Kalimat Kompleks Paratatik Dan Hipotatik

Berdasarkan struktur penyusunnya, kalimat dibedakan menjadi dua yaitu kalimat kompleks dan kalimat simpleks. Struktur kalimat terdiri atas unsur-unsur atau pembentuk kalimat yaitu Subjek (S), Predikat (P), Objek (O), dan biasanya juga ditambah dengan Keterangan (K), ataupun Pelengkap (P). Dalam goresan pena ini hanya akan membahas mengenai kalimat kompleks saja.

Kalimat kompleks mempunyai lebih dari satu verba utama atau predikat lantaran mempunyai dua aksi, kejadian, atau peristiwa. Kedua struktur tersebut biasanya dipisahkan oleh tanda koma (,), kata penghubung atau konjungsi, atau bahkan tidak mempunyai tanda atau konjungsi sama sekali.

Kalimat kompleks ialah kalimat yang terdiri atas lebih dari satu aksi, peristiwa, atau keadaan sehingga mempunyai lebih dari satu verba utama dalam lebih dari satu struktur. Struktur yang satu dengan struktur yang lain dihubungkan dengan konjungsi atau tanda baca titik koma. Kalimat kompleks terbagi dua, yaitu sebagai berikut.

A. Kalimat Kompleks Parataktik
Kalimat kompleks parataktik ialah kalimat kompleks yang terdiri atas dua struktur atau lebih yang dinyatakan dengan korelasi konjungtif sejajar dengan makna. Kalimat kompleks parataktik juga sering disebut kalimat beragam setara. Kalimat kompleks ini ditandai dengan konjungsi yang menyatakan korelasi berikut.
  1. Penggabungan: serta, dan, lalu, lagi, lagipula.
  2. Pemilihan: atau.
  3. Pertentangan: sedangkan, tetapi, melainkan.
  4. Penguatan: bahkan, juga, apalagi.

Contoh :
  1. Panjang burung ini berukuran antara 20 – 30 cm dan berat antara 700 –900 gram.
  2. Awalnya ia membohongiku, lalu ia berani membohongi orang tuanya sendiri.
  3. Saras memberi makan hamsternya, kemudian ia juga membawanya ke salon hewan.
  4. Awaludin selalu semangat membantu ayahnya sedangkan adiknya selalu bermain.
  5. Burung merpati mempunyai warna bermacam-macam, menyerupai coklat, putih, hitam, atau perpaduan dari beberapa warna tersebut.
  6. Populasi burung merpati di Indonesia sangatlah besar, tetapi kebanyakan burung merpati di Indonesia ialah peliharaan.
  7. Kami tidak berhasil merampas kuda itu, bahkan nyaris tewas kalau kami tidak melarikan diri
  8. Kamu saja yang lulusan Sekolah Menengan Atas tidak tahu, apalagi saya yang cuma tamatan SD.

B. Kalimat Kompleks Hipotaktik
Kalimat kompleks hipotaktik ialah kalimat kompleks yang sanggup dinyatakan dengan korelasi konjungtif dan tidak sejajar dengan makna. Kalimat kompleks hipoktatik sering juga disebut kalimat beragam bertingkat. Kalimat kompleks ini ditandai dengan konjungsi yang menyatakan korelasi berikut.
  1. Waktu (temporal): tatkala, ketika, waktu, sesudah, setelah, sebelum, sementara, sewaktu, sejak, semenjak, seketika.
  2. Tujuan (fi nal): biar,untuk, supaya, agar.
  3. Syarat (kondisional): apabila, asal, asalkan, jika, jikalau, bilamana
  4. Perlawanan (konsesif ): maupun, meskipun, bagaimanapun, walaupun, kalaupun, kendatipun, andaipun, adapun, ataupun, biarpun, sungguhpun, sekalipun.
  5. Sebab-akibat: karena, sehingga, sebab.
Iamembelisepeda motorkarenadiamemilikiuang
SP (verba)OKonj.SP (Verba)O
 kalimat dibedakan menjadi dua yaitu kalimat kompleks dan kalimat simpleks Kalimat Kompleks Paratatik dan Hipotatik
Contoh :
  1. Burung merpati ialah salah satu binatang tersukses di dunia karena burung jenis ini ditemui di seluruh serpihan dunia kecuali Antartika.
  2. Merpati mempunyai semacam sensor dalam hidungnya yang digunakan untuk mengenali anyir rumahnya.
  3. Wawan menciptakan kerajinan tangan dari kertas koran sejak ia suka membuka youtube.
  4. Bagas akan pergi ke Belanda jika uang yang ia miliki mencukupi liburan nanti.
  5. Ayah selalu bekerja keras agar ia sanggup membahagiakan istri dan anaknya.
  6. Kamu akan menjadi anak yang cerdas, apabila kau selalu berguru dengan giat.
Selain kalimat kompleks kita juga mengenal kalimat simpleks. Kalimat simpleks ialah kalimat yang hanya terdiri atas satu struktur dengan satu verba utama (satu klausa verba) yang menggambarkan aksi, peristiwa, atau keadaan. Kalimat simpleks disebut juga kalimat tunggal. Pola kalimat simpleks, yaitu SP, PS, SPK, SPO, SPOK, SPPel, SPPelK, SPOPel, SPOPelK.

C. Perbedaan Kalimat Simpleks dan Kalimat Kompleks
Kalimat simpleks dan kalimat kompleks tentunya berbeda antara satu dengan yang lainnya. Secara umum perbedaan kalimat simpleks dan kalimat kompleks itu terletak pada struktur kalimat, verba, dan konjungsi yang terdapat dalam sebuah kalimat menyerupai pada tabel di bawah ini.
Kalimat SimpleksKalimat Kompleks
Kalimat Simpleks mempunyai 1 verba utama dalam 1 kalimatKalimat kompleks mempunyai minimal 2 verba utama dalam 1 kalimat
Kalimat simpleks mempunyai 1 unsur inti (S-P)Kalimat kompleks mempunyai minimal 2 unsur inti.
Kalimat simpleks mempunyai 1 klausaKalimat kompleks mempunyai minimal 2 klausa
Kalimat simpleks polanya sederhanaKalimat kompleks polanya lebih beragam

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel