Transformasi Energi Dalam Sel
Wednesday, June 10, 2020
Edit
Transformasi energi ialah proses mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Energi tidak hilang – hanya mengubah bentuk. Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi sanggup berubah bentuk, tetapi tidak sanggup diciptakan atau dihancurkan. Itu berarti jumlah total energi tetap selalu sama.
Pada makhluk hidup heterotrof (makhluk hidup yang memanfaatkan sumber makanan organik/makhluk hidup yang tidak bisa mengubah senyawa anorganik menjadi senyawa organik), Energi bersumber dari makanan yang dikonsumsi.
Makanan dibutuhkan oleh badan sebagai sumber energi. Zat makanan yang berperan sebagai sumber energi ialah karbohidrat, protein, dan lemak.
Energi ini akan mengalami transformasi mulai dari energi potensial berupa energi kimia makanan menjadi energi panas dan energi kinetik/gerak dalam acara makhluk hidup tersebut. Transformasi energi tersebut terjadi di dalam organel yang terdapat di dalam sel. Transformasi energi dalam sel terjadi dengan cara sebagai berikut.
A. Transformasi Energi oleh Klorofil
Klorofil ialah zat hijau daun yang terdapat dalam organel sel tumbuhan yang disebut kloroplas. Klorofil berfungsi dalam fotosintesis. Energi radiasi sinar matahari yang ditangkap oleh klorofil berfungsi melancarkan proses fotosintesis.
Proses tersebut dipakai untuk mereaksikan CO2 dan H2O menjadi glukosa. Selain menjadi energi kimia dalam bentuk glukosa, hasil reaksinya menghasilkan oksigen yang sanggup dipakai oleh tumbuhan untuk beraktivitas, ibarat tumbuh, berkembang, dan bernapas.
Jadi, energi radiasi matahari yang berbentuk energi cahaya diubah menjadi energi potensial dan energi kimiawi yang disimpan dalam molekul karbohidrat dan materi makanan lainnya. Energi ini dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk beraktivitas (tumbuh dan berkembang) dan juga dimanfaatkan
oleh makhluk hidup lain yang mengonsumsi tumbuhan tersebut.
Akibatnya energi yang terdapat pada tumbuhan berpindah ke dalam badan makhluk hidup lainnya dan menjadi energi potensial. Di dalam badan makhluk hidup ini, energi akan ditransformasi kembali.
B. Transformasi Energi oleh Mitokondria
Mitokondria ialah organel yang terdapat di dalam sel, yang mempunyai tugas dalam respirasi sel. Di dalam mitokondria, energi kimia dipakai untuk mengubah karbohidrat, protein, dan lemak. Mitokondria banyak terdapat pada sel otot makhluk hidup dan sel saraf.
Fungsi mitokondria yang utama ialah sebagai pabrik energi sel yang bisa untuk sanggup menghasilkan energi dalam bentuk ATP (Adenosine Tri-Phosphate) . Metabolisme karbohidrat sanggup berakhir di mitokondria dikala piruvat di transpor serta dioksidasi oleh O2 dan menjadi CO2 serta air. Energi yang sanggup dihasilkan sangatlah efisien yaitu sekitar 30 molekul ATP yang diproduksi untuk setiap molekul-molekul glukosa yang dioksidasi, sedangkan dalam glikolisis hanya bisa untuk dihasilkan 2 molekul ATP. Fungsi mitokondria sanggup mengatur dalam acara metabolisme sel.
Pada makhluk hidup heterotrof (makhluk hidup yang memanfaatkan sumber makanan organik/makhluk hidup yang tidak bisa mengubah senyawa anorganik menjadi senyawa organik), Energi bersumber dari makanan yang dikonsumsi.
Makanan dibutuhkan oleh badan sebagai sumber energi. Zat makanan yang berperan sebagai sumber energi ialah karbohidrat, protein, dan lemak.
- Karbohidrat. Karbohidrat merupakan senyawa kimia yang tersusun atas unsur-unsur karbon. Bahan makanan yang banyak mengandung karbohidrat, contohnya beras, jagung, kentang, gandum, umbi-umbian, dan buah-buahan yang rasanya manis. Karbohidrat berperan sebagai sumber energi (1 gram karbohidrat setara dengan 4 kilo kalori).
- Protein. Protein merupakan senyawa kimia yang mengandung unsur C, H, O, N (kadang juga mengandung unsur P dan S). Bahan makanan yang mengandung banyak protein, antara lain: protein hewani, contohnya daging, ikan, telur, susu, dan keju dan protein nabati, contohnya kacang-kacangan, tahu, tempe, dan gandum.
- Lemak. Lemak merupakan senyawa kimia yang mengandung unsur C, H, dan O. Peran lemak untuk menyediakan energi sebesar 9 Kalori/gram, melarutkan vitamin A, D, E, K, dan menyediakan asam lemak esensial bagi badan manusia.
Energi ini akan mengalami transformasi mulai dari energi potensial berupa energi kimia makanan menjadi energi panas dan energi kinetik/gerak dalam acara makhluk hidup tersebut. Transformasi energi tersebut terjadi di dalam organel yang terdapat di dalam sel. Transformasi energi dalam sel terjadi dengan cara sebagai berikut.
A. Transformasi Energi oleh Klorofil
Klorofil ialah zat hijau daun yang terdapat dalam organel sel tumbuhan yang disebut kloroplas. Klorofil berfungsi dalam fotosintesis. Energi radiasi sinar matahari yang ditangkap oleh klorofil berfungsi melancarkan proses fotosintesis.
Proses tersebut dipakai untuk mereaksikan CO2 dan H2O menjadi glukosa. Selain menjadi energi kimia dalam bentuk glukosa, hasil reaksinya menghasilkan oksigen yang sanggup dipakai oleh tumbuhan untuk beraktivitas, ibarat tumbuh, berkembang, dan bernapas.
Jadi, energi radiasi matahari yang berbentuk energi cahaya diubah menjadi energi potensial dan energi kimiawi yang disimpan dalam molekul karbohidrat dan materi makanan lainnya. Energi ini dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk beraktivitas (tumbuh dan berkembang) dan juga dimanfaatkan
oleh makhluk hidup lain yang mengonsumsi tumbuhan tersebut.
Akibatnya energi yang terdapat pada tumbuhan berpindah ke dalam badan makhluk hidup lainnya dan menjadi energi potensial. Di dalam badan makhluk hidup ini, energi akan ditransformasi kembali.
B. Transformasi Energi oleh Mitokondria
Mitokondria ialah organel yang terdapat di dalam sel, yang mempunyai tugas dalam respirasi sel. Di dalam mitokondria, energi kimia dipakai untuk mengubah karbohidrat, protein, dan lemak. Mitokondria banyak terdapat pada sel otot makhluk hidup dan sel saraf.
Fungsi mitokondria yang utama ialah sebagai pabrik energi sel yang bisa untuk sanggup menghasilkan energi dalam bentuk ATP (Adenosine Tri-Phosphate) . Metabolisme karbohidrat sanggup berakhir di mitokondria dikala piruvat di transpor serta dioksidasi oleh O2 dan menjadi CO2 serta air. Energi yang sanggup dihasilkan sangatlah efisien yaitu sekitar 30 molekul ATP yang diproduksi untuk setiap molekul-molekul glukosa yang dioksidasi, sedangkan dalam glikolisis hanya bisa untuk dihasilkan 2 molekul ATP. Fungsi mitokondria sanggup mengatur dalam acara metabolisme sel.