Sejarah, Pengertian, Dan Fungsi Uang
Saturday, August 29, 2020
Edit
Uang mempunyai peranan strategis dalam kehidupan sehari, setiap orang yang melaksanakan aktivitas yang produktif/menghasilkan selalu mengharapkan imbalan jasa yang berbentuk uang. Dalam kehidupan sehari-harimanusia selalu berusahamemenuhi kebutuhan hidup dengan cara apapun, yaitu bekerja dan bekerja, alasannya yaitu dengan bekerja yang dibutuhkan yaitu imbalan jasanya yaitu pendapatan yang pada umumnya diwujudkan dalambentuk uang, sehingga uangmerupakan suatu mediator untuk mendapatkan alat pemenuhan kebutuhan, guna mencapai kesejahteraan.
Berikut ini sejarah uang, pengertian uang, fungsi Uang, jenis Uang, dan nilai uang. Uang yang kita kenal kini ini mengalami proses perkembangan yang sangat panjang. Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran alasannya yaitu setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannnya dengan perjuangan sendiri.Manusia berburu jikalau ia lapar,membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri; singkatnya, apa yang diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya.
Pengertian Uang
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang sanggup diterima secara umum. Alat tukar itu sanggup berupa benda apapun yang sanggup diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran hutang.Beberapa jago juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.
Banyak teori mengemukakan wacana pengertian uang, Uang dalam ilmu ekonomi, oleh beberapa jago didefinisikan sebagai berikut:
Makara pengertian uang yaitu sesuatu benda yang sanggup mempermudah pertukaran guna mendapatkan barang dan jasa, yang mempunyai bentuk dan ciri tertentu dan diakui sebagai alat pembayaran yang sah.
Sejarah Terjadinya Uang
Asal mula uang sanggup dibagi dalam beberapa tahapan sebagai berikut :
a. Pra Barter (sebelum tukar menukar)
Pada masa pra barter, kehidupan insan masih primitf, dalam perjuangan memenuhi kebutuhan, insan berpikir sederhana dan apa adanya. Apabila mereka membutuhkan daging mereka harus berburu, bila mereka membutuhkan sayuran atau buah-buahan mereka harus memetiknya/mencari di hutan.
b. Barter (masa tukar menukar)
Manusia melaksanakan pertukaran barang dengan barang yang lain atau yang disebut dengan barter. Syarat-syarat terjadinya tukar barang antara lain :
Kesulitan tukar barang antara lain :
c. Tahap tukar menukar dengan mediator uang barang
Untuk mengatasi barter, maka berpikirlah mereka untuk mencari barang yang sanggup dipergunakan sebagai mediator pertukaran. Ada beberapa jenis barang yang pernah dipakai antara lain, kulit hewan, ternak, kerikil berharga, kulit pohon, logam, barang barang mediator pertukaran itu dikenal dengan nama uang barang. Uang barang tersebut mempunyai syarat-syarat sebaagai berikut.
Kesulitan uang barang antara lain sebagai berikut.
d. Tahap tukar menukar dengan mediator uang
Tahapan munculnya uang ini dimulai semenjak diketemukannya logam pada tahapan uang barang, dari jenis logam inilah dikembangkan, menjadi uang logam, maka pada masa ini disebut juga masa munculnya uang logam.
Uang logam ini terus berkembang sampai sekarang. Ada yang dibentuk dari emas, perak, tembaga, kuningan dan aluminium. Uang logam itu terus berkembang sampai sekarang. Namun alasannya yaitu tekebatasan materi logam untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan uang, dan uang logam juga dipandang kurang praktis, maka diciptakanlah uang kertas.
Kesulitan pengunaan uang logam adalah, jumlah logam terbatas, akan mengalami kesulitan bila transaksi dalam jumlah besar. Syarat-syarat barang sebagai mediator uang
Motif Memegang Uang
Menurut John Meynard Keynes, orang suka memiliki/memegang uang alasannya yaitu tiga alasan (motif).
Fungsi Uang
Fungsi uang adalah, kegunaan uang yang sanggup diwujudkan untuk mendapatkan barang dan jasa dalam perjuangan memenuhi kebutuhan.
a. Fungsi Asli
Fungsi orisinil yaitu fungsi yang semenjak dahulu memang menempel terhadap keberadaan uang itu sendiri.
b. Fungsi turunan
Jenis Uang
Jenis uang yang beredar dimasyarakat sanggup dikelompokkan menjadi dua macam yaitu Uang Kartal dan Uang Giral.
Nilai Uang
Ditinjau dari pembuatannya uang mempunyai nilai intrinsik dan nominal. Nilai intrinsik yaitu nilai uang menurut bahan-bahan Pembuatan uang. Nilai nominal yaitu nilai tertera/tertulis pada setiap mata uang Yang bersangkutan.
Ditinjau dari pengunaannya uang mempunyai nilai internal dan eksternal. Nilai internal uang yaitu kemampuan suatu uang apabila ditukarkan dengan sejumlah barang. Nilai eksternal uang yaitu perbandingan nilai mata uang dalam negeri dengan nilai mata uang luar negeri.
Nilai uang bisa naik atau turun apabila dikaitkan dengan harga barang. Jika harga barang naik, berarti nilai uang turun, atau sebaliknya jikalau harga barang turun, berarti nilai uang naik. Turunnya nilai uang terhadap harga-harga barang secara umum itu dikenal dengan istilah inflasi. Apabila terjadi kebalikannya, harga barang-barang secara umum turun, maka nilai uang naik. Naiknya nilai uang terhadap harga barang-barang secara umum itu dikenal dengan istilah deflasi. Dengan demikian deflasi itu merupakan keadaan kebalikan dari inflasi. Dalam kehidupan ekonomi, inflasilah yang selalu terjadi, sedangkan deflasi hampir tidak pernah terjadi.
Berikut ini sejarah uang, pengertian uang, fungsi Uang, jenis Uang, dan nilai uang. Uang yang kita kenal kini ini mengalami proses perkembangan yang sangat panjang. Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran alasannya yaitu setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannnya dengan perjuangan sendiri.Manusia berburu jikalau ia lapar,membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri; singkatnya, apa yang diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya.
Pengertian Uang
Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang sanggup diterima secara umum. Alat tukar itu sanggup berupa benda apapun yang sanggup diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran hutang.Beberapa jago juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.
Banyak teori mengemukakan wacana pengertian uang, Uang dalam ilmu ekonomi, oleh beberapa jago didefinisikan sebagai berikut:
- A.C. Pigou. Dalam bukunya The Veil of Money, yang dimaksud uang yaitu alat tukar.
- D.H. Robertson. Dalam bukunya Money, ia menyampaikan bahwa uang yaitu sesuatu yang bisa diterima dalampembayaran untukmendapatkan barang-barang.
- R.G. Thomas. Dalambukunya OurModern Banking menjelaskan uang yaitu sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang.
Makara pengertian uang yaitu sesuatu benda yang sanggup mempermudah pertukaran guna mendapatkan barang dan jasa, yang mempunyai bentuk dan ciri tertentu dan diakui sebagai alat pembayaran yang sah.
Sejarah Terjadinya Uang
Asal mula uang sanggup dibagi dalam beberapa tahapan sebagai berikut :
a. Pra Barter (sebelum tukar menukar)
Pada masa pra barter, kehidupan insan masih primitf, dalam perjuangan memenuhi kebutuhan, insan berpikir sederhana dan apa adanya. Apabila mereka membutuhkan daging mereka harus berburu, bila mereka membutuhkan sayuran atau buah-buahan mereka harus memetiknya/mencari di hutan.
b. Barter (masa tukar menukar)
Manusia melaksanakan pertukaran barang dengan barang yang lain atau yang disebut dengan barter. Syarat-syarat terjadinya tukar barang antara lain :
- Ada barang yang dibutuhkan
- Ada pihak yang membutuhkan
- Barang yang ditukarkan dianggap mempunyai nilai yang sama.
Kesulitan tukar barang antara lain :
- Kebutuhan yang mendesak, akan sulit terpenuhi
- Tidak ada patokan perbandingan nilai barang yang akan ditukarkan
- Sulit memenuhi kebutuhan yang bermacam-macam.
c. Tahap tukar menukar dengan mediator uang barang
Untuk mengatasi barter, maka berpikirlah mereka untuk mencari barang yang sanggup dipergunakan sebagai mediator pertukaran. Ada beberapa jenis barang yang pernah dipakai antara lain, kulit hewan, ternak, kerikil berharga, kulit pohon, logam, barang barang mediator pertukaran itu dikenal dengan nama uang barang. Uang barang tersebut mempunyai syarat-syarat sebaagai berikut.
- Barang tersebut sanggup diterima dan dibutuhkan semua orang
- Barang tersebut sanggup ditukarkan kepada siapa saja
- Mempunyai nilai tinggi
- Tahan lama
Kesulitan uang barang antara lain sebagai berikut.
- Sukar disimpan
- Sukar dibawa kemana-mana
- Sukar dibagi menjadi bab yang lebih kecil
- Kebanyakan uang barang tidak tahan lama
- Nilai uang barang tidak tetap
d. Tahap tukar menukar dengan mediator uang
Tahapan munculnya uang ini dimulai semenjak diketemukannya logam pada tahapan uang barang, dari jenis logam inilah dikembangkan, menjadi uang logam, maka pada masa ini disebut juga masa munculnya uang logam.
Uang logam ini terus berkembang sampai sekarang. Ada yang dibentuk dari emas, perak, tembaga, kuningan dan aluminium. Uang logam itu terus berkembang sampai sekarang. Namun alasannya yaitu tekebatasan materi logam untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan uang, dan uang logam juga dipandang kurang praktis, maka diciptakanlah uang kertas.
Kesulitan pengunaan uang logam adalah, jumlah logam terbatas, akan mengalami kesulitan bila transaksi dalam jumlah besar. Syarat-syarat barang sebagai mediator uang
- Disenangi semua orang
- Tahan lama/tidak gampang rusak
- Mudah dipindah-pindahkan
- mempunyai suatu kualitas
- mudah dibagi-bagi dengan nilai tetap
- mudah disimpan
Motif Memegang Uang
Menurut John Meynard Keynes, orang suka memiliki/memegang uang alasannya yaitu tiga alasan (motif).
- Pertama, orang ingin berjaga-jaga untuk pengeluaran yang sifatnya mendadak, contohnya untuk membayar biaya rumah sakit dikala terjadi kecelakaan. Alasan ini dikenal dengan motif berjaga-jaga (precausionary motive).
- Kedua, orang ingin melaksanakan transaksi sewaktu-waktu. Dengan memegang uang, orang sanggup melaksanakan transaksi sewaktu-waktu, atau kapan saja ia kehendaki, contohnya membeli barang/jasa, membayar utang, atau transaksi yang lainnya. Alasan ini dikenal dengan motif transaksi (transaction motive).
- Ketiga, orang ingin berspekulasi (untung-untungan). Dengan memegang uang, ia berharap di waktu mendatang nilai uangnya akan naik. Hal ini mungkin akan terjadi apabila ada insiden penurunan harga-harga barang (deflasi). Alasan ini dikenal dengan motif spekulasi (speculation motive).
Fungsi Uang
Fungsi uang adalah, kegunaan uang yang sanggup diwujudkan untuk mendapatkan barang dan jasa dalam perjuangan memenuhi kebutuhan.
a. Fungsi Asli
Fungsi orisinil yaitu fungsi yang semenjak dahulu memang menempel terhadap keberadaan uang itu sendiri.
- Sebagai alat tukar menukar. Uang berfungsi sebagai alat tukar merupakan fungsi utama uang.
- Sebagai alat satuan hitung. Misalnya Uang kertas Rp.5.000,- / perlembar, kalau 2 lembar Rp. 10.000,- , 3 lembar Rp. 15.000,-.
b. Fungsi turunan
- Sebagai alat pembayaran.
- Sebagai alat penunjuk harga. Uang berfungsi sebagai penunjuk harga, sangat menolong konsumen dalam melihat harga suatu barang,misalnya diswalayan-swalayan banyak kita temui,
- Sebagai alat penyimpan/menabung. Bagi orang yang mempunyai penghasilan lebih/pendapatan yang belum dikonsumsikan, uangnya lebih bahagia disimpan atau ditabung, untuk keperluan yang akan datang.
- Sebagai alat pendorong aktivitas ekonomi. Uang merupakan salah satu faktor yang penting dalamkegiatan ekonomi, tiada uang hampir dikata tiada aktivitas ekonomi. Seperti untuk modal usaha, membayar gaji, untuk transaksi jual beli dsb.
- Sebagai alat pemindah dan pembentuk kekayaan. Kelebihan pendapatan bisa ditabung namun juga sanggup dipindahkan menjadi barang lain sebagai simbol suatu kekayaan, contohnya dibelikan perhiasan, rumah, kendaraan, mata uang asing.
- Sebagai alat pencipta lapangan kerja Fungsi ini bersahabat kaitannya dengan pendorong aktivitas ekonomi, seseorang yang mempunyai modal uang dan membuka perjuangan maka akan membuka lapangan kerja bagi orang lain,
- Sebagai alat standar pembayar hutang. Hutang dalam arti ekonomi niscaya dinilai dan dihitung dengan uang.
- Sebagai komoditas perdagangan. Jaman modern ini uang juga merupakan komoditas perdagangan, hal ini sanggup dilihat dikota kota besar jual beli uang dilembaga keuangan atau pada money changer sudah banyak
Jenis Uang
Jenis uang yang beredar dimasyarakat sanggup dikelompokkan menjadi dua macam yaitu Uang Kartal dan Uang Giral.
- Uang Kartal. Uang kartal yaitu alat pembayaran yang sah dan wajib diterima oleh masyarakat dalammelakukan aktivitas ekonomi sehari-hari, uang kartal terdiri dari uang kertas dan logam.
- Uang Giral. Uang giral yaitu tagihan yang ada di bank umum, yang sanggup dipakai sewaktu-waktu sebagai alat pembayaran. Di Indonesia yang berhak membuat uang giral yaitu Bank Umum dan Bank Indonesia.
Nilai Uang
Ditinjau dari pembuatannya uang mempunyai nilai intrinsik dan nominal. Nilai intrinsik yaitu nilai uang menurut bahan-bahan Pembuatan uang. Nilai nominal yaitu nilai tertera/tertulis pada setiap mata uang Yang bersangkutan.
Ditinjau dari pengunaannya uang mempunyai nilai internal dan eksternal. Nilai internal uang yaitu kemampuan suatu uang apabila ditukarkan dengan sejumlah barang. Nilai eksternal uang yaitu perbandingan nilai mata uang dalam negeri dengan nilai mata uang luar negeri.
Nilai uang bisa naik atau turun apabila dikaitkan dengan harga barang. Jika harga barang naik, berarti nilai uang turun, atau sebaliknya jikalau harga barang turun, berarti nilai uang naik. Turunnya nilai uang terhadap harga-harga barang secara umum itu dikenal dengan istilah inflasi. Apabila terjadi kebalikannya, harga barang-barang secara umum turun, maka nilai uang naik. Naiknya nilai uang terhadap harga barang-barang secara umum itu dikenal dengan istilah deflasi. Dengan demikian deflasi itu merupakan keadaan kebalikan dari inflasi. Dalam kehidupan ekonomi, inflasilah yang selalu terjadi, sedangkan deflasi hampir tidak pernah terjadi.