Budaya Ekonomis Listrik
Monday, March 30, 2020
Edit
Listrik merupakan salah satu bentuk energi yang sangat penting bagi perkembangan kehidupan manusia. Manfaat listrik hampir tak terhingga lagi besarnya bagi hidup dan kehidupan manusia. Ketika listrik putus atau padam, akan sangat terasa pengaruhnya. Hampir tak ada akktifitas insan ketika ini yang tidak bekerjasama dengan listrik. Hal inilah yang menjadi alasan listrik termasuk kebutuhan pokok manusia. Seiring dengan perkembangan zaman dan semakin majunya perkembangan teknologi, maka akan semakin banyak aktifitas dan kebutuhan insan yang akan membutuhkan listrik.
Kebutuhan terhadap listrik semakin hari semakin besar. Kompleksitas kehidupan insan yang menimbulkan perilaku-prilaku negatif oleh insan dalam memanfaatkan alam tersebut. Pengrusakan alam arif balig cukup akal ini semakin menjadi sehingga pengadaan energi termasuk listrik menjadi terganggu atau mengalami krisis. Hampir seluruh dunia ketika ini mengalami krisis energi listrik. Indonesia ialah termasuk negara yang mengalami krisis listrik yang cukup parah. Sebenarnya peningkatan kapasitas daya listrik di negeri ini tetap berjalan tahun demi tahun. Meskipun peningkatan daya tetap berjalan tapi tidak sebanding dengan peningkatan kebutuhan akan listrik di negeri ini.
Hemat listrik diartikan untuk mengurangi aktifitas yang kurang dan tidak perlu. Hemat listrik merupakan acara yang membawa laba pada kedua belah pihak yakni PLN (pemerintah) dan masyarakat. Pemerintah akan lebih ringan dalam memperlihatkan subsidi kepada PLN untuk ketersediaan listrik. Masyarakat terang akan berkurang pembiayaannya terhadap pengadaan listrik yang dipakainya sendiri. Penerimaan acara ekonomis listrik yang lamban membawa konsekuensi yang negatif. Pemadaman bergilir ialah konsekuensi faktual yang hampir di seluruh Indonesia merasakannya.
Hampir semua kegiatan insan di periode globalisasi ini membutuhkan energi listrik, mulai dari kegiatan perkantoran, pertokoan, pabrik/ industri, rumah tangga, bahkan acara langsung pun memerlukan tenaga listrik. Tanpa adanya sumber energi listrik kita tidak sanggup bayangkan bagaimana akibatnya kehidupan insan di masa sekarang dan mendatang. Untuk menghindari dampak akhir pemanasan global yang disebabkan oleh pemborosan energi yang sanggup mengancam manusia, maka salah satu cara yang sanggup dilakukan dan berdampak besar yaitu dengan melaksanakan sikap hidup ekonomis listrik.
Dampak Pemborosan Energi
Dampak dari pemborosan energi bergotong-royong sudah kita rasakan dengan meningkatnya suhu global yang akan menimbulkan perubahan-perubahan yang lain menyerupai naiknya permukaan air laut, meningkatnya suhu bumi, hilangnya gletser, dan akibat-akibat lainnya yang akan kita rasakan. Bahkan kalau fenomena ini terus terjadi tanpa melaksanakan antisipasi dan penanggulangan terhadap kondisi ini, mungkin insan akan terancam habitatnya akhir pemanasan global.
Pemanfaatan Energi Listrik Rumah tangga dengan konsumsi energi listrik yang cukup besar, memperlihatkan tugas pada terjadinya sejumlah fenomena pemanasan global. Pemanfaatan listrik secara bijak di rumah tentu sangat diharapkan untuk menjaga keseimbangan kehidupan di bumi. Kita harus mulai menerapkan budaya ekonomis listrik, artinya kita harus mulai jeli menentukan peralatan listrik yang kita pakai. Berikut teladan budaya ekonomis listrik :
- Pilih peralatan ekonomis energi, misalnya mengganti lampu pijar di sekitar kita dengan lampu ekonomis energi.
- Pahami lingkungan sekitar kita. Jika menjadi orang terakhir di ruangan, pastikan mematikan semua peralatan listrik yang tidak terpakai (lampu, kipas angin, tape, tv, dll) sebelum meninggalkan ruangan.
Dengan melaksanakan hal tersebut berarti kita telah menyelamatkan bumi kita secara nyata. Kita sanggup bayangkan berapa besar energi listrik yang kita ekonomis dengan melaksanakan gerakan ekonomis energi.
Jawab pertanyaan berikut:
- Apa tugas energi listrik di periode globalisasi ketika ini? Peran energi listrik di periode globalisasi yaitu: listrik memperlihatkan peranan besar yang menimbulkan terjadinya globalisasi.
- Mengapa kita perlu menerapkan sikap hidup ekonomis listrik? Kita perlu menerapkan sikap hidup hemat, lantaran dengan pemakaian benda-benda elektronik yang berlebihan maka akan mempengaruhi suhu bumi yang berakibat pada terjadinya pemanasan global. Selain itu, biaya untuk menciptakan pembangkit listrik sangat mahal, sehingga setiap orang harus ekonomis listrik biar listrik sanggup dinikmati oleh semua warga dunia.
- Berikan beberapa teladan sikap hidup ekonomis listrik yang sudah kau terapkan dalam kehidupan sehari-hari! Beberapa teladan sikap hidup ekonomis listrik yaitu: matikan benda elektronik kalau tidak dipakai, gunakan lampu ekonomis energi, dsb.
Indonesia ialah negara yang pemanfaatan energinya masih boros. Untuk setiap pertumbuhan ekonomi diharapkan energi yang lebih besar. Padahal Indonesia bukanlah negara yang mempunyai kandungan minyak bumi yang besar. Ada anggapan keliru yang menyatakan kita lebih banyak mempunyai cadangan minyak bumi. Padahal yang benar ialah lebih banyak cadangan batubara. Kebutuhan akan energi, khususnya energi listrik, semakin bertambah dengan bertambahnya pertumbuhan penduduk. Konsumsi energi listrik yang tidak diimbangi dengan penyediaan energi listrik yang memenuhi menimbulkan terjadinya krisis energi listrik.