Kerajinan Sebagai Bab Dari Industri Kreatif

Dunia telah melewati tiga gelombang peradaban ekonomi yaitu gelombang pertama ialah gelombang ekonomi pertanian, gelombang kedua ialah gelombang ekonomi industri dan gelombang ketiga ialah gelombang ekonomi informasi. Gelombang ketiga dari peradaban ekonomi dikenal sebagai Gelombang Ekonomi Informasi. Di dunia dengan keterbatasan fisik ini, adanya inovasi ide-ide besar bersamaan dengan inovasi jutaan ide-ide kecil-lah yang membuat ekonomi tetap tumbuh. Ide dan gagasan kreatif sanggup mengatakan solusi untuk keterbatasan fisik yang ada. Ide kreatif membuat ekonomi terus tumbuh. Gelombang dengan inspirasi kreatif sebagai penggeraknya disebut sebagai Gelombang Ekonomi Kreatif dengan industri kreatif menjadi pencetus utamanya.

A. Kerajinan
Kerajinan ialah kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan distribusi produk yang dibuat dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang berawal dari desain awal hingga dengan proses penyelesaian produknya, antara lain meliputi barang kerajinan dari kerikil berharga, serat alam maupun buatan, kulit, rotan, bambu, kayu, logam (emas, perak, tembaga, perunggu, besi), kayu, kaca, porselin, kain, marmer, tanah liat, dan kapur. Produk kerajinan pada umumnya hanya diproduksi dalam jumlah yang relatif kecil (bukan produksi massal).

Kerajinan sebagai salah satu subsektor industri kreatif mempunyai beberapa materi dasar dalam proses pembuatanyya. beberapa materi dasar pembuatan barang kerajinan antara lain sebagai berikut.
  1. Batu mulia atau kerikil berharga ialah semua jenis mineral dan batuan yang mempunyai sifat fisik dan kimia yang khas, serta dipakai untuk perhiasan dan materi dekorasi. Istilah kerikil mulia sudah mulai diterapkan juga kepada seluruh mineral dan batuan, yang apabila diproses melalui pemotongan atau pembentukan dan penggosokan sanggup dijadikan kerikil hias. Dengan demikian, jenis kerikil mulai pun semakin banyak dan bervariasi.
  2. Serat alam ialah serta yang berasal dari alam. Serat alam terbagi dalam dua kategori besar, yaitu serat yang berasal dari tumbuhan, dan serat yang berasal dari binatang dan materi dan anorganik. Kapas, rami, kapuk ialah beberapa sontoh serat alam yang berasal dari tumbuhan, sedangkan wol dan sutera serat yang berasal dari hewan, sementara serat asbes ialah c&ontoh serat yang berasal dari material anorganik.
  3. Serat buatan atau serat sintetis ialah serat yang sengaja diproduksi insan untuk banyak sekali keperluan. Serat buatan terbagi menjadi tiga bagian, yaitu serat yang materi bakunya berasal dari alam tetapi kemudian mengalami proses polimerisasi lanjutan menyerupai viskosa, asetat, kuproamonium, dsb. Ada juga yang materi bakunya berasal dari hasil sintesis polimerisasi contohnya polyester, nilon, poliuretan, polivinil, dsb. Sedangkan yang ketiga yaitu serat yang berbahan dasar anorganik contohnya serat logam, gelas, dsb.
  4. Kulit binatang merupakan kulit yang paling sering ditemukan dan dipakai untuk produk-produk. Masing-masing kulit binatang itu punya karakteristik yang berbeda-beda, mulai dari kekuatan hingga teksturnya. Beberapa jenis binatang yang kulitnya dipakai sebagai materi kerajinan antara lain sapi dan kambing.
  5. Rotan ialah hasil hutan non kayu yang  dapat memberi konstribusi  kepada masyarakat dalam meningkatkan pendapatan keluarga. Indonesia ialah Negara penghasil rotan terbesar di dunia. Luas hutan rotan di Indonesia sebesar 13,20 juta hektar tergolong kedalam 8 marga dan 306 jenis rotan, 51 jenis diantaranya sudah  dimanfaatkan sebagai materi kerajinan.
  6. Bambu ialah tumbuhan jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas di batangnya. saha pengolahan kerajinan tangan dari bambu berkembang dengan cukup pesat, tingginya minat masyarakat atas karya seni dari bambu membuat perjuangan ini semakin berkembang pesat sehingga mempunyai diekspor ke luar negeri dan mancanegara.
  7. Logam ialah unsur kimia yang mempunyai sifat kuat, keras, liat, merupakan penghantar panas dan listrik. Beberapa jenis logam yang dipakai sebagai materi kerajinan antara lain emas, perak, tembaga, perunggu, besi.
  8. Kayu ialah bab batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras alasannya mengalami lignifikasi (pengayuan). Beberapa jenis kayu yang banyak dipakai sebagai materi kerajinan antara lain jati, angsana, mahoni, sonokeling, dan masih banyak yang lainnya.
  9. Kaca merupakan sebuah substansi yang keras dan rapuh, serta merupakan padatan amorf. Kaca sanggup dijadikan materi kerajinan hias. Secara umum ada dua pembagian teknik kaca. Teknik hot working ialah teknik pengolahan beling memakai api dan cold working teknik pembuatan beling tanpa memakai api, contohnya beling patri.
  10. Porselen ialah material terbuat dari tanah liat dan adakala granit dicampur dalam, yang telah dipanaskan di daerah pembakaran. Beberapa pola kerajinan dari materi porselen antara lain vas bunga, guci, dan masih banyak yang lainnya.
  11. Tekstil atau kain ialah material fleksibel yang terbuat dari tenunan benang. Tekstil dibuat dengan cara penyulaman, penjahitan, pengikatan, dan cara pressing. Kerajinan kain sangat bermacam-macam menyerupai batik, songket, dan masih banyak yang lainnya.
  12. Marmer ialah batuan kristalin garang yang berasal dari Batu kapur atau dolomit. Beberapa pola kerajinan berbahan marmer adalah prasasti marmer, patung, relief, motif, mosaik.
  13. Tanah liat atau lempung ialah partikel mineral berkerangka dasar silikat.  Banyak barang yang ada di rumah yang terbuat dari tanah liat misalnya, asbak, daerah pensil, miniatur sebuah benda dan lain-lain.
  14. Batu Gamping (Kapur) ialah salah satu jenis batuan sedimen yang terdiri dari mineral utama calcite (kalsium karbonat). Beberapa pola kerajinan berbahan dasar kerikil kapur antara lain hiasan yang perindah ruangan rumah, menyerupai ornamen, relief hiasan dinding, pot lampion, patung, dan hiasan taman. 
 Dunia telah melewati tiga gelombang peradaban ekonomi yaitu gelombang pertama ialah gelo Kerajinan Sebagai Bagian dari Industri Kreatif
Kerajinan Batu Kapur
B. Industri Kreatif
Industri Kreatif sanggup diartikan sebagai kumpulan acara ekonomi yang terkait dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi. Industri kreatif merupakan industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta talenta individu untuk membuat kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut. Industri kreatif dipandang semakin penting dalam mendukung kesejahteraan dalam perekonomian alasannya kreativitas insan ialah sumber daya ekonomi utama.

Industri kreatif tumbuh hampir semua lapisan ekonomi dari skala besar, menengah, maupun kecil. Industri kreatif mempunyai keunikan, dimana sebagian besar ditopang oleh faktor sosial, budaya bangsa, kearifan lokal, kelestarian lingkungan, dan keunikan lainnya yang digabungkan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga industri ini mendapat pasar yang cukup luas dimasyarakat Indonesia dan bahkan banyak produk-produk dari industry kreatif Indonesia yang di ekspor keluar negeri.

Industri-industri yang termasuk ke dalam industri kreatif dikelompokan ke dalam 14 sub sektor. Sub sektor tersebut adalah: arsitektur, desain, fesyen, kerajinan, penerbitan dan percetakan, televisi dan radio, musik, fillm, video dan fotografi, periklanan, layanan komputer dan piranti lunak, pasar dan barang seni, seni pertunjukan, riset dan pengembangan, dan permainan interaktif. Sub-sektor yang merupakan industri berbasis kreativitas di Indonesia menurut pemetaan industri kreatif yang telah dilakukan oleh Departemen Perdagangan Republik Indonesia adalah:
  1. Periklanan: kegiatan kreatif yang berkaitan jasa periklanan (komunikasi satu arah dengan memakai medium tertentu), yang meliputi proses kreasi, produksi dan distribusi dari iklan yang dihasilkan, misalnya: riset pasar, perencanaan komunikasi iklan, iklan luar ruang, produksi material iklan, promosi, kampanye korelasi publik, tampilan iklan di media cetak (surat kabar, majalah) dan elektronik (televisi dan radio), pemasangan banyak sekali poster dan gambar, penyebaran selebaran, pamflet, edaran, brosur dan reklame sejenis, distribusi dan delivery advertising materials atau samples, serta penyewaan kolom untuk iklan.
  2. Arsitektur: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan jasa desain bangunan, perencanaan biaya konstruksi, konservasi bangunan warisan, pengawasan konstruksi baik secara menyeluruh dari level makro (Town planning, urban design, landscape architecture) hingga dengan level mikro (detail konstruksi, misalnya: arsitektur taman, desain interior).
  3. Pasar Barang Seni: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perdagangan barang-barang asli, unik dan langka serta mempunyai nilai estetika seni yang tinggi melalui lelang, galeri, toko, pasar swalayan, dan internet, misalnya: alat musik, percetakan, kerajinan, automobile, film, seni rupa dan lukisan.
  4. Kerajinan: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan distribusi produk yang dibuat dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang berawal dari desain awal hingga dengan proses penyelesaian produknya, antara lain meliputi barang kerajinan yang terbuat dari: kerikil berharga, serat alam maupun buatan, kulit, rotan, bambu, kayu, logam (emas, perak, tembaga, perunggu, besi) kayu, kaca, porselin, kain, marmer, tanah liat, dan kapur. Produk kerajinan pada umumnya hanya diproduksi dalam jumlah yang relatif kecil (bukan produksi massal).
  5. Desain: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, desain interior, desain produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan dan jasa riset pemasaran serta produksi kemasan dan jasa pengepakan.
  6. Fesyen: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain pakaian, desain ganjal kaki, dan desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode dan aksesorisnya, konsultansi lini produk fesyen, serta distribusi produk fesyen.
  7. Video, Film dan Fotografi: kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi produksi video, film, dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman video dan film. Termasuk di dalamnya administrasi produksi film, penulisan skrip, tata sinematografi, tata artistik, tata suara, penyuntingan gambar, sinetron, dan eksibisi film.
  8. Permainan Interaktif: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi, dan distribusi permainan komputer dan video yang bersifat hiburan, ketangkasan, dan edukasi. Subsektor permainan interaktif bukan didominasi sebagai hiburan semata-mata tetapi juga sebagai alat bantu pembelajaran atau edukasi.
  9. Musik: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi/komposisi, pertunjukan, reproduksi, dan distribusi dari rekaman suara.
  10. Seni Pertunjukan: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perjuangan pengembangan konten, produksi pertunjukan (misal: pertunjukan balet, tarian tradisional, tarian kontemporer, drama, musik tradisional, musik teater, opera, termasuk tur musik etnik), desain dan pembuatan busana pertunjukan, tata panggung, dan tata pencahayaan.
  11. Penerbitan dan Percetakan: kegiatan kreatif yang terkait dengan penulisan konten dan penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid, dan konten digital serta kegiatan kantor isu dan pencari berita. Subsektor ini juga meliputi penerbitan perangko, materai, uang kertas, blanko cek, giro, surat andil, obligasi surat saham, surat berharga lainnya, passport, tiket pesawat terbang, dan terbitan khusus lainnya. Juga meliputi penerbitan foto-foto, grafir (engraving) dan kartu pos, formulir, poster, reproduksi, percetakan lukisan, dan barang cetakan lainnya, termasuk rekaman mikro film.
  12. Layanan Komputer dan Piranti Lunak: kegiatan kreatif yang terkait dengan pengembangan teknologi informasi termasuk jasa layanan komputer, pengolahan data, pengembangan database, pengembangan piranti lunak, integrasi sistem, desain dan analisis sistem, desain arsitektur piranti lunak, desain prasarana piranti lunak dan piranti keras, serta desain portal termasuk perawatannya.
  13. Televisi dan Radio: kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perjuangan kreasi, produksi dan pengemasan program televisi (seperti games, kuis, reality show, infotainment, dan lainnya), penyiaran, dan transmisi konten program televisi dan radio, termasuk kegiatan station relay (pemancar kembali) siaran radio dan televisi.
  14. Riset dan Pengembangan: kegiatan kreatif yang terkait dengan perjuangan inovatif yang mengatakan inovasi ilmu dan teknologi dan penerapan ilmu dan pengetahuan tersebut untuk perbaikan produk dan kreasi produk baru, proses baru, material baru, alat baru, metode baru, dan teknologi gres yang sanggup memenuhi kebutuhan pasar; termasuk yang berkaitan dengan humaniora menyerupai penelitian dan pengembangan bahasa, sastra, dan seni; serta jasa konsultansi bisnis dan manajemen.
  15. Kuliner, kegiatan kreatif ini termasuk baru, kedepan direncanakan untuk dimasukkan ke dalam sektor industri kreatif dengan melaksanakan sebuah studi terhadap pemetaan produk makanan olahan khas Indonesia yang sanggup ditingkatkan daya saingnya di pasar ritel dan pasar internasional.

Alasan mengapa Indonesia perlu berbagi ekonomi kreatif antara lain alasannya ekonomi kreatif berpotensi besar dalam mengatakan donasi ekonomi yang signifikan, membuat iklim bisnis yang positif, membangun gambaran dan identitas bangsa, berbagi ekonomi berbasis kepada sumber daya yang terbarukan, dan mengatakan efek sosial yang positif.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel