Menilai Pembacaan Pidato
Wednesday, March 18, 2020
Edit
Menanggapi isi pidato termasuk salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh seseorang yang sedang belajar. Menanggapi isi pidato merupakan salah satu aspek yang dipelajari dalam bidang studi Bahasa Indonesia. Saat mengikuti sebuah acara, tentu pernah mendengarkan pidato yang disampaikan oleh panitia, pejabat pemerintahan, ataupun orang yang dihormati. Misal, dalam program kegiatan sekolah, kepala sekolah tentu akan menunjukkan pidato.
Pidato yakni semacam kata sambutan yang dilakukan oleh mereka yang dianggap penting dalam sebuah program Ketika mendengarkan pidato, sedikitnya terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan semoga sesudah proses mendengarkan pidato ini Anda bisa menunjukkan jawaban terhadap pidato yang disampaikan. Selain itu, Anda pun bisa menunjukkan evaluasi tersendiri atas gaya penyampaian si pemberi pidato.
Salah satu evaluasi dalam pembacaan pidato yakni dari segi srtuktur pidato. Setelah mendengarkan sebuah pidato, hal yang selanjutnya sanggup Anda lakukan yakni menunjukkan evaluasi yang objektif terhadap penyampaian pidato yang gres saja dilakukan. Untuk menilai gaya penyampaian pidato, Beberapa ketentuan dalam penyusunan teks pidato antara lain sebagai berikut.
Berikut ini yakni salah satu pola pidato yang dibacakan oleh seorang siswa perihal persatuan dan kesatuan.
”Selamat pagi bapak, ibu, dan teman-teman semua. Hari ini kita akan saling menyebarkan kisah dan pengalaman perihal persatuan. Saya akan memberikan kisah saya mengenai persatuan, kemudian saya akan berguru dari kisah teman-teman.”
“Menurut saya, persatuan itu sangat penting, alasannya yakni dengan bersatu tugastugas yang harus kita kerjakan akan menjadi lebih mudah. Dengan adanya persatuan pula kita bisa berguru dari perbedaan-perbedaan yang ada.”
“Saya telah mengalami dan mencicipi sendiri betapa bergunanya persatuan. Sekolah saya yakni sekolah yang murid maupun gurunya berasal dari kawasan yang berbeda-beda. Beberapa sahabat saya yakni anak dari Indonesia Timur. Bahkan kepala sekolah saya, Pak Welly juga berasal dari sana, kami tidak pernah membeda-bedakan suku, ras, budaya, dan lainnya. Kami selalu mendukung satu sama lain. Walaupun berasal dari Indonesia Timur, Pak Welly tidak hanya mementingkan murid-muridnya yang berasal dari timur. Pak Welly tidak ragu untuk juga mempercayai kemampuan murid-muridnya yang berasal dari tanah Jawa untuk maju. Saya juga berguru banyak dari budaya sahabat sahabat saya yang sangat beragam.”
“Bagi sekolah di pelosok kabupaten, bukan hal yang gampang untuk mengirim saya ke sini, alasannya yakni sekolah kami tidak mempunyai cukup biaya. Kepala sekolah kami mempunyai cara yang bakir untuk mengumpulkan dana. Ia meminta proteksi kepada saya dan teman-teman untuk melelang pisang di halaman sekolah. Yang membeli pejabat-pejabat di daerah. Pak Bupati, Pak Camat, Pak Lurah bahkan Ketua RW dan Ketua RT hadir mendukung. Meskipun hanya saya yang tiba ke sini, namun di belakang saya semua ikut berpartisipasi. Itulah mengapa, saya sudah mencicipi bahwa persatuan sangat penting dan berguna.”
“Itulah pengalaman saya perihal persatuan. Bagaimana kisah teman-teman? Saya juga ingin mendengar dan berguru dari kisah kalian. Terima kasih.”
Saat menilai suatu hasil karya harus melakukannya dengan objektif, sesuai dengan fakta yang ada. Kejujuran dalam menilai karya orang lain juga penting.Interpretasi yakni kemampuan menjelaskan atau menggambarkan sesuatu hal dengan bahasa sendiri yang lebih gampang dipahami. Dalam hal ini, isi pidato yang disampaikanlah yang harus diinterpretasi. Pendengar yang baik akan berusaha menginterpretasikan isi dan hal-hal penting lainnya dalam pidato yang disampaikan pembicara.
Kesimpulan : Pidato yang disampaikan pada bab inti sesuai dengan tema yaitu persatuan dan kesatuan, serta memuat pola yang mendukung topik pidato. Pidato tersebut juga sudah memakai kosa kata baku. Namun, jikalau dilihat dari strukturnya pidato tersebut mempunyai kekurangan pada bab epilog berupa kesimpulan pidato dan pada bab inti juga tidak ada kalimat seruan untuk penjaga persatuan dan kesatuan.
Pidato yakni semacam kata sambutan yang dilakukan oleh mereka yang dianggap penting dalam sebuah program Ketika mendengarkan pidato, sedikitnya terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan semoga sesudah proses mendengarkan pidato ini Anda bisa menunjukkan jawaban terhadap pidato yang disampaikan. Selain itu, Anda pun bisa menunjukkan evaluasi tersendiri atas gaya penyampaian si pemberi pidato.
Salah satu evaluasi dalam pembacaan pidato yakni dari segi srtuktur pidato. Setelah mendengarkan sebuah pidato, hal yang selanjutnya sanggup Anda lakukan yakni menunjukkan evaluasi yang objektif terhadap penyampaian pidato yang gres saja dilakukan. Untuk menilai gaya penyampaian pidato, Beberapa ketentuan dalam penyusunan teks pidato antara lain sebagai berikut.
- Salam pembuka berisikan kalimat sapaan (selamat pagi, selamat siang, selamat malam dan lain-lain)
- Pendahuluan memaparkan topik permasalahan yang akan dibahas. Kali ini kau akan membahas pengamalan persatuan dan kesatuan di lingkungan yaitu meningkatkan kualitas warga. Kamu akan membantu adik kelas atau warga di lingkungan rumahmu untuk membaca.
- Inti berisikan pembahasan topik secara lengkap. Kalimat seruan atau bujukan dipakai untuk mengajak pendengar melaksanakan kegiatan yang diharapkan. Keterangan lengkap perihal topik disampaikan secara rinci.
- Penutup berisi menyampaian rangkuman atau intisari topik yang telah disampaikan.
- Salam epilog berisi kalimat salam epilog ibarat ‘terima kasih’.
Berikut ini yakni salah satu pola pidato yang dibacakan oleh seorang siswa perihal persatuan dan kesatuan.
”Selamat pagi bapak, ibu, dan teman-teman semua. Hari ini kita akan saling menyebarkan kisah dan pengalaman perihal persatuan. Saya akan memberikan kisah saya mengenai persatuan, kemudian saya akan berguru dari kisah teman-teman.”
“Menurut saya, persatuan itu sangat penting, alasannya yakni dengan bersatu tugastugas yang harus kita kerjakan akan menjadi lebih mudah. Dengan adanya persatuan pula kita bisa berguru dari perbedaan-perbedaan yang ada.”
“Saya telah mengalami dan mencicipi sendiri betapa bergunanya persatuan. Sekolah saya yakni sekolah yang murid maupun gurunya berasal dari kawasan yang berbeda-beda. Beberapa sahabat saya yakni anak dari Indonesia Timur. Bahkan kepala sekolah saya, Pak Welly juga berasal dari sana, kami tidak pernah membeda-bedakan suku, ras, budaya, dan lainnya. Kami selalu mendukung satu sama lain. Walaupun berasal dari Indonesia Timur, Pak Welly tidak hanya mementingkan murid-muridnya yang berasal dari timur. Pak Welly tidak ragu untuk juga mempercayai kemampuan murid-muridnya yang berasal dari tanah Jawa untuk maju. Saya juga berguru banyak dari budaya sahabat sahabat saya yang sangat beragam.”
“Bagi sekolah di pelosok kabupaten, bukan hal yang gampang untuk mengirim saya ke sini, alasannya yakni sekolah kami tidak mempunyai cukup biaya. Kepala sekolah kami mempunyai cara yang bakir untuk mengumpulkan dana. Ia meminta proteksi kepada saya dan teman-teman untuk melelang pisang di halaman sekolah. Yang membeli pejabat-pejabat di daerah. Pak Bupati, Pak Camat, Pak Lurah bahkan Ketua RW dan Ketua RT hadir mendukung. Meskipun hanya saya yang tiba ke sini, namun di belakang saya semua ikut berpartisipasi. Itulah mengapa, saya sudah mencicipi bahwa persatuan sangat penting dan berguna.”
“Itulah pengalaman saya perihal persatuan. Bagaimana kisah teman-teman? Saya juga ingin mendengar dan berguru dari kisah kalian. Terima kasih.”
Kriteria | Ada | Tidak Ada |
---|---|---|
Teks pidato mempunyai bab pembuka | ✓ | - |
Teks pidato mempunyai bab inti | ✓ | - |
Bagian inti teks pidato menjelaskan perihal topik yang dibahas dengan lengkap | ✓ | - |
Bagian inti teks pidato memuat contoh-contoh yang mendukung topik | ✓ | - |
Teks pidato mempunyai bab penutup | - | ✓ |
Teks pidato mempunyai kalimat ajakan | - | ✓ |
Teks pidato memberi ide bagi pembaca | ✓ | - |
Sebagian besar kata yang dipakai dalam teks memakai kosa kata baku | ✓ | - |
Kesimpulan : Pidato yang disampaikan pada bab inti sesuai dengan tema yaitu persatuan dan kesatuan, serta memuat pola yang mendukung topik pidato. Pidato tersebut juga sudah memakai kosa kata baku. Namun, jikalau dilihat dari strukturnya pidato tersebut mempunyai kekurangan pada bab epilog berupa kesimpulan pidato dan pada bab inti juga tidak ada kalimat seruan untuk penjaga persatuan dan kesatuan.