Tahapan Budidaya Tanaman Kangkung
Saturday, August 29, 2020
Edit
Kangkung merupakan tumbuhan yang termasuk jenis sayur-sayuran dan ditanam sebagai materi makanan. Ada dua jenis penanaman diusahakan: kering dan basah. Dalam keduanya, sejumlah besar materi organik (kompos) dan air diharapkan biar tumbuhan ini sanggup tumbuh dengan subur. Kangkung sangat praktis dibudidayakan sehingga budidaya tumbuhan kangkung banyak terdapat di beberapa daerah. Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang sangat terkenal di Indonesia. Banyak aneka sayuran yang berbahan dasar sayuran kangkung.
Kangkung darat berdaun lebih sempit dan lebih adaptif pada lahan kering, sehingga sanggup ditanam di tegalan atau bahkan kebun. Ada dua tipe tumbuhan kangkung yang di kenal berdasarkan perbedaan habitatnya, yakni kangkung darat dan kangkung air.
Kangkung darat hanya sanggup tumbuh di tempat kering. Ciri-cirinya yaitu batangnya lebih kecil serta berwarna putih kehijauan, daunnya lebih tidak tebal serta lebih lunak, apabila dimasak lebih cepat layu/masak, serta mempunyai bunga yg berwarna putih bersih.
Kangkung air sanggup tumbuh di tempat lembap menyerupai parit, bak atau genangan sawah. Ciri-cirinya yaitu batangnya semakin besar, berwarna hijau lebih gelap, daunnya lebih lebar serta sedikit keras, lebih usang layu kalau dimasak serta mempunyai bunga yg berwarna putih kemerahan.
Berikut ini diuraikan bagaimana tahapan budidaya tumbuhan sayuran. Pilihan tumbuhan kangkung hanya sebuah pola saja yang praktis dibudidayakan dan umumnya dikenal masyarakat Indonesia.
- Menentukan jenis tumbuhan sayuran yang akan dibudidayakan. Sayuran kangkung sanggup ditanam di dataran rendah serta dataran tinggi.Menurut area tumbuh, kangkung dibedakan jadi dua jenis yakni : kangkung darat, hidup ditempat yang kering atau tegalan, serta kangkung air, hidup di tempat yang berair serta basah.
- Menentukan tempat budidaya tumbuhan sayuran (pekarangan/kebun atau polybag/ pot). Lahan yang dipakai untuk budidaya tumbuhan kangkung darat yaitu pekarangan.
- Membuat aktivitas kegiatan budidaya
- Menyusun kebutuhan sarana dan alat
- Menentukan kiprah tiap individu
2. Persiapan Sarana Produksi
a. Bahan
Benih kangkung, Pupuk anorganik, Kompos, Pestisida
b. Alat
Cangkul, Gembor, Kored, Sprayer
3. Proses budidaya tumbuhan kangkung
Persiapan Lahan
Tanah terlebih dulu dicangkul sedalam 20-30 cm biar gembur, lalu di buat bedengan . Pembuatan bedengan dengan ukuran lebar 0,8–1,2 m, panjang 3–5 m, tinggi 15 – 20 cm, dan jarak antar bedeng 50 cm (ukuran bergantung pada lahan yang tersedia. Tanah diolah dan dicampur pupuk kompos/ sangkar sebanyak 1 kg/1 m2 dan pupuk anorganik 0,1 kg/1 m2.
Pembibitan tumbuhan kangkung darat sanggup dikerjakan dengan cara generatif yakni dari biji maupun dengan cara vegetatif dengan stek pucuk batang. Kangkung darat sanggup diperbanyak dengan biji. Varietas yang disarankan yaitu varietas Sutra atau varietas lokal yg sudah menyesuaikan. Penanaman benih kangkung: jarak lubang tanam 20 x 20 cm, sedalam 5 cm. Setiap lubang ditanam 1-2 benih.
Perawatan tumbuhan kangkung harus diperhatikan biar tumbuhan tumbuh optimal. Penyiraman dilakukan secara teratur 2 kali sehari terutama ketika kemarau. Pemeliharaan lain yaitu pengendalian gulma ketika tumbuhan muda serta melindungi tumbuhan dari serangan hama serta penyakit. Tanaman disiangi setiap ahad dua kali.
Pembumbunan 2 ahad sesudah tanam. Pembumbunan yaitu penimbunan tanah dipangkal rumpun tumbuhan sehingga menutup akar yang mungkin muncul dipermukaan tanah. Pembumbunan mempunyai banyak manfaat bagi tumbuhan Budidaya terutama untuk akar tanaman, pada tumbuhan Budidaya yang diperlakukan dengan memakai teknik pembumbunan sanggup memperluas wilayah tumbuh akar.
Pemupukan dilakukan 14 hari sesudah tanam (HST). Kangkung darat merupakan tumbuhan yang tahan pada kondisi kesuburan tanah sedang. Pemupukan sangat tergantung pada kondisi kesuburan tanah masing-masing. Tanah yang sebelumnya bekas ditanami tumbuhan kacang-kacangan relatif tidak memerlukan pupuk aksesori cukup dengan pupuk organik dasar yang telah diberikan diawal.
Pengendalian OPT dilakukan sesuai dengan serangan yang terjadi. Hama yang menyerang tumbuhan kangkung diantaranya ulat grayak, kutu daun serta Aphis gossypii. Sedang penyakit diantaranya penyakit karat putih yanisebabkan oleh Albugo ipomoea reptans. Untuk pengendalian, pakai tipe pestisida yang kondusif praktis terurai menyerupai pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik. Pemakaian pestisida itu mesti dikerjakan dengan benar baik penentuan tipe, dosis, volume semprot, langkah penerapan, interval serta ketika aplikasinya.
Pemanenan
Kangkung siap panen sesudah berumur 27 hari. Panen dilakukan dengan cara memotong harus menyisakan 2-3 buku paling bawah. Panen sanggup dilakukan 2-3 ahad sekali. Banyaknya panen 5–11 kali. Cara panen kangkung yang umum dilakukan para petani kita yaitu dengan cara mencabut pribadi dengan akar-akarnya. Dengan tujuan untuk menjaga kesejukan hasil panen. Panen dengan cara dipotong batang bawahnya memang mempercepat kangkung menjadi layu.
Pascapanen
Pasca panen terlebih diarahkan untuk melindungi kesejukan kangkung, yakni lewat cara meletakkan kangkung yang gres dipanen ditempat yang teduh atau merendamkan sisi akar dalam air. Kangkung hasil panen dikumpulkan sebanyak 15–20 batang dalam satu ikatan.
Pasca panen terlebih diarahkan untuk melindungi kesejukan kangkung, yakni lewat cara meletakkan kangkung yang gres dipanen ditempat yang teduh atau merendamkan sisi akar dalam air. Kangkung hasil panen dikumpulkan sebanyak 15–20 batang dalam satu ikatan.