Cara Menulis Kritik Tari
Monday, July 20, 2020
Edit
Kritik tari ialah aktivitas menawarkan apresiasi terhadap karya tari dengan cara menuliskan kembali insiden pertunjukan seni tari atau menawarkan komentar terhadap pertunjukan tari. Kegiatan kritik tari bukan untuk mencari kelemahan karya tari orang lain atau mengomentari kekurangan dan kelebihan karya tari orang lain. Kritik tari dilakukan untuk menawarkan informasi pada masyarakat terhadap sebuah kejadian pertunjukan atau perkembangan tari. Kegiatan kritik tari juga sanggup menawarkan manfaat positif terhadap koreografer atau pelaku seni lainnya sehingga materi kritik tersebut sanggup dijadikan sebagai materi penilaian untuk meningkatkan kualitas karya yang dibuatnya.
Ada beberapa tahap dalam proses kritik seni tari diantaranya ialah tahap deskripsi, tahap analisis, tahap interpretasi, tahap evaluasi, serta pesan dan kesan. Tahap pertama ialah menuliskan/ mendeskripsikan bab dari tari yang paling mengesankan. Tahap kedua ialah menganalisis gerakannya dengan menawarkan argumen yang jernih mengenai keunggulan maupun kelemahan tari. Tahap ketiga ialah interpretasi terhadap pertunjukan tari. Tahap keempat, ialah mengevaluasi tarinya. Tahap terakhir ialah pesan dan kesan, melalui pesan dan kesan silahkan kemukakan perilaku terhadap tari tersebut. Apabila ada yang perlu diperbaiki tunjukkan saranmu kepada temanmu melalui saran dan pesan tunjukan bab mana yang perlu diperbaiki sekaligus dengan cara memperbaikinya. Berikut ini tahap-tahap dalam proses kritik tari.
No. | Tahap | Keterangan | Pertanyaan |
---|---|---|---|
1. | Deskripsi Data | Tahapan deskripsi data ialah suatu tahapan penguraian data materi secara rinci perihal insiden pertunjukan atau fokus kasus yang diamatinya. Data ini seyogianya diuraikan secara objektif dan menyeluruh berbadasarkan aspek-aspek yang telah dijelaskan dalam pembahasan sebelumnya. Adapun data yang dideskripsikan terkait dengan kasus gerak, musik, rias, busana, tata panggung, tata cahaya, dan data lainnya yang teramati oleh kamu. | Siapa koreografernya?, Siapa panitia penyelenggaranya? Tempat dimana?, Tanggal berapa pertunjukannya?, Apa tema kegiatannya?, Berapa penari yang telibat?, Apa nama/jenis tarian yang dibawakan?, Bagaimana gerak yang dilakukan?, Dari tempat mana tarian tersebut?, Bagaimana konsep musik yang ditampilkan?, Bagaimana tata pentas yang ditampilkan?, Bagaimana tata cahaya yang ditampilkan?, Bagaimana kostum yang dikenakan?, Riasan apa yang digunakan?, Bagaimana kualitas penari?, Bagaimana kekompakan penari? |
2. | Analisis | Tahapan ini dilakukan untuk menawarkan pengutamaan kasus yang lebih dalam dan luas perihal insiden pertunjukan karya tari yang sudah dideskripsikan. Contoh masalahnya menyerupai menilai dan mengomentari problem gerak, musik, dan unsur-unsur pertunjukan lainnya didekati dengan elemen keilmuan masing-masing. | Pada tahap analisis sanggup dikembangkan dengan beberapa petunjuk pertanyaan sebagai berikut.
|
3. | Interpretasi | Tahapan interpretasi ialah tahapan mencoba menawarkan pengutamaan kasus makna dari simbol-simbol yang teramati berdasarkan insiden pertunjukan dari semua aspek pendukung pertunjukan. Pada bab ini sanggup didekati dengan problem kajian nilai etetika tari, nilai etis, dan nilai sosial pada materi karya tari yang diamati. | Pada tahap interprestasi sanggup dikembangkan dengan beberapa pertanyaan berikut.
|
4. | Evaluasi | Tahapan penilaian ialah tahapan perihal bagaimana sebaiknya kualitas karya tari yang dianggap ideal berdasarkan kita. Di tahap ini, kita sanggup menawarkan analisis sehabis menemukan kelemahan dalam pertunjukan. | Pada tahap ini diberikan petunjuk pertanyaan untuk pengembangan dalam menuliskan kritik.
|
5. | Pesan dan Kesan | Pada bab terakhir sanggup ditambahkan perihal pernyataan perilaku yang menyangkut kesan dan pesan dari penulis dari apa yang telah dilihat dan dideskripsikan ke dalam goresan pena kritik tari. | Petunjuk pertanyaan di bawah ini sanggup membantu kau dalam menuliskan kritik.
|
Contoh Kritik Tari
Related:
No. | Tahap | Penjelasan |
---|---|---|
1. | Deskripsi Data | Tari Merak merupakan tarian kreasi gres dari tempat Pasundan, Jawa Barat. Tarian ini diciptakan oleh Raden Tjetjep Somantri, seorang koreografer tari Sunda pada tahun 1950-an, Pada program perpisahan siswa kelas XII yang dilaksanakan pada tanggal 20 Juni 2015 di Aula Sekolah Menengan Atas Negeri 1 Palu tari merak dipertunjukan oleh 4 orang siswa kelas XI. Koreografi tari yang disusun oleh Bapak Slamet Busono, M. Pd. tersebut dibawakan dengan ceria oleh keempat penari tersebut. Dalam pertunjukannya ciri binatang merak terlihat dari pakaian yang digunakan penarinya mempunyai motif menyerupai bulu merak. Kain dan bajunya menggambarkan bentuk dan warna bulu-bulu merak; hijau biru dan/atau hitam. Ditambah lagi sepasang sayapnya yang melukiskan sayap atau ekor merak yang sedang dikembangkan. Gambaran merak akan terang dengan menggunakan mahkota yang dipasang di kepala setiap penarinya. Gerakan merak yang bagus dan mempesona tergambar dari gerakan Tari Merak yang penuh keceriaan, kekompakan dan keanggunan. |
2. | Analisis | Ragam gerak tari merak merupakan gerak stilasi yang menggambarkan gerak burung merak. Para penarinya menggunakan kostum beraneka warna yang memang menjadi ciri khas daripada burung merak ini. Iringan musik tari merak merupakan iringan musickyang berasal dari luar penari. Seperti sound atau alat musik pengiring lainnya. Terkadang juga ada suara yang ditimbulkan oleh sayap penari. Kelebihan pada pertunjukan tari tersebut ialah keceriaan yang ditampilkan dan jauh dari kesan erot*s. Namun dalam pertunjukkan tersebut ada beberapa penari yang melaksanakan kesalahan gerakan tari sehingga mengurangi kekompakan para penari. Selain itu tata lampu ruangan kurang mendukung pertunjukan tari. |
3. | Interpretasi | Simbol busana dan tata rias pada tari merak ditata sedemikian rupa, sehingga Tari Merak dari Jawa Barat ini menggambarkan keindahan dan keelokan burung Merak. Simbol gerak tari merak melambangkan gerak merak jantan yang sedang menarik pasangannya. Dalam tarian ini digambarkan bagaimana perjuangan merak jantan untuk menarik perhatian merak betina dengan memamerkan bulu ekornya yang indah dan panjang. Dalam pertunjukan tari merak menampilkan keceriaan alasannya ialah salah satu fungsi dari tari merak ialah sebagai tari penyambut tamu. Melalui gerakan-gerakan penari tersebut tersirat pesan bahwa kedatangan tamu harus disambut dengan keceriaan sehingga semakin mempererat tali persaudaraan. |
4. | Evaluasi | Secara keseluruhan penyajian tari merak pada program perpisahan siswa kelas XII sangat menarik. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan biar pertunjukan sanggup berjalan dengan baik. Salah satunya ialah kekompakkan para penari dalam membawakan tari. Kekompakan para penari sanggup diatasi dengan latihan yang intensif. Kekompakkan juga sanggup ditingkatkan dengan cara menjaga konsentrasi penari pada dikala menari sehingga kesalahan gerakan sanggup diatasi. Tata lampu dalam pertunjukan juga masih kurang optimal hal ini alasannya ialah lampu menggunakan lampu yang ada di ruang aula tersebut sehingga kurang maksimal. Untuk pertunjukan ke depan tata lampu sanggup menggunakan lampu khusus pertunjukan tari sehingga tata lampu sanggup menunjang pertunjukkan tari secara keseluruhan. |
5. | Pesan dan kesan | Pertunjukan tari Merak yang telah ditampilkan sangat menarik dan juga sangat membanggakan. Dalam kurun globalisasi menyerupai dikala ini ternyata masih ada generasi muda yang masih mau dan bisa untuk menjaga kelestarian budaya bangsa Indonesia. Melalui gerakan dalam tarian mereka menerangkan keceriaan yang melambangkan semangat dalam menggapai cita-cita. Untuk sanggup menampilkan pertunjukan tari yang baik beberapa saran yang sanggup saya berikan antara lain mengenai tata cahaya pertunjukan dan kekompakan penaari. Tata cahaya dalam pertunjukan sanggup dioptimalkan dengan cara menggunakan lampu khusus sehingga menambah keindahan gerak para penari, sedangkan dalam kekompakan penari sanggup dilakukan dengan memperbanyak latihan dan peningkatan konsentrasi selama melaksanakan gerakan tari. |