Pengelompokan Jenis Gerak Tari

Gerak yakni perubahan posisi atau sikap. Dalam menari gerak merupakan usnsur utama. Gerak dipadukan menjadi sebuah rangkaian tari yang indah. Gerak dalam jenis tari kreasi, intinya sanggup dikembangkan menjadi beberapa sumber gagasan gerak. Pada umumnya, sumber pandangan gres gerak dari tari kreasi sanggup berangkat dari pola gerak tari tradisional, atau lepas dari pola gerak dalam tari tradisional. Sebuah penyajian tari mempunyai struktur gerak yang terperinci dan sanggup kita amati. Pengelompokan gerak tari dibagi menjadi dua bagian, yakni gerak murni dan gerak maknawi..

1. Gerak Murni
Gerak murni yakni bentuk gerak yang hanya mementingkan bentuk artistik atau kebutuhan keindahan dari gerak saja (dalam gerak tari Sunda terdapat beberapa istilah gerak capang, adeg-adeg, gerak keupat, dan jenis gerak lainnya yang hanya mementingkan duduk perkara keindahan termasuk bentuk gerak tari kreasi). Ciri-ciri gerakan murni yakni gerakannya lemah gemulai, tidak ada artinya dan sanggup diakukan dengan gerakan tangan, kepala, kaki, bahkan seluruh anggota badan. Contohnya gerakan ukel memakai tangan dan gerakan lainnya.

Bentuk struktur gerak Tari Jawa mempunyai beberapa struktur, yang terdiri dari ragam gerak, unsur gerak, dan motif gerak. Setiap ragam gerak, terdiri beberapa unsur gerak, Unsur gerak terdapat beberapa motif gerak.  Ciri lain Tari tradisi Jawa terdapat banyak nama-nama baik pada gerak murni maupun gerak maknawi. Beberapa gerak murni dalam tarian jawa antara lain sebagai berikut.
  1. Ngithing atau nyekithing yakni gerakan dengan posisi tangan dengan ibu jari melekat pada jari tengah, membentuk bulatan. Sedang jari yang lain ditekuk(menekuk/melengkung kebawah).
  2. Nyempurit yakni gerakan dengan posisi jari-jari tangan hampir sama dengan ngithing. Hanya saja posisi ibu jari melekat pada sisi jari tengah sedang jari yang lainnya posisi tekuk (melengkung ke bawah).
  3. Ngrayung yakni bentuk gerak tangan dengan posisi ibu jari melekat pada telapak tangan, dan keempat jari bangun dengan posisi jari-jari rapat.
  4. Kebyok yakni gerakan tangan dengan memakai selendang yang dihentakkan ke pergelangan tangan dengan memakai selendang sehingga selendang menyangkut dipergelangan tangan.
  5. Kebyak yakni gerakan tangan dengan memakai selendang yang dihentakkan atau dibuang sehingga selendang lepas dan tidak lagi menyangkut di pergelangan tangan. Gerak kebyak dilakukan sesudah kebyok.
  6. Tawing yakni gerakan tari dengan posisi tangan ngrayung yang terletak di depan pundak. Posisi ini ada 2, yakni tawing kanan dan tawing kiri. Tawing kanan dilakukan ajun yang diletakkan pada depan bahu kiri. Sebaliknya tawing kiri, dilakukan tangan kiri yang diletakkan pada bahu kanan.
  7. Mbaya mangap yakni gerakan tari dengan posisi tangan mbaya mangap yakni posisi tangan sama menyerupai ngrayung tetapi ibu jari tidak melekat pada telapak tangan. Ibu jari membuka lurus ke depan.
  8. Nayung yakni gerakan tari dengan posisi ajun mbaya mangap yang letaknya di depan dada, biasanya berpasangan dengan mingkis.
  9. Mingkis yakni gerakan tari pasangan nayung yang dilakukan tangan kiri, posisi dimana tangan kiri mbaya mangapdengan telapak tangan menghadap atas, terletak di pinggang kiri (trap cethik).
  10. Seblak yakni gerakan menyibak selendang/sampur dari pangkal ikatan selendang hingga merentang lurus kesamping badan. Kemudian arahkan selendang kebelakang. Seblak kanan kearah kanan, seblak kiri kearah kiri dengan tangan kiri, atau secara bersamaan.
  11. Ngepel yakni gerakan tari dengan posisi jari tangan mengepal, dengan ibu jari melekat di depan jari telunjuk. Digunakan pada tari putra gagah.
  12. Bapang yakni gerakan tari dengan posisi tangan pada tari putra gagah dengan telapak tangan mbaya mangap dimana tangan kiri posisi membuka menghadap atas, lengan tangan membuka kesamping. Sedang ajun lengan kanan membuka lurus bahu dengan posisi telapak tangan mbaya mangap menghadap depan.
  13. Trecet yakni gerakan menyerupai lari ditempat dengan posisi kaki membuka dan jinjit. 
  14. Kenser yakni gerakan kaki dengan berpindah posisi menggeserkan telapak kaki secara bersamaan.
  15. Lumaksana dalam tari Jawa yakni  gerakan berjalan. Maju atau mundur.
  16. Debeg yakni menghentakkan telapak kaki bab depan kearah depan. Debeg kanan yang dihentakkan kaki kanan, sedang debeg kiri yang dihentakkan kaki kiri.
  17. Gejug yakni menghentakkan kaki bab telapak kaki kebelakang kaki yang menjadi tumpuan. gejug ada 2, yaitu gejug kanan dan gejug kiri.
  18. Madalpang merupakan posisi kaki pada dikala akan melaksanakan srisig, atau sebagai awalan dikala akan melaksanakan gerakan srisig. Madalpang dilakukan sesudah gerakan kipat srisig. Posisi kaki madalpang yakni posisi dimana kaki kanan jinjit di depan kaki kiri.
  19. Kicat yakni posisi kaki diangkat di belakang kaki tumpuan, setinggi betis kaki tumpuan. Gerakan kicat biasa dilakukan pada tari putra alus.
 Gerak yakni perubahan posisi atau perilaku Pengelompokan Jenis Gerak Tari
2. Gerak Maknawi
Gerak maknawi yakni gerak yang mempunyai makna atau maksud tertentu. Gerak maknawi merupakan gerak yang telah diubah menjadi gerak indah yang bermakna dalam pengolahannya mengandung suatu pengertian atau maksud tertentu, disamping keindahannya. Gerak maknawi di sebut juga gerak Gesture, bersifat menirukan (imitatif dan mimitif). Imitatif yakni gerak peniruan dari hewan dan alam sedangkan mimitif yakni gerak peniruan dari gerak-gerik manusia. Misalnya melihat gerak melekat telapak tangan didada sanggup mengandung arti sedih dan sebagainya Gerak maknawi pada referensi tersebut telah mengalami stilisasi atau distorsi,  yang artinya gerak tersebut telah mengalami perubahan dari gerakan aslinya untuk dijadikan gerak tari. Beberapa referensi gerak maknawi dalam tarian Nusantara antara lain sebagai berikut.
  1. Ulap-ulap yakni gerakan tari dengan posisi tangan menyerupai ngrayung, dengan posisi pergelangan tangan ditekuk dan posisi ibu jari berdiri, terletak lurus pada dahi/kening (seperti hormat). Ulap-ulap ada 2 yaitu ulap-ulap kanan dan ulap-ulap kiri. Ulap-ulap kanan yakni gerakan ajun menekuk di depan kening, sedang tangan kiri menekuk dipinggang (malangkerik). Ulap-ulap kiri yakni tangan kiri yang menekuk di depan kening, sedang ajun menekuk di pinggang (malangkerik).Gerak ulap-ulap melambangkan seseorang berpandangan ke depan.
  2. Trisik pada tari Ledhek dilakukan dengan kedua kaki jinjit, tangan kiri tekuk di tawing kanan, ajun lurus menthang, kedua tangan jimpit sampur, pandangan ke depan. Jalan kecil-kecil putar ke kiri, kembali hadap depan.
  3. Ukel yakni gerakan tangan dengan memutar pergelangan tangan berlawanan arah jarum jam, dengan posisi tangan ngithing. Gerak ukel melambangkan sifat insan yang mensyukuri nikmat Tuhan.
  4. Ragam gerak tari Jathilan warokan yang mempunyai makna yaitu pada ragam: drap congklang bermakna latihan perang supaya berperang tidak kalah dalam melawan musuhnya, kleyepan mudhun bermakna tidak percaya diri, suntukan bermakna kuda yang sedang meminum air, Kagolan bermakna kecewa alasannya perang tidak segera dimulai, kentrik bermakna menunduk atau penghormatan, sendalan bermakna tidak ada salah dan benar, lampah balik kebelakang bermakna benci pada lawan,lampah balik kedepan bermakna mengajak perang, berkelahi toyak bermakna berkelahi kekuatan, dan kendheran lari bermakna pulang sesudah berperang.
  5. Dalam Tari Gambyong gerakan tangan yang melebar sebelah kanan dan kekiri itu mempunyai makna dalam kelembutan seorang perempuan dalam kehidupannya dan juga sanggup melambangkan adab seseorang dalam kehidupannya sehari-hari maka dari itu gerakan tari gambyong tidak ada yang meloncat. Goyang pinggul dan memainkan selendang melambangkan kegemulaian sosok seorang perempuan dalam menari,sedangkan bagi laki-laki melambangkan untuk menarik simpatik sosok perempuan yang berduet dengannya.
  6. Gerak dalam Tari Batik Jlamprang dari pekalongan, mengandung makna sebagai bentuk visualisasi orang yang sedang membatik dengan tubuhnya yang lemah gemulai sesuai dengan jiwa wanita.
  7. Makna yang terkandung dalam gerak tari Bosi Cabang dari Sumatera Selatan antara lain : Gerak Sembah mempunyai makna dalam melaksanakan sesuatu atau melaksanakan kiprah senantiasa harus diawali dengan memohon atau berdoa kepada Tuhan biar segala sesuatunya sanggup berjalan lancar demikian juga sesudah selesai harus diakhiri dengan  doa untuk mengucap syukur dan terima kasih, Gerak Kuntau Melati mempunyai makna di dalam melaksanakan segala sesuatu harus selalu ingat, mensyukuri, dan selalu meminta pinjaman kepada Tuhan YME biar sanggup dipertanggung jawabkan, serta tidak melupakan jasa orang-orang yang telah memperlihatkan ilmunya kepada kita. Gerak Ngisot mempunyai makna rasa hormat kepada diri maupun orang lain,  Gerak Ku' Aku' mempunyai makna bahwa perlunya menanamkan keberanian dalam menghadapi perasaan takut, sifat ragu-ragu, gugup, bimbang, dan sifat-sifat lain yang sering menganggu,dan masih banyak gerak yang lainnya.
  8. Dalam tari Kipas Pakarena terdapat beberapa gerakan yang mempunyai makna tersendiri. Pada awalan dan akhir, tari ini mengambil posisi duduk, hal ini menmberikan tanda atau makna rasa hormat dan santun para penari, pola gerakan memutar yang bermakna siklus hidup insan yang selalu berputar, pola gerakan memutar yang dimainkan yakni gerakan memutar searah jarum jam. gerakan naik turun yang memberi lambang kehidupan insan yang kadang berada di bawah dan kadang di atas.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel