Mengonversi Teks Opini/Editorial
Thursday, July 30, 2020
Edit
Konversi teks yakni acara yang dilakukan untuk mengubah suatu teks menjadi bentuk teks yang lain. Untuk sanggup mengonversi teks tersebut tentunya harus memahami struktur dan unsur kebahasaan teks yang akan diubah. Misanya saja teks yang akan diubah yakni teks opini/editorial diubah ke teks eksplanasi. Teks opini/editorial mempunyai struktur antara lain pernyataan pendapat^argumentasi^pernyataan ulang pendapat. Sedangkan teks eksplanasi mempunyai struktur pernyataan umum^urutan sebab-akibat. Unsur kebahasaan teks opini/editorial antara lain adverbia frekuentatif, konjungsi, verba material, relasional, dan mental, kosakata. Sedangkan unsur kebahasaan teks eksplanasi antara lain konjungsi (hubungan alasannya akibat) , kata benda (nomina), kata kerja (verba) material dan relasional.
Fungsi teks opini/editorial biasanya menjelaskan gosip artinya,dan alhasil pada masyarakat.Teks opini/editorial juga mengisi latar belakang dari kaitan gosip tersebut dengan kenyataan sosial dan faktor yang mensugesti dengan lebih menyeluruh. Teks opini terkadang juga ada ramalan atau analisis kondisi yang berfungsi untuk mempersiapkan masyarakat akan kemungkinan-kemungkinan yang sanggup terjadi serta meneruskan evaluasi moral mengenai gosip tersebut. Teks eksplanasi mempunyai fungsi sosial, yaitu menunjukkan klarifikasi kepada masyarakat perihal proses terjadinya sesuatu, disusun berdasarkan prinsip sebab-akibat.
Bacalah teks “Sepertiga Penduduk Indonesia Derita Hipertensi” berikut ini dengan cermat.
“Sepertiga Penduduk Indonesia Derita Hipertensi”Bacalah teks “Sepertiga Penduduk Indonesia Derita Hipertensi” berikut ini dengan cermat.
No. | Struktur | Kalimat |
1. | Pernyataan Pendapat | Di sebuah harian nasional, Selasa (22/5), Perhimpunan Hipertensi Indonesia (Indonesian Society for Hypertension) memasang sebuah iklan dengan judul dalam bahasa Inggris: World Hypertension Day, May 17, 2012, sebuah momentum yang digalang World Hypertension Leage dengan tema “Healthy Life Style-Healthy Blood Pressure”. Sebagai orang awam tentu banyak dari kita yang bertanya, apa penting dan signifikansinya memperingati Hari Hipertensi Dunia, yang sempurna jatuh pada pekan kemudian itu? |
2. | Argumentasi | Bagi masyarakat Indonesia yang belakangan ini dilanda banyak sekali masalah sosial, mulai dari larangan konser Lady Gaga sampai banyak sekali kasus korupsi yang tiada hentinya, masalah hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi) ibarat karam tak ada gaungnya. Apakah lantaran dianggap kurang menarik sehingga tidak ada yang mau peduli? Padahal, jikalau melihat angka penderita hipertensi di Indonesia, haruslah kita waspada dan sangat peduli. Prevalensi penyakit ini di Indonesia mencapai 31,7 persen, artinya diperkirakan satu dari tiga penduduk berusia di atas 18 tahun yakni penderita hipertensi. Hal ini berarti puluhan juta penduduk Indonesia dipastikan menderita hipertensi. Kalau hipertensi tanpa dampak, kita mungkin patut abai dan tenang-tenang saja. Persoalannya, hipertensi sanggup memicu banyak sekali penyakit lain sebagai akhir rusaknya banyak sekali organ tubuh, ibarat otak, ginjal, dan jantung jikalau tidak ditangani dengan baik. Secara global, penyakit hipertensi mempunyai angka kematian yang cukup mencemaskan, yakni mencapai 7 juta orang meninggal per tahunnya di dunia. Hingga kini, diperkirakan lebih dari 1 milyar penduduk bumi menderita hipertensi. Pada keluarga yang anggotanya menderita gagal ginjal, tentu sudah mencicipi betapa beratnya biaya dan beban hidup yang harus ditanggung untuk basuh darah misalnya, meski mungkin sudah dibantu asuransi. Salah satu penyebab gagal ginjal yakni hipertensi. Penyakit lain yang juga sanggup dipicu oleh hipertensi yakni stroke dan jantung koroner. Berbeda dengan demam berdarah yang penderitanya sanggup meninggal dunia seketika, banyak sekali penyakit yang dipicu oleh hipertensi tersebut sanggup berlangsung berkepanjangan dan bahkan menguras biaya yang sangat besar. Bila hipertensi tidak diperhatikan, dirawat, atau pun dicegah, dipastikan akan mengakibatkan banyak sekali penyakit lain yang bakal mengurangi kesejahteraan dan produktivitas. Dengan demikian, bermula dari masalah kesehatan dalam keluarga akan sanggup mengakibatkan masalah lain, yaitu problem ekonomi dan sosial. Maka, melalui tajuk rencana ini masyarakat diingatkan untuk tidak mengabaikan kesehatan. Masyarakat diimbau untuk selalu menjaga gaya dan teladan hidup yang sehat. Imbauan ini harus pula dibarengi dengan banyak sekali kampanye dan penyuluhan untuk membuatkan pengetahuan perihal kesehatan. Hal ini sanggup membangun dan menyadarkan masyarakat mengenai perlunya gaya dan teladan hidup yang sehat. Tujuannya semoga warga terhindar dari hipertensi dan banyak sekali penyakit turunannya. |
3. | Pernyataan Ulang Pendapat | Dengan demikian, kampanye dan penyuluhan ibarat yang dilakukan Perhimpunan Hipertensi Indonesia ini harus dihargai, mengingat risiko dan kerugian yang ditimbulkan penyakit ini sangat besar. Bukan saja mengakibatkan beban bagi anggota keluarga penderita hipertensi, tetapi juga bagi masyarakat. Risiko ini sanggup dikurangi jikalau masyarakat mempunyai pemahaman yang cukup baik mengenai hal itu. (Sumber: Sinar Harapan, Rabu, 23 Mei 2012) |
Konversikanlah teks “Sepertiga Penduduk Indonesia Derita Hipertensi” di atas menjadi sebuah teks lain dengan struktur yang berbeda.
Teks Eksplanasi
Related:
No. | Struktur | Kalimat |
1. | Pernyataan Umum | Di sebuah harian nasional, Selasa (22/5), Perhimpunan Hipertensi Indonesia (Indonesian Society for Hypertension) memasang sebuah iklan dengan judul dalam bahasa Inggris: World Hypertension Day, May 17, 2012, sebuah momentum yang digalang World Hypertension Leage dengan tema “Healthy Life Style-Healthy Blood Pressure”. Sebagai orang awam tentu banyak dari kita yang bertanya, apa penting dan signifikansinya memperingati Hari Hipertensi Dunia, yang sempurna jatuh pada pekan kemudian itu? |
2. | Urutan Sebab-akibat | Bagi masyarakat Indonesia masalah hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi) ibarat karam tak ada gaungnya. Hal ini disebabkan lantaran belakangan ini masyarakat Indonesia dilanda banyak sekali masalah sosial, mulai dari larangan konser Lady Gaga sampai banyak sekali kasus korupsi yang tiada hentinya, Padahal, jikalau melihat angka penderita hipertensi di Indonesia, haruslah kita waspada dan sangat peduli. Prevalensi penyakit ini di Indonesia mencapai 31,7 persen, artinya diperkirakan satu dari tiga penduduk berusia di atas 18 tahun yakni penderita hipertensi. Hal ini berarti puluhan juta penduduk Indonesia dipastikan menderita hipertensi. Kalau hipertensi tanpa dampak, kita mungkin patut abai dan tenang-tenang saja. Persoalannya, hipertensi sanggup memicu banyak sekali penyakit lain sebagai akhir rusaknya banyak sekali organ tubuh, ibarat otak, ginjal, dan jantung jikalau tidak ditangani dengan baik. Secara global, penyakit hipertensi mempunyai angka kematian yang cukup mencemaskan, yakni mencapai 7 juta orang meninggal per tahunnya di dunia. Hingga kini, diperkirakan lebih dari 1 milyar penduduk bumi menderita hipertensi. Pada keluarga yang anggotanya menderita gagal ginjal, tentu sudah mencicipi betapa beratnya biaya dan beban hidup yang harus ditanggung untuk basuh darah misalnya, meski mungkin sudah dibantu asuransi. Salah satu penyebab gagal ginjal yakni hipertensi. Penyakit lain yang juga sanggup dipicu oleh hipertensi yakni stroke dan jantung koroner. Berbeda dengan demam berdarah yang penderitanya sanggup meninggal dunia seketika, banyak sekali penyakit yang dipicu oleh hipertensi tersebut sanggup berlangsung berkepanjangan dan bahkan menguras biaya yang sangat besar. Bila hipertensi tidak diperhatikan, dirawat, atau pun dicegah, dipastikan akan mengakibatkan banyak sekali penyakit lain yang bakal mengurangi kesejahteraan dan produktivitas. Dengan demikian, bermula dari masalah kesehatan dalam keluarga akan sanggup mengakibatkan masalah lain, yaitu problem ekonomi dan sosial. Maka, melalui tajuk rencana ini masyarakat diingatkan untuk tidak mengabaikan kesehatan. Masyarakat diimbau untuk selalu menjaga gaya dan teladan hidup yang sehat. Imbauan ini harus pula dibarengi dengan banyak sekali kampanye dan penyuluhan untuk membuatkan pengetahuan perihal kesehatan. Hal ini sanggup membangun dan menyadarkan masyarakat mengenai perlunya gaya dan teladan hidup yang sehat. Tujuannya semoga warga terhindar dari hipertensi dan banyak sekali penyakit turunannya. Dengan demikian, kampanye dan penyuluhan ibarat yang dilakukan Perhimpunan Hipertensi Indonesia ini harus dihargai, mengingat risiko dan kerugian yang ditimbulkan penyakit ini sangat besar. Bukan saja mengakibatkan beban bagi anggota keluarga penderita hipertensi, tetapi juga bagi masyarakat. Risiko ini sanggup dikurangi jikalau masyarakat mempunyai pemahaman yang cukup baik mengenai hal itu. (Sumber: Sinar Harapan, Rabu, 23 Mei 2012) |