.
3. Bagaimana listrik dari PLTA sanggup hingga ke rumah-rumah? Listrik yang dihasilkan PLTA kemudian disalurkan ke gardu-gardu listrik. Selanjutnya dari gardu-gardu itulah listrik disalurkan ke rumah-rumah atau kantor-kantor.
4. Apa yang akan terjadi jikalau air di waduk kering? Jika waduk kering maka PLTA tidak sanggup menghasilkan listrik dan sawah-sawah kekurangan air.
5. Tuliskan 3 persoalan yang muncul bila tidak ada listrik! Jika tidak ada listrik maka tidak ada sumber penerangan cahaya ( lampu ), tidak sanggup memakai alat alat elektronik, dan banyak pekerjaan yang terganggu.
Ayo Menari
Lani telah tamat bercakap-cakap dengan temanteman. Kemudian Lani mengajak teman-temannya untuk berlatih menari. Kali ini mereka akan berlatih gerak berpengaruh kaki pada tari. Jenis gerakannya hampir sama dengan gerakan sebelumnya. Iringan musiknya lebih cepat sehingga gerakan kaki harus lebih kuat.
Lani meletakkan tangan di pinggang. Kemudian, kakinya diayunkan mengikuti irama musik yang cepat. Musiknya berirama cepat, kakinya harus diayunkan lebih kuat. Ingat gerakan yang sudah dipelajari sebelumnya!
Gerakan pertama
Gerakan kedua
Gerakan Ketiga
Semakin berpengaruh gerakan pada tarian, semakin besar energi yang dibutuhkan. Bahkan seorang penari sanggup bercucuran keringat dikala menari. Karena menari menguras energi.
Ayo Berlatih
Selesai latihan menari, Lani dan teman-teman berlatih berhitung. Mereka akan menghitung kegiatan yang dilakukan di sekolah. Sebagai panduan dipakai kegiatan pelajaran di sekolah. Guru meminta siswa bekerja secara berkelompok. Masing-masing kelompok menghitung lamanya kegiatan selama satu hari. Sebelum siswa bekerja guru menjelaskan cara memilih lamanya suatu kegiatan.
Misalnya
1. Pukul 05.00 Lani bangun tidur. Kemudian mandi, berpakaian, dan menyiapkan perlengkapan sekolah. Kegiatan ini dilakukan hingga pukul 05.30. Lama kegiatan tersebut adalah
05.30
05.00 -
00.30
Jadi, usang waktu yang dibutuhkan yakni 30 menit.
2. Ayah pergi bekerja pukul 07.30. Ayah pulang dari kantor dan hingga di rumah pukul 18.00. Lama ayah bekerja dan waktu yang dibutuhkan dalam perjalanan adalah
Jadi,
17.60
07.30 -
10.30
Jadi, ayah bekerja selama 10 jam 30 menit.
Berikut ini yakni kegiatan kegiatan harian Lani. Berdasarkan tabel berikut tentukan lamanya masing-masing kegiatan.
Waktu | Kegiatan | Lamanya |
---|---|---|
05.00-05.30 | Mandi pagi, berpakaian, dan menyiapkan peralatan sekolah | 05.30 05.00 - 30 menit |
05.30-06.00 | Sarapan | 06.00 05.30 - 30 menit |
06.10-06.30 | Perjalanan ke sekolah | 06.30 06.10 - 20 menit |
06.30-06.55 | Sampai di sekolah bermain dengan teman | 06.55 06.30 - 25 menit |
07.00-12.30 | Belajar di sekolah | 12.30 07.00 - 05 jam 30 menit (330 menit) |
12.30-13.00 | Perjalanan pulang | 13.00 12.30 - 30 menit |
13.00-13.30 | Merapikan pakaian, ganti pakaian, dan makan siang | 13.30 13.00 - 30 menit |
13.30-15.30 | Istirahat siang | 15.30 13.30 - 02 jam 0 menit (120 menit) |
15.30-15.45 | Mandi sore | 15.45 15.30 - 15 menit |
15.45-16.00 | Berangkat ke daerah kursus musik | 16.00 15.45 - 15 menit |
16.00-17.30 | Kursus musik | 17.30 15.00 - 01 jam 30 menit (90 menit) |
17.30-17.45 | Perjalanan pulang ke rumah | 17.45 17.30 - 15 menit |
17.45-18.00 | Istirahat sambil nonton televisi | 18.00 17.45 - 15 menit |
18.00-20.30 | Mengulang pelajaran dan mengerjakan PR | 20.30 18.00 - 02 jam 30 menit (150 menit) |
20.30-05.00 | Tidur malam | 23.60 (pinjam 1 jam (60 menit) 20.30 - 03.30 05.00 + 08.30 (8 jam 30 menit atau 510 menit) |