Sifat Fisika Dan Sifat Kimia Zat
Tuesday, February 11, 2020
Edit
Zat yaitu sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang, setiap zat mempunyai sifat yang berbeda. Sifat yang sanggup diamati secara eksklusif tanpa mengubah susunan zat, contohnya wujud, warna, kelarutan, daya hantar listrik, dan kemagnetan. dinamakan sifat fisika. Setiap zat secara umum apabila mendapatkan panas akan memuai dan menyusut bila didinginkan. Berikut klarifikasi mengenai perubahan fisika dan perubahan kimia.
A. Sifat Fisika Zat
Sifat fisika yaitu perubahan yang dialami suatu benda tanpa membentuk zat baru.
Sifat ini sanggup diamati tanpa mengubah zat-zat penyusun materi tersebut. Sifat fisika antara lain wujud zat, warna, bau, titik leleh, titik didih, massa jenis, kekerasan, kelarutan, kekeruhan, kemagnetan, dan kekentalan. Berikut ini pembahasan mengenai sifat-sifat fisika tersebut :
1. Wujud Zat
Zat sanggup mempunyai tiga macam wujud, padat,cair dan gas. Wujud zat sanggup berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, perubahan wujud zat sanggup dikarenakan zat mendapatkan panas atau melepaskan panas.
Contoh dari perubahan wujud zat disebakan lantaran zat mendapatkan panas yaitu proses melebur yaitu proses dari zat padat menjadi zat cair. Proses perubahan wujud yang lain adalah, mengembun, menguap, menyublim, dan membeku. Susunan partikel zat padat, cair dan gas mempunyai susunan yang berbeda satu dengan yang lain
2. Warna Zat
Setiap benda mempunyai warna yang berbeda-beda. Warna merupakan sifat fisika yang sanggup diamati secara langsung. Warna yang dimiliki suatu benda merupakan ciri tersendiri yang membedakan antara zat satu dengan zat lain. Warna merupakan salah satu sifat fisika sua tu zat. Setiap jenis benda mempunyai warna yang berbeda-beda. Misalkan saja besi dan tembaga mempunyai warna yang berbeda.
Warna merupakan sifat fisika yang sanggup kita amati secara langsung.Warna yang dimiliki suatu benda merupakan ciri tersendiri yang membedakan antara zat satu dengan zat lain. Misal, aluminium berwarna silver, dan karbon berwarna hitam.
3. Kelarutan
Kelarutan suatu zat dalam pelarut tertentu merupakan sifat fisika. Kelarutan atau solubilitas yaitu kemampuan suatu zat terlarut (solute), untuk larut dalam suatu pelarut (solvent). Biasanya bila zat pelarutnya air sering disebut dengan larutan, contohnya gula yang larut dalam air biasa disebut larutan gula.
Air merupakan zat pelarut untuk zat-zat tertentu. Tidak semua zat sanggup larut dalam zat pelarut.
Misal, garam sanggup larut dalam air, tetapi pasir tidak sanggup larut dalam air. Kelarutan suatu zat dalam pelarut tertentu merupakan sifat fisika. Kelarutan suatu zat sanggup bergantung pada suhu, derajat keasaman, dan jenis pelarut.
4. Daya Hantar Listrik
Daya hantar listrik merupakan sifat fisika. Setiap benda mempunyai sifat penghantaran listrik yang berbeda, hampir seluruh logam merupakan penghantar listrik yang baik. Benda yang sanggup menghantarkan listrik dengan baik disebut konduktor seperti aluminium, tembaga, besi, sedangkan benda yang sulit menghantarkan listrik disebut isolator ibarat karet, kayu, dan plastik, daya hantar listrik pada suatu zat sanggup diamati dari tanda-tanda yang ditimbulkannya.
Misalkan, bila seutas tembaga dihubungkan dengan baterai dan sebuah lampu. Akibat yang sanggup kau amati yaitu lampu sanggup menyala, Sebaliknya bila kawat tersebut kau ganti dengan isolator ibarat plastik, atau kayu , maka lampu tidak akan menyala. Dapat kita simpulkan bahwa daya hantar listrik merupakan sifat fisika.
