Perkembangbiakan Makhluk Hidup

Salah satu ciri makhluk hidup yaitu berkembang biak. Perkembangbiakan yaitu kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan individu gres yang sifatnya sama atau mirip induknya. Tujuan perkembangbiakan yaitu untuk menghasilkan keturunan sehingga sanggup melestarikan jenisnya. Cara perkembangbiakan ada dua macam, yaitu dengan cara generatif dan vegetatif. Perkembangbiakan generatif yaitu terbentuknya individu gres yang didahului oleh peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina.

Perkembangbiakan generatif disebut juga perkembangbiakan secara kawin. Perkembangbiakan vegetatif yaitu terbentuknya individu gres tanpa didahului oleh peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Perkembangbiakan vegetatif disebut juga perkembangbiakan secara tak kawin. Manusia juga termasuk makhluk hidup, insan berkembangbiak dengan cara generatif atau kawin. Berikut ini beberapa cara makhluk hidup (manusia, hewan, dan tumbuhan) berkembangbiak. Dimulai dari perkembangbiakan manusia.

A. Perkembangan dan Pertumbuhan Manusia
Manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan pesat dialami insan semenjak bayi hingga remaja. Pertumbuhan terjadi pada tinggi, berat, dan besar tubuh. Saat berusia satu bulan, bayi tampak begitu mungil dan lemah. Bayi masih sangat membutuhkan belaian orang tuanya. Bayi belum bisa makan dan mandi sendiri. Seiiring berjalannya waktu, bayitumbuh semakin besar. Gerakannya juga semakin lincah.

Perkembangan dan pertumbuhan insan diawali semenjak terjadinya pembuahan, yaitu meleburnya sel kelamin betina (sel telur) dengan sel kelamin jantan (spermatozoid). Kemudian, berkembang menjadi embrio. Embrio berkembang dan tumbuh menjadi janin. Tahap pertumbuhan dan perkembangan insan terbagi menjadi tujuh,yaitu:
  • Tahap sebelum lahir disebut juga tahap pranatal. Tahap ini mulai dari pembuahan hingga janin dilahirkan. Ketika lahir, bayi akan menangis. Pada ketika itulah bayi mulai bernapas memakai paru-paru.
  • Tahap orok, yaitu semenjak lahir hingga berusia dua minggu. Saat lahir tulang bayi yaitu tulang rawan, belum keras. Pada ketika ini terjadi gerak reflek, mirip menguap, mengisap, dan menelan.
  • Tahap bayi, yaitu semenjak usia dua ahad hingga usia dua tahun. Pada tahap ini bayi mulai mencar ilmu membalikkan badan, mencar ilmu duduk, bangun hingga akhirnya berjala. Bayipun mulai berbicara.
  • Tahap belum dewasa usia 2 tahun hingga usia 11 tahun. Pada usia ini pertumbuhan lambat
  • Tahap remaja yaitu usia 11 tahun hingga 19 tahun bagi perempuan, bagi pria antara 12 tahun hingga 21 tahun. Pada tahap ini terjadi pertumbuhan fisik yang pesat ditandai dengan perubahan fisik yang menonjol, mirip perkembangan daya piker dan daya ingat cepat.
  • Tahap cukup umur yaitu tahap tubuh berada pada puncak perkembangan baik fisik maupun mental. Pada tahap ini, fisik sudah tidak tumbuh lagi, malahan cenderung menurun. Wanita usia 45 hingga 50 tahun sudah tidak sanggup melahirkan lagi (menopause).
  • Masa bau tanah yaitu masa penurunan kondisi fisik, gerakan menjadi lemah, kulit menjadi keriput.

Perubahan Fisik Manusia pada Masa Pubertas
Bentuk tubuh pria dan perempuan berbeda. Pada masa remaja, perubahan fisik sangan cepat. Perubahan fisik anak perempuan akan cepat pada usia 9 tahun hingga 12 tahun, sedangkan perubahan fisik anak pria akan cepat pada usia 12 tahun hingga 14 tahun.

1. Perubahan tubuh laki-laki
Perubahan primer pada tubuh pria yaitu mulai diproduksinya sel sperma. Sel sperma disebut juga sel kelamin jantan. Sel sperma dihasilkan oleh testis. Pada masa pubertas, setiap pria sudah menghasilkan sperma. Setiap hari, testis memproduksi jutaan sperma. Akibatnya, kantung testis penuh dengan cairan sperma. Karena sudah penuh, cairan sperma akan keluar dengan sendirinya, insiden ini disebut mimpi basah. Saat mimpi lembap itulah pria mengeluarkan cairan sperma.

Perubahan primer tersebut biasanya diiringi perubahan sekunder (fisik) pada tubuh laki-laki. Beberapa ciri fisiknya adalah:
  • Bahu dan dada melebar. Bahu anak pria akan bermetamorfosis lebih bidang sehingga anak laki laki akan menjadi tegap
  • Tumbuh jakun. Jakun yaitu tonjolan keras di tengah leher pria cuilan depan. Jakun ini merupakan pita bunyi pada manusia. Pada masa remaja, jakun ini bertambah besar dan kesudahannya suarapun terdengar menjadi agak berat.
  • Pada anak pria akan tumbuh bulu di cuilan wajah, mirip kumis, janggut, dan cambang. Kumis tumbuh di atas bibir atau di bawah hidung. Janggut tumbuh di dagu dan cambang tumbuh di pipi akrab telinganya. Selain itu juga tumbuh rambut-rambut halus di sekitar alat kelamin.
Perubahan primer dialami semua laki-laki. Namun, tidak semua perubahan-perubahan sekunder dialami laki-laki. Ada pria yang tidak tumbuh kumis. Ada pula yang jakunnya tidak menonjol.

2. Perubahan tubuh perempuan
Perubahan utama pada perempuan yaitu mulai diproduksinya sel telur. Sel telur disebut juga ovum. Sel telur dihasilkan oleh indung telur. Hal tersebut ditandai dengan adanya menstruasi (haid) yang dialami perempuan.

Sebuah sel telur yang telah masak diproduksi oleh indung telur. Pada ketika bersamaan, terjadi pula penebalan dinding rahim. Selanjutnya, sel telur yang diproduksi di indung telur dilepas menuju rahim. Jika tidak dibuahi oleh sel sperma, sel tersebut mati dan terlepas ke luar rahim. Lapisan dinding rahim juga ikut terlepas bersama sel telur tadi danmengalir ke luar melalui alat kelamin. Hal tersebut mengakibatkan pendarahan kecil. Itulah yang dinamakan menstruasi.

Pada gadis, usia terjadinya terjadinya menstruasi pertama sangat bervariasi. Usia menstruasi pertama yaitu antara 9-15 tahun. Perubahan utama tersebut biasanya diiringi perubahan fisik (sekunder) pada tubuh perempuan. Perubahan fisik sekunder pada perempuan antara lain adalah.
  • Perkembangan buah dada. Buah dada pada perempuan berkembang merupakan persiapan menjadi seorang ibu. Jika perempuan melahirkan, buah dada menghasilkan air susu.
  • Pelebaran cuilan panggul, Pinggul yang besar akan membantu perempuan ketika hamil dan melahirkan
  • Munculnya rambut-rambut halus di sekitar organ reproduksi.
  • Kulit menjadi lebih halus, kulit remaja bertambah halus, ini dikarenakan dalam tubuh perempuan menghasilkan hormon penghalus kulit. Pada ketika remaja, hormon ini dihasilkan tubuh lebih banyak
Mengingat pentingnya organ reproduksi, maka kita perlu menjaga kesehatan alat reproduksi. Pemeliharaan kesehatan alat reproduksi sanggup dilakukan dengan cara sebagai berikut.
  • Basuhlah alat reproduksi cukup dengan air saja. Tidak perlu memakai sabun yang mengandung parfum. Penggunaan bahan-bahan tersebut justru sanggup mengakibatkan iritasi.
  • Selalu mengenakan celana dalam yang bersih, kering, dan terbuat dari materi yang menyerap keringat. Celana dalam yang lembap dan lembap sanggup menjadi daerah tumbuhnya jamur dan bakteri.
  • Usahakan celana dalam cukup longgar dan tidak terlalu ketat sehingga tidak mengakibatkan lecet dan iritasi.
  • Jika sedang mengalami menstruasi, hendaknya mengganti dengan pembalut yang higienis dan kering setiap beberapa jam sekali.
Dengan memperhatikan kebersihan alat reproduksi, maka kesehatan alat reproduksi sanggup terjaga.

B. Cara Hewan Berkembang Biak
Hewan berkembang biak untuk melestarikan jenisnya. Ada banyak sekali cara perkembangbiakan hewan, yaitu secara generatif dan vegetatif. Hewan yang berkembangbiak dengan cara generatif yaitu dengan cara bertelur (ovipar), beranak (vivipar), dan bertelur dan beranak (ovovivipar). Sedangkan binatang yang berkembangbiak dengan cara vegetatif yaitu dengan tunas dan fragmentasi.

Perkembangbiakan Hewan Secara Generatif
1. Bertelur
Hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur disebut ovipar. Ovipar berasal dari kata ovum yang berarti telur. Hewan-hewan Golongan binatang jenis unggas, serangga, amfibi, reptil, dan ikan, berkembang biak dengan cara bertelur. Golongan binatang yang bertelur biasanya tidak mempunyai daun telinga.

a. Unggas
Unggas yaitu kelompok binatang berkaki dua, mempunyai sayap, paruh, dan bulu untuk menutup tubuhnya. Unggas merupakan binatang berdarah panas. Contoh unggas yaitu ayam, burung, dan bebek. Unggas mempunyai sikap yang unik ketika ekspresi dominan kawin tiba. Beberapa jenis burung jantan mengeluarkan bunyi atau memamerkan bulunya untuk menarik perhatian betina.

Setelah terjadi perkawinan, maka akan terjadi pembuahan sel kelamin betina (sel telur/ovum) oleh sel kelamin jantan (sperma). Pembuahan berlangsung di dalam tubuh induk betina. Pembuahan di dalam tubuh disebut pembuahan internal.

Telur akan dikeluarkan dan dierami oleh induk betina. Pengeraman memperlihatkan kehangatan pada telur. Setiap induk memerlukan waktu yang berbeda-beda untuk mengerami dan menetaskan telurnya. Ayam memerlukan waktu 21 hari. Bebek tidak mengerami sendiri telurnya. Telur angsa dierami oleh ayam.

b. Reptil
Buaya, kura-kura, ular, cicak, komodo, dan penyu tergolong reptil. Hewan-hewan ini bertelur dan melaksanakan pembuahan internal. Buaya dan kura-kura menggali lubang di pasir untuk meletakkan telurnya. Mereka tidak mengerami telurnya. Setelah selesai bertelur, mereka akan menimbun pasir itu dan kembali ke air. Telur-telur itu menerima kehangatan dari pasir. Jadi, telur itu tetap sanggup menetas.

c. Amfibi
Amfibi yaitu binatang yang hidup di dua alam, yaitu di darat dan air. Amfibi merupakan binatang berdarah dingin. Contoh amfibi yaitu katak. Di dalam air, katak betina akan mengeluarkan sel telur. Katak jantan akan mengeluarkan banyak sperma untuk membuahi sel telur itu. Dengan demikian pembuahan terjadi di luar tubuh induknya. Pembuahan semacam ini disebut pembuahan eksternal.

Telur katak yang telah dibuahi akan karam di dasar air. Selanjutnya, lapisan lendir yang melindungi telur akan mengembung. Telur akan mengapung di permukaan air. Telur katak akan menetas menjadi berudu.

d. Ikan
Pembuahan pada ikan merupakan pembuahan eksternal. Ikan betina mengeluarkan sel telur ke dalam air. Ikan jantan mengeluarkan sperma. Ikan tidak mengerami telurnya. Telur yang sudah dibuahi akan disimpan di bawah kerikil atau di bawah flora air. Namun, ada pula yang memelihara telurnya di dalam verbal hingga menetas.

2. Beranak
Hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan disebut vivipar. Golongan binatang yang melahirkan termasuk dalam kelas mamalia. Hewan mamalia ada yang hidup di darat dan ada yang hidup di air. Contohnya adalah: anjing, kucing, harimau, jerapah, singa, kuda, ikan paus, lumba-lumba, dan singa laut.

Mamalia mempunyai kelenjar susu (glandula mammae). Kelenjar ini dipakai untuk menyusui anak yang dilahirkannya. Menyusui merupakan cara yang dilakukan induk mamalia untuk memberi makan anaknya. Pembuahan terjadi di dalam tubuh induk betina. Sebelum anaknya dilahirkan, induk betina hamil atau mengandung. Masa kehamilan atau kandungan tergantung pada jenis hewan. Masa kehamilan tikus yaitu 40 hari. Masa kehamilan rino yaitu satu setengah tahun.

Jumlah anak yang dilahirkan oleh tiap jenis binatang berbedabeda. Beberapa jenis binatang sanggup melahirkan lebih dari 2 anak sekaligus. Kucing atau anjing seringkali melahirkan anak lebih dari seekor. Namun, rino hanya menghasilkan satu ekor anak saja setiap kali melahirkan.

3. Bertelur dan beranak (ovovivipar)
Golongan binatang yang bertelur dan beranak disebut ovovivipar. Hewan ini intinya yaitu ovipar (bertelur). Namun, telur binatang tersebut mengalami pengeraman dan penetasan dalam tubuh induk. Telur yang menetas akhirnya dilahirkan. Hewan yang termasuk ovovivipar antara lain beberapa jenis ular (anakonda), kadal, dan hiu. Hiu jantan membuahi telur dengan cara melepas sperma ke dalam tubuh hiu betina. Telur menetas dalam tubuh hiu betina. Anak-anak hiu akhirnya dilahirkan. Anak-anak hiu itu tidak dipelihara induknya. Bahkan, beberapa induk justru memakannya.

Perkembangbiakan Hewan Secara Vegetatif
1. Membelah Diri
Ada juga binatang yang berkembangbiak dengan cara vegetatif. Hewan yang bersel tunggal berkembang biak dengan cara membelah diri, tidak dengan cara kawin. Contohnya, amoeba berkembang biak dengan cara membelah diri. Pembelahan pertama kali tejadi pada inti sel, kemudian cuilan tubuh lain ikut membelah. Pembelahan ini menghasilkan dua sel yang kembar. Tiap sel hasil pembelahan menjadi individu gres yang sanggup tumbuh dan berkembang biak.

Selain amoeba, ada juga binatang yang berkembang biak dengan cara pemisahan cuilan tubuh, contohnya bintang laut. Bila bintang maritim dibelah menjadi dua bagian, maka tiap cuilan tubuhnya itu sanggup tumbuh menjadi individu baru. Cara perkembangbiakan dengan pemisahan cuilan tubuh ini dinamakan fragmentasi.

2. Tunas
Calon generasi gres muncul dari cuilan samping tubuh. Lama kelamaan calon tersebut membesar dan memisahkan diri dari induknya. Contoh binatang yang sanggup bertunas yaitu anemon maritim dan hydra.

C. Cara Tumbuhan Berkembang Biak
Tumbuhan mempunyai beberapa cara untuk melestarikan keturunannya. Perkembangbiakan flora sanggup terjadi secara vegetatif dan generatif. Prosesnya sanggup berlangsung secara alami dan buatan.

1. Perkembangbiakan secara vegetatif
Perkembangbiakan secara vegetatif terjadi tanpa proses perkawinan. Perkembangbiakan berasal dari cuilan tubuh flora itu sendiri, contohnya akar, batang, atau daun. Bagian flora itu kemudian memisahkan diri atau sengaja dipisahkan dari flora induk. Makara cukup diharapkan satu induk saja. Tumbuhan gres yang dihasilkan akan mempunyai sifat yang sama persis dengan induknya. Ada dua jenis perkembangbiakan vegetatif, yaitu secara alami dan buatan.

a. Vegetatif alami
Perkembangbiakan vegetatif alami terjadi secara alami tanpa pemberian manusia. Perkembangbiakan vegetatif alami, contohnya dengan umbi batang, umbi lapis, rimpang, geragih, dan anakan.

Umbi Batang
Sesungguhnya umbi batang merupakan batang yang tumbuh di dalam tanah. Batang ini mengalami perubahan sebagai daerah cadangan makanan. Kentang dan ubi jalar termasuk umbi batang Permukaan umbi batang licin tidak beruas-ruas. Pada umbi tersebut terdapat tunas-tunas yang siap ditanam menjadi flora baru.

Umbi lapis
Umbi lapis yaitu penjelmaan dari batang. Disebut umbi lapis alasannya yaitu memperlihatkan susunan yang berlapis-lapis. Bagian yang lunak, tebal, dan berdaging ini merupakan cuilan umbi yang menyimpan cadangan makanan. Contoh umbi lapis yaitu bawang merah dan bawang bombay.

Umbi lapis terdiri dari beberapa bagian, yaitu cakram, sisik-sisik, dan kuncup. Sebenarnya cakram merupakan batang yang bahu-membahu dengan ruas yang sangat pendek. Sisik-sisik merupakan penjelmaan dari daunnya yang menebal, lunak dan berdaging. Kuncup terdapat pada cuilan atas dan samping umbi lapis ini. Kuncup cuilan atas tumbuh sebagai tunas. Kuncup cuilan samping disebut juga siung.

Rimpang/Akar Tinggal
Rimpang yaitu penjelmaan batang beserta daun yang terdapat dalam tanah. Batang tersebut tumbuh secara mendatar dan tampak mirip akar. Selain sebagai alat perkembangbiakan, rimpang berfungsi sebagai daerah cadangan makanan. Ciri-ciri rimpang beruas-ruas, bersisik, mempunyai kuncup, dan tumbuh mendatar. Kunyit, jahe, kencur, lengkuas, temulawak, garut, dan tasbih merupakan pola flora yang berkembang biak dengan rimpang. Tunas yang tumbuh akan tetap berada pada rimpang induknya.

Geragih/Stolon
Geragih yaitu batang yang tumbuh dan menjalar di permukaan tanah. Tanaman gres akan tumbuh pada buku-bukunya dan tidak bergantung pada induknya. Jenis tumbuhan yang berkembang biak dengan geragih di antaranya yaitu stroberi, pegagan atau antanan, dan rumput teki.

Tunas
Di sekitar pohon pisang yang telah cukup umur akan kau temukan tunas-tunas kecil. Tunas itu yaitu keturunan atau anakan pohon pisang. Tunas- tunas itu masih bersatu dengan induknya. Jumlahnya bisa lebih dari satu. Secara alami, pohon pisang akan membentuk rumpun. Untuk mengembangbiakkan pohon pisang, orang akan menanam tunasnya.

Tunas adventif
Tunas adventif yaitu tunas liar yang tumbuh di luar cuilan batang. Tunas ini tumbuh pada tepi daun, mirip cocor bebek. Selain pada tepi daun, tunas ini sanggup tumbuh pada akar, mirip suskun dan kesemek.

b. Vegetatif buatan
Perkembangbiakan vegetatif buatan sanggup dilakukan dengan banyak sekali cara. Jika ingin dihasilkan keturunan yang mempunyai sifat sama persis dengan induknya vegetatif buatan yang dipilih yaitu cangkok, setek, dan runduk. Perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara okulasi dan sambung pucuk dilakukan untuk menghasilkan flora gres yang mempunyai sifat lebih unggul.

Setek
Setek yaitu perkembangbiakan flora dengan cara menanam cuilan tertentu dari flora tanpa menunggu tumbuhnya akar baru. Perkembangbiakan dengan setek sangat gampang dilakukan. Setek sanggup dilakukan dengan mengambil potongan batang atau daun.

Untuk setek batang, potongan batang yang dipakai harus beruas-ruas. Ruas dibatasi oleh buku-buku batang yang merupakan daerah tumbuhnya mata tunas atau daun. Potongan batang atau dahan harus berusia cukup tua. Contoh tumbuhan yang biasa disetek yaitu ubi kayu, kangkung, ubi jalar, mawar, dan tebu.

Stek daun sanggup dilakukan pada tumbuhan cocor angsa dan begonia. Tunas yang tumbuh pada daun cococr angsa sanggup tumbuh menjadi individu baru. Kuncup ini terletak tidak teratur pada daun cocor angsa sehingga disebut kuncup liar. Tumbuhan lain yang sanggup disetek daunnya yaitu begonia dan sri rejeki. Daun yang disetek harus cukup bau tanah dan berwarna hijau segar. Tanah yang ditanami pun harus gembur dan subur.

Cangkok
Cangkok merupakan salah satu perkembangbiakan vegetatif buatan tanpa perbaikan sifat. Artinya, pohon gres yang dihasilkan mempunyai sifat sama persis dengan induknya. Syarat khusus semoga sanggup dicangkok, flora harus mempunyai zat kayu atau kambium. Sebagian besar pohon buah-buahan bisa dicangkok. Contoh untuk jenis tumbuhan bunga yaitu soka. Mencangkok lebih cepat memperlihatkan hasil kalau dibandingkan dengan menanam bijinya. Namun tumbuhan hasil cangkokan juga mempunyai kelemahan yaitu tidak mempunyai akar tunggang sehingga gampang roboh kalau ada angin yang besar.

Mencangkok flora dilakukan dengan menguliti cuilan batangnya. Batang yang dipilih untuk dicangkok yaitu batang yang sedang dalam masa pertumbuhan. Batang tersebut yaitu batang yang sehat, tumbuh dengan baik, dan cukup tua. Bagian tersebut kemudian dilapisi tanah yang subur dan ditutup. Dalam beberapa hari akan tumbuh akar pada batang sehingga batang tersebut menjadi calon tumbuhan baru.

Tempel (Okulasi)
Tempel atau okulasi yaitu cara perkembangbiakan dengan menempelkan tunas dari satu flora ke batang flora lain. Melalui cara penggabungan itu diharapkan diperoleh keturunan dengan sifat lebih baik. Sifat ini dimanfaatkan insan untuk meningkatkan produksi perkebunan.

Tunas biasanya diambil dari tumbuhan yang mempunyai sifat lebih baik. Misalnya, dari tumbuhan yang berbuah manis, besar, dan lebat. Batang yang ditempeli haruslah batang yang berpengaruh dan mempunyai system perakaran yang bagus. Contoh flora yang dapatdiokulasi adalah: mangga, belimbing, jambu, dan alpukat.

Misalnya kita hendak mengokulasi tumbuhan belimbing. Mulamula dipilih pohon belimbing denganakar dan batang yang kuat. Tunas diambil dari pohon belimbing yang mempunyai buah besar, manis, dan lebat. Tanaman gres diharapkan mempunyai akar dan batang yang kuat, serta buah yang besar, manis dan lebat.

Sambung pucuk (Enten)
Sambung pucuk merupakan penyatuan pucuk dengan batang bawah. Sambung pucuk sanggup menghasilkan tumbuhan baru. Dengan sambung pucuk diharapkan sanggup diperoleh tumbuhan gres yang mempunyai sifat lebih baik. Pucuk dan batang yang disambung itu berasal dari dua tumbuhan. Sambung pucuk lebih cepat menghasilkan tumbuhan gres bila dibandingkan okulasi.

