Pencarian Dan Penyelesaian Kesalahan Media Penyimpan
Tuesday, March 24, 2020
Edit
Harddisk yaitu piranti penyimpanan sekunder dimana data disimpan sebagai pulsa magnetik pada piringan metal yang berputar yang terintegrasi. Data disimpan dalam bulat konsentris yang disebut track. Tiap track dibagi dalam beberapa segment yang dikenal sebagai sector.
Untuk melaksanakan operasi baca tulis data dari dan ke piringan, harddisk memakai head untuk melakukannya, yang berada disetiap piringan. Head inilah yang selanjut bergerak mencari sector-sector tertentu untuk dilakukan operasi terhadapnya. Waktu yang diharapkan untuk mencari sector disebut seek time. Setelah menemukan sector yang diinginkan, maka head akan berputar untuk mencari track. Waktu yang diharapkan untuk mencari track ini dinamakan latency.
Pada awalnya teknologi yang dipakai untuk baca/tulis, antara head baca/tulisnya dan piringan metal penyimpannya saling menyentuh. Tetapi pada dikala ini hal ini dihindari, dikarenakan kecepatan putar harddisk dikala ini yang tinggi, sentuhan pada piringan metal penyimpan justru akan merusak fisik dari piringan tersebut.
Hard disk merupakan salah satu media penyimpan data pada komputer yang terdiri dari kumpulan piringan magnetis yang keras dan berputar, serta komponen-komponen elektronik lainnya. Berikut jenis-jenis hardisk yang kami kumpulkan dari aneka macam sumber. Semoga bisa membantu Anda dalam mencari warta mengenai jenis-jenis hardisk.
Hard disk dengan tipe EIDE (Enhanced Integrated Drive Electronic) atau tipe ATA (Advanced Technology Attachment) yaitu standar versi terbaru suatu antar muka disk yang sesuai untuk koneksi ke bus. Standar ATA dikelola oleh komite yang berjulukan X3/INCITS T13. ATA juga mempunyai beberapa nama lain, menyerupai IDE dan ATAPI. Karena diperkenalkannya versi terbaru dari ATA yang berjulukan Serial ATA, versi ATA ini kemudian dinamai Parallel ATA (PATA) untuk membedakannya dengan versi Serial ATA yang baru.
Parallel ATA hanya memungkinkan panjang kabel maksimal hanya 18 inchi (46 cm) walaupun banyak juga produk yang tersedia di pasaran yang mempunyai panjang sampai 36 inchi (91 cm). Karena jaraknya pendek, PATA hanya cocok dipakai di dalam komputer saja.
2. SATA Hard disk dengan tipe SATA (Serial Advanced Technology Attachment), yaitu interface disk ATA dengan versi serialnya memakai kabel tipis yang mempunyai total kabel kecil sekitar dua pertiga dari total kabel harddisk dengan tipe EIDE atau ATA disk yang berjumlah 39 pins dan SATA mempunyai kecepatan pengiriman data sangat tinggi serta mengurani latensi. Sehingga bus serial ini bisa melebihi kecepatan bus paralel. Beberapa fitur SATA adalah:
- SATA memakai line 4 sinyal yang memungkinkan kabel yang lebih ringkas dan murah dibandingkan dengan PATA.
- SATA mengakomodasi fitur gres menyerupai hot-swapping dan native command queuing.
- Drive SATA bisa ditancapkan ke kontroler Serial Attached SCSI (SAS) sehingga bisa berkomunikasi dengan kabel fisik yang sama menyerupai disk orisinil SAS, namun disk SAS tidak bisa ditancapkan ke kontroler SATA.
Kabel data SATA memakai 7 konduktor di mana 4 di antaranya yaitu line aktif untuk data. Oleh alasannya yaitu bentuknya lebih kecil, kabel SATA lebih gampang dipakai di ruangan yang lebih sempit dan lebih efisien untuk pendinginan.
SCSI (Small Computer System Interface) dibaca “skasi” yaitu standar yang dibentuk untuk keperluan transfer data antara komputer dan periferal lainnya. Standar SCSI mendefinisikan perintah-perintah, protokol dan antarmuka elektrik dan optik yang diperlukan. SCSI mengatakan kecepatan transfer data yang paling tinggi di antara standar yang lainnya.
Penggunaan SCSI paling banyak terdapat di hard disk dan tape drive. Namun, SCSI juga terdapat pada scanner, printer, dan peranti optik (DVD, CD, dan lainnya). Berdasarkan tingkat kecepatan putarannya, hard disk jenis IDE mempunyai kecepatan putaran 5.400 rpm dan 7.200 rpm. Sedangkan hard disk SCSI bisa berputar antara 10.000 s.d. 12.000 rpm. Beberapa merek hard disk yang banyak digunakan, antara lain Western Digital (WDC), Quantum, Seagate, Maxtor, Samsung, IBM, Toshiba, dan Hitachi.
Solid-State Drive (SSD) yaitu media penyimpanan data yang memakai nonvolatile memory sebagai media dan tidak memakai piringan magnetis menyerupai piringan keras konvensional. Berbeda dengan volatile memory (misalnya RAM), data yang tersimpan pada SSD tidak akan hilang meskipun daya listrik tidak ada.
Media SSD (Solid State Disk) sudah memakai teknologi menyerupai USB Drive atau memori komputer. Media menyerupai USB Drive ini tidak mempunyai serpihan yang bergerak. Ada banyak kelebihan Solid State Drive jikalau dibandingkan dengan hard-disk konvensional, diantaranya adalah:
- Waktu mulai bekerja (start-up) yang lebih cepat. Hal ini berdampak pada jalan masuk data yang lebih tinggi, keterlambatan/ penundaan membaca data (latency) yang lebih rendah dan waktu pencarian data (seek time) yang jauh lebih cepat.
- Tidak menghasilkan suara/ dengung (noise) mengingat tidak adanya komponen yang bergerak.
- Lebih ekonomis daya listrik, meskipun untuk SSD berbasis DRAM masih diharapkan catu daya yang cukup tinggi, namun jikalau dibandingkan dengan hard-disk konvensional masih jauh lebih ekonomis energi.
- Lebih kebal terhadap guncangan, getaran, dan temperatur yang tinggi.
- Dengan kapasitas penyimpanan yang sama, SSD mempunyai bobot yang lebih ringan dan ukuran fisik yang lebih ramping jikalau dibandingkan dengan hard-disk biasa (khususnya dikala ini sampai ukuran penyimpanan 256 GB) sehingga lebih portable untuk notebook dan mobile external storage.
- Karena sanggup menyimpan data meskipun catu daya tidak ada, kelak teknologi SSD ini jikalau digabungkan dengan teknologi Memristor (Memory Transistor) membuka kemungkinan tercapainya pembuatan sebuah komputer yang sanggup dihidup-matikan layaknya sebuah televisi, sehingga istilah start-up, shut down, hang, blue screen dan sejenisnya hanya menjadi catatan sejarah untuk anak cucu kita.
- SSD berbasis flash yang mempunyai siklus read/write yang umurnya lebih pendek dibanding hardisk konvensional
- Dengan kapasitas yang sama harga ssd lebih mahal dari hardisk konvensional.
Pada tahun 2011, Seagate memperkenalkan kategori perangkat penyimpanan gres yang mengombinasikan teknologi penyimpanan solid state (ssd)dengan teknologi hard disk konvensional. Perangkat ini dikenal sebagai hard disk solid state bibit unggul (SSHD).
Sekitar 5% file dalam hardisk bisa diselamatkan jikalau hardisk mengalami kerusakan, alasannya yaitu hasil dari study pengalaman, sebagian hardisk yang mengalami rusak fisik tidak bisa di service. Sebelum kita tahu gejala kerusakan hardisk akan lebih lengkap jikalau kita mengetahui penyebab hardisk rusak. beberapa penyebab kerusakan hardisk secara umum yaitu :
- Listrik Padam, penyebab utama dari kerusakan hardisk yaitu terjadinya pemadaman listrik secara mendadak, sedangkan dalam komputer kita tidak terpasang perangkat UPS. sedangkan serpihan dalam hardisk, terdapat semacam rotor yang menggerakkan piringan dari inti hardisk, jadinya jikalau pedoman listrik terputus tiba-tiba, hardisk akan mengalami berhenti secara mendadak.
- Suhu terlalu panas, yang dimaksud disini yaitu seringnya terjadi pada laptop, alasannya yaitu letak yang berdekatan tiap komponen dan semuanya mengeluarkan suhu sehingga bisa terjadi overheat. hubungannya sama hardisk adalah, biasanya menyerang serpihan mainboard dari hardisk dan colokan powernya. solusinya terkadang bisa dicarikan mainboard yang cocok dengan tipe yang sama
- Terjatuh,seringkali terjadi pada notebook dan hardisk external,pada komputer desktop alasannya yaitu tidak ada baut yang mengikat hardisk pada tempatnya sehingga bisa menciptakan hardisk terjatuh alasannya yaitu adanya bergerakan dari CPU..
Berikutnya kita akan membahas perihal tanda kerusakan hardisk :
- Dengarkan bunyi hardisk pada dikala pertama hidup, hardisk yang normal tidak mengeluarkan bunyi sama sekali, bunyi terkesan halus. Jika terdengar bunyi yang cukup keras berasal dari hardisk, sebaiknya kita berjaga untuk membackup data penting dari hardisk, alasannya yaitu tamat hidup hardisk tidak bisa diperidiksi.
- Saat loading windows tiba-tiba muncul layar biru. hal ini tidak selalu dari kerusakan hardisk bisa saja alasannya yaitu windows memang sudah corupt atau dari kondisi RAM, untuk hal ini,dalam kondisi layar biru, akan terdapat tampilan pada monitor yang bisa kita terjemahkan perihal problem yang terjadi
- Loading windows yang terlalu lama, bahkan terkesan sering hang disaat menghidupkan ataupun dikala windows sudah bekerja. hal ini terjadi alasannya yaitu hardisk mengalami badsector dari clusternya. kondisi terparah hardisk akan ngehang dan rusak Permanent
Kita tidak akan pernah tahu kapan hardisk akan mati, untuk itu tidak ada salahnya jikalau kita selalu mengbackup data penting, bisa dalam bentuk CD, disimpan dalam flasdisk, ataupun di copy di komputer lain. untuk menghindari penyesalan alasannya yaitu kerusakan hardisk.