Teknologi Pada Zaman Batu
Tuesday, September 8, 2020
Edit
Pada zaman batu, alat-alat yang dipakai masyarakat pada masa itu terbuat dari kerikil dan tulang hewan. Alat-alat tersebut masih berbentuk agresif dan belum dihaluskan. Pada zaman tersebut insan belum sanggup bercocok tanam alasannya peralatan-peralatan yang ada pada waktu itu belum sanggup untuk mengolah tanah. Mereka mendapat masakan dengan cara berburu binatang dan mengumpulkan buah-buahan dan umbi-umbian yang ada di sekitar mereka. Mereka juga hidup berpindah-pindah ,jika sumber masakan yang ada di tempat tempat tinggal habis, maka masyarakatnya harus pindah ke tempat gres yang mempunyai sumber makanan.
Nenek moyang kita pun suda mempunyai teknologi tersendiri, meski tak secanggih sekarang. Zaman kerikil yaitu zaman prasejarah, dimana masyarakat pendukungnya masih sangat tergantung kepda alam, atau sederhana memakai tehnologi sederhana dalam membantu kelangsungan hidup mereka. Masyarajat pendukung zaman kerikil ini memakai peralatan yang terbuat dari batu, tulang-tulang binatang, serta alat-alat yang dibentuk dari alam lainnya. Berikut ini beberapa alat yang dipakai pada zaman batu.
Kapak genggam banyak ditemukan di tempat Pacitan. Alat ini biasanya disebut “chopper” (alat penetak/pemotong). Kapak genggam banyak ditemukan di tempat Pacitan Jawa Timur. Alat ini dinamakan kapak genggam alasannya alat tersebut serupa dengan kapak, tetapi tidak bertangkai dan cara mempergunakannya dengan cara menggenggam. Pembuatan kapak genggam dilakukan dengan cara memangkas salah satu sisi kerikil hingga menajam dan sisi lainnya dibiarkan apa adanya sebagai tempat menggenggam. Kapak genggam berfungsi untuk menggali umbi, memotong, dan menguliti binatang.
2. Kapak Perimbas
Kapak perimbas berfungsi untuk menyiangi cabang kayu, memahat tulang, dan sebagai senjata. Alat ini ditemukan di Gombong (Jawa Tengah), Sukabumi (Jawa Barat), Lahat (Sumatera selatan). Alat ini paling banyak ditemukan di tempat Pacitan.
3. Flakes Flakes yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu, yang sanggup dipakai untuk mengupas makanan. Selain terbuat dari batu, Flakes juga merupakan alat-alat dari tulang binatang. Kegunaan alat-alat ini pada umumnya untuk berburu, menangkap ikan, mengumpulkan ubi dan buah-buahan.
4. Alat-alat dari Tulang Binatang atau Tanduk Rusa
Salah satu alat peninggalan zaman kerikil yaitu alat dari tulang binatang. Alat-alat dari tulang ini termasuk hasil kebudayaan Ngandong. Kebanyakan alat dari tulang ini berupa alat penusuk (belati) dan ujung tombak bergerigi. Fungsi dari alat ini yaitu untuk mengorek ubi dan keladi dari dalam tanah. Selain itu alat ini juga biasa dipakai sebagai alat untuk menangkap ikan.
Sebutkan ciri-ciri peralatan yang dipakai pada zaman batu.
Teknologi yang dipakai pada zaman kerikil masih sangat sederhana mereka memanfaatkan benda-benda yang ada disekitar mereka untuk menciptakan peralatan. Peralatan tersebut masih berbentuk kasar.
Untuk apa saja peralatan tersebut digunakan?
Sebutkan ciri-ciri peralatan yang dipakai pada zaman batu.
- Peralatan terbuat dari kerikil atau tulang yang masih kasar.
- Jenis alat yang dipergunakan yaitu kapak genggam, kapak perimbas dan flakes, dan alat-alat dari tulang atau tanduk.
- Teknologi yang dipakai untuk menciptakan alat tersebut masih sangat sederhana.
- Alat-alat tersebut dipakai untuk berburu dan mengumpulkan makanan..
Teknologi yang dipakai pada zaman kerikil masih sangat sederhana mereka memanfaatkan benda-benda yang ada disekitar mereka untuk menciptakan peralatan. Peralatan tersebut masih berbentuk kasar.
Untuk apa saja peralatan tersebut digunakan?
- Kapak genggam untuk menggali ubi, memotong dan menguliti binatang.
- Kapak perimbas dipakai untuk menyiangi cabang kayu, memahat tulang, dan sebagai senjata.
- Flakes dipakai untuk untuk berburu, menangkap ikan, mengumpulkan ubi dan buah-buahan.
- Alat dari tulang dan tanduk dipakai untuk alat penangkap ikan.
Kehidupan pada masa zaman kerikil masih sangat sederhana. Peralatan yang dipakai masih berbentuk agresif dan belum dihaluskan. Peralatan tersebut dipakai untuk berburu dan mengumpulkan buah-buahan dan umbi-umbian.