Pada proses sambung pucuk, batang bawah diperoleh dari biji yang disemaikan. Pucuk diambil dari cabang flora yang mempunyai sifat lebih baik. Sebagai contoh, pucuk diambil dari flora berbunga indah atau berbuah besar dan manis. Pucuk disambung dengan cuilan batang bawah. Penyambungan dilakukan dengan memakai tali rafia atau tali plastik.

Runduk
Mengembangbiakkan tumbuhan dengan cara runduk sangatlah gampang dan sederhana. Tumbuhan bisa dirundukkan kalau mempunyai batang yang panjang dan lentur. Batang tumbuhan yang hendak dirundukkan dikerat sedikit, kemudian dirundukkan dan ditimbun tanah. Kita harus rajin menyiramnya. Setelah beberapa hari, dari batang yang tertimbun akan keluar akar. Dengan demikian, telah tumbuh tumbuhan baru. Contoh flora yang biasa dirundukkan yaitu alamanda dan melati.

2. Perkembangbiakan secara generatif
Perkembangbiakan generatif melalui proses perkawinan. Alat perkembangbiakan generatif mempunyai bentuk dan susunan yang berbeda-beda berdasarkan jenisnya. Pada tumbuhan berbiji, bunga merupakan alat perkembangbiakan. Bunga tepat yaitu bunga yang mempunyai benang sari dan putik. Bunga lengkap yaitu bunga yang mempunyai semua kelengkapan bunga, yaitu: tangkai bunga, kelopak, mahkota, benang sari, dan putik. Jika bunga tidak mempunyai salah satu atau lebih cuilan tersebut, maka bunga tersebut digolongkan dalam bunga tidak lengkap. Bagian-bagian bunga antara lain sebagai berikut.
  • Tangkai bunga yaitu cuilan bunga yang menghubungkan bunga dengan batang. Bagian ujung
    tangkai bunga yang melebar.
  • Kelopak bunga dan mahkota merupakan cuilan dari pelengkap bunga. Kelopak bunga merupakan hiasan bunga yang berada di cuilan paling luar. Kelopak bunga berfungsi untuk melindungi kuncup bunga.
  • Mahkota bunga merupakan cuilan pelengkap bunga yang indah. Mahkota bunga mempunyai bentuk yang indah dan berwarna-warni. Indahnya bunga biasanya ditentukan oleh mahkota.
  • Benang sari yaitu alat kelamin jantan. Benang sari terdiri dari tangkai sari dan kepala sari. Di dalam kepala sari terdapat serbuk sari.
  • Putik merupakan alat kelamin betina. Putik terdiri dari kepala putik dan tangkai putik. Bagian bawah putik menggelembung. Di situ terdapat bakal buah. Di dalam bakal buah terdapat bakal biji. Bakal biji mempunyai dua inti, yaitu sel telur (ovum) dan calon lembaga.

Penyerbukan
Perkembangbiakan secara generatif dilakukan oleh flora berbiji dan terjadi melalui proses penyerbukan Penyerbukan yaitu peristiwajatuhnya serbuk sari ke atas kepala putik. Penyerbukan tidak selalu diikuti oleh pembuahan. Apabila penyerbukan diikuti oleh pembuahan, maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah. Bakal biji akan tumbuh menjadi biji. Bagian-bagian bunga yang lain akan gugur. Penyerbukan sanggup terjadi melalui banyak sekali cara. Berdasarkan asalserbuk sarinya, ada empat cara terjadinya penyerbukan, yaitu:
  • Penyerbukan sendiri terjadi kalau serbuk sari berasal dari bunga itu sendiri;
  • Penyerbukan tetangga terjadi kalau serbuk sari berasal dari bunga lain, tetapi masih dalam satu tumbuhan;
  • Penyerbukan silang terjadi kalau serbuk sari berasal dari pohon lain yang sejenis;
  • Penyerbukan bastar terjadi kalau serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga lain yang sejenis, namun varietasnya berbeda.

Penyerbukan sanggup terjadi melalui pemberian angin, serangga, air, dan manusia.

Penyerbukan dengan pemberian serangga
Kupu-kupu, kumbang, atau lebah menghisap madu pada bunga. Secara tidak pribadi mereka membantu penyerbukan. Ketika mereka menghisap madu, serbuk sari akan menempel pada tubuhnya. Mereka mencari madu tidak hanya pada satu bunga saja. Saat mengambil madu, serbuk sari yang terbawa di badannya sanggup menempel pada kepala putik bunga lain.

Bunga bermahkota indah, berwarna mencolok, menghasilkan madu, dan mempunyai anyir khas akan menjadi target serangga dalam mencari makan. Serbuk sari pada bunga biasanya lengket sehingga gampang menempel pada tubuh serangga itu. Penyerbukan dengan pemberian burung

Berbagai jenis burung sanggup membantu penyerbukan. Dengan paruhnyayang kecil, burung akan menghisap madu. Serbuk sari yang terbawa pada paruh sanggup menempel pada kepala putik bunga lain. Terjadilah penyerbukan.

Penyerbukan dengan pemberian kelelawar
Binatang ini juga membantu penyerbukan. Terutama untuk pohonpohon yang bunganya mekar sore atau malam hari. Serbuk sari akan menempel pada tubuhnya. Serbuk sari itu sanggup jatuh ke kepala putik bunga yang sesuai dan terjadilah penyerbukan.

Penyerbukan dengan pemberian angin
Tanaman yang penyerbukannya dibantu angin, biasanya mempunyai ciri-ciri:
  • Bunga tidak mempunyai pelengkap bunga.
  • Kepala sari tidak menempel erat pada tangkai sari sehingga gampang berhamburan kalau tertiup angin. Serbuk sarinya pun ringan dan kecil.
  • Kepala putik mempunyai bentuk mirip bulu ayam atau benang. Bentuk mirip itu memudahkan bunga menangkap serbuk sari yang beterbangan.
  • Tempat bunga tidak tersembunyi, sehingga penyerbukan akan gampang terjadi.

Penyerbukan dengan pemberian air
Penyerbukan dengan cara ini hanya mungkin terjadi pada flora yang hidup di air.

Penyerbukan dengan pemberian manusia
Penyerbukan dengan pemberian insan dilakukan alasannya yaitu tidak ada mediator yang membantu penyerbukan. Pohon salak dan vanili memerlukan pemberian insan dalam penyerbukannya. Contoh flora yang penyerbukannya dibantu oleh insan yaitu tumbuhan vanili.

b. Proses penyerbukan dan pembuahan
Serbuk sari yang jatuh ke kepala putik dengan pemberian angin, air, hewan, atau insan akan menempel di kepala putik. Saat inilah terjadi penyerbukan. Penyerbukan sanggup dilanjutkan dengan pembuahan. Jika terjadi pembuahan, serbuk sari tumbuh membentuk buluh serbuk sari. Buluh serbuk sari mempunyai dua inti. Setelah mencapai bakal biji, inti yang pertama akan membelah menjadi dua. Inti kedua akan hilang. Satu dari hasil pembelahan inti akan membuahi sel telur dan menjadi lembaga. Inti yang kedua akan membuahi inti kandung forum sekunder menjadi cadangan kuliner (kotiledon).

Jika pembuahan berhasil, bakal buah akan berkembang menjadi buah dan bakal biji berkembang menjadi biji. Biji merupakan calon flora baru. Bila biji ditanam atau jatuh ke tanah dan kondisinya memungkinkan, maka biji akan tumbuh menjadi individu baru.

Biji merupakan bakal flora gres sehabis mengalami perubahan jawaban disemai. Bagian yang tumbuh pada biji sehabis disemai di antaranya akar, tunas, dan lembaga. Setelah mengalami pertumbuhan, akar akan bercabang dan memanjang. Tunas akanmembentuk batang dari daun, sedangkan forum akan menyusut sehabis akar bisa menyerap makanannya sendiri dan akhirnya lepas dari batangnya

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel