Sikap Tubuh Dalam Pencak Silat

Seni bela diri merupakan satu kesenian yang timbul sebagai satu cara seseorang mempertahankan / membela diri. Pada dasarnya, insan memiliki insting untuk selalu melindungi diri dan hidupnya. Keamanan dan proteksi lebih banyak berada di tangan kita sendiri. Kita tidak sanggup mengharapkan pinjaman orang lain lantaran mereka juga dalam posisi yang sama. Makara sebaiknya kita berusaha meningkatkan proteksi pada diri kita sendiri. Berlatih beladiri itu penting, lantaran kita sanggup melawan orang yang berlaku jahat kepada kita.

Seni bela diri terbagi atas aneka macam macam jenis, jenis-jenis seni bela diri yang ada ialah ibarat berikut: Aikido, Capoeira, Gulat, Jiu Jitsu, Judo, Karate, Kempo, Kendo, Kung fu, Muay Thai, Pencak Silat, Taekwondo, Tarung Derajat, Tinju, dan Wushu.

Pencak silat atau silat ialah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia. Istilah silat dikenal secara luas di Asia Tenggara, akan tetapi khusus di Indonesia istilah yang digunakan ialah pencak silat.

Teknik Dasar Olah Raga Beladiri
Pembentukan perilaku pada bela diri merupakan dasar dari pembentukan gerak yang mencakup pembentukan perilaku jasmaniah dan perilaku rohaniah. Pembentukkan perilaku jasmaniah merupakan kesiapan fisik dalam melaksanakan gerakan-gerakan bela diri dengan teknik yang baik. Sedangkan kesiapan rohaniah ialah keiapan dalam mental, pikiran, waspada, siaga, simpel dan efisien. Beberapa perilaku jasmaniah dalam bela diri antara lain perilaku berdiri, perilaku kuda-kuda, dan perilaku duduk.

1. Sikap Berdiri atau Sikap Pasang
Sikap pasang merupakan perilaku siaga untuk melaksanakan pembelaanatas serangandan dilakukan pada awal atau selesai rangkaian kegiatan. Ada 3 perilaku pasang dalam pencak silat yaitu perilaku pasang atas, tengah, dan bawah.

Sikap pasang atas sanggup dilakukan dengan cara sebagai berikut : bangkit dengan kaki ditempatkan di depan, dan lutut agak ditekuk dan kaki yang lain di belakang, berat tubuh ditumpukan pada kaki yang berada di depan, kedua tangan melaksanakan perilaku pasang di depan badan, pandangan mengarah lurus ke depan.

2. Sikap Kuda Kuda
kuda-kuda ialah suatu posisi dimana kaki menapak untuk memperkuat posisi tubuh, semoga tidak gampang dijatuhkan olaeh lawan, disamping itu kuda-kuda juga sangat penting untuk menahan dorongan dari lawan dan menjadi dasar titik tolak serangan.. Kuda-kuda sangat penting dalam beladiri, lantaran merupakan pondasi dalam setiap serangan atau bertahan. Dalam olah raga lain, kuda-kuda jg penting untuk keseimbangan dan juga menahan tubuh semoga tidak gampang jatuh. Beberapa jenis perilaku kuda-kuda antara lain sebagai berikut :
Seni bela diri merupakan satu kesenian yang timbul sebagai satu cara seseorang mempertahan Sikap Badan Dalam Pencak Silat
  • Kuda-Kuda Depan. Kuda-kuda depan dibuat dengan posisi kaki didepan ditekuk dan kaki belakang lurus, telapak kaki belakang serong ke arah luar, berat tubuh ditumpukan pada kaki depan, tubuh tegap dan pandangan kedepan.
  • Kuda-Kuda Belakang. Berat tubuh kuda-kuda belakang di bentuk dengan bertumpu pada kaki belakang. Tumit yang digunakan sebagai acuan tegak dengan panggul, tubuh agak condong ke depan, kaki depan di injit dengan, menapak dengan tumit atau ujung kaki.
  • Kuda-Kuda Tengah Dibentuk dengan kedua kaki ditekukan dengan titik berat tubuh berada ditengah.
  • Kuda-kuda samping.Kuda-kuda ini dilakukan dengan cara 1 kaki ditekuk dan kaki yang lain lurus ke samping, berat tubuh pada kaki yang ditekuk, pundak sejajar atau segaris dengan kaki.
  • Kuda-Kuda Silang Depan. Kuda-kuda silang dibuat dengan menginjakkan 1 kaki ke depan atau kebelakang kaki yang lain, berat tubuh ditumpukan pada 1 kaki, kaki yang lain ringan sentuhan dengan ibu atau ujung jari kaki.
  • Kuda-Kuda Silang Belakang. Kuda-kuda silang belakang yaitu kuda-kuda dengan salah satu kaki berada di belakang dengan keadaan menyilang dan kaki di tumpukan ke belakang,badan tetap lurus semoga tidak jatuh ketika melaksanakan gerakan tersebut.

3. Sikap duduk
Sikap duduk dibagi menjadi empat perilaku duduk yaitu perilaku duduk, perilaku sila, perilaku simpuh, dan perilaku sempok.
  • Sikap duduk sanggup dilakukan dengan cara sebagai berikut : pandangan lurus ke depan tubuh tegak dan pantat melekat dengan lantai, kedua tungkai dengan lutut ditekuk sehingga tonjolan lutut mengarah ke depan, kedua lengan di depan tubuh dengan siku bengkok.
  • Sikap sila sanggup dilakukan dengan cara sebagai berikut :pandangan lurus ke depan, tubuh tegak, pantat melekat dengan lantai, kedua kaki disilang di depan badan, kedua telapak tangan menopang di atas lutut.
  • Sikap simpuh sanggup dilakukan dengan cara sebagai berikut : pandangan lurus ke depan tubuh tegak, kedua lutut bertumpu pada lantai dan kedua tungkai bab bawah dilipat ke bab belakang ujung kaki rapat dan tumit berada di atas, kedua telapak tangan menopang di atas paha
  • Sikap sempok sanggup dilakukan dengan cara sebagai berikut : tubuh tegak dan pandangan lurus ke depan, salah satu tungkai dilipat di bawah pantat dan tungkai yang lain ditekuk di atas, kedua telapak tangan dirapatkan di depan  dada dengan ujung jari mengarah ke atas.

Hal-hal yang perlu dilatih semoga sanggup melaksanakan perilaku kuda-kuda dengan baik dan benar ialah :

4. Sikap Berbaring
Sikap berbaring digunakan untuk menjatuhkan diri dan merupakan perilaku pembelaan. Sikap berbaring dibagi menjadi tiga bab yaitu perilaku telentang, miring, dan telungkup.
  • Sikap berbaring telentang dilakukan dengan cara sebagai berikut : perilaku tubuh telentang dan pandangan mengarak ke atas depan, satu tungkai ditekuk dan tungkai lainnya lurus, satu telapak tangan ditopang di dada dengan siku bengkok dan lengan yang lain diletakan di samping tubuh dengan telapak tangan mengarah ke ke bawah.
  • Sikap berbaring miring dilakukan dengan cara sebagai berikut : perilaku tubuh miring dengan kepala diangkat dan pandangan lurus ke depan, tungkai yang berada di bab bawah lurus dan tungkai yang berada di atas menjorok ke depan dengan lutut ditekuk, posisi lengan yang di bawah bertumpu pada lantai sedangkan posisi lengan yang berada di atas  menempel di samping tubuh dengan siku bengkok.
  • Sikap berbaring telungkup sanggup dilakukan dengan cara sebagai berikut : perilaku tubuh telungkup dengan kepala diangkat pandangan lurus ke depan, kedua tungkai lurus dengan ujung kaki melekat dengan lantai, kedua telapak tangan di samping tubuh dengan siku bengkok dan lengan bawah rapat dengan lantai.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel