Pencarian Dan Penyelesaian Kesalahan Bios
Tuesday, March 24, 2020
Edit
Basic Input/ Output System atau yang sering disebut dengan BIOS merupakan suatu jadwal yang ditulis dalam bahasa assembly yang bertugas mengatur fungsi dari perangkat keras/ hardware yang terdapat pada komputer. BIOS yang bisa melaksanakan inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras (dalam proses yang disebut dengan Power On Self Test, POST).
BIOS juga mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja, serta kestabilan komputer). Selain itu BIOS juga membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan memakai BIOS Runtime Services, serta memuat dan menjalankan sistem operasi.
Power-on self-test (POST) yaitu tes yang di lakukan oleh BIOS komputer pada waktu pertama kali menyala untuk memastikan semua perangkat keras berfungsi sebelum memulai sisa proses booting. Jika komputer berhasil melaksanakan POST akan mengeluarkan bunyi beep tunggal (beberapa produsen komputer BIOS mungkin berbunyi beep dua kali) sebagai tanda komputer mulai menyala dengan normal. Namun, kalau komputer gagal melaksanakan POST, komputer tidak berbunyi beep sama sekali atau menghasilkan bunyi beep dengan aba-aba tertentu, yang bisa memberitahu sumber duduk kasus kepada penguna komputer.
Setiap Komputer mempunyai tampilan POST BIOS yang berbeda tergantung jenis BIOS yang dipakai pada motherboard. Kadang POST BIOS ini tidak muncul di layar, tetapi diganti logo merek komputer. Dengan men-disable tampilan logo (dari dalam BIOS ), maka POST BIOS akan tampil di layar.
Kode kesalahan/error dalam POST BIOS dibagi menjadi dua yaitu aba-aba kesalahan visual, yaitu berupa tulisan/pesan yang ditampilkan di monitor dan kode kesalahan suara,yaitu berupa bunyi Beep yang teratur ataupun berpola tertentu yang dikelurkan oleh speaker pada motherboard.
Urutan Proses POST yang terjadi ketika system dinyalakan
Tabel Tahapan Test untuk BIOS AWARD diatas versi 4.2.
Tabel Tahapan Test untuk BIOS AWARD diatas versi 4.2.
Tahapan | Keterangan |
---|---|
CPU (Processor) | BIOS siap, verifikasi dan reset tanda error di CPU. Kesalahan disini biasanya alasannya yaitu CPU atau clock sistem. |
Penentuan POST | BIOS memilih apakah motherboard di set untuk beroperasi secara normal atau pengulangan POST. Jika tes POST terjadi berulang-ulang lebih dari 1-5 kali atau jumper di motherboard tidak diset untuk tes BURN-IN = didalam sirkuit terjadi kesalahan / rusak. |
Pengendali Keyboard | BIOS menguji operasi pada chip pengendali keyboard (8042). Kegagalan disini biasanya alasannya yaitu chip keyboard yang rusak. |
Status Burn In | Akan diulang 1-5 kali kalau motherboard diset mode burn-in. Jika anda tidak mengeset motherboard dalam mode burn-in, ada kemungkinan dalam sirkuit ada yang konslet. |
Inisiasi Chipset | BIOS mengosongkan semua register DMA dan status CMOS ialah 0E dan 0F. BIOS kemudian menginisiasi 8254 timer. Kesalahan pada tes ini kemungkinan alasannya yaitu chip timer. |
CPU (Processor) | Suatu pola bit dipakai untuk memverifikasi fungsi register CPU. Kesalahan disini biasanya pada CPU atau clock chip |
RTC (Real Time Clock) | BIOS memverifikasi real time clock dengan CMOS pada interval tertentu. Kesalahan disini biasanya alasannya yaitu CMOS/RTC atau batere motherboard. |
ROM BIOS Checksum | BIOS melaksanakan test checksum pada dirinya sendiri dengan nilai yg telah ditentukan dan balasannya sama dengan 00. Kesalahan disini alasannya yaitu ROM BIOS. |
Inisiasi Video | BIOS mengetes dan menginisiasi video controller. Kesalahan disini biasanya alasannya yaitu video controller (6845) atau alasannya yaitu kesalahan seting pada motherboard atau CMOS. |
PIT (Programmable Interupt Timer) | BIOS mengetes fungsi channel 0, 1, and 2. Kesalahan disini biasanya alasannya yaitu PIT chip (8254/53) |
CMOS Status | Walking bit pattern mengetes byte status CMOS shutdown 0F. Kesalahan biasanya alasannya yaitu CMOS. |
Extended CMOS | BIOS mengecek setiap informasi perhiasan dari chipset dan menyimpannya dalam area extended RAM. Kesalahan disini alasannya yaitu informasi yg tidak valid dan bisa dikoreksi oleh settingan CMOS secara defaults. Kesalahan lain kemungkinan alasannya yaitu chipset atau CMOS RAM. |
DMA (Direct Memory Access) | Channel 0 and 1 diuji tolong-menolong dengan halaman register chip pengendali DMA chip (8237). Kesalahan biasanya alasannya yaitu chip DMA |
Keyboard | Pengendali keyboard 8042 keyboard diuji fungsionalitasnya dan juga fungsi antarmukanya. Kesalahan biasanya alasannya yaitu chip 8042. |
Refresh | Refresh memory diuji; antara nilai baku dan pola walking – bit. Kesalahan biasanya alasannya yaitu chip PIT dalam AT atau chip DMA dalam AT. |
Memory | 64K memory pertama diuji dengan pola walking bit. Kesalahan biasanya alasannya yaitu bank pertama dari RAM atau barisan data. |
Interrupt Vectors | Table vektor interupsi BIOS dimuat ke bank pertama di RAM. Kesalahan biasanya bukan alasannya yaitu lokasi pada memory sudah diuji. Jika hal ini terjadi dicurigai alasannya yaitu BIOS atau RTC. |
Video ROM | Video ROM diinisiasi untuk melaksanakan diagnosa internal sebelum kendali dikembalikan pada sistem BIOS. Kesalahan biasanya alasannya yaitu adapter video atau BIOS |
Video Memory | Ini diuji dengan pola bit. Hal ini akan dilewat bila ada ROM pada adapter video. Kesalahan biasanya alasannya yaitu memory yg ada pada adapter. |
PIC (Programmable Interupt Controller) | Fungsionalitas interupsi chip pengendali diuji (8259). Kesalahan disini alasannya yaitu chip 8259, tapi tidak menutup kemungkinan alasannya yaitu siklus waktu (clock). |
CMOS Battery | BIOS memverifikasi bahwa byte OD pada CMOS, untuk mengindikasikan adanya listrik pada batere CMOS. Kesalahan pertama mungkin pada batere pertama dan yg kedua pada CMOS. |
CMOS Checksum | Uji checksum dilakukan terhadap CMOS. Kesalahan biasanya alasannya yaitu kesalahan SETUP, CMOS atau batere. Jika uji ini lulus, informasi ini akan dipakai untuk mengkonfigurasi sistem |
Menentukan Memory System | Memory diatas 640K dialamatkan dalam 64K blok. Kesalahan biasanya alasannya yaitu suatu baris alamat di memory atau chip DMA. Jika semua memory tidak ditemukan, kemungkinan ada chip memory yang rusak atau baris alamat memory pada 64K blok berlebih daripada yg ditemukan oleh sistem. |
PIC | Tes lebih jauh untuk chip 8259 telah selesai |
CPU Protected Mode | Procesor ditempatkan dalam modus terproteksi dan kembali ke modus real; chip 8042 dipakai dalam hal ini. Jika ada kesalahan, perlu dicurigai dengan urutan chip 8042, CPU, CMOS, atau BIOS. |
Menentukan Extended Memory | Memory diatas 1MB dialamatkan dalam 64K blok. Keseluruhan blok akan tidak aktif kalau ada chip RAM yang rusak dalam blok tersebut. |
Uji Extended Memory | Extended memory diuji dengan beberapa seri pola. Kesalahan biasanya alasannya yaitu chip RAM, dan sebuah alamat dalam heksadesimal akan ditampilkan untuk memperlihatkan alamat bit memory yg rusak. |
Unexpected Exceptions | BIOS mengecek “unexpected exceptions” dalam modus terproteksi mode. Kesalahan biasanya alasannya yaitu TSR (Terminate and Stay Resident) atau kerusakan sementara pada RAM. |
Shadow Cache | Shadow RAM dan cache diaktifkan. Kesalahan biasanya alasannya yaitu pengendali cache atau chip. Cek CMOS pertamakali untuk informasi yang salah/tidak tepat. |
8242 Detection | BIOS mengecek pengedali keyboard Intel 8242 dan akan menginisiasi bila ia ditemukan. Kesalahan biasanya alasannya yaitu setelan “jumper” yg tidak tepat atau chip 8242. |
Inisiasi Keyboard | Kesalahan terjadi mungkin pada keyboard atau pengendalinya. |
Inisiasi floppy | Semuanya disetel dalam CMOS. Kesalahan mungkin pada setelan CMOS yg tidak tepat, pengendali floppy atau drive floppy-nya. |
Deteksi Port-port Serial | BIOS mencari dan menginisiasi empat port serial pada 3F8, 2F8, 3E8, and 2E8. Kesalahan terdeteksi bila adanya salah pasang jumper atau setelan pada suatu tempat, atau adapternya rusak. |
Deteksi Port-port Parallel | BIOS mencari dan menginisiasi empat port serial pada 378, 278, 3B8, and 2B8. Kesalahan terdeteksi bila adanya salah pasang jumper atau setelan pada suatu tempat, atau adapternya rusak. |
Inisiasi Hard Drive | BIOS menginiasi hard drive yg telah disetel pada CMOS. Kesalahan biasanya terjadi alasannya yaitu kesalahan setelan CMOS, hard drive atau pengendali yang rusak |
Deteksi NPU Coprocessor | Inisiasi NPU coprocessor yg ditemukan. Kesalahan biasanya alasannya yaitu kesalahan setelan CMOS atau NPU rusak |
Inisiasi ROM Adapter | Inisiasi ROM adapter antara alamat C800 dan EFFF. ROM akan melaksanakan uji internal sebelum mengembalikan kendalinya pada sistem ROM. Kesalahan biasanya alasannya yaitu ROM adapter atau perangkat keras yang terpasang. |
Inisiasi External Cache | External cache yg terdapat pada processor 486 akan diaktifkan. Kesalahan diindikasikan alasannya yaitu kesalahan setelan CMOS, pengendali cache atau kerusakan chip. |
NMI (Non Maskabel Interupt) Unexpected Exceptions | Uji terakhir untuk unexpected exceptions sebelum mengatakan kendali pada boot loader pada Int 19. Kesalahan biasanya pada parity memory yg rusak atau adapternya cacat. |
Boot Errors | Kesalahan terjadi ketika BIOS mencoba booting ke drive yg telah disetel di CMOS atau alasannya yaitu kesalahan setelan drive di CMOS atau sebagaimana yg ditampilkan sebagai pesan kesalahan dilayar. Jika sistem mengalami “HANG” atau tidak mengatakan respon, biasanya alasannya yaitu Master Boot Record atau Volume Boot Record bermasalah. |
Tabel Tahapan Test untuk BIOS AMI
Tahapan | Keterangan |
---|---|
NMI Disable | Baris interupsi NMI ke CPU dinonaktifkan oleh setelan bit 7 I/O port 70h (CMOS) |
Power On Delay | Saat pengendali keyboard mendapat tenaga listrik, hal ini akan mengeset bit reset keras dan lunak. Periksa pengendali keyboard atau pembangkit clock kalau terjadi kesalahan. |
Inisiasi Chipset-chipset | Menguji BIOS, CLOCK dan chipset-chipset. |
Penentuan Reset | BIOS membaca pola bit dalam pengendali keyboard untuk melihat apakah reset keras atau lunak diharapkan (reset lunak tidak akam menguji memory diatas 64K). Kesalahan mungkin alasannya yaitu BIOS atau pengendali keyboard. |
ROM BIOS Checksum | BIOS melaksanakan uji checksum pada dirinya sendiri dengan menilai setelan standar pabrik yg akan menghasilkan nilai 00. Jika kesalahan terjadi, cek chip BIOS. |
Uji Keyboard | Sebuah perintah dikrimkan ke pengendali keyboard 8042 yg akan melaksanakan uji dan menyediakan satu set kawasan penyangga (buffer) untuk perintah tersebut. Setelah penyangga didefinisikan, BIOS akan mengirim byte perintah, menulis data ke area penyangga, mengecek urutan bit-bit perintah pengendali dalam keyboard dan mengeluarkan perintah No Operation (NOP). |
CMOS | Pengujian byte shutdown dalam CMOS RAM offset ke 0F,checksum BIOS dihitung dan byte diagnosa 0E dimutakhirkan sebelum area CMOS RAM diinisiasi dan dimutakhirkan setelan waktu dan jam. Cek RTC dan chip CMOS atau batere kalau terjadi kesalahan. |
DMA (8237) and PIC (8259) Disable | DMA dan Programmable Interrupt Controller dinonaktifkan sebelum dilaksanakan uji POST. Cek chip 8237 atau 8259 kalau terjadi kesalahan. |
Video Disable | Pengendali video dinonaktifkan, dan port B diinisiasi. Cek adapter video kalau terjadi kesalahan |
Chipset Initialized and Memory Detected | Memory dialamatkan sebanyak 64K blok. Kesalahan mungkin dalam chipset. Jika semua memory tidak ditemukan, kemungkinan kesalahan terjadi pada blok chip sesudah yang terakhir ditemukan. |
Uji PIT (Programmable Interupt Timer) | Pengujian fungsi pewaktuan Programmable Interrupt Timer 8254. PIT dan chip RTC biasanya penyebab kesalahan disini. |
Memory Refresh | Kemampuan PIT untuk menyegarkan memory diuji disini. Jika XT, pengendali DMA pertama sanggup menanganinya. Kesalahan biasanya alasannya yaitu PIT (8254) pada arsitektur AT atau pada chip 8237, DMA nomor 1, dalam sistem XT. |
Address Line | Menguji barisan alamat pada 64K RAM pertama. Jika terjadi kesalahan, barisan alamat mungkin menjadi penyebabnya. |
Base 64K | Pola data ditulis ke alamat RAM 64K petama, kecuali kalau ada chip RAM yang rusak anda akan mendapat kesalahan. |
Inisiasi chipset | Pengedali PIT, PIC dan DMA semua diinisiasi. |
Mengeset Tabel Interupsi | Tabel vektor interupsi yg dipakai oleh PCI dipasang ke memory rendah pada 2K pertama. |
Mengecek Pengendali Keyboard 8042 | BIOS membaca area penyangga pada I/O pengendali keyboard di port 60. Kesalahan disini biasanya alasannya yaitu pengendali keyboard |
Menguji Video | Jenis adapter vidoe dicek, dan beberapa uji dilakukan pada adapter video dan monitor. |
BIOS Data Area | Tabel vektor interupsi dicek untuk sanggup berfungsi dengan benar dan memory video diverifikasi sebelum uji modus terproteksi. Setelah selesai, kesalahan yang akan terjadi akan di tampilan dilayar monitor. |
Menguji Modus Terproteksi | Melakukan uji baca dan tulis ke semua lokasi memory dibawah 1MB. Kesalahan pada titik ini diindikasikan alasannya yaitu chip RAM yang rusak, Pengendali Keyboard 8042 atau barisan data. |
Chip DMA | Register DMA diuji memakai pola data yg sudah ada. |
Inisiasi terakhir | Uji ini berbeda untuk beberapa versi. Biasanya drive floppy dan hard drives diuji dan diinisiasi dan suatu test dilakukan untuk perangkat serial dan paralel. Informasi yg dikumpulkan dibandingkan dengan isi CMOS, maka anda akan melihat pesan kesalahan pada layar monitor. |
BOOT | BIOS menyerahkan kendali kepada Interupsi 19 (Bootloader). Pada titik ini anda akan melihat pesan error menyerupai “non-system disk found”. |
Kode Kesalahan Visual
Kode kesalahan visual yaitu apabila ada kesalahan pada ketika proses POST, maka pesan kesalahan tersebut ditampilkan pada layar monitor komputer. Untuk lebih jelas, ini yaitu salah satu pola aba-aba error secara visual, yaitu motherboard kehilangan isi BIOS. Dibawah ini yaitu pola tabel jenis-jenis error yang ditampilkan di layar monitor.
Pesan Kesalahan | Keterangan |
---|---|
BIOS ROM checksum error – System halted | Kode checksum BIOS dalam chip BIOS chip tidak sama, mengindikasikan bahwa aba-aba BIOS mungkin rusak atau tidak lengkap. Ganti BIOS. |
CMOS battery failed | Baterai CMOS sudah tidak berfungsi. Ganti batere dengan yang baru. |
CMOS checksum error – Defaults loaded | Checksum CMOS tidak sama, oleh alasannya yaitu itu sistem memuat setelan default. Kesalahan checksum biasanya diindikasi oleh CMOS yg rusak atau alasannya yaitu batere BIOS yg sudah lemah. |
CMOS CHECKSUM ERROR DISK BOOT FAILURE, INSERT SYSTEM DISK AND PRESS ENTER | Checksum CMOS tidak sama. Hal ini diindikasikan data CMOS rusak. Atau bisa jadi batere CMOS yg sudah lemah. |
CPU at nnn | Menunjukkan CPU berjalan pada kecepatan nnn Hertz. |
DISKETTE DRIVES OR TYPES MISMATCH ERROR – RUN SETUP | Jenis drive disket tidak sama dengan yg disetel di CMOS. Jalankan Setup untuk dikonfigurasi ulang ke jenis drive yg sesuai. |
Display switch is set incorrectly | Saklar layar pada papan induk ada kalanya bisa disetel untuk layar monokrom atau berwarna. Pesan kesalahan ini diindikasikan kemungkinan saklar tersebut disetel berbeda dengan setelan pada SETUP. Tentukan setelan mana yg benar atau matikan sistem dan ubah saklar, atau masuk ke SETUP untuk mengubah pilihan layar video. |
DISPLAY TYPE HAS CHANGED SINCE LAST BOOT | Pada ketika terakhir mematikan sistem, adapter layar telah berubah. Anda harus mengkonfigurasi ulang sistem untuk jenis layar yang baru. |
EISA Configuration Checksum Error | Hasil ceksum RAM EISA yg nonvolatile salah atau saat pengujian tidak sanggup mengakses slot EISA. Hal ini bisa diindikasikan memory EISA yg nonvolatile rusak atau salah setelan. Atau bisa juga dengan memantapkan kartu EISA lebih dalam. |
EISA Configuration Is Not Complete | Informasi konfigurasi slot yg disimpan pada memory EISA nonvolatile tidak lengkap. |
ERROR ENCOUNTERED INITIALIZING HARD DRIVE | Hard drive tidak sanggup dikenal. Pastikan adapternya dipasang dengan benar dan semua kabel-kabel terpasang dengan mantap. Juga pastikan setelan jenis hard drive sama dengan setelan SETUP. |
ERROR INITIALIZING HARD DISK CONTROLLER | Pengendali tidak sanggup dikenal. Pastikan kartu adapter terpasang dengan benar pada slotnya. Selain itu pastikan setelan jenis harddrive di SETUP benar. Juga cek setelan jumper yang ada pada harddrive. |
FLOPPY DISK CONTROLLER ERROR OR NO CONTROLLER PRESENT | Pengendali floppy drive tidak ditemukan atau dikenal. Pastikan pengendali telah dipasang dengan mantap dan benar. Jika floppy drives tidak dipasang, pastikan sesudah Diskette Drive dalam SETUP dipilih “None”. |
Floppy disk(s) fail | Pengendali floppy drive tidak ditemukan atau dikenal. Pastikan pengendali telah dipasang dengan mantap dan benar. Jika tidak ada floppy drives yg dipasang, pastikan setelan di SETUP untuk ini di “None” atau “Auto”. |
HARD DISK initializing | Tunggu beberapa saat, beberapa hard drive membutuhkan waktu untuk dikenali. |
HARD DISK INSTALL FAILURE | Pengendali hard drive or atau drive-nya tidak ditemukan. Pastikan pengendali dipasang secara benar. Jika hard drives tidak dipasang, pastikan setelan Hard Drive diset “None”. |
Hard disk(s) diagnosis fail | Sistem mungkin menjalankan rutinitas diagnosa disk. Pesan ini muncul bila satu atau lebih hard disk rusak ketika proses diagnosa. |
Invalid EISA Configuration | Memory nonvolatile yg mengandung informasi konfigurasi EISA mungkin diprogram salah atau menjadi rusak. Jalankan alat bantu konfigurasi EISA configuration untuk memperbaiki jadwal di memory. |
Keyboard error or no keyboard present | Tidak sanggup mengenal keyboard. Pastikan keyboard terpasang dan tidak ada kunci yg tertekan ketika proses boot. Jika anda menginginkan menjalankan sistem tanpa keyboard, pastikan kondisi berhenti pada kesalahan di SETUP pada “HALT ON ALL, BUT KEYBOARD”. BIOS akan mengabaikan ketiadaan keyboard dan melanjutkan proses boot. |
Keyboard is locked out – Unlock the key | Pesan ini muncuk bila ada satu atau lebih tombol keyboard yang tertekan ketika pengujian keyboard. Pastikan tidak ada benda yang menekan diatas keyboard |
Memory Address Error at… | Terjadi kerusakan alamat memory pada lokasi tertentu. Anda sanggup memakai informasi ini untuk memetakan dan memilih chip memory mana yang rusak, kemudian anda bisa menggantinya. |
Memory parity Error at… | Kesalahan memory parity pada lokasi tertentu. Anda sanggup memakai informasi ini untuk memetakan dan memilih chip memory mana yang rusak, kemudian anda bisa menggantinya. |
MEMORY SIZE HAS CHANGED SINCE LAST BOOT | Kapasitas memory berubah sejak boot terakhir. Dalam modus EISA, gunakan utilitas konfigurasi untuk mengeset ulang memory. Di modus ISA, masuk ke SETUP, dan masukkan jumlah kapasitas memory. |
Memory Test | Pesan ini muncul ketika pengujian penuh terhadap memory. |
Memory Test Fail | Jika POST mendeteksi kesalahan ketika menguji memory,muncul informasi perhiasan perihal jenis dan loksi kesalahan memory secara spesifik. |
Memory Verify Error at… | Mengindikasikan kesalahan ketika meverifikasi nilai yang telah ditulis di memory. Gunakan informasi ini untuk mementukan chip memory mana yang perlu diganti |
No boot device was found | Hal ini memperlihatkan bahwa tidak ada boot device tidak terdeteksi atau tidak ada file system boot yg cocok. Masukkan disket system kedalam drive A: dan tekan ENTER. Jika anda berasumsi system akan melaksanakan boot ke harddrive, pastikan pengendalinya terpasang sempurna. Juga pastikan harddrive telah diformat sebagai boot device. Lalu reboot system |
OFFENDING ADDRESS NOT FOUND | Pesan ini berafiliasi dengan pesan error I/O CHANNEL CHECK dan RAM PARITY ERROR ketika segmen yang menjadikan duduk kasus tidak sanggup diisingkirkan. |
OFFENDING SEGMENT: | Pesan ini berafiliasi dengan pesan error I/O CHANNEL CHECK dan RAM PARITY ERROR ketika segmen yg menjadikan duduk kasus tidak sanggup diisingkirkan |
Override enabled – Defaults loaded | Jika system tidak bisa boot dengan konfigurasi CMOS, BIOS bisa mengambilalih konfigurasi ketika ini dengan setelan BIOS defaults yg telah didesain untuk operasi lebih stabil, dan sistem bekerja dengan kinerja minimal |
PRESS ANY KEY TO REBOOT | Pesan ini akan ditampilkan pada belahan bawah layar. Tekan tombol apa saja untuk mereboot system. |
Press ESC to skip memory test | Anda bisa menekan tombol ESC untuk melewati pengujian memory secara menyeluruh. |
PRESS F1 TO DISABLE NMI, F2 TO REBOOT | Ketika BIOS mendeteksi kondisi “non-maskable interrupt” ketika proses boot, hal ini memperbolehkan anda untuk menonaktifkan NMI dan melanjutkan proses boot, atau anda sanggup melaksanakan reboot system dengan kondisi NMI berfungsi. |
Press TAB to show POST screen | System buatan OEM biasanya menggantikan tampilan Award BIOS POST dengan logo mereka. Dengan menekan “TAB”, bisa melihat tampilan Award BIOS POST. |
Primary master hard disk fail | POST mendeteksi adanya kesalahan pada harddisk IDE posisi primary master |
Primary slave hard disk fail | POST mendeteksi adanya kesalahan pada harddisk IDE posisi primary salve |
RAM PARITY ERROR – CHECKING FOR SEGMENT… | Menunjukkan adanya kesalahan parity dalam RAM. |
Resuming from disk, Press TAB to show POST screen | BIOS Award memperlihatkan fitur save-a-disk untuk komputer notebook. Pesan ini biasanya muncul ketika pengguna merestart sistem sesudah mematikan komputer ke modus save-to-disk. Lihat pesan sesudah TAB ditekan untuk melihat pemaparan dari fitur ini. |
Secondary master hard disk fail | POST mendeteksi adanya kesalahan pada harddisk IDE posisi secondary master |
Secondary slave hard disk fail | POST mendeteksi adanya kesalahan pada harddisk IDE posisi secondary slave. |
Should Be Empty But EISA Board Found | Identitas papan EISA ditemukan pada slot yg dikonfigurasi tidak terdapat papan EISA. |
Should Have EISA Board But Not Found | Papan EISA telah dipasang tapi tidak merespon permintaan, atau tidak ada identitas papan pada slot tertentu. |
Slot Not Empty | Terjadi ketika slot yg diperkirakan kosong oleh utilitas konfigurasi EISA bekerjsama terdapat papan EISA |
SYSTEM HALTED. (CTRL-ALT-DEL) TO REBOOT… | Proses boot digagalkan dan sistem harus di reboot. Tekan dan tahan tombol Ctrl & Alt kemudian tekan kunci Del. |
Wrong Board In Slot | Identitas papan tidak cocok dengan identitas yg disimpan pada memory nonvloatile EISA |
Kode Kesalahan Suara
Untuk menyimpulkan aba-aba kesalahan dengan bunyi memerlukan ketelitian tersendir, alasannya yaitu setidaknya kita harus tahu BIOS atau tipe motherboard yang kita miliki. Adapun BIOS yg banyak beredar dipasaran yaitu AWARD dan AMI, dan produsen dari system unit menyerupai COMPAQ, DELL, Hewlett Packard dll mempunyai ciri khas error aba-aba yang berbeda melalui bunyi speaker. Dibawah ini yaitu pola aba-aba error dengan bunyi (BEEP CODE) dari BIOS AWARD dan AMI.
Tabel Kode Beep bios Award
Pesan Kesalahan | Keterangan |
---|---|
1 panjang dan 1 pendek | Kesalahan pada adapter video. Adapter video rusak atau tidak terpasang dengan benar. Cek juga kabel monitor apakah terpasang dengan benar |
Berulang tanpa henti | Kesalahan pada memori. Periksa apakah terpasang atau memori hilang. |
1 panjang dan 3 pendek | Tidak ada kartu video atau kartu video rusak. Pasang atau ganti kartu video. |
Beep dengan frekuensi tinggi ketika sistem berjalan | Panas CPU berlebihan. Periksa apakah kipas CPU berfungsi dan periksa juga fatwa angin dalam case. |
Beep tinggi/rendah | CPU. Kemungkinan CPU tidak terpasang dengan benar atau telah rusak. Bisa jadi alasannya yaitu panas yang berlebih. Periksa CPU atau sesudah BIOS untuk kecepatan kipas yang cocok |
Tabel Kode Beep bios Award
Pesan Kesalahan | Keterangan |
---|---|
1 beep pendek | DRAM gagal merefresh. Pengatur waktu interupsi yang sanggup diprogram atau pengendali interupsi yang sanggup diprogram kemungkinan rusak |
2 beep pendek | Parity memory salah. Kesalahan parity memory telah terjadi pada 64K pertama IC ram kemungkinan rusak. |
3 beep pendek | Memori dasar 64K memory gagal. Kerusakan memory terjadi pada ram 64K pertama IC ram kemungkinan rusak |
4 beep pendek | Waktu/timer sistem gagal. IC waktu/jam rusak atau terjadi kesalahan memory pada bank pertama |
5 beep pendek | Prosesor gagal. CPU mungkin rusak |
6 beep pendek | Gate A20 gagal. IC pengendali keyboard rusak dimana tidak mengizinkan gate A20 mengalihkan prosesor ke modus terproteksi. Ganti pengendali keyboard |
7 beep pendek | Prosesor pada modus virtual exception salah. CPU menciptakan kesalahan alasannya yaitu kerusakan CPU atau circuit motherboard |
8 beep pendek | Baca/tulis memory layar salah. Video adapter sistem hilang atau rusak |
9 beep pendek | checksum Rom salah. Isi ROM BIOS tidak cocok nilai checksum yang diharapkan ROM BIOS kemungkinan cacat atau harus diganti |
10 beep pendek | Baca/Tulis Register CMOS shutdown salah. Proses shutdown CMOS gagal. |
11 beep pendek | Cache salah. Cache L2 rusak |
1 beep panjang dan 2 pendek | Kegagalan dalam sistem video. Kessalahan pada BIOS RAM video, atau terdapat kegagalan retrace horizontal |
1 beep panjang dan 3 pendek | Uji memori gagal. Kerusakan terdeteksi pada memory di atas 64K |
1 beep panjang dan 8 pendek | Uji display test gagal. Adapter video hilang atau cacat |
2 pendek | Uji POST gagal. Salah satu perangkat keras gagal uji |