Perubahan Sosial Pendorong Dinamika Kehidupan Sosial

Perubahan Sosial yaitu perubahan yang terjadi pada masyarakat mengenai nilai-nilai sosial, norma, dan aneka macam referensi dalam kehidupan manusia. Semua yang ada di muka bumi akan berubah. Mungkin dari sisi jumlah yang akan bertambah atau berkurang. Mungkin pula sesuatu akan membaik atau memburuk. Perubahan itu suatu keniscayaan yang berlaku langgeng. Perubahan sosial menjadi bukti berlangsungnya dinamika kehidupan sosial.

A. Pengertian Perubahan Sosial
Perubahan masyarakat sangat mungkin terjadi lantaran individu menjadi unsur penting dari keberadaan masyarakat. Ketika individu berubah, masyarakat pun akan berubah. Proses ini dikenal dalam sosiologi sebagai perubahan sosial (sosial change).

Selo Soemardjan menyerupai dikutip oleh Soerjono Soekanto (1989) mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai, sikap-sikap, dan referensi sikap di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Beberapa hebat sosialogi yang lain juga menawarkan pengertian mengenai perubahan sosial, menyerupai :
  1. Karl Marx: Perubahan sosial yaitu perubahan-perubahan yang terjadi lantaran perkembangan teknologi atau kekuatan produktif dan hubungan antara kelas-kelas sosial yang berubah. 
  2. Gillin: Perubahan sosial yaitu perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima lantaran adanya perubahan kondisi geografi, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi maupun dengan difusi atau penemuan-penemuan gres dalam masyarakat. 
  3. William F. Ogburn: Perubahan sosial yaitu perubahan yang meliputi unsur-unsur kebudayaan baik material maupun immaterial yang menekankan adanya imbas besar dari unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial.  
  4. Raja: Pengertian perubahan sosial yaitu segala perubahan pada forum kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi suatu sistem sosial. 
  5. Kingsley Davis: Perubahan sosial yaitu perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. 
  6. Mac Iver: Perubahan sosial yaitu perubahan-perubahan yang terjadi dalam hubungan sosial (social relation) atau perubahan terhadap keseimbangan (ekuilibrium) hubungan sosial.  
  7. Emile Durkheim: Perubahan sosial sanggup terjadi sebagai hasil faktor-faktor ekologis dan demografis, yang mengubah kehidupan masyarakat dari kondisi tradisional yang diikat solidaritas mekanistik, ke dalam kondisi masyarakat modern yang diikat oleh solidaritas organistik.
  8. Samuel Koenig: Perubahan sosial yaitu modifikasi dari referensi kehidupan masyarakat. 
Perubahan Sosial yaitu perubahan yang terjadi pada masyarakat mengenai nilai Perubahan Sosial Pendorong Dinamika Kehidupan Sosial
Dilihat dari akhir yang timbul, perubahan sosial dibedakan menjadi dua bentuk yaitu progress dan regress.
  1. Progress merupakan perubahan sosial yang membawa kemajuan terhadap kehidupan masyarakat. Bentuk progress berupa planned progress serta unplanned progress. Planned progress merupakan kemajuan yang sengaja direncanakan dan dilakukan oleh masyarakat contohnya listrik masuk desa. Sedangkan unplanned progress dimaknai sebagai kemajuan yang tidak direncanakan oleh masyarakat. contohnya meningkatnya kesuburan lahan pertanian lantaran lava yang dimuntahkan gunung berapi ketika meletus.
  2. Regress dimaknai sebagai perubahan sosial yang membawa kemunduran terhadap kehidupan masyarakat. Misalnya, peperangan yang berakibat hancurnya harta benda, jatuhnya korban jiwa, dan tercerai-berainya sanak saudara.

2. Ciri-Ciri Perubahan Sosial
Soerjono Soekanto (1989) memperlihatkan ciri-ciri perubahan yang berlangsung itu, antara lain:
  1. Tidak ada masyarakat yang berhenti berkembang lantaran setiap masyarakat mengalami perubahan, baik secara lambat ataupun secara cepat.
  2. Perubahan yang terjadi pada forum kemasyarakatan tertentu akan diikuti dengan perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya. Karena lembaga-lembaga sosial itu bersifat interdependen, maka perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga sosial itu sukar diisolir.
  3. Perubahan sosial yang cepat biasanya menjadikan terjadinya disorganisasi selama beberapa saat. Disorganisasi tersebut akan diikuti oleh suatu reorganisasi yang meliputi pemantapan kaidah-kaidah dan nilai-nilai baru.
  4. Perubahan tidak sanggup dibatasi pada bidang kebendaan atau bidang spirituil saja, lantaran kedua bidang tersebut mempunyai kaitan timbal balik yang sangat kuat.

3. Proses Perubahan Sosial
Alvin L. Bertrand menyampaikan bahwa proses awal dari perubahan di dalam masyarakat yaitu lantaran komunikasi. Dengan demikian, perubahan menyangkut duduk perkara penyebarluasan gagasan-gagasan, ide-ide, dan keyakinan-keyakinan, maupun hasil-hasil budaya yang berupa fisik. Proses penyebarluasan suatu pandangan gres atau gagasan, doktrin serta hasil-hasil budaya yang berupa fisik, menyangkut beberapa faktor atau unsur penting berikut ini.
  1. Inovasi, yaitu pandangan gres baru, tidak pandang apakah itu merupakan hasil ciptaan yang dihasilkan belum usang ini atau yang dihasilkan sebelumnya itu.
  2. Komunikasi, yaitu interaksi yang berlangsung sewaktu orang yang satu mengomunikasikan dan melontarkan suatu pandangan gres baru kepada orang lain, baik secara eksklusif atau tidak langsung.
  3. Sistem (sistem-sistem) sosial di mana individu (individu-individu) bertindak dalam kaitannya dengan penemuan tertentu.
  4. Unsur waktu, orang-orang yang sanggup mendapatkan penemuan gres dengan mudah, mempunyai ciri-ciri berlainan dari orang-orang yang membutuhkan waktu-waktu dan mendapatkan inovasi.

4. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial
Terdapat aneka macam bentuk-bentuk perubahan sosial antaralain sebagai berikut..
  1. Bentuk Perubahan Sosial yang terjadi Secara Lambat dan Perubahan Sosial Secara Cepat. Perubahan sosial secara lambat/perubahan evolusi yaitu memerlukan waktu yang usang tanpa dengan perencanaan. dam bergantung kepada orang-orang yang berkuasa di masa tertentu.. Perubahan sosial cepat/perubahan revolusi, yaitu memerlukan waktu yang cepat yang mengubah dasar-dasar kehidupan masyarakat dalam waktu singkat.
  2. Bentuk Perubahan Sosial yang Besar dan Perubahan Sosial Kecil  Bentuk perubahan sosial besar lengan berkuasa besar yaitu perubahan dengan dampak besar bagi kehidupan masyarakat. Contohnya perubahan sistem pemerintahan.  Bentuk perubahan sosial besar lengan berkuasa kecil yaitu perubahan yang tidak berarti penting bagi struktur sosial dalam memengaruh kehidupan masyarakat. Contohnya perubahan model pakaian yang tidak melanggar nilai dan norma.  
  3. Bentuk Perubahan Sosial yang Direncanakan dan Perubahan Sosial yang tidak direncanakan. Bentuk perubahan sosial yang direncakanan yaitu perubahan sosial yang melaksanakan persiapan yang matang dan  perencanaan. Contoh perubahan sosial yang direncanakan yaitu agenda keluarga berencana (KB)  Bentuk perubahan sosial yang tidak direncanakan yaitu perubahan sosial yang tidak memerlukan persiapan dan perencanaan. Contoh perubahan sosial yang tidak direncanakan yaitu keluarga tiba-tia terpaksa pindah ke lingkungan baru. 
  4. Bentuk Perubahan Sosial yang Dikehendaki dan Perubahan Sosial yang tidak Dikehendaki. Bentuk perubahan sosial yang dikehendaki yaitu perubahan sosial yang disetujui oleh masyarakat tersebut. Contoh perubahan sosial yang dikehendaki yaitu perencanaan hukum yang disetujui dalam rapat.  Bentuk perubahan sosial yang tidak dikehendaki yaitu kebalikan dari perubahan yang dikehendaki.

4. Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Sosial
Perubahan sosial yaitu perubahan yang terjadi dalam masyarakat baik dalam segi norma maupun kebudayaan. Perubahan sanggup terjadi lantaran cita-cita untuk hidup yang lebih baik dan sanggup juga secara terpaksa lantaran keadaan. Perubahan pasti akan selalu terjadi, baik secara disadari maupun tidak. Berikut yaitu beberapa faktor penyebab perubahan sosial.

a. Faktor-Faktor Intern
Faktor intern yaitu faktor perubahan sosial yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri. Faktornya majemuk yakni perubahan jumlah penduduk, penemuan-penemuan baru, konflik dalam masyarakat, dan pemberontakan atau revolusi.
  1. Perubahan Jumlah Penduduk. Perubahan jumlah penduduk sanggup disebabkan oleh berkurang atau bertambahnya jumlah penduduk. Penduduk yang padat lebih cepat berubah struktur dan kultur masyarakatnya dibandingkan dengan yang kurang padat.
  2. Penemuan-Penemuan Baru. Penemuan menambahkan atau berbagi suatu kebudayaan dalam masyarakat. Penemuan unsur kebudayaan yang gres disebut discovery. Invention yaitu discovery yang telah diterima dan telah diterapkan oleh masyarakat.
  3. Konflik Dalam Masyarakat. Konflik dalam masyarakat disebabkan oleh adanya perbedaan dalam masyarakat. Walaupun konflik bersifat disosiatif atau memecah belah hubungan dalam masyarakat. Konflik pasti akan diiringi oleh proses kemudahan yang justru sanggup menguatkan ikatan sosial. Konflik di dalam masyarakat sanggup dibedakan menjadi konflik antara Individu dengan Individu, antara individu dan kelompok, kelompok dengan kelompok, dan antargenerasi.
  4. Pemberontakan atau Revolusi. Revolusi terjadi lantaran cita-cita kuat masyarakat untuk berubah. Sedangkan pemberontakan terjadi lantaran cita-cita kuat masyarakat untuk berubah ditolak oleh pemimpin masyarakat tersebut. Revolusi mengakibatkan terjadinya perubahan sosial secara besar-besaran.
b. Faktor Ekstern
Faktor ekstern yaitu penyebab perubahan sosial yang berasal dari luar masyarakat. Adapun faktor-faktornya yaitu dari alam, peperangan, dan imbas dari masyarakat lain.
  1. Alam. Faktor dari alam yaitu faktor yang tidak sanggup dihindari lantaran itu merupakan kehendak Tuhan. Faktor dari alam sanggup berupa musibah atau perubahan iklim. Sehingga masyarakat harus menyesuaikan diri dengan faktor alam tersebut atau harus meninggalkan daerah tinggalnya.
  2. Peperangan. Peperangan tentu akan mengakibatkan perubahan sosial dalam masyarakat. Terutama pada pihak yang kalah dalam peperangan. Itu dikarenakan oleh pihak yang kalah harus mendapatkan ide-ide atau kebudayaan dari pihak yang menang. Sehingga terjadi perubahan secara besar-besaran dalam masyarakatnya.
  3. Pengaruh dari Masyarakat Lain. Hubungan yang di lakukan secara fisik antara dua masyarakat mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan imbas timbal balik salah satunya yaitu pertukaran kebudayaan. Jika imbas suatu kebudayaan sanggup diterima tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika imbas suatu kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel