Teknik Pengolahan Serealia Dan Umbi
Saturday, August 29, 2020
Edit
Bahan-bahan pangan mentah atau belum diolah sesungguhnya kaya akan nutrisi. Namun sanggup berubah kandungan nutrisinya apabila dimasak atau diolah dengan cara yang salah. Meski begitu penelitian menawarkan bahwa sebagian besar kuliner justru akan lebih bernutrisi sehabis dimasak, contohnya saja umbi kentang, sayuran wortel, bayam, dan tomat. Proses pemasakan akan membantu pelepasan antioksidan dengan cara menghancurkan dinding sel sehingga zat-zat penting dalam sayuran itu lebih gampang diserap tubuh.
Teknik memasak materi pangan serealia dan umbi sebagai kuliner pokok biasanya dilakukan dengan teknik sebagai berikut: merebus (boiling), mengukus (steaming) dan menggoreng (frying). Namun sanggup juga dengan dipanggang/dioven ibarat memanggang ubi cilembu, meskipun tidak banyak materi pangan serealia dan umbi diolah menjadi kuliner pokok dengan proses memanggang. Untuk mengingat kembali beberapa teknik memasak serealia dan umbi, maka diuraikan kembali beberapa teknik memasak, sebagai berikut:
a. Merebus (Boiling)
Merebus ialah melunakkan atau mematangkan materi kuliner dalam cairan (air, kaldu, santan atau susu hingga mendidih). Kematangan materi kuliner dilarang terlalu lunak supaya vitaminnya masih ada. Alat yang dipakai biasanya panci dan kompor. Beberapa teknik merebus antara lain sebagai berikut.
b. Mengukus (Steaming)
Mengukus ialah memasak materi kuliner dengan uap air mendidih. Bahan kuliner diletakkan dalam suatu tempat, kemudian uap air disalurkan di sekeliling materi kuliner yang dikukus. Dengan mengukus rasa orisinil dan nutrisi kuliner tetap terjaga. Alat yang biasa dipakai ialah panci kukus. Mengukus memang membutuhkan waktu yang lebih usang daripada merebus (boiling). Namun, materi kuliner yang dikukus akan mempertahankan warna dan rasa yang lebih baik daripada sayuran yang direbus.
Beberapa teknik mengukus materi kuliner antara lain sebagai berikut.
c. Menggoreng (Frying)
Menggoreng ialah metode memasak materi kuliner di dalam minyak goreng panas. Menggoreng sanggup dilakukan dengan medium minyak goreng banyak (deep frying), sehingga materi kuliner yang digoreng tercelup minyak dan minyak goreng sedikit (pan frying/shallow frying). Namun, ada juga menggoreng non minyak (sangrai) biasanya untuk menggoreng kerupuk melarat/kerupuk disel (kerupuk yang dibentuk dari kanji) dengan memakai medium pasir. Atau menggoreng memakai medium udara panas biasanya menggoreng kopi biji atau kacang tanah polong.
Tata cara menggoreng materi kuliner memakai media pasir antara lain sebagai berikut.
Tata cara menggoreng dengan minyak antara lain ibarat berikut:
a. Merebus (Boiling)
Merebus ialah melunakkan atau mematangkan materi kuliner dalam cairan (air, kaldu, santan atau susu hingga mendidih). Kematangan materi kuliner dilarang terlalu lunak supaya vitaminnya masih ada. Alat yang dipakai biasanya panci dan kompor. Beberapa teknik merebus antara lain sebagai berikut.
- Cuci materi yang akan direbus hingga higienis dari kotoran yang biasa melekat pada materi makanan. Terutama untuk materi umbi-umbian yang biasanya terpendam di dalam tanah. Sedangkan pembersihan pada materi serealia membutuhkan teknik khusus supaya nutrisi tidak hilang pada ketika dicuci.
- Siapkan panci diatas kompor, masukan cairan perebus ke dalam panci. Usahakan air untuk merebus mendidih lebih dulu. Baru sehabis itu Anda sanggup memasukkan materi kuliner yang ingin Anda rebus. Jika sebelum air mendidih materi kuliner sudah Anda masukkan, air rebusan akan lebih usang panas. Karena panas banyak terserap oleh materi kuliner yang dimasukan ke dalam anci.
- Masukkan materi kuliner yang akan direbus ke dalam panci, usahakan perbandingan antara cairan perebus dan materi yang direbus sesuai dengan kebutuhan. Jika cairan perebus terlalu banyak sangat dimungkinkan akan meluap pada ketika cairan tersebut mendidih.
- Tunggu hingga materi kuliner matang atau sesuai kebutuhan alasannya ialah ada kuliner yang direbus setengah matang, biasanya pada beberapa materi kuliner perlu diaduk supaya sanggup matang merata.
b. Mengukus (Steaming)
Mengukus ialah memasak materi kuliner dengan uap air mendidih. Bahan kuliner diletakkan dalam suatu tempat, kemudian uap air disalurkan di sekeliling materi kuliner yang dikukus. Dengan mengukus rasa orisinil dan nutrisi kuliner tetap terjaga. Alat yang biasa dipakai ialah panci kukus. Mengukus memang membutuhkan waktu yang lebih usang daripada merebus (boiling). Namun, materi kuliner yang dikukus akan mempertahankan warna dan rasa yang lebih baik daripada sayuran yang direbus.
Beberapa teknik mengukus materi kuliner antara lain sebagai berikut.
- Isi panci yang telah berada di atas kompor pengukus dengan air, jangan hingga air menyentuh saringan. Biasanya, panci pengukus punya garis batas ketinggian air. Tujuannya supaya ketika air mendidih, luapannya tidak mengenai kuliner yang berada di atas saringan.
- Pastikan air dalam panci pengukus sudah mendidih dan bergolak sebelum materi kuliner dimasukkan. Bila air dalam panci pengukus belum mendidih, materi kuliner kadang tidak sanggup masak dengan tidak sempurna.
- Tutup rapat panci pengukus. Bila tidak tertutup dengan rapat, uap panas banyak terbuang yang jadinya akan menghambat proses pematangan. Bungkus tutup panci dengan kain supaya uap air yang biasanya membasahi tutup kukusan tidak jatuh ke materi kuliner dan memengaruhi penampilannya. Usahakan selama mengukus, tutup panci atau kukusan tidak sering dibuka untuk mendapat kualitas kuliner yang sempurna.
c. Menggoreng (Frying)
Menggoreng ialah metode memasak materi kuliner di dalam minyak goreng panas. Menggoreng sanggup dilakukan dengan medium minyak goreng banyak (deep frying), sehingga materi kuliner yang digoreng tercelup minyak dan minyak goreng sedikit (pan frying/shallow frying). Namun, ada juga menggoreng non minyak (sangrai) biasanya untuk menggoreng kerupuk melarat/kerupuk disel (kerupuk yang dibentuk dari kanji) dengan memakai medium pasir. Atau menggoreng memakai medium udara panas biasanya menggoreng kopi biji atau kacang tanah polong.
Tata cara menggoreng materi kuliner memakai media pasir antara lain sebagai berikut.
- Pasir dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran yang masih tersisa (daun, ranting, dan materi lainnya) dengan cara diayak.
- Pasang wajan di atas kompor/tungku yang sudah dinyalakan. Wajan yang dipakai sanggup berupa wajan dari tanah liat (Jawa : sangan), ataupun materi alauminium.
- Masukan pasir ke dalam wajan secukupnya aduk-aduk pasir hingga mencapai panas yang diinginkan.
- Setelah pasir mencapai panas yang diinginkan, masukan materi kuliner (misalnya kacang tanah) ke dalam pasir. Aduk terus menerus supaya materi kuliner sanggup matang dengan merata. Atur nyala api supaya pasir tidak terlalu panas, bila pasir terlalu panas sanggup menjadikan materi kuliner menjadi gosong.
- Setelah materi kuliner matang angkat dengan memakai sorok. Lakukan proses memasak selanjutnya.
Tata cara menggoreng dengan minyak antara lain ibarat berikut:
- Wajan/penggorengan dalam keadaan higienis dan kering
- Panaskan wajan berisi minyak secukupnya, sehabis panas masukkan materi pangan.
- Goreng hingga kematangan materi pangan yang diinginkan. Supaya sanggup matang merata materi kuliner yang kita goreng harus dibolak-balik. Setelah materi kuliner matang angkat dengan sorok dan tiriskan supaya minyak yang masih melekat pada materi kuliner sanggup berkurang.
- Selesai menggoreng, dinginkan minyak kemudian disaring, simpan dalam wadah tertutup.