Cara Menghargai Jasa Para Pahlawan

Bangsa yang besar yakni bangsa yang sanggup menghargai jasa para pahlawan. Pepatah itu mengingatkan kita untuk selalu menghargai jasa para pahlawan. Para pendekar telah berjuang dengan mengorbankan harta, benda, jiwa, bahkan nyawanya untuk meraih kemerdekaan menyerupai yang kini ini kita nikmati. Berkat pengorbanan dan pengabdiannya, bangsa kita sanggup terlepas dari penjajahan dan menjadi negara yang merdeka, bebas, dan berdaulat.

Kini kau sebagai putra putri penerus bangsa memiliki kiprah untuk meneruskan impian para pahlawan. Kamu berkewajiban melanjutkan usaha pendekar sebagai pendekar pembangunan mewujudkan bangsa Indonesia yang sejahtera, aman, damai, tertib, tenteram, dan bahagia. Dengan demikian, kau telah turut menghargai jasa para pahlawan.

Untuk menjadi pendekar pembangunan, kau sanggup menerapkan nilainilai kepahlawanan yang telah ditunjukkan mereka. Berikut nilai-nilai kepahlwanan yang sanggup kau terapkan dalam kehidupan sehari-harimu.

1. Rela Berkorban
Sikap rela berkorban yakni perilaku yang lebih mementingkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Sikap rela berkorban sanggup dibiasakan di lingkungan rumah, keluarga, dan masyarakat. Kita harus peduli kepada orang lain.

2. Berjiwa Besar
Berjiwa besar yakni perilaku yang mau mendapatkan segala yang terjadi dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Berjiwa besar sanggup diwujudkan dengan mau mendapatkan kekalahan dengan ikhlas, meminta maaf dan memberi maaf.
Bangsa yang besar yakni bangsa yang sanggup menghargai jasa para pendekar Cara Menghargai Jasa Para Pahlawan
Ayo Berlatih
Pahamilah bacaan di atas! Kemudian, tuliskan cara menghargai jasa para pendekar bangsa!

Cara menghargai jasa para pendekar antara lain sebagai berikut :
  1. Lebih mementingkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. 
  2. Peduli kepada orang lain.
  3. Mmau mendapatkan segala yang terjadi dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. 
  4. Mau mendapatkan kekalahan dengan ikhlas, meminta maaf dan memberi maaf.

Ayo Berlatih
Ayo Belajar dari Masalah
1. Bel tanda masuk berbunyi. Semua siswa masuk kelas. Ketika akan masuk kelas, tidak sengaja Bambang menginjak kaki Heru. Bambang minta maaf kepada Heru. Tetapi, Heru justru memarahi Bambang. Heru menganggap Bambang sengaja menginjak kakinya. Persoalan sepele tersebut menjadi besar.

Jika kau menjadi Heru, tindakan apakah yang akan kau lakukan kepada Bambang?
Seandainya menjadi Heru sebaiknya memaafkan apa yang dilakukan oleh Bambang alasannya yakni bambang melaksanakan hal tersebut tidak disengaja.

Jika kau menjadi Bambang, tindakan apakah yang akan kau lakukan kepada Heru?
Seandainya menjadi bambang tentunya akan meminta maaf kepada Heru, dan menjelaskan bahwa apa yang dilakukan tersebut tidak disengaja.

2. Di kelasmu sering diadakan ulangan harian. Pernahkah kau menerima nilai yang kau harapkan dan nilai yang tidak kau harapkan?

Bagaimana sikapmu ketika menerima nilai yang kau harapkan?
Jika nilai yang diperoleh tidak sesuai harapan maka jadikan hasil tersebut sebagai pelajaran biar pada ulangan yang akan tiba memperoleh nilai yang lebih baik.
.
Bagaimana sikapmu ketika menerima nilai yang tidak kau harapkan
Jika nilai yang kita peroleh sesuai harapan maka kita patut bersyukur. Nilai yang diperoleh ketika ini dijadikan penyemangat biar lebih ulet belajar.

3. Di kelasmu, akan diadakan ulangan. Kamu ingin menerima nilai bagus. Karena itu, kau pun berguru dengan tekun.

Bagaimana sikapmu ketika menghadapi ulangan? Apa alasannya?
Untuk menghadapi ulangan harus berguru dengan tekun biar nilai yang diperoleh sesuai dengan harapan.

Jika ada temanmu yang meminta jawabanmu, apakah kau rela memberikannya? Mengapa demikian?
Jika ada sobat yang meminta balasan sebaiknya ditolak alasannya yakni pada ketika ulangan dihentikan bekerja sama,

4. Setiap berangkat ke sekolah, Andi dan Agus selalu bersama-sama. Mereka berjalan kaki. Saat berjalan kaki, tiba-tiba seorang nenek jatuh persis di hadapan mereka. Agus dan Andi terus berjalan alasannya yakni takut terlambat masuk sekolah. Padahal, nenek itu membutuhkan pemberian mereka untuk sanggup berdiri.

Apakah perilaku Andi dan Agus mencerminkan perilaku rela berkorban? Mengapa?
Sikap yang ditunjukkan Andi dan Agus belum memperlihatkan perilaku rela berkorban alasannya yakni tidak mau menolong seorang nenek yang membutuhkan pertolongan.

Jika kau menjadi Agus atau Andi, tindakan apa yang akan kau lakukan?
Jika melihat ada seorang nenek yang terjatuh sebaiknya kita menolongnya. Jika alasannya yakni menolong nenek tersebut menjadi terlambat kita sanggup menjelaskan alasan kepada guru mengapa terlambat.

5. Saat Pak Guru sedang menjelaskan di depan kelas, ada dua orang temanmu yang asyik berbicara sendiri. Mereka tidak memperhatikan klarifikasi Pak Guru.

Bagaimana sikapmu terhadap dua temanmu itu? Mengapa demikian?
Jika ada sobat yang berbicara sendiri sebaiknya ditegur alasannya yakni mereka tidak menghargai Pak Guru yang sedang menjelaskan pelajaran. Selain itu apa yang mereka lakukan juga mengganggu sobat lain yang sedang serius mendengarkan.

Bagaimana perilaku yang seharusnya dilakukan oleh kedua temanmu ketika Pak Guru sedang mengajar? Mengapa demikian?
Pada ketika Pak Guru menjelaskan sebaiknya mereka mendengarkan apa yang disampaikan alasannya yakni apa yang disampaikan Pak Guru sangat penting.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel