Teknik Dan Tahap Produksi Kerajinan Fungsional Berbahan Limbah

Teknik ialah cara yang digunakan, sedangkan tahapan ialah urutan proses pembuatan. Dalam produksi kerajinan fungsional berbahan limbah dibutuhkan teknik-teknik dan tahapan-tahapan produksi. Tahapan produksi kerajinan fungsional terdiri dari pembahanan, pembentukan, perakitan, dan finishing. Sedangkan teknik yang dipakai diantaranya ialah penyambungan dengan anyaman dan potongan, penyambungan, dan teknik finishing. Masing-masing teknik maupun tahapan tersebut mempunyai cara yang berbeda dalam pelaksanaannya sehingga dibutuhkan pemahaman yang baik terhadap tahap dan teknik yang digunakan.

1. Tahapan Produksi
Dalam proses pembuatan kerajinan fungsional berbahan limbah diharapkan tahapan atau urutan pembuatan biar proses produksi sanggup berjalan dengan baik. Tahapan produksi baik untuk produk hiasan maupun produk fungsional terbagi atas 4 tahap yaitu pengolahan materi atau pembahanan, pembentukan, perakitan, dan nishing. Keempat tahapan tersebut harus dilakukan secara urut dalam pembuatan kerajinan. Teknik yang dilakukan pada keempat tahap tersebut berbeda-beda bergantung dari material yang dipakai dan rancangan produk yang akan dibuat. Berikut ini keempat tahapan dalam pembuatan kerajinan fungsional berbahan limbah.
  • Tahap pembahanan ialah mempersiapkan materi baku biar siap diproduksi. Contohnya pada pembuatan sendok dari batok kelapa. Material yang dipakai ialah batok kelapa dan potongan kayu. Pembahanan batok kelapa yaitu membersihkan batok kelapa dari sabutnya dengan memakai pisau dan amplas. Pembahanan kayu ialah memotong kayu dengan ukuran sesuai kebutuhan proses pembentukan.
  • Proses pembentukan batok kelapa untuk sendok ialah membentuk batok kelapa menjadi elips dengan memakai gergaji pita. Pada proses pembentukan ini harus dibantu dengan gambar pola. Pola menjadi patokan pembentukan setiap produk, sehingga dihasilkan produk yang sama satu dengan lainnya.
  • Perakitan pada pembuatan sendok dari batok kelapa ialah menghubungkan antara bab sendok yang terbuat dari batok kelapa dengan pegangan yang terbuat dari kayu.
  • Finishing dilakukan sebagai tahap terakhir sebelum produk tersebut dimasukan ke dalam kemasan. Finishing pada produk sendok yang terbuat dari batok kelapa ialah dengan amplas, dan tidak perlu pelapisan pada bab batok kelapa alasannya ialah batok kelapa yang renta usang kelamaan akan mengeluarkan minyak yang melapisi permukannya. Pelapisan pada bab pegangan kayu harus memakai materi yang tidak berbahaya bagi kesehatan alasannya ialah produk ini akan dipakai untuk makan.

2. Teknik dan Alat Produksi
Dalam proses pembuatan kerajinan fungsional berbahan limbah dibutuhkan teknik yang dipakai selama proses produksi. Seperti tahapan yang digunakan, teknik dan alat yang dipakai untuk pembahanan, pembentukan, perakitan, dan nishing, bergantung dari material dan rancangan produk fungisonal yang akan dibuat. Teknik produksi yang dipakai untuk menciptakan produk fungsional berperan penting dalam menghasilkan kekuatan konstruksi dan keawetan produk tersebut. Teknik pembahanan, pembentukan, perakitan, dan finishing yang sanggup dipakai di antaranya ialah sebagai berikut.
  • Teknik Pembentukan dengan Penganyaman. Teknik anyaman dipakai untuk material lembaran ibarat kertas, karton, daun kering, maupun yang membentuk silinder ibarat potongan kemasan sachet.
  • Teknik Pembentukan dengan Potongan. Material solid ibarat kayu, bambu, batok kelapa, dan plastik tebal sanggup dipotong memakai gergaji. Batok kelapa dan bambu sanggup pula dibuat dengan memakai golok dan pisau raut. Material plastik tipis dan kertas sanggup dipotong dengan penggunakan gunting atau pisau cutter. Cutter dipakai untuk pemotongan lurus, sedangkan gunting untuk memotong dengan arah yang melengkung. Pada pembentukan material serat alami dan tekstil, pada umumnya memakai gunting. Pembentukan juga sanggup dilakukan dengan pertolongan mesin gerinda atau bor. Amplas dipakai untuk merapikan bekas potongan.
  • Teknik Penyambungan. Pada proses perakitan, bagian-bagian produk disambungkan. Sambungan merupakan bab penting yang memilih kekuatan konstruksi. Teknik sambungan yang baik akan menghasilkan konstruksi yang kuat. Teknik sambungan diantaranya dengan pasak, lem, dan benang. Beberapa jenis lem yang umum dipakai ialah lem kuning, lem putih, dan lem panas (glue gun). Pilih lem yang sesuai dengan material yang akan direkatkan
  • Teknik Finishing. Finishing dilakukan pada permukaan produk biar rapi, menarik, dan awet. Finishing produk dari limbah plastik pada hanya dengan merapikan bagian-bagian produk dari lem atau material yang tidak rapi. Finishing berupa pelapisan permukaan pada umumnya dilakukan pada material alami ibarat kayu, serat eceng gondok, dan batang pisang. Pelapis yang dipakai sebaiknya berbahan dasar air (water based) biar lebih kondusif untuk pekerja maupun pengguna produk. Pelapisan sanggup memakai kuas atau teknik semprot. Untuk hasil pelapisan yang rapi, sapuan kuas maupun semprotan jangan terlalu tebal. Lebih baik tipis dan berulang-ulang daripada lapisan yang eksklusif tebal.
 sedangkan tahapan ialah urutan proses pembuatan Teknik dan Tahap Produksi Kerajinan Fungsional Berbahan Limbah
Teknik Anyaman
3. Metode Produksi dan Keselamatan Kerja
Produksi sanggup dilakukan dengan metode tradisional atau modern. Metode modern atau sering juga disebut dengan metode ‘ban berjalan' lebih efisien dalam penggunaan waktu dibandingkan metode tradisional sehingga sesuai untuk produksi dalam jumlah banyak. Metode tradisional kurang sempurna dipakai untuk produksi dalam jumlah banyak alasannya ialah produk yang dihasilkan sulit untuk mencapai standar bentuk yang sama.

Kelancaran produksi juga ditentukan oleh cara kerja yang memperhatikan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Proses pembahanan dan pembentukan material solid seringkali menghasilkan sisa potongan atau debu yang sanggup melukai bab badan pekerjanya, maka dibutuhkan alat keselamatan kerja berupa beling mata melindung dan masker. Proses pembahanan dan finishing, apabila memakai materi kimia yang berbahaya bagi kulit dan pernafasan, maka pekerja harus memakai sarung tangan dan masker. Selain alat keselamatan kerja, juga dibutuhkan perilaku kerja yang rapi, hati-hati, teliti, dan penuh konsentrasi.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel