Mengenal Tari Pendet Dari Bali
Tuesday, February 11, 2020
Edit
Tari Pendet merupakan salah satu tari tradisonal Bali yang sangat populer. Lahirnya tari Pendet berawal dari ritual sakral Odalan di Pura yang disebut dengan mamendet atau mendet. Mendet dimulai sesudah pendeta Hindu mengumandangkan mantra dan sesudah pementasan Topeng Sidakarya. Tari ini dipentaskan secara berpasangan atau secara masal dengan membawa perlengkapan, berupa bokor, sesajen, dan bunga.
Pendet disepakati lahir pada tahun 1950. Tari Pendet ini masih tetap mengandung kesan sakral dan religius meskipun dipentaskan di sebuah program yang tidak bekerjasama dengan kegiatan keagamaan. Pada tahun 1961, I Wayan Beratha memodifikasi tari Pendet sampai menjadi tari Pendet yang sering kita saksikan sekarang. Beliau juga menambah penari Pendet menjadi lima orang. Setahun kemudian, I Wayan Beratha dan kawan-kawan menyajikan tarian Pendet massal yang ditarikan oleh 800 orang penari untuk ditampilkan di Jakarta dalam program pembukaan Asian Games. Kemudian pada tahun 1967, koreografer tari Pendet Modern, I Wayan Rindi, mengajarkan dan meneruskan tarian Pendet kepada generasi muda. Selain Pendet, ia juga mengajarkan dan melestarikan tari Bali lainnya kepada keluarganya maupun lingkungan di luar keluarganya.
Tari Pendet menceritakan wacana dewi-dewi kahyangan yang turun ke bumi. Biasanya tari Pendet ini dibawakan secara berkelompok atau berpasangan oleh dewasa putri. Para penari Pendet berbusana layaknya penari upacara keagamaan. Setiap penari akan membawa sesaji berupa bokor yang di dalamnya terdapat bunga warna-warni. Pada tamat tarian, bunga ini akan ditaburkan ke tamu permintaan sebagai sebuah simbol penyambutan.
Tari Pendet memakai rujukan lantai yang sangat sederhana dibandingkan rujukan lantai tarian bali lainnya. Tari Pendet hanya memakai rujukan lantai berbentuk abjad V, rujukan lantai lurus, dan rujukan menghadap ke samping kanan dan kiri. Seperti halnya tarian tradisional kebanyakan, rujukan lantai pada tari Pendet tidak mempunyai makna khusus. Tidak menyerupai tari Bedhaya dari Yogyakarta yang mempunyai makna di setiap rujukan lantai tariannya.
Ayo Menulis
Apa saja hal penting yang kau temui pada setiap paragraf di dalam bacaan? Gunakan tabel berikut untuk menuliskannya. Gunakanlah kalimat lengkap dan kata-kata baku dengan tepat.
Bacalah kembali bacaan di atas dengan saksama. Berilah garis bawah pada kalimat-kalimat yang mengandung pokok pikiran pada setiap paragrafnya. Buatlah sebuah diagram untuk menjelaskan pemahamanmu terhadap isi bacaan di atas.
Tentukanlah pokok pikiran dari setiap paragraf dalam bacaan dan tuliskanlah di dalam setiap kotak yang tersedia. Satu kotak tentu mewakili satu paragraf. Berilah keterangan penghubung yang menghubungkan pokok pikiran bacaan dengan pokok pikiran di setiap paragrafnya pada titik-titik yang tersedia.
Tuliskanlah pemahamanmu wacana isi bacaan menurut diagram di atas dalam satu paragraf berikut.
Pendet disepakati lahir pada tahun 1950. Tari Pendet ini masih tetap mengandung kesan sakral dan religius meskipun dipentaskan di sebuah program yang tidak bekerjasama dengan kegiatan keagamaan. Pada tahun 1961, I Wayan Beratha memodifikasi tari Pendet sampai menjadi tari Pendet yang sering kita saksikan sekarang. Beliau juga menambah penari Pendet menjadi lima orang. Setahun kemudian, I Wayan Beratha dan kawan-kawan menyajikan tarian Pendet massal yang ditarikan oleh 800 orang penari untuk ditampilkan di Jakarta dalam program pembukaan Asian Games. Kemudian pada tahun 1967, koreografer tari Pendet Modern, I Wayan Rindi, mengajarkan dan meneruskan tarian Pendet kepada generasi muda. Selain Pendet, ia juga mengajarkan dan melestarikan tari Bali lainnya kepada keluarganya maupun lingkungan di luar keluarganya.
Tari Pendet menceritakan wacana dewi-dewi kahyangan yang turun ke bumi. Biasanya tari Pendet ini dibawakan secara berkelompok atau berpasangan oleh dewasa putri. Para penari Pendet berbusana layaknya penari upacara keagamaan. Setiap penari akan membawa sesaji berupa bokor yang di dalamnya terdapat bunga warna-warni. Pada tamat tarian, bunga ini akan ditaburkan ke tamu permintaan sebagai sebuah simbol penyambutan.
Tari Pendet memakai rujukan lantai yang sangat sederhana dibandingkan rujukan lantai tarian bali lainnya. Tari Pendet hanya memakai rujukan lantai berbentuk abjad V, rujukan lantai lurus, dan rujukan menghadap ke samping kanan dan kiri. Seperti halnya tarian tradisional kebanyakan, rujukan lantai pada tari Pendet tidak mempunyai makna khusus. Tidak menyerupai tari Bedhaya dari Yogyakarta yang mempunyai makna di setiap rujukan lantai tariannya.
Ayo Menulis
Apa saja hal penting yang kau temui pada setiap paragraf di dalam bacaan? Gunakan tabel berikut untuk menuliskannya. Gunakanlah kalimat lengkap dan kata-kata baku dengan tepat.
Paragraf | Hal-Hal Penting dari Bacaan |
---|---|
Pertama |
|
Kedua |
|
Ketiga |
|
Keempat |
|
Bacalah kembali bacaan di atas dengan saksama. Berilah garis bawah pada kalimat-kalimat yang mengandung pokok pikiran pada setiap paragrafnya. Buatlah sebuah diagram untuk menjelaskan pemahamanmu terhadap isi bacaan di atas.
Tentukanlah pokok pikiran dari setiap paragraf dalam bacaan dan tuliskanlah di dalam setiap kotak yang tersedia. Satu kotak tentu mewakili satu paragraf. Berilah keterangan penghubung yang menghubungkan pokok pikiran bacaan dengan pokok pikiran di setiap paragrafnya pada titik-titik yang tersedia.
Tuliskanlah pemahamanmu wacana isi bacaan menurut diagram di atas dalam satu paragraf berikut.
Tari Pendet merupakan salah satu tari tradisonal Bali yang sangat populer.Tarian ini lahir dari ritual sakral Odalan di Pura. Tari Pendet disepakati lahir pada tahun 1950. Pada tahun 1961, I Wayan Beratha memodifikasi tari Pendet menjadi yang sering kita saksikan sekarang. Tari Pendet menceritakan wacana dewi-dewi kahyangan yang turun ke bumi. Tari Pendet memakai rujukan lantai yang sangat sederhana adalah rujukan lantai berbentuk abjad V, rujukan lantai lurus, dan rujukan menghadap ke samping kanan dan kiri.