Percobaan Menciptakan Termometer Sederhana
Tuesday, February 11, 2020
Edit
Termometer pertama kali dibentuk pada tahun 1592 oleh seorang ilmuwan Italia berjulukan Galileo Galilei yang memakai udara dan air. Pada tahun 1714, ilmuwan Jerman berjulukan Daniel Gabriel
Fahrenheit menciptakan termometer yang berisi air raksa. Dan pada tahun 1742, ilmuwan Swedia berjulukan Andres Celsius menemukan termometer yang memakai skala ukuran 100.
Di Indonesia, termometer yang banyak dipakai ketika ini yakni termometer Celsius yang memakai ukuran 0 sampai 100 derajat. Pada awalnya, termometer memakai air untuk mengukur suhu benda, menyerupai yang dilakukan Galileo Galilei.
Secara umum termometer untuk zat atau benda cair terbuat dari pipa beling yang diisi dengan zat-zat cair juga. Benda cair dipakai sebagai pengisi termometer alasannya yakni zat berbentuk cair ini akan mengalami perubahan volume jikalau terjadi perubahan suhu. Sedangkan cairan yang dipakai sebagai zat pengisi thermometer bukanlah sembarangan melainkan berupa cairan air raksa maupun cairan alkohol.
Termometer yang kita kenal ketika ini memiliki empat jenis skala ukur yaitu Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin. Keempat jenis dari skala pada termometer ini dinamai seuai nama penemunya. Perbedaan keempat macam skala pada termometer tersebut sanggup kalian lihat dalam tabel berikut ini:
Untuk mengetahui lebih dalam wacana cara kerja termometer air, mari lakukan percobaan sederhana ini secara berkelompok. Persiapkanlah alat dan materi yag diperlukan!
A. Tujuan percobaan:
Untuk menunjukkan prinsip kerja termometer sebagai alat pengukur tinggi rendahnya suhu.
B. Alat dan Bahan
C. Langkah Percobaan
Berdasarkan aktivitas di atas, cobalah untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut!
1. Mengapa air di dalam botol sanggup naik? Jelaskan!
Air dalam botol memuai alasannya yakni mendapatkan panas yang berasal dari kain hangat.
2. Adakah kejadian perpindahan panas pada percobaan tersebut? Jelaskan!
Perpindahan panas terjadi dari kain yang hangat ke air yang ada dalam botol.
3. Kesimpulan apakah yang kau dapatkan dari aktivitas di atas?
Permukaan suatu zat cair akan naik (volume zat cair bertambah) ketika dipanaskan dan juga permukaan suatu zat cair akan turun (volume zat cair akan berkurang) ketika didinginkan.
Ternyata prinsip kerja termometer cukup sederhana ya! Air di dalam botol memuai sesudah mendapatkan energi panas. Cara kerja termometer secara garis besar sanggup dijelaskan sebagai berikut.
Fahrenheit menciptakan termometer yang berisi air raksa. Dan pada tahun 1742, ilmuwan Swedia berjulukan Andres Celsius menemukan termometer yang memakai skala ukuran 100.
Di Indonesia, termometer yang banyak dipakai ketika ini yakni termometer Celsius yang memakai ukuran 0 sampai 100 derajat. Pada awalnya, termometer memakai air untuk mengukur suhu benda, menyerupai yang dilakukan Galileo Galilei.
Secara umum termometer untuk zat atau benda cair terbuat dari pipa beling yang diisi dengan zat-zat cair juga. Benda cair dipakai sebagai pengisi termometer alasannya yakni zat berbentuk cair ini akan mengalami perubahan volume jikalau terjadi perubahan suhu. Sedangkan cairan yang dipakai sebagai zat pengisi thermometer bukanlah sembarangan melainkan berupa cairan air raksa maupun cairan alkohol.
Termometer yang kita kenal ketika ini memiliki empat jenis skala ukur yaitu Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin. Keempat jenis dari skala pada termometer ini dinamai seuai nama penemunya. Perbedaan keempat macam skala pada termometer tersebut sanggup kalian lihat dalam tabel berikut ini:
No | Termometer Skala | Penemu | Titik Tetap | Skala | Satuan | |
---|---|---|---|---|---|---|
Bawah | Atas | |||||
1. | Celcius | Andreas Celcius (Swedia) | 0º | 100º | 100 | derajat celcius (ºC) |
2. | Reamur | Reamur (Perancis) | 0º | 80º | 80 | derajat reamur (ºR) |
3. | Fahrenheit | Gabriel D. Fahrenheit (Jerman) | 32º | 212º | 180 | derajat fahrenheit (ºF) |
4. | Kelvin | Lord Kelvin (Inggris) | 273º | 373º | 100 | kelvin (K) |
Untuk mengetahui lebih dalam wacana cara kerja termometer air, mari lakukan percobaan sederhana ini secara berkelompok. Persiapkanlah alat dan materi yag diperlukan!
A. Tujuan percobaan:
Untuk menunjukkan prinsip kerja termometer sebagai alat pengukur tinggi rendahnya suhu.
B. Alat dan Bahan
- Air
- Pewarna makanan
- Botol kecil
- Sedotan bening
- Lilin mainan/plastisin/tanah liat
- Kain hangat
C. Langkah Percobaan
- Tuang sedikit air yang telah diberi beberapa tetes pewarna kuliner ke dalam botol.
- Tandai batas atas permukan air dalam botol dengan memakai spidol.
- Masukkan sedotan sehingga menyentuh permukaan air dalam botol.
- Tutup dengan rapat sekeliling ujung lubang leher botol dengan plastisin atau tanah liat sehingga tidak ada udara yang sanggup masuk ke dalam botol.
- Tempelkan kain hangat pada botol dan perhatikan baik-baik.
- Tandai dengan spidol batas permukaan air di dalam botol sesudah botol ditempel kain hangat.
Berdasarkan aktivitas di atas, cobalah untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut!
1. Mengapa air di dalam botol sanggup naik? Jelaskan!
Air dalam botol memuai alasannya yakni mendapatkan panas yang berasal dari kain hangat.
2. Adakah kejadian perpindahan panas pada percobaan tersebut? Jelaskan!
Perpindahan panas terjadi dari kain yang hangat ke air yang ada dalam botol.
3. Kesimpulan apakah yang kau dapatkan dari aktivitas di atas?
Permukaan suatu zat cair akan naik (volume zat cair bertambah) ketika dipanaskan dan juga permukaan suatu zat cair akan turun (volume zat cair akan berkurang) ketika didinginkan.
Ternyata prinsip kerja termometer cukup sederhana ya! Air di dalam botol memuai sesudah mendapatkan energi panas. Cara kerja termometer secara garis besar sanggup dijelaskan sebagai berikut.
- Bila tandon zat cair terkena (dikenai) panas (dapat berupa panas dari benda) zat cair dalam tandon akan mengembang (memuai).
- Oleh alasannya yakni zat cair dalam tandon memuai, zat cair tersebut masuk ke celah kapiler. Selanjutnya, zat cair tersebut berhenti pada skala suhu tertentu. Skala itulah yang mengatakan suhu benda yang bersangkutan.