5. Kemagnetan
Kemagnetan suatu benda merupakan sifat fisika suatu zat. Berdasarkan sifat kemagnetan, benda digolongkan menjadi dua yaitu benda magnetik dan benda non magnetik. Benda magnetik yaitu benda yang sanggup ditarik besar lengan berkuasa oleh magnet Benda non magnetik yaitu benda yang tidak sanggup ditarik oleh magnet.
Misal, terdapat adonan antara serbuk besi dan pasir. Pemisahan adonan ini tidak sanggup dilakukan dengan penyaringan atau pengayakan. Cara yang lebih gampang yaitu dengan mendekatkan sebuah magnet pada adonan tersebut. Serbuk besi termasuk materi magnetik, maka akan tertarik pada magnet tersebut. Perbedaan sifat magnetik zat sanggup dipakai untuk memisahkan suatu zat dalam campuran.
6. Titik didih dan titik lebur
Titik klebur dan titik didih suatu zat merupakan sifat fisika zat Titik didih yaitu suhu dimana suatu zat mendidih, sedangkan titik lebur yaitu suhu dimana zat padat melebur. Pada zat cair ibarat air dan alkohol mempunyai titik didih yang berbeda, titik didih air 100ºC sedangkan alkohol 78 ºC, sedangakan tembaga mendidih di suhu 1.187ºC. Titik didih suatu zat sanggup naik dengan cara menaikan tekanan dan menambahkan ketidak murnian pada zat tersebut, begitu pula sebaliknya.
Titik lebur suatu zat sanggup berubah-ubah dipengaruhi oleh tekanan udara,dan ketidakmurnian zat. Apabila tekanan udara luar berubah-ubah, maka titik lebur zat juga akan mengalami perubahan. Hal ini sanggup ditunjukkan bahwa pada tekanan udara lebih dari 76 cmHg es akan melebur di bawah suhu 0ºC, sedangkan dengan penambahan ketidakmurnian zat titik lebur zat akan menurun.
Garam yang dicampurkan dengan es kerikil sanggup menurunkan suhu es sampai di bawah 0ºC. Peristiwa ini sanggup dipakai untuk mendinginkan air menjadi es pada pembuatan es krim. Turunnya suhu disebabkan garam menurunkan titik lebur es.
B. Sifat Kimia Zat
Sifat kimia yaitu sifat suatu zat yang berafiliasi dengan terbentuknya zat jenis baru. Berikut ini beberapa pola sifat kimia yang dimiliki suatu benda. Beberapa sifat kimia suatu zat antara lain sebagai berikut.
1. Praktis Terbakar
Sifat gampang atau sukar terbakarnya suatu zat merupakan sifat kimia. Dengan mengetahui sifat dari bahan-bahan yang gampang terbakar, kita akan sanggup menggunakannya secara aman. Sifat gampang atau sukarnya zat terbakat termasuk sifat kimia zat.
2. Membusuk
Pembusukan merupakan salah satu sifat kimia dari suatu zat. Akibat terjadi reaksi kimia dalam suatu masakan atau minuman, sanggup menjadikan masakan dan minuman tersebut membusuk dan berubah rasa menjadi asam. Pembusukan masakan akan menimbulkan rusaknya nilai gizi, tekstur, serta rasa dari masakan sehingga tidak layak dikonsumsi lantaran berbahaya bagi kesehatan. Ada beberapa hal yang menimbulkan pembusukan pada masakan, adalah:
Untuk menghidari proses pembusukan pada masakan sanggup dilakukan beberapa teknik baik yang memakai teknologi tinggi maupun teknologi yang sederhana. Inti dari pengawetan masakan yaitu suatu upaya untuk menahan laju pertumbuhan mikro organisme pada makanan. Berikut yaitu beberapa teknik standar yang telah dikenal secara umum oleh masyarakat luas : Pendinginan, Pengasapan, Pengalengan, Pengeringan, Pemanisan, dan Pengasinan.
3. Berkarat
Reaksi antara logam dan oksigen sanggup menjadikan benda tersebut berkarat. atau biasa disebut korosi. Logam, ibarat : besi dan seng mempunyai sifat gampang berkarat. Terdapat benda-benda yang tidak sanggup berkarat, seperti: plastik dan kaca. Berkarat merupakan sifat kimia, alasannya yaitu terjadi reaksi yang menghasilkan zat jenis baru.
Karat merupakan hasil reaksi oksidasi suatu logam , atau istilah lainnya korosi. Besi yang mengalami korosi membentuk karat dengan rumus Fe₂O₃.xH₂O. Korosi atau proses pengaratan merupakan proses eletro kimia. Pada proses pengaratan, besi (Fe) bertindak sebagai pereduksi dan oksigen (O₂) yang terlarut dalam air bertindak sebagai pengoksidasi. Persamaan reaksi pembentukan karat sebagai berikut:
Interaksi zat dengan oksigen di alam ada yang mempunyai sifat gampang meledak, seperti: magnesium, hidrogen, dan natrium. Sebuah ledakan yaitu peningkatan dalam volume dan pengeluaran energi dengan cara yang membahayakan, biasanya dengan pengeluaran suhu yang tinggi dan penghasilan gas. Ledakan ada yang bersifat alami atau buatan, pola ledakan yang bersifat alami yaitu ledakan gunung merapi.
5. Beracun
Terdapat beberapa zat yang mempunyai sifat kimia beracun, antara lain: insektisida, pestisida, fungisida, herbisida dan rodentisida. Zat beracun tersebut dipakai insan untuk membasmi hama, baik serangga maupun tikus. Bahan kimia beracun dikenal sebagai materi kimia yang dalam jumlah kecil sanggup menimbulkan keracunan pada manusia.
Umumnya zat-zat toksik masuk lewat pernapasan atau kulit, kemudian beredar ke seluruh badan atau ke organ-organ tertentu, tetapi sanggup pula zat-zat tersebut berakumulasi, pola dari Golongan pestida, yaitu organo klorin, organo fosfat, karbamat, arsenik.
C. Perubahan Fisika
Perubahan fisika yaitu perubahan yang merubah suatu zat dalam hal bentuk, wujud atau ukuran, tetapi tidak merubah zat tersebut menjadi zat gres . Salah satu ciri dari perubahan fisika yaitu bersifat reversibel artinya sanggup kembali ke bentuk semula, contohnya apabila air di panaskan kemudian mendidih, kemudian terjadi menguapan, maka uap tersebut sanggup kembali menjadi air bila didinginkan.
Jika suatu zat membeku, mendidih, menguap, tersublimasi, atau terkondensasi, maka zat tersebut mengalami perubahan fisika. Pada perubahan ini terjadi perubahan energi, namun jenis zat atau sifat kimianya identitas tidak mengalami perubahan.
Contoh perubahan fisika yaitu perubahan kapur barus yang disimpan di dalam lemari usang kelamaan mengecil atau habis dikarenakan kapur barus mendapatkan kalor dari lingkungan, atau air yang dipananaskan kemudian terjadi penguapan, uap yang terjadi kemudian mengalami kondensasi sehingga menjadi air kembali
D. Perubahan Kimia
Perubahan kimia yaitu perubahan dari suatu zat atau materi yang menimbulkan terbantuknya zat baru. Ciri-ciri perubahan kimia adalah: terbentuk zat jenis baru, zat yang berubah tidak sanggup kembali ke bentuk semula, diikuti oleh perubahan sifat kimia melalui reaksi kimia. Selama terjadi perubahan kimia, massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat setelah reaksi.
Contoh perubahan kimia apabila kita memperabukan kertas, maka terdapat bubuk yang diperoleh akhir proses pembakaran. Kertas sebelum dibakar mempunyai sifat yang berbeda dengan kertas setelah dibakar. Contoh lain dari perubahan kimia, antara lain: roti membusuk, susu yang basi, sayur menjadi basi, telur membusuk, telur asin, besi berkarat, dan lain-lain.
A. Sifat Fisika Zat
Sifat fisika yaitu perubahan yang dialami suatu benda tanpa membentuk zat baru.
Sifat ini sanggup diamati tanpa mengubah zat-zat penyusun materi tersebut. Sifat fisika antara lain wujud zat, warna, bau, titik leleh, titik didih, massa jenis, kekerasan, kelarutan, kekeruhan, kemagnetan, dan kekentalan. Berikut ini pembahasan mengenai sifat-sifat fisika tersebut :
1. Wujud Zat
Zat sanggup mempunyai tiga macam wujud, padat,cair dan gas. Wujud zat sanggup berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, perubahan wujud zat sanggup dikarenakan zat mendapatkan panas atau melepaskan panas.
Contoh dari perubahan wujud zat disebakan lantaran zat mendapatkan panas yaitu proses melebur yaitu proses dari zat padat menjadi zat cair. Proses perubahan wujud yang lain adalah, mengembun, menguap, menyublim, dan membeku. Susunan partikel zat padat, cair dan gas mempunyai susunan yang berbeda satu dengan yang lain
- Zat padat mempunyai parikel-partikel yang menempati posisi yang tetap,gaya tarik-menarik yang kuat, dan gerak partikel hanya berupa getaran.
- Zat cair mempunyai jarak antar partikel tetap dan agak berjauhan,gaya tarik menarik antar partikel lemah, gerakan partikel lebih lincah dan partikel sanggup berpindah tempat.
- Gas mempunyai jarak partikel yang berubah ubah, hampir tidak ada gaya tarik-menarik , dan gerakan partikel sangat bebas.
2. Warna Zat
Setiap benda mempunyai warna yang berbeda-beda. Warna merupakan sifat fisika yang sanggup diamati secara langsung. Warna yang dimiliki suatu benda merupakan ciri tersendiri yang membedakan antara zat satu dengan zat lain. Warna merupakan salah satu sifat fisika sua tu zat. Setiap jenis benda mempunyai warna yang berbeda-beda. Misalkan saja besi dan tembaga mempunyai warna yang berbeda.
Warna merupakan sifat fisika yang sanggup kita amati secara langsung.Warna yang dimiliki suatu benda merupakan ciri tersendiri yang membedakan antara zat satu dengan zat lain. Misal, aluminium berwarna silver, dan karbon berwarna hitam.
3. Kelarutan
Kelarutan suatu zat dalam pelarut tertentu merupakan sifat fisika. Kelarutan atau solubilitas yaitu kemampuan suatu zat terlarut (solute), untuk larut dalam suatu pelarut (solvent). Biasanya bila zat pelarutnya air sering disebut dengan larutan, contohnya gula yang larut dalam air biasa disebut larutan gula.
Air merupakan zat pelarut untuk zat-zat tertentu. Tidak semua zat sanggup larut dalam zat pelarut.
Misal, garam sanggup larut dalam air, tetapi pasir tidak sanggup larut dalam air. Kelarutan suatu zat dalam pelarut tertentu merupakan sifat fisika. Kelarutan suatu zat sanggup bergantung pada suhu, derajat keasaman, dan jenis pelarut.
4. Daya Hantar Listrik
Daya hantar listrik merupakan sifat fisika. Setiap benda mempunyai sifat penghantaran listrik yang berbeda, hampir seluruh logam merupakan penghantar listrik yang baik. Benda yang sanggup menghantarkan listrik dengan baik disebut konduktor seperti aluminium, tembaga, besi, sedangkan benda yang sulit menghantarkan listrik disebut isolator ibarat karet, kayu, dan plastik, daya hantar listrik pada suatu zat sanggup diamati dari tanda-tanda yang ditimbulkannya.
Misalkan, bila seutas tembaga dihubungkan dengan baterai dan sebuah lampu. Akibat yang sanggup kau amati yaitu lampu sanggup menyala, Sebaliknya bila kawat tersebut kau ganti dengan isolator ibarat plastik, atau kayu , maka lampu tidak akan menyala. Dapat kita simpulkan bahwa daya hantar listrik merupakan sifat fisika.
5. Kemagnetan
Kemagnetan suatu benda merupakan sifat fisika suatu zat. Berdasarkan sifat kemagnetan, benda digolongkan menjadi dua yaitu benda magnetik dan benda non magnetik. Benda magnetik yaitu benda yang sanggup ditarik besar lengan berkuasa oleh magnet Benda non magnetik yaitu benda yang tidak sanggup ditarik oleh magnet.
Misal, terdapat adonan antara serbuk besi dan pasir. Pemisahan adonan ini tidak sanggup dilakukan dengan penyaringan atau pengayakan. Cara yang lebih gampang yaitu dengan mendekatkan sebuah magnet pada adonan tersebut. Serbuk besi termasuk materi magnetik, maka akan tertarik pada magnet tersebut. Perbedaan sifat magnetik zat sanggup dipakai untuk memisahkan suatu zat dalam campuran.
6. Titik didih dan titik lebur
Titik klebur dan titik didih suatu zat merupakan sifat fisika zat Titik didih yaitu suhu dimana suatu zat mendidih, sedangkan titik lebur yaitu suhu dimana zat padat melebur. Pada zat cair ibarat air dan alkohol mempunyai titik didih yang berbeda, titik didih air 100ºC sedangkan alkohol 78 ºC, sedangakan tembaga mendidih di suhu 1.187ºC. Titik didih suatu zat sanggup naik dengan cara menaikan tekanan dan menambahkan ketidak murnian pada zat tersebut, begitu pula sebaliknya.
Titik lebur suatu zat sanggup berubah-ubah dipengaruhi oleh tekanan udara,dan ketidakmurnian zat. Apabila tekanan udara luar berubah-ubah, maka titik lebur zat juga akan mengalami perubahan. Hal ini sanggup ditunjukkan bahwa pada tekanan udara lebih dari 76 cmHg es akan melebur di bawah suhu 0ºC, sedangkan dengan penambahan ketidakmurnian zat titik lebur zat akan menurun.
Garam yang dicampurkan dengan es kerikil sanggup menurunkan suhu es sampai di bawah 0ºC. Peristiwa ini sanggup dipakai untuk mendinginkan air menjadi es pada pembuatan es krim. Turunnya suhu disebabkan garam menurunkan titik lebur es.
B. Sifat Kimia Zat
Sifat kimia yaitu sifat suatu zat yang berafiliasi dengan terbentuknya zat jenis baru. Berikut ini beberapa pola sifat kimia yang dimiliki suatu benda. Beberapa sifat kimia suatu zat antara lain sebagai berikut.
1. Praktis Terbakar
Sifat gampang atau sukar terbakarnya suatu zat merupakan sifat kimia. Dengan mengetahui sifat dari bahan-bahan yang gampang terbakar, kita akan sanggup menggunakannya secara aman. Sifat gampang atau sukarnya zat terbakat termasuk sifat kimia zat.
2. Membusuk
Pembusukan merupakan salah satu sifat kimia dari suatu zat. Akibat terjadi reaksi kimia dalam suatu masakan atau minuman, sanggup menjadikan masakan dan minuman tersebut membusuk dan berubah rasa menjadi asam. Pembusukan masakan akan menimbulkan rusaknya nilai gizi, tekstur, serta rasa dari masakan sehingga tidak layak dikonsumsi lantaran berbahaya bagi kesehatan. Ada beberapa hal yang menimbulkan pembusukan pada masakan, adalah:
- Mikroorganisme sanggup berupa ragi, jamur, atau bakteri.
- Ontolisis, yaitu yaitu proses pembusukan masakan dikarenakan zat yang terkandung dalam masakan itu sendiri dan adanya reaksi kimia antara zat yang dikandung dalam masakan dengan oksigen di udara sekitar
Untuk menghidari proses pembusukan pada masakan sanggup dilakukan beberapa teknik baik yang memakai teknologi tinggi maupun teknologi yang sederhana. Inti dari pengawetan masakan yaitu suatu upaya untuk menahan laju pertumbuhan mikro organisme pada makanan. Berikut yaitu beberapa teknik standar yang telah dikenal secara umum oleh masyarakat luas : Pendinginan, Pengasapan, Pengalengan, Pengeringan, Pemanisan, dan Pengasinan.
3. Berkarat
Reaksi antara logam dan oksigen sanggup menjadikan benda tersebut berkarat. atau biasa disebut korosi. Logam, ibarat : besi dan seng mempunyai sifat gampang berkarat. Terdapat benda-benda yang tidak sanggup berkarat, seperti: plastik dan kaca. Berkarat merupakan sifat kimia, alasannya yaitu terjadi reaksi yang menghasilkan zat jenis baru.
Karat merupakan hasil reaksi oksidasi suatu logam , atau istilah lainnya korosi. Besi yang mengalami korosi membentuk karat dengan rumus Fe₂O₃.xH₂O. Korosi atau proses pengaratan merupakan proses eletro kimia. Pada proses pengaratan, besi (Fe) bertindak sebagai pereduksi dan oksigen (O₂) yang terlarut dalam air bertindak sebagai pengoksidasi. Persamaan reaksi pembentukan karat sebagai berikut:
Anoda: Fe(s) → Fe²⁺(aq) ) 2e⁻Beberapa cara untuk menanggulangi besi atau logam lain supaya tahan dari proses perkaratan:
Katoda: O₂(g) + 4H⁺(aq) + 4e⁻ → 2H₂O(l)
- Melapisi besi atau logam lainnya dengan cat.
- Membuat logam dengan adonan yang serba sama atau homogen dikala pembuatan atau produksi besi atau logam lainnya di pabrik.
- Pada permukaan logam diberi oli atau vaselin
- Menghubungkan dengan logam aktif ibarat magnesium melaui kawat supaya yang berkarat yaitu magnesiumnya. Hal ini banyak dilakukan untuk mencegah berkarat pada tiang listrik besi atau baja. Mg ditanam tidak jauh dari tiang listrik.
- Melakukan proses galvanisasi dengan cara melapisi logam besi dengan seng tipis atau timah
Interaksi zat dengan oksigen di alam ada yang mempunyai sifat gampang meledak, seperti: magnesium, hidrogen, dan natrium. Sebuah ledakan yaitu peningkatan dalam volume dan pengeluaran energi dengan cara yang membahayakan, biasanya dengan pengeluaran suhu yang tinggi dan penghasilan gas. Ledakan ada yang bersifat alami atau buatan, pola ledakan yang bersifat alami yaitu ledakan gunung merapi.
5. Beracun
Terdapat beberapa zat yang mempunyai sifat kimia beracun, antara lain: insektisida, pestisida, fungisida, herbisida dan rodentisida. Zat beracun tersebut dipakai insan untuk membasmi hama, baik serangga maupun tikus. Bahan kimia beracun dikenal sebagai materi kimia yang dalam jumlah kecil sanggup menimbulkan keracunan pada manusia.
Umumnya zat-zat toksik masuk lewat pernapasan atau kulit, kemudian beredar ke seluruh badan atau ke organ-organ tertentu, tetapi sanggup pula zat-zat tersebut berakumulasi, pola dari Golongan pestida, yaitu organo klorin, organo fosfat, karbamat, arsenik.
C. Perubahan Fisika
Perubahan fisika yaitu perubahan yang merubah suatu zat dalam hal bentuk, wujud atau ukuran, tetapi tidak merubah zat tersebut menjadi zat gres . Salah satu ciri dari perubahan fisika yaitu bersifat reversibel artinya sanggup kembali ke bentuk semula, contohnya apabila air di panaskan kemudian mendidih, kemudian terjadi menguapan, maka uap tersebut sanggup kembali menjadi air bila didinginkan.
Jika suatu zat membeku, mendidih, menguap, tersublimasi, atau terkondensasi, maka zat tersebut mengalami perubahan fisika. Pada perubahan ini terjadi perubahan energi, namun jenis zat atau sifat kimianya identitas tidak mengalami perubahan.
Contoh perubahan fisika yaitu perubahan kapur barus yang disimpan di dalam lemari usang kelamaan mengecil atau habis dikarenakan kapur barus mendapatkan kalor dari lingkungan, atau air yang dipananaskan kemudian terjadi penguapan, uap yang terjadi kemudian mengalami kondensasi sehingga menjadi air kembali
D. Perubahan Kimia
Perubahan kimia yaitu perubahan dari suatu zat atau materi yang menimbulkan terbantuknya zat baru. Ciri-ciri perubahan kimia adalah: terbentuk zat jenis baru, zat yang berubah tidak sanggup kembali ke bentuk semula, diikuti oleh perubahan sifat kimia melalui reaksi kimia. Selama terjadi perubahan kimia, massa zat sebelum reaksi sama dengan massa zat setelah reaksi.
Contoh perubahan kimia apabila kita memperabukan kertas, maka terdapat bubuk yang diperoleh akhir proses pembakaran. Kertas sebelum dibakar mempunyai sifat yang berbeda dengan kertas setelah dibakar. Contoh lain dari perubahan kimia, antara lain: roti membusuk, susu yang basi, sayur menjadi basi, telur membusuk, telur asin, besi berkarat, dan lain-lain.