Hubungan Saling Ketergantungan Dalam Masyarakat

Kita harus bersyukur pada Tuhan yang telah membuat insan dengan bermacam-macam kemampuan, sehingga bisa saling melengkapi dalam memenuhi kebutuhan hidup. Keragaman masyarakat memungkinkan terciptanya korelasi ketergantungan antar usaha. Dalam sebuah wirausaha tentunya diharapkan kreativitas dan ketekunan perjuangan biar perjuangan tersebut berhasil. Hubungan saling ketergantungan sanggup terjadi baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun lingkungan masyarakat. Salah satu pola korelasi saling ketergantungan antara lain dalam dongeng di bawah ini.

Gelang Benang, Kreatif Mengisi Waktu Luang
Man, yaitu seorang anak pria Suku Sasak dari Desa Sade, Lombok. Usianya hampir 12 tahun. Ia gres saja menuntaskan ujian final tingkat SD di sekolahnya. Usai sekolah, Man dan beberapa sahabat seusianya secara kreatif mengisi waktu luang dengan berjualan gelang benang beraneka warna buatan sendiri. Sejak dini, bawah umur Suku Sasak terbiasa menyaksikan kaum ibu memintal benang dan menenun kain. Sisa benang aneka warna mereka jalin dengan bermacam-macam kreasi untuk dijadikan gelang.

Desa Sade terletak di Lombok Tengah, tidak jauh dari Pantai Kuta. Melihat ramainya wisatawan pengunjung pantai, Man dan teman-teman melihat peluang perjuangan untuk mengisi waktu luang mereka. Menjelang sore hari, mereka memperlihatkan aneka gelang benang buatan mereka ke wisatawan pengunjung pantai. Dengan kreatif mereka membuat banyak sekali ragam jalinan untuk ditawarkan. Kadangkala mereka sisipkan manikmanik kayu untuk mempercantik gelang. Menyadari bahwa harga gelang yang dijual tidak sanggup terlalu tinggi, mereka mengganti benang hasil pintalan kapas dengan benang jahit yang mereka beli di pasar. Seuntai gelang mereka jual dengan harga Rp 5.000 hingga Rp 15.000.

“Dalam sehari, biasanya saya bisa menjual lima hingga enam gelang. Rata-rata dalam sehari kami bisa membawa pulang uang Rp30.000, ” ujar Man.

Ketika ditanyakan pemanfaatan uang hasil jualan; “Untuk menambah uang jajan, dan membeli perlengkapan sekolah,” jawabnya sambil tersenyum lebar.

Walau tidak pernah diminta oleh kedua orang tuanya untuk membantu keuangan keluarga, Man selalu mengatakan uang hasil jualannya kepada ibunya. Ketika sewaktu-waktu ingin membeli barang keperluan sekolah, ibunya akan memperbolehkan Man memakai uang tersebut.

Man tidak kehilangan waktu bermainnya alasannya yaitu berjualan. Ia berjualan sambil bermain air dan bercengkerama di pinggir pantai dengan teman-temannya. Menjelang matahari terbenam, Man dan teman-temannya pulang untuk mengerjakan kiprah sekolah dan beristirahat. Ketika kiprah sekolah sudah selesai, Man membuat beberapa gelang untuk mengisi kembali persediaan untuk berjualan esok hari.

Man besar hati saat gelang hasil buatannya dipuji oleh wisatawan. Sederhana, namun unik dan kreatif, begitu komentar para wisatawan terhadap gelang benang buatan Man dan teman-temannya. Kreatifitas Man dalam memanfaatkan waktu luang memberinya pembelajaran hidup yang tak ternilai.
 Kita harus bersyukur pada Tuhan yang telah membuat insan dengan bermacam-macam kemampuan Hubungan Saling Ketergantungan dalam Masyarakat
Jawab pertanyaan berikut:
  1. Apakah penjual gelang benang memerlukan petani kapas? Jelaskan! Ya, alasannya yaitu petani kapas merupakan produsen kapas, apabila tidak ada petani kapas tentu tak ada penjual gelang benang. Gelang benang berasal dari kapas
  2. Apakah wisatawan bisa membeli gelang benang jikalau tidak terdapat industri benang? Jelaskan! Wisatawan tidak sanggup membeli gelang benang alasannya yaitu gelang tersebut terbuat dari materi benang yang harus diolah terlebih dahulu di industri benang.
  3. Apakah perjuangan gelang benang memanfaatkan sumber daya alam? Jelaskan! Usaha gelang benang membutuhkan sumber daya alam berupa kapas.

Hubungan saling ketergantungan juga terjadi di lingkungan sekolah menyerupai pada diagram di bawah ini.
 Kita harus bersyukur pada Tuhan yang telah membuat insan dengan bermacam-macam kemampuan Hubungan Saling Ketergantungan dalam Masyarakat

  1. Siswa membutuhkan guru dalam proses berguru mengajar, siswa juga membutuhkan petugas kantin saat akan membeli jajanan di kantin sekolah.
  2. Guru membutuhkan kepala sekolah dalam melaksanakan pengelolaan proses pembelajaran, guru juga membutuhkan staff manajemen untuk mengerjakan manajemen sekolah maupun manajemen kelas.
  3. Kepala sekolah membutuhkan komite sekolah untuk memilih kebijakan yang berafiliasi dengan pendidikan di sekolah tersebut.
  4. Petugas kantin membutuhkan pedagang masakan untuk mengisi kantin sekolah.
  5. Staf manajemen membutuhkan penjaga sekolah untuk membantu pekerjaan administasinya.
  6. Komite sekolah membutuhkan pekerja bangunan saat sekolah akan membangun ruang kelas atau prasarana yang lainnya.

Pelaksanaan pendidikan di sebuah sekolah merupakan hasil kerjasama banyak sekali unsur yang ada di dalam sebuah sekolah. Dengan adanya korelasi saling ketergantungan proses pendidikan di sebuah sekolah sanggup berjalan dengan baik.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel