Jenis Serat Materi Tekstil Buatan
Thursday, March 26, 2020
Edit
Serat materi tekstil merupakan bab terkecil yang digunakan sebagai materi dasar untuk menciptakan kain atau materi tekstil. Melalui proses pemintalan serat materi tekstil diolah menjadi benang (yarn), selanjutnya benang benang tersebut diolah sampai menjadi materi tekstil. Secara garis besar serat tekstil dibagi menjadi dua gol ongan yaitu, serat alam dan serat buatan. Serat buatan ialah serta yang molekulnya disusun secara sengaja oleh manusia. Beberapa jenis serat materi tekstil buatan antara lain sebagai berikut.
Berbagai percobaan telah dilakukan oleh para mahir dibidang pertekstilan yang pada jadinya berhasil menemukan beberapa materi dasar yang sanggup digunakan untuk menciptakan serat wol buatan seperti, susu, jagung, kacang kedelai dan kacang tanah. Bahan materi tersebut kemudian diolah dicampur dengan materi bahan kimia sehingga menjadi materi wol buatan seperti, wol susu dan vicara.
- Wol susu merupakan percobaan yang dilakukan spesialis pertekstilan dari Italia berjulukan Ferreti pada tahun 1935, dengan menciptakan zat keju menjadi serat buatan berjulukan lanital atau Aralac (Amerika) dan menghasilkan wol buatan yang dikenal dengan nama wol susu.
- Vikara ialah serat buatan dari jagung yang dicampur dengan zat lain menyerupai wol, kapas atau asetat.
Rayon ialah serat buatan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Rayon terbuat dari materi dasar sellulosa linters atau sellulosa kayu (kayu cemara atau kayu beuk). Dalam proses pembuatannya sellulosa dicampur dengan bahan-bahan kimia, kemudian dikembalikan sebagai sellulosa tetapi dalam bentuk lain contohnya sebagai benang filamen atau staple. Ada beberapa jenis rayon antara lain, rayon viscosa, rayon kupramonium, dan rayon polinosik.
- Rayon Viskosa ditemukan oleh spesialis kimia D.F. Cross dan E.J. Bevan pada tahun 1891. Produksi rayon viskosa yang pertama dilakukan oleh Courtaulds L.td. Rayon viskosa digunakan untuk materi pakaian, materi pelapis, materi renda. atau untuk keperluan yang lainnya.
- Rayon kupramonium ditemukan pada tahun 1857 di Swiss oleh Schweizer, kemudian pada tahun 1891 Fremery dan Urban mulai menciptakan benang rayon kupramonium di Jerman. Rayon kupramonium diperdagangkan sebagai rayon Bemberg, diantaranya diproduksi oleh The American Bemberg Corporation di Amerika Serikat.
- Rayon polinosik merupakan hasil perbaikan sifat-sifat rayon sebelumnya, Polinosik dibuat dari sellulosa yang diambil dari pulp kayu menjadi serat sellulosa yang dibuat dalam bentuk stapel. Polinosik yang dibuat ketika ini kebanyakan digunakan untuk tujuan industri.
C. Serat Mineral Buatan
Serat beling atau glass fiber ialah salah satu serat mineral buatan. Serat beling ditemukan semenjak zaman Mesir kuno, tetapi gres diproduksi untuk materi tekstil pada tahun 1936. Bahan dasar serat gelas ialah pasir silikat, calsium carbonet, natrium, borax dan materi bahan lain sebagai campuran. Serat gelas ditenun kemudian digunakan untuk saringan materi kimia, kaos lampu, pembungkus kawat tembaga dan materi isolasi kap lampu, materi epilog kursi. Logam
Serat logam atau benang logam ialah serat buatan yang disusun dari logam logam berlapis plastik, plastik berlapis logam, atau sumbu yang dilapisi oleh logam. Serat logam telah digunakan semenjak dahulu kala. Aluminium ialah jenis logam yang paling banyak digunakan alasannya ialah ringan, lebih lembut dan harganya lebih lebih murah dibandingkan dengan logam yang lainnya. Penggunaan benang logam sebagai materi penghias materi tekstil atau busana.
Baca Juga : Jenis Bahan Tekstil Alam
D. Serat Termoplastik
Serat termoplastik atau serat sintetis ialah serat materi tekstil yang terbuat dari bahan-bahan kimia 100%. Dalam kehidupan yang serba moderen menyerupai ketika ini banyak materi tekstil yang dibuat dari serat sintetis.. Serat tekstil memiliki sifat kuat, ringan, gampang dalam pemeliharaan, sehingga menguntungkan dan banyak diminati oleh konsumen.
Serat termoplastik terbuat dari polimer-polimer buatan berbentuk cairan yang disemprotkan melalui lubang lubang kecil (spineret). Berdasarkan proses pembuatan dan materi dasar yang digunakan maka serat sintetis atau termoplastik dibedakan atas lima golongan yaitu, asetat, poliamida, poliester, poliakrilik (chloro fibre), polivinil klorida (Pe ce).
- Bahan dasar asetat terdiri dari sellulosa kayu atau linters, tetapi hasilnya tidak sama dengan serat rayon alasannya ialah materi dasar asetat masih mengandung zat kimia (acetyl sellulosa). Salah satu kelemahan asetat ialah tidak sanggup dibuat dan tidak tahan panas seterika. Di Inggris triasetat disebut dengan trical, di Amerika arnel dan di Kanada berjulukan trilan.
- Poliamida atau nylon, yaitu serat buatan yang pertama kali memakai materi kimia. Nylon ditemukan oleh Dr. Wallace H. Carothers dari Du Pont Company (USA) pada tahun 1928, Bahan pokok yang digunakan ialah zat arang, air dan hawa. Penggunaan nylon pada umumnya untuk materi busana, parasut, terpal, benang dan tali, jala dan tali pancing, permadani dan cat.
- Poliester salah satu serat termoplastik yang dikembangkan oleh J.R. Whinfield dan J.T.Dicson dari Calico Printers Association. Di Amerika pada tahun 1953 perusahaan Du Pont menciptakan serat poliester dengan nama Dacron. Bahan dasar poliester berupa asam tereftalat dan etilena glikol yang terbuat dari penguraian minyak tanah.
- Akrilik ialah serat buatan, yang dibuat dengan dua cara yaitu polyacrylonitrile yang disebut dengan serat akrilik (Acrylic Fiber), dan modivikasi dari polyacrylonitrile yang dikenal sebagai serat modakrilik (Modacrylic). Serat akrilik terasa sangat halus, lembut, hangat dan ringan. Akrilik digunakan untuk menciptakan materi tekstil menyerupai rajutan, tirai, materi bahan pelapis, materi jok dingklik atau sanggup juga dibuat rambut palsu (wig) dan lain-lain.
- Polivinil klorida atau pe ce pertama kali dibuat di Jerman melalui proses copolymerisasi. atau pemintalan basah. Serat ini pada umumnya digunakan untuk menciptakan bahan-bahan pemadam kebakaran, kasa nyamuk, jala dan sanggup juga digunakan untuk materi busana.