Pentinganya Semangat Kekeluargaan, Bermusyawarah, Dan Gotong Royong

Kekeluargaan berasal dari kata keluarga yang menerima awalan ke dan akhiran an. Kekeluargaan didasarkan rasa kekeluargaan, menyerupai rasa saling mengasihi yang tinggi dan bertanggungjawab dalam mempertahankan nilai-nilai keluarga. Sikap kekeluargaan dalam masyarakat Indonesia bukan hanya didasarkan oleh ikatan darah. Sikap kekeluargaan sudah ada dalam masyarakat Indonesia semenjak dulu.

Gotong royong berarti bekerja bahu-membahu untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Sikap gotong royong yakni bekerja bahu-membahu dalam menuntaskan pekerjaan dan secara bahu-membahu menikmati hasil pekerjaan tersebut secara adil. Atau suatu perjuangan atau pekerjaan yang dilakukan tanpa pamrih dan secara sukarela oleh semua warga berdasarkan batas kemampuannya masing-masing.

Semangat gotong royong didorong oleh suatu fatwa bahwa insan tidak hidup sendiri melainkan hidup bersama dengan orang lain atau lingkungan sosial; intinya insan itu tergantung pada insan lainnya; insan perlu menjaga hubungan baik dengan sesamanya; dan insan perlu menyesuaikan dirinya dengan anggota masyarakat yang lain.
Kekeluargaan berasal dari kata keluarga yang menerima awalan ke dan akhiran an Pentinganya Semangat Kekeluargaan, Bermusyawarah, dan Gotong Royong

Dari fatwa inilah timbul suatu kesadaran bahwa kita dihentikan hanya mementingkan diri sendiri atau kelompok sendiri. Oleh sebab itu perlu ditumbuhkan suatu kesadaran dan tanggung jawab terhadap kepentingan bersama.

Musyawarah yakni pengambilan keputusan bersama yang telah disepakati dalam memecahkan suatu masalah. Cara pengambilan keputusan bersama dibentuk kalau keputusan tersebut menyangkut kepentingan orang banyak atau masyarakat luas.

Ciri-ciri musyawarah diantaranya yakni berdasarkan kepentingan bersama, hasil keputusan harus sanggup diterima dengan logika sehat sesuai hati nurani, ajakan atau pendapat yang disampaikan gampang dipahami dan tidak memberatkan anggota lain Dalam proses musyawarah pertimbangan moral lebih diutamakan dan bersumber dari hati nurani yang luhur.

Meningkatkan semangat kekeluargaan, bermusyawarah serta bergotong royong yakni cuilan dari menjaga persatuan dan kesatuan. Contoh-contoh kegiatanmu yang mencerminkan ketiga semangat tersebut.
Semangat KekeluargaanBermusyawarahGotong Royong
  1. Membiasakan diri untuk menempatkan anggota keluarga sesuai dengan kedudukannya.
  2. Mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi.
  3. Terbuka terhadap suatu problem yang dihadapi bersama.
  4. Saling membantu kalau ada teman yang mengalami kesulitan
  1. Membiasakan mengatasi dan memecahkan problem dengan jalan musyawarah mufakat.
  2. Saling menghargai perbedaan pendapat masing-masing anggota keluarga.
  3. Bijak dan santun dalam berbicara / memberikan pendapat rendah hati dan lemah lembut
  1. Bersama-sama membersihkan lingkungan sekolah sehingga rumah jadi higienis dan nyaman.
  2. Saling membantu dalam melaksanakan kiprah rumah, sehingga kiprah menjadi lebih ringan dan cepat selesai.
  3. Bergotong royong merapikan taman, sehingga kondusif menjadi rapi, indah, dan asri
Dalam kehidupan sehari-hari kita melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mencerminkan semangat di atas. Dalam kehidupanmu di sekolah, bergotong royong sangatlah penting. Kita bisa bergotong royong membersihkan kelas, halaman sekolah atau pun dalam banyak sekali aktivitas lain. Namun, ada kalanya kita tidak bisa melaksanakan gotong royong. Salah satunya ketika kau mengerjakan tes atau ujian.

Berikut ini kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan dengan bergotong royong dan yang harus dikerjakan sendiri. Seperti  pada tabel berikut.
Kegiatan yang dilakukan dengan
cara bergotong royong
Kegiatan yang tidak bisa dilakukan
dengan cara bergotong royong
  1. Membersihkan kelas, halaman, taman, dan lingkungan sekitar sekolah.
  2. Menjaga kebersihan dalam kelas ketika melaksanakan piket harian bersama regu piket.
  3. Bergotong royong memperlihatkan proteksi kepada teman yang mengalami musibah.
  1. Pada ketika ulangan kita dihentikan bekerja sama ketika ulangan sebab ulangan yakni tes sejauh mana kemampuan kita dalam mempelajari suatu materi.
  2. Saat mengerjakan soal ujian juga dihentikan dilakukan secara bergotong royong.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel