Perlengkapan Tata Panggung
Tuesday, March 17, 2020
Edit
Tata panggung secara prinsip dibuat, ditata atau disusun untuk keperluan kawasan berpijak atau bangkit pemain dan untuk dilihat baik oleh pemain maupun penonton. Tempat pemain drama berpijak, duduk atau bangkit sanggup berupa podium atau panggung, tangga, dan jalan landai atau datar. Tata panggung tampak luar yang sanggup dilihat yakni dinding, layar atau objek gantung, tirai atau draperi, lukisan, dan kain
Secara konkret di atas pentas objek-objek tersebut terwujud dalam bentuk jendela, pintu, kursi, meja, hiasan dinding, lantai kamar, tangga menuju ke lantai atas, dan lain sebagainya. Semua objek tersebut hadir dan ditata dalam satu kesatuan ruang, waktu dan kawasan tejadinya insiden dalam lakon yang dimainkan.
Perlengkapan tata panggung menyerupai dinding, tangga, podium, layar atau objek gantung, dan tirai atau draperi ini biasanya telah tersedia dalam banyak sekali ukuran. Perlengkapan ini sanggup dipakai sebagai alat peraga pembelajaran tata panggung. Secara mendasar, objek-objek tata panggung atau citra tata panggung sanggup diwujudkan melalui penyusunan perlengkapan ini.
1. Dinding
Dinding atau biasa disebut flat, terbuat dari rangka kayu yang permukaannya ditutupi dengan kain atau papan tipis yang bisa digambari atau dilukis objek yang diinginkan. Flat ini terdiri dari banyak sekali macam ukuran dan bentuk serta sanggup disatukan dengan flat yang lain untuk membuat ruang.
Jika ruang yang diinginkan mempunyai pintu dan jendela, maka perlu disusun flat sebagai dinding datar, flat berjendela, dan flat berpintu. Intinya, flat sanggup dipakai untuk membuat banyak sekali macam ruang.
B. Tangga
Tangga, dalam khasanah tata panggung yakni kawasan berpijak yang berundak-undak. Atau kawasan berpijak yang dipakai untuk menuju dari kawasan yang tinggi ke kawasan yang lebih rendah dan sebaliknya. Bentuknya bisa berupa tangga yang pijakannya landai dan tangga berbentuk undak-undakan dengan atau tanpa pegangan tangan di sisinya.
Fungsi dan peletakannya juga bisa bermacam-macam. Ada tangga yang diletakkan di depan pintu, ada tangga menuju podium, ada tangga yang digambarkan sebagai jalan menuju lantai atas, dan lain sebagainya. Bahkan, tangga bisa dikombinasikan dengan flat sehingga bisa memberi kesan kemunculan yang berbeda.
3. Podium atau Platform
Podium atau platform yakni panggung kecil yang ukurannya berbeda-beda baik luas maupun tingginya. Podium dibentuk dari rangka kayu ringan tapi berpengaruh dan ditutup dengan papan kayu. Ia mudah
diangkat dan dipindah. Rangkanya bisa ditutup namun bisa juga terbuka. Jika rangkanya ditutup, maka harus dibuatkan lubang tangan untuk mengangkatnya.
Podium ini dipakai untuk membuat tinggi rendah area permainan. Kombinasi susunan beberapa podium bisa membuat dimensi ruang permainan terkait leveling pemeran. Di Indonesia podium atau platform ini sering disebut sebagai trap atau level.
4. Drop
Layar atau objek tergantung dalam tata panggung disebut sebagai drop. Oleh lantaran itu layar sebagai latar belakang disebut dengan back drop. Layar ini bisa dilukis dengan pemandangan sesuai dengan latar kawasan terjadinya peristiwa.
Teknik pemasangan layar ini tentu saja digantung lantaran jikalau ia di pasang pada kerangka kayu dan didirikan dengan memakai penyangga, maka namanya yakni flat. Objek tergantung yang disebut sebagai drop ini tidak hanya dipakai untuk menyebut layar saja. Semua objek dekorasi yang pemasangannya digantung disebut sebagai drop. Misalnya, kerangka jendela, lukisan atau hiasan yang cara memasangnya digantung.
5. Tirai
Tirai yakni kain yang biasanya di panggung dan telah terpasang menyerupai tirai pembuka dan tirai pembatas antara kafe lampu satu dengan yang lainnya. Bentuk tirai ini bisa diambil sebagai model dalam penataan panggung dan disebut sebagai draperi.
Model tirai bisa dibentuk dari kain dan sanggup diterapkan pada objek tata panggung lain contohnya jendela atau pintu. Kreativitas penata panggung dalam membentuk kain menjadi sesuatu objek artistik ini sangat diperlukan.
Pelengkapan panggung menyerupai yang telah disebutkan di atas cukup mewadahi keperluan praktik kerja tata panggung. Langkah kerja penataan sanggup dilakukan dengan tahapan berikut.
B. Tangga
Tangga, dalam khasanah tata panggung yakni kawasan berpijak yang berundak-undak. Atau kawasan berpijak yang dipakai untuk menuju dari kawasan yang tinggi ke kawasan yang lebih rendah dan sebaliknya. Bentuknya bisa berupa tangga yang pijakannya landai dan tangga berbentuk undak-undakan dengan atau tanpa pegangan tangan di sisinya.
Fungsi dan peletakannya juga bisa bermacam-macam. Ada tangga yang diletakkan di depan pintu, ada tangga menuju podium, ada tangga yang digambarkan sebagai jalan menuju lantai atas, dan lain sebagainya. Bahkan, tangga bisa dikombinasikan dengan flat sehingga bisa memberi kesan kemunculan yang berbeda.
3. Podium atau Platform
Podium atau platform yakni panggung kecil yang ukurannya berbeda-beda baik luas maupun tingginya. Podium dibentuk dari rangka kayu ringan tapi berpengaruh dan ditutup dengan papan kayu. Ia mudah
diangkat dan dipindah. Rangkanya bisa ditutup namun bisa juga terbuka. Jika rangkanya ditutup, maka harus dibuatkan lubang tangan untuk mengangkatnya.
Podium ini dipakai untuk membuat tinggi rendah area permainan. Kombinasi susunan beberapa podium bisa membuat dimensi ruang permainan terkait leveling pemeran. Di Indonesia podium atau platform ini sering disebut sebagai trap atau level.
4. Drop
Layar atau objek tergantung dalam tata panggung disebut sebagai drop. Oleh lantaran itu layar sebagai latar belakang disebut dengan back drop. Layar ini bisa dilukis dengan pemandangan sesuai dengan latar kawasan terjadinya peristiwa.
Teknik pemasangan layar ini tentu saja digantung lantaran jikalau ia di pasang pada kerangka kayu dan didirikan dengan memakai penyangga, maka namanya yakni flat. Objek tergantung yang disebut sebagai drop ini tidak hanya dipakai untuk menyebut layar saja. Semua objek dekorasi yang pemasangannya digantung disebut sebagai drop. Misalnya, kerangka jendela, lukisan atau hiasan yang cara memasangnya digantung.
5. Tirai
Tirai yakni kain yang biasanya di panggung dan telah terpasang menyerupai tirai pembuka dan tirai pembatas antara kafe lampu satu dengan yang lainnya. Bentuk tirai ini bisa diambil sebagai model dalam penataan panggung dan disebut sebagai draperi.
Model tirai bisa dibentuk dari kain dan sanggup diterapkan pada objek tata panggung lain contohnya jendela atau pintu. Kreativitas penata panggung dalam membentuk kain menjadi sesuatu objek artistik ini sangat diperlukan.
Pelengkapan panggung menyerupai yang telah disebutkan di atas cukup mewadahi keperluan praktik kerja tata panggung. Langkah kerja penataan sanggup dilakukan dengan tahapan berikut.
- Memahami gambar rancangan tata panggung dengan baik. Komposisi, ukuran dan tata letak objek diperhatikan dengan seksama.
- Memilih dan memilah kelengkapan panggung sesuai dengan kebutuhan. Flat, platform, tangga, drop, draperi atau beberapa di antaranya harus ditentukan sesuai keperluan perwujudan gambar rancangan.
- Menentukan atau merancang langkah penataan. Hal ini penting lantaran jikalau tata letak salah satu objek salah atau kurang sesuai dengan gambar, maka dibutuhkan penataan ulang. Oleh lantaran itu objek yang mana yang perlu ditata terlebih dahulu dan objek yang mana yang perlu ditata kemudian harus diatur dengan baik.
- Menata dan menyusun objek. Semua harus dilakukan dengan hatihati dan cermat.
- Mengamati. Setelah semua objek tersusun sampai membentuk tata panggung sesuai gambar, pengamatan atau pengecekan ulang perlu dilakukan. Jika terjadi kesalahan atau kekurangan bisa segera dibenahi.
- Tahap terakhir yakni mengevaluasi hasil kerja yang telah dilakukan. Hal ini penting untuk menemukan kekurangan dalam proses sehingga pada proses berikutnya bisa diperbaiki.