Kalor Dalam Perubahan Suhu Dan Wujud Benda
Thursday, July 23, 2020
Edit
Hingga pertengahan masa ke 18 pengertian kalor sebagai suatu fluida masih mengemuka dimasyarakat, bahkan pengertian kalor semakin rancu dengan pengertian suhu,yang bahwasanya memang berbeda. Kalor ialah fluida atau zat alir, dan suhu ialah derajat panas atau dinginya suatu benda yang diukur dengan termometer. Namun pendapat tersebut berubah, dikala seorang berjulukan Benjamin Thompson menyatakan bahwa kalor bukanlah suatu fluida kalorik tetapi dihasilkan oleh perjuangan yang dilakukan oleh kerja mekanis.
Suhu menyatakan tingkat panas benda. Benda mempunyai tingkat panas tertentu alasannya ialah di dalam benda terkandung energi panas. Untuk menaikkan suhu 200 g air, memerlukan energi panas yang lebih besar daripada 100 g air. Pada suhu yang sama, zat yang massanya lebih besar mempunyai energi panas yang lebih besar pula. Energi panas yang berpindah dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah disebut kalor.
Sebagai bentuk energi, dalam SI kalor bersatuan Joule (J). Satuan kalor yang terkenal (sering dipakai pada bidang gizi) ialah kalori dan kilokalori. Satu kalori ialah jumlah energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air sampai naik sebesar 1°C. Satu kalori sama dengan 4,184 J, sering dibulatkan menjadi 4,2 J, 1 Joule = 0,24 kalori.
Sebagai bentuk energi, dalam SI kalor bersatuan Joule (J). Satuan kalor yang terkenal (sering dipakai pada bidang gizi) ialah kalori dan kilokalori. Satu kalori ialah jumlah energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air sampai naik sebesar 1°C. Satu kalori sama dengan 4,184 J, sering dibulatkan menjadi 4,2 J, 1 Joule = 0,24 kalori.
1. Kalor dan Perubahan Suhu Benda
Jika air diberi panas dari pembakar spiritus yang menyala, ternyata suhunya naik. Secara umum, suhu benda akan naik bila benda itu mendapat kalor. Sebaliknya, suhu benda akan turun bila kalor dilepaskan dari benda itu. Air panas bila dibiarkan lama-kelamaan akan mendingin menuju suhu ruang. Ini mengatakan sebagian kalor dilepaskan benda itu ke lingkungan. Kenaikan suhu oleh kalor dipengaruhi massa benda, untuk menaikkan suhu yang sama, air bermassa 200 g memerlukan kalor yang lebih besar daripada air bermassa 100 g.
Kalor yang diharapkan untuk menaikkan suhu benda sampai suhu tertentu dipengaruhi juga oleh jenis benda. Makin besar kenaikan suhu benda, kalor yang diharapkan makin besar pula. Makin besar massa benda, kalor yang diharapkan untuk menaikkan suhu makin besar pula. Besaran yang dipakai untuk mengatakan hal ini ialah kalor jenis. Bahan yang berbeda mempunyai kalor jenis yang berbeda pula menyerupai pada tabel di bawah ini.
Bahan | Kalor Jenis (J/(kg.K)) | Bahan | Kalor Jenis (J/(kg.K)) |
---|---|---|---|
Air | 4184 | Pasir | 664 |
Alk*hol | 2450 | Besi | 450 |
Aluminium | 920 | Tembaga | 380 |
Karbon (grafit) | 710 | Perak | 235 |
Jika dirumuskan secara matematis, sanggup ditulis sebagai berikut :
kalor yang diharapkan untuk kenaikan suhu = kalor jenis x massa benda x kenaikan suhu atau
Q = m x c x ΔtKeterangan :
Q = Kalor yang diterima suatu zat (Joule)
m = Massa zat (kilogram)
c = Kalor jenis suatu zat (Joule/kilogram °K)
Δt = Perubahan suhu (°C) → (t2 - t1)
Contoh Penerapan
Berapa kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 500 g air, dari suhu mula-mula 20°C menjadi 100°C ?
Diketahui :m = 500 gram = 0,5 Kg
c = 4184 joule/Kg.°K)
Δt = (100°C - 20°C) = 80°K
Ditanyakan :
Berapa Kalor yang dibutuhkan??
Jawaban :
Q = m . c . Δt
Q = 0,5 Kg . 4148 J/Kg°K . 80°K
Q = 167.360 Joule
Kalor sebanyak 84 kJ ditambahkan pada 500 g air yang bersuhu 20°C. Menjadi berapakah suhu air itu? Kalor jenis air 4.200 J/(Kg.K).
Diketahui :Q = 84 Kj = 84.000 Joule
m = 500 gram = 0,5 Kg
t1 = 20°C
c = 4.200 J/(Kg.K)
Ditanyakan : t2 = ?
Penyelesaian :
Δt = | Q | . c |
m |
( t2 - t1 ) = | 84.000 | . 4200 |
0,5 |
t2 = 40 + 20
t2 = 60°C
2. Kalor pada Perubahan Wujud Benda
Terjadinya perubahan wujud sering kita amati dalam kehidupan sehari-hari. Contoh yang sering kau jumpai, pada air mendidih kelihatan gelembung-gelembung uap air, yang mengatakan adanya perubahan wujud dari air menjadi uap. Untuk mendidihkan air, diharapkan kalor. Jadi, untuk mengubah wujud zat cair menjadi gas diharapkan kalor.
Saat perubahan wujud, tidak terjadi perubahan suhu. Kalor untuk mengubah wujud zat disebut kalor laten.
Kalor Penguapan / Pengembunan = Q = m x U
Kalor Lebur/ Beku = Q = m x L
Dengan:
Q = kalor yang dibutuhkan/dilepas untuk berubah wujud (J)
m = massa zat yang berubah wujud (kg)
L = kalor lebur atau kalor beku (J/kg)
U = kalor penguapan atau kalor pengembunan (J/kg)
Berapakah kalor yang diharapkan untuk meleburkan 5 kg air dalam keadaan beku (es), bila kalor lebur air tersebut 336000 J/kg?
Diketahui :
Massa air, m = 5 kg
Kalor lebur air LAir = 336.000 J/kg = 3,36 . 105 Jkg-1
Ditanyakan Q
Penyelesaian
Q = m x L
Q=(5 kg) (3,36.10105 Jkg-1)
Q = 16,8.105J = 1,68.106 J
Jadi, es tersebut memerlukan kalor sebesar 1,68.106 J semoga melebur pada titik leburnya.
Saat perubahan wujud, tidak terjadi perubahan suhu. Kalor untuk mengubah wujud zat disebut kalor laten.
Kalor Penguapan / Pengembunan = Q = m x U
Kalor Lebur/ Beku = Q = m x L
Related:
Dengan:
Q = kalor yang dibutuhkan/dilepas untuk berubah wujud (J)
m = massa zat yang berubah wujud (kg)
L = kalor lebur atau kalor beku (J/kg)
U = kalor penguapan atau kalor pengembunan (J/kg)
Berapakah kalor yang diharapkan untuk meleburkan 5 kg air dalam keadaan beku (es), bila kalor lebur air tersebut 336000 J/kg?
Diketahui :
Massa air, m = 5 kg
Kalor lebur air LAir = 336.000 J/kg = 3,36 . 105 Jkg-1
Ditanyakan Q
Penyelesaian
Q = m x L
Q=(5 kg) (3,36.10105 Jkg-1)
Q = 16,8.105J = 1,68.106 J
Jadi, es tersebut memerlukan kalor sebesar 1,68.106 J semoga melebur pada titik leburnya.