Soal Penilaian Tema 2 Subtema 1 Rukun Dalam Perbedaan

Pada tema dua subtema satu rukun dalam perbedaan, terdiri dari matematika perihal mengukur besar sudut yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah, dan tempat bermain dengan satuan derajat termasuk sudut antara arah mata angin dan sudut di antara dua jarum jam. Bahasa Indonesia perihal enjelaskan gosip penting perihal ciri khusus flora sesudah melaksanakan acara petualangan, serta menyajikan teks laporan sesudah melaksanakan acara petualangan di sekitar sekolah. PKn perihal menjelaskan perihal hidup rukun sebagai landasan untuk persatuan, dan menceritakan perihal pengalaman hidup rukun sebagai landasan untuk persatuan.

Mata pelajaran IPA perihal mengidentifikasi cara makhluk hidup mengikuti keadaan dengan lingkungan, dan menyajikan laporan hasil pengamatan perihal penyesuaian makhluk hidup yang ditemui di lingkungan sekitar. Mata pelajaran IPS perihal mengatakan pemahaman alasannya ialah dan akhir terjadinya perubahan masyarakat Indonesia dari Masa Pergerakan Kemerdekaan hingga dengan Awal Reformasi dalam kehidupan berpolitik, berkebangsaan, dan bernegara. Pada bab final pembelajaran dilaksanakan penilaian untuk mengetahui pemahaman siswa. Soal penilaian tema dua subtema satu rukun dalam perbedaan antara lain sebagai berikut.

1. Manakah dari sudut berikut yang besarnya 45°? Buktikan perkiraanmu memakai busur!
 Pada tema dua subtema satu rukun dalam perbedaan Soal Evaluasi Tema 2 Subtema 1 Rukun dalam Perbedaan
2. Apakah pasangan sudut berikut sama besar? Buktikan jawabanmu dengan memakai busur!
 Pada tema dua subtema satu rukun dalam perbedaan Soal Evaluasi Tema 2 Subtema 1 Rukun dalam Perbedaan
3. Sebutkan tiga pola penyesuaian tumbuhan!
A. Adaptasi Morfologi
Adaptasi Morfologi. Adaptasi morfologi ialah penyesuaian yang berupa penyesuaian bentuk tubuh. Adaptasi Morfologi sanggup dilihat dengan jelas. Pada flora penyesuaian menurut tempat hidupnya, flora dibedakan menjadi sebagai berikut.
  • Xeroflt, yaitu flora yang mengikuti keadaan dengan lingkungan yang kering, contohnya kaktus. Cara penyesuaian xerofit. antara lain mempunyai daun berukuran kecil atau bahkan tidak berdaun (mengalami modifikasi menjadi duri), batang dilapisi lapisan lilin yang tebal, dan berakar panjang sehingga berjangkauan sangat luas.
  • Hidrofit. yaitu flora yang mengikuti keadaan dengan lingkungan berair, contohnya teratai. Cara penyesuaian hidrofit, antara lain berdaun lebar dan tipis, serta mempunyai banyak stomata.
  • Higrofit, yaitu flora yang mengikuti keadaan dengan lingkungan lembap, contohnya flora paku dan lumut.
B. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi ialah penyesuaian yang mencakup penyesuaian fungsi alat-alat tubuh. Adaptasi ini sanggup berupa enzim yang dihasilkan suatu organisme. Adaptasi fisiologi pada flora antara lain sebagai berikut. Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh serangga mempunyai bunga yang berbau khas. Tumbuhan tertentu menghasilkan zat khusus yang sanggup menghambat pertumbuhan flora lain atau melindungi diri terhadap herbivor. Misalnya. semak azalea di Jepang menghasilkan materi kimia beracun sehingga rusa tidak memakan daunnya.

C. Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laris ialah penyesuaian berupa penyesuaian tingkah laris makhluk hidup sesuai dengan kondisi dan keadaan lingkungannya.. Pada flora penyesuaian tingkahlaku dilakukan dengan cara pada ketika lingkungan dalam keadaan kering, flora yang termasuk suku jahe-jahean akan mematikan sebagian tubuhnya yang tumbuh di permukaan tanah. Pada isu terkini kemarau. flora tropofit, contohnya pohon jati dan randu, menggugurkan daunnya.

D. Tujuan Adaptasi Pada Tumbuhan
  1. Tumbuhan juga melaksanakan  adaptasi terhadap lingkungannya, untuk sanggup bertahan hidup. Berikut ini beberapa pola tujuan penyesuaian binatang dan tumbuhan.
  2. Mengurangi penguapan, pohon jati dan mahoni mengugurkan daunya di isu terkini kemarau,  daun akan muncul kembali ketika isu terkini hujan tiba. Kaktus mempunyai daun yang berbentuk duri untuk mengurangi penguapan, dan teratai mempunyai daun tipis dan lebar untuk mempercepat penguapan lantaran teratai hidup di air.
  3. Mengapung di perairan, teratai dan eceng gondok mempunyai batang berongga supaya sanggup mengapung di air.
  4. Menyimpan air, kaktus mempunyai batang berdaging dan berkulit tebal untuk menyimpan air. Karena kaktus biasanya hidup di tempat yang kering (gurun).
  5. Menjaga keseimbangan supaya tidak terbalik. Eceng gondok mempunyai akar serabut yang sangat lebat mempunyai kegunaan untuk menjaga keseimbangan supaya tidak terbalik.
  6. Mengambil oksigen ketika terjadi pasang surut. Bakau mempunyai akar napas yang memanjang dan menjulang di permukaan. Dengan bentuk akar ini tumbuhan bakau tetapdapat mengambil oksigen dari udara ketika terjadi pasang surut dan bertahan dari terpaan ombak.

4. Apa yang kau pahami perihal perilaku rukun dalam perbedaan? Berikan contoh!
Hidup rukun dalam perbedaan sudah menjadi tatanan kehidupan masyarakat Indonesia semenjak dulu. Hal tersebut juga ditunjukkan ketika masa usaha memperebutkan kemerdekaan dari penjajah. Dalam meraih kemerdekaan, perbedaan daerah, agama, dan suku bangsa bukanlah penghalang bagi bangsa Indonesia.

Mereka bersatu padu untuk merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah. Pada waktu itu, semangat persatuan sangat menonjol. Bangsa Indonesia mempunyai tekad yang kuat. Tidak ada jalan lain dalam usaha merebut kemerdekaan, kecuali menjalin persatuan dan kesatuan. Hal ini mencerminkan kerukunan dalam perbedaan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel