Perilaku Hidup Higienis Dan Sehat Di Sekolah

Kesehatan merupakan hak asasi insan dan merupakan kesejahteraan yang harus dipenuhi sesuai dengan impian bangsa Indonesia dalam Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Salah satu cara menjadi negara yang berpengaruh yaitu dengan membuat masyarakat sehat. Hal tersebut sanggup dimulai dari tingkat sekolah.

Kantin sekolah di SD Melati menyediakan masakan dalam ragam yang sederhana, tetapi sehat. Bubur kacang hijau, bubur ayam, urapjagung, dan susu kedelai yaitu hidangan andalan yang diminati siswa. Siswa diberikan penyuluhan oleh petugas Dinas Kesehatan biar sanggup memahami bahwa jajanan di luar sekolah banyak mengandung zat-zat berbahaya bagi tubuh. Setelah mendengarkan penyuluhan ini, tanpa tidak boleh pun siswa umumnya menentukan penganan sehat yang dijual di kantin daripada membeli dari luar sekolah.

Hidup higienis juga dijadikan pola harian yang diterapkan warga sekolah. Membuang dan memilah sampah sesuai tempatnya, rutin berolah raga, serta mencuci tangan tidak perlu lagi diingatkan.

Lingkungan SD Negeri Melati terlihat higienis dan asri. Beragam pohon dan aneka bunga dipelihara oleh siswa. Di pojok sekolah terdapat area apotek hidup. Selain mempelajari tumbuh kembangnya, secara berkelompok siswa mengolah kesannya sesuai fungsi masing-masing flora obat.
  1. Apa yang sanggup kau pelajari dari SD Negeri Melati. Sekolah mendidik siswa untuk menjadi biro hidup sehat bagi lingkungan. Tidak hanya di sekolah siswa juga aktif menyebarluaskan pengetahuan wacana hidup higienis dan sehat dan menggerakkan warga di sekitar.
  2. Apakah hal tersebut juga perlu diterapkan di sekolahmu? Jelaskan apa yang perlu diterapkan di sekolahmu! Yang perlu diterapkan di sekolah yaitu PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat )
  3. Mengapa hal tersebut perlu diterapkan? Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, merupakan huruf yang harus dibiasakan semenjak dini sehingga terbentuk paradigma sehat dalam diri kita yang sanggup diaplikasikan dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.
  4. Bagaimana cara menerapkannya? Dengan cara memperlihatkan pengalaman berguru atau membuat suatu kondisi bagi perorangan, kelompok, keluarga, dengan membuka jalur komunikasi, informasi, dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan sikap sehingga masyarakat sadar, mau, dan bisa mempraktekkan sikap hidup higienis dan sehat.
  5. Apa laba yang akan diperoleh warga sekolahmu dengan menerapkan hal tersebut? Terciptanya sekolah yang higienis dan sehat sehingga siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari banyak sekali gangguan dan ancaman penyakit.

SD Negeri Melati mengimbau seluruh siswanya untuk mengonsumsi masakan dan minuman sehat. Siswa tidak diperkenankan jajan sembarangan.

Peneliti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyidik rujukan jajanan di sekitar sekolah. Pemeriksaan itu bertujuan untuk mengetahui adonan dan larutan yang terdapat pada masakan dan minuman serta memastikan jajanan tersebut memenuhi standar keamanan pangan. Pengawasan Badan POM dalam lima tahun terakhir menunjukkan, masih banyak jajanan anak sekolah yang tidak sehat. Hasil pemantauan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yang dilakukan secara rutin selama kurun waktu 2006-2010 menunjukkan, jajanan anak yang tidak memenuhi syarat berkisar 40-44 persen.

Rhodamin, Formalin, Boraks, serta suplemen buatan dalam kadar tinggi seringkali ditemukan di antara pangan jajanan di sekitar SD. Sesungguhnya Rhodamin yaitu zat pewarna tekstil, sementara formalin yaitu materi pengawet yang juga digunakan untuk mengawetkan jenazah. Boraks yaitu materi kimia yang kerap digunakan sebagai pencampur dalam pembuatan deterjen. Bayangkan reaksi organ badan kita saat mendapatkan bahan-bahan kimia berbahaya tersebut!
 Kesehatan merupakan hak asasi insan dan merupakan kesejahteraan yang harus dipenuhi ses Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah
Lingkungan di sekitar sekolah patut menerima perhatian khusus terhadap ancaman ini. Mengapa? Siswa sekolah dasar cenderung lebih gampang tertarik dengan masakan yang berwarna-warni cerah. Oleh alasannya itu, sangat diperlukan kiprah sekolah untuk menyediakan kantin yang menjual masakan sehat.

Menyikapi hal ini BPOM menggalakkan agresi nasional menuju pangan jajanan anak sekolah yang aman, bermutu, dan bergizi. Komunitas sekolah menjadi kawan yang akan diberdayakan untuk bekerja sama menjalankan agresi ini. Untuk itu orang tua, siswa, dan sekolah perlu meningkatkan kesadaran akan masakan bergizi serta mengenal gejala masakan tak kondusif konsumsi.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel