Berpikir Global, Bertindak Lokal

Globalisasi mensugesti kehidupan. Hal tersebut sangat terasa pengaruhnya di banyak sekali bidang kehidupan, dan tak seorang pun sanggup mengisolasi diri atau mengelak dari hal tersebut. Kita harus bisa menyaring, mengambil yang konkret dan meninggalkan yang negatif, biar tidak tergilas roda globalisasi. Salah satu cara yang bisa dilakukan ialah memegang teguh nilai-nilai luhur dan akar budaya kita sebagai bangsa Indonesia. Salah satu cara yang bisa dilakukan ialah memegang teguh nilai-nilai luhur dan akar budaya sebagai bangsa Indonesia.

Kita memang perlu berpikir secara global, dan akan lebih indah jikalau kita bertindak secara lokal. Berpikir global diawali dengan kesadaran bahwa kita merupakan warga dari suatu masyarakat di mana kita tinggal, warga desa/kota, warga propinsi, warga negara Indonesia, warga dari kelompok negara-negara Asean, dan juga sekaligus warga dunia. Kita sebagai warga negara yang baik kita harus berfikir global tetapi tindakan yang kita lakukan kita harus lokal dalam arti dilarang mengikuti gaya orang luar negeri. Globalisasi sebagai kerangka yang dijadikan teladan untuk tindakan-tindakan yang kita lakukan secara lokal, sesuai dengan kawasan kita berpijak.

Yuk, Cintai Buah dalam Negeri
Indonesia populer dengan surganya buah. Ada banyak sekali macam buah yang tumbuh subur di negeri nusantara ini. Sayangnya, buah-buah lokal ini makin usang makin tergusur sebab kedatangan buah impor. Impor ialah mendatangkan buah dari luar negeri ke Indonesia. Tentu saja, buah yang didatangkan dari luar negeri itu bisa menjadi murah di sini sebab buah tersebut didatangkan dalam jumlah besar. Ini sanggup menciptakan buah lokal kalah dalam persaingan.

Pokok Pikiran :
Masyarakat Indonesia diimbau lebih menyayangi dan mengonsumsi buah-buahan produksi dalam negeri, dan mengurangi konsumsi produk impor.

Nilai : Meningkatkan penguasaan teknologi di segala bidang biar kita tidak bergantung pada bangsa lain, mandiri, dan percaya pada diri sendiri.

Hal yang sanggup kita lakukan ialah biar produsen dalam negeri menjaga atau meningkatkan kualitas produknya biar sanggup bersaing dengan barang impor
 Hal tersebut sangat terasa pengaruhnya di banyak sekali bidang kehidupan Berpikir Global, Bertindak Lokal

Jangan lupakan Pasar Tradisional
Kita juga dilarang melupakan pasar tradisional dalam maraknya masa global. Seperti contoh, kita niscaya lebih bahagia berbelanja ke supermarket atau mall. Karena, suasananya tidak pengap dan lebih nyaman untuk berbelanja. Dibandingkan dengan berbelanja di pasar tradisional.

Indonesia dari zaman dulu populer sebab pemasaran sumber daya alamnya. Dulu, hanya ada pasar tradisional yang telah memperjualbelikan banyak sekali barang. Sehingga, pasar tradisional merupakan warisan budaya leuhur kita terdahulu. Mungkin, sudah sebelum masa penjajahan di Indonesia. Banyak kapal-kapal abnormal berlayar ke Indonesia, sebab ingin membeli rempah-rempah yang terjual di pasar-pasar (tradisional). Pasar tradisional tidak akan berubah ciri khasnya secara total. Pasar tradisional tak boleh dilupakan!

Pokok Pikiran :
Kita dilarang melupakan pasar tradisional sebab pasar tradisional merupakan warisan budaya leluhur.

Nilai : Menghayati dan mengintensifkan pembelajaran budaya tradisional yang bernilai luhur biar tidak musnah diganti oleh kebudayaan asing.

Hal yang sanggup kita lakukan ialah dengan membangun pasar tradisional menjadi pasar yang nyaman untuk berbelanja.

Mari Gunakan Produksi Dalam Negeri!
Menteri ESDM kampanyekan ”Gerakan Aku Cinta 100% Indonesia”. Secara serempak seluruh yang hadir dalam program tersebut menggunakan batik dan sepatu produksi dalam negeri.

Gerakan cinta Indonesia mempunyai arti sangat strategis, tidak hanya untuk menghadapi tantangan krisis ekonomi global, tapi juga untuk membangun kemandirian bangsa di bidang ekonomi. Gerakan itu bukan hanya menjadi kampanye biasa, tapi menjadi gerakan bersama, tidak bersifat statis dan bukan kebijakan proteksionis sebab tidak termasuk kebijakan tarif.

Potensi pasar dalam negeri sangat besar, dengan jumlah penduduk 230 juta dan hampir 50 persen terdiri dari penduduk berusia di bawah 29 tahun, harus dimanfaatkan secara optimal melalui gerakan ini, semua pihak diperlukan untuk lebih memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri sehingga kemandirian bangsa sanggup terbangun.

Program kampanye “Cinta Indonesia” bertujuan untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap produk barang dan jasa dalam negeri, serta meningkatkan gambaran Indonesia di mata internasional. Diharapkan dengan dicanangkannya gerakan ini, pasar produk dalam negeri bisa ditingkatkan sehingga tekanan terhadap sektor industri bisa dikurangi dan tanda-tanda pengurangan tenaga kerja sanggup dihindari.

Pokok Pikiran :
Gerakan saya cinta produk dalam negeri sanggup dipakai untuk menghadapai tantangan global dan membangun kemandirian bangsa dai bidang ekonomi.

Nilai : Meningkatkan kualitas produksi dalam negeri biar sanggup bersaing di pasar internasional.

Hal yang sanggup kita lakukan ialah dengan mengutamakan produk dalam negeri dan mengurangi penggunaan produk impor.

Setelah membaca teks, tulis pokok pikiran yang sanggup ditemukan dalam teks tersebut. Setelah memahami pokok pikiran tersebut, tambahkan nilai-nilai yang tersirat dalam teks tersebut. Berikan contoh-contoh perilaku dalam kehidupan sehari-hari dan sebutkan juga hal yang bisa dilakukan terkait tema.

Berdasarkan teks yang telah kau baca coba diskusikan dengan temanmu “Berpikir Global, Bertindak Lokal”. Tulislah hasil diskusimu pada diagram berikut.
 Hal tersebut sangat terasa pengaruhnya di banyak sekali bidang kehidupan Berpikir Global, Bertindak Lokal
Berpikir global, bertindak lokal
PengertianContoh sikapBukan Contoh sikapDampak
Pemikiran maju dan mendunia, namun tetap bertindak sesuai dengan budaya luhur bangsa Indonesia”. Berbelanja di pasar tradisional.Lebih bahagia berbelanja di mall atau supermarket.Meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap produk barang dan jasa dalam negeri yang dijual di pasar tradisional, serta meningkatkan perekonomian rakya serta gambaran Indonesia di mata internasional. .
Menggunakan barang-barang produksi dalam negeri.Lebih menentukan barang-barang dari luar negeri.Dengan menggunakan barang produksi Indonesia maka pasar produksi dalam negeri bisa ditingkatkan sehingga tekanan terhadap sektor industri bisa dikurangi dan tanda-tanda pengurangan tenaga kerja sanggup dihindari.
Mengonsumsi buah-buahan lokalLebih menentukan buah-buahn imporBuah-buahan lokal tetap menjadi raja di negeri sendiri dan bisa bersaing dengan buah impor

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel