Menyusun Teks Eksplanasi Ihwal Pelangi
Tuesday, August 25, 2020
Edit
Fenomena alam pelangi ini dijelaskan oleh para mahir Fisika sebagai insiden pembiasan cahaya matahari. Cahaya matahari ialah cahaya polikromatik. Warna putih cahaya matahari bergotong-royong merupakan adonan dari banyak sekali cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda, termasuk di antaranya tujuh warna yang sanggup diserap oleh mata kita: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Pelangi terbentuk bila terjadi perubahan cuaca di mana hujan turun tetapi di langit masih ada cahaya matahari. Fenomena ini terjadi lantaran sinar matahari dibiaskan oleh tetesan air yang ada di atmosfer.
Pada acara ini kita mempelajari teks eksplanasi lain yang sejenis dengan teks “Gempa Bumi”. Teks tersebut ialah teks eksplanasi wacana pelangi. Kegiatan pertama ialah menyusun teks yang diacak letak kalimatnya, kemudian pada acara kedua menjawab pertanyaan wacana bacaan tersebut. Jika tanggapan butir acara pertama dan kedua dihubungkan, susunannya menjadi teks eksplanasi yang urut dan logis. Pada acara ketiga mencari wangsit pokok atau gagasan sesuai dengan struktur teks. Pada acara keempat menemukan unsur kebahasaan. Sementara itu, pada acara kelima ialah menyusun teks eksplanasi yang urut dan logis dengan memakai kata-kata sendiri.
- Posisi si pengamat harus berada di antara matahari dan tetesan air dengan matahari di belakang orang tersebut. Matahari, mata si pengamat, dan sentra busur pelangi harus berada dalam satu garis lurus.
- Pelangi merupakan suatu busur spektrum besar yang terjadi lantaran pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air. Pelangi juga dianggap sebagai tanda-tanda optik dan meteorologi berupa cahaya beraneka warna saling sejajar yang tampak di langit atau medium lainnya.
- Setelah itu, warna-warna yang terpisah ini memantul di belakang tetes hujan dan memisah lebih banyak lagi dikala meninggalkannya. Akibatnya, cahaya tampak melengkung menjadi kurva warna yang disebut pelangi.
- Pelangi tampak sebagai busur cahaya dengan ujungnya mengarah pada horizon pada suatu dikala hujan ringan. Pelangi juga sanggup dilihat di sekitar jeram yang deras.
- Pelangi dan pengaruh cahaya lain di langit disebabkan oleh cahaya yang membias dan menyimpang menjauhi partikel. Saat matahari terbenam, langit menjadi merah lantaran sinar matahari lewat melalui atmosfer yang jauh lebih tebal daripada ketika matahari berada tinggi di langit pada siang hari.
- Pelangi hanya sanggup dilihat dikala hujan bersamaan dengan matahari bersinar, tapi dari sisi yang berlawanan dengan si pengamat.
- Pada mulanya cahaya matahari melewati sebuah tetes hujan, kemudian dibelokkan atau dibiaskan menuju tengah tetes hujan sehingga memisahkan cahaya putih menjadi sebuah warna spektrum.
- Cahaya dengan panjang gelombang terpendek menyerupai ungu, terdapat di cuilan kurva dan yang mempunyai panjang gelombang terpanjang menyerupai merah terdapat pada cuilan luar.
- Pelangi tidak akan tampak pada malam hari atau ketika cuaca mendung. Hal itu terjadi lantaran pelangi merupakan hasil dari pembiasan cahaya.
Struktur Teks | Paragraf |
Pernyataan Umum | (2) Pelangi merupakan suatu busur spektrum besar yang terjadi lantaran pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air. Pelangi juga dianggap sebagai tanda-tanda optik dan meteorologi berupa cahaya beraneka warna saling sejajar yang tampak di langit atau medium lainnya. (4) Pelangi tampak sebagai busur cahaya dengan ujungnya mengarah pada horizon pada suatu dikala hujan ringan. Pelangi juga sanggup dilihat di sekitar jeram yang jelas. |
Deretan penjelasan | (5) Pelangi dan pengaruh cahaya lain di langit di sebabkan oleh cahaya yang membias dan menyimpang menjauhi partikel. Saat matahari terbenam, langit menjadi merah lantaran sinar matahari lewat melalui atmosfer yang jauh lebih tebal daripada ketika matahari berada tinggi di langit pada siang hari. (7) Pada mulanya cahaya matahari melewati sebuah tetes hujan, kemudian di belokkan atau dibiaskan menuju tengah tetes hujan sehingga memisahkan cahaya putih menjadi warna spektrum. (3) Setelah itu, warna-warna yang terpisah ini memantul di belakang tetes hujan dan memisah lebih banyak lagi dikala meninggalkannya. Akibatnya, cahaya tampak melengkung menjadi kurva warna yang disebut pelangi. (8) Cahaya dengan panjang gelombang terpendek menyerupai ungu, terdapat di cuilan kurva dan yang mempunyai panjang gelombang terpanjang menyerupai merah terdapat pada cuilan luar. |
Interpretasi | (9) Pelangi tidak akan tampak pada malam hari atau ketika cuaca mendung. Hal itu terjadi lantaran pelangi merupakan hasil dari pembiasan cahaya. (6) Pelangi hanya sanggup di lihat dikala hujan bersamaan dengan matahari bersinar tapi dari sisi yang berlawanan dengan si pengamat. (1) Posisi si pengamat harus berada di antara matahari dan tetesan air dengan matahari di belakang orang tersebut. Matahari, mata si pengamat dan sentra busur pelangi harus berada dalam satu garis lurus. |
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !
- Apakah pelangi itu?(Pelangi merupakan suatu busur spektrum besar yang terjadi lantaran pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air.)
- Termasuk insiden atau tragedi apakah pelangi itu?(Pelangi termasuk insiden alam, lantaran pelangi tidak membawa tragedi bagi kita. Pelangi menciptakan langit semakin indah.)
- Apakah lantaran terjadinya pelangi? (Pelangi terjadi lantaran adanya pembiasan cahaya matahari terhadap titik-titik air, pelangi sanggup dilihat dikala hujan bersamaan dengan matahari bersinar)
- Bagaimanakah pelangi terjadi? (Pelangi terbentuk ketika cahaya matahari melewati sebuah tetes hujan, kemudian di belokkan atau dibiaskan menuju tengah tetes hujan sehingga memisahkan cahaya putih menjadi warna spektrum)
- Dapatkah pelangi dilihat dengan mata biasa? (Pelangi sanggup diamati dengan mata biasa, posisi si pengamat harus berada di antara matahari dan tetesan air dengan matahari di belakang orang tersebut. Matahari, mata si pengamat, dan sentra busur pelangi harus berada dalam satu garis lurus)
- Pargraf 1 : pembiasan cahaya matahari.
- Paragraf 2 : cahaya yang membias dan menyimpang menjauhi partikel
- Pargraf 3 :Pelangi tidak akan tampak pada malam hari.
Tulis lima pola kalimat yang di dalamnya terdapat konjungsi yang ada di dalam teks tersebut !
- Pelangi juga dianggap sebagai tanda-tanda optik dan meteorologi berupa cahaya beraneka warna saling sejajar yang tampak di langit atau medium lainnya.
- Pelangi dan pengaruh cahaya lain di langit di sebabkan oleh cahaya yang membias dan menyimpang menjauhi partikel.
- Saat matahari terbenam, langit menjadi merah karena sinar matahari lewat melalui atmosfer yang jauh lebih tebal daripada ketika matahari berada tinggi di langit pada siang hari.
- Pada mulanya cahaya matahari melewati sebuah tetes hujan, kemudian dibelokkan atau dibiaskan menuju tengah tetes hujan sehingga memisahkan cahaya putih menjadi warna spektrum.
- Setelah itu, warna-warna yang terpisah ini memantul di belakang tetes hujan dan memisah lebih banyak lagi dikala meninggalkannya.
- Pada mulanya cahaya matahari melewati sebuah tetes hujan, kemudian di belokkan atau dibiaskan menuju tengah tetes hujan sehingga memisahkan cahaya putih menjadi warna spektrum. Setelah itu, warna-warna yang terpisah ini memantul di belakang tetes hujan dan memisah lebih banyak lagi dikala meninggalkannya.
- Cahaya dengan panjang gelombang terpendek menyerupai ungu, terdapat di cuilan kurva dan yang mempunyai panjang gelombang terpanjang menyerupai merah terdapat pada cuilan luar.
- Pelangi tidak akan tampak pada malam hari atau ketika cuaca mendung.
- Matahari, mata si pengamat dan sentra busur pelangi harus berada dalam satu garis lurus.
Pelangi merupakan suatu busur spektrum besar yang terjadi lantaran pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air. Pelangi termasuk insiden alam, lantaran pelangi tidak membawa tragedi bagi kita. Pelangi menciptakan langit semakin indah.
Pelangi terjadi lantaran adanya pembiasan cahaya matahari terhadap titik-titik air, pelangi sanggup dilihat dikala hujan bersamaan dengan matahari bersinar. Pelangi terbentuk ketika cahaya matahari melewati sebuah tetes hujan, kemudian di belokkan atau dibiaskan menuju tengah tetes hujan sehingga memisahkan cahaya putih menjadi warna spektrum.
Pelangi sanggup diamati dengan mata biasa, posisi si pengamat harus berada di antara matahari dan tetesan air dengan matahari di belakang orang tersebut. Matahari, mata si pengamat, dan sentra busur pelangi harus berada dalam satu garis lurus.