Proses Pemeriksaan Materi Tekstil

Tekstil sanggup dibentuk dari banyak sekali bahan. Bahan-bahan ini berasal dari empat sumber utama: binatang (wol, sutra), tanaman (kapas, rami, jute), mineral (asbes, glass fibre), dan sintetis (nilon, poliester, akrilik). Untuk mengetahui karakteristik masing-masing materi sanggup dilakukan dengan cara investigasi. Investigasi ialah Upaya penelitian, penyelidikan, pengusutan, pencarian, pemeriksaan dan pengumpulan data, informasi, dan temuan lainnya untuk mengetahui/membuktikan kebenaran atau bahkan kesalahan sebuah fakta yang lalu menyajikan kesimpulan atas rangkaian temuan dan susunan kejadian.

Investigasi materi tekstil dilakukan untuk mengetahui daya serap air, daya serap sirkulasi udara, dan daya tahan api materi tekstil. Investigasi  bahan kain dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan kain untuk menyerap, sirkulasi udara dan ketahan kain terhadap api. Berikut ini beberapa pemeriksaan yang dilakukan terhadap materi tekstil.

Investigasi Daya Serap Air (kelembaban) Bahan Tekstil
Pengujian daya serap air ialah salah satu pengujian tingkat kenyamanan (comfortability) digunakan dari suatu materi tekstil.daya serap air yang baik pertanda kemampuan kain menyerap keringat, sehingga kain terasas sejuk.

Alat dan materi yang diperlukan:
  1. Buku catatan/kertas dan alat tulis.
  2. Bermacam macam perca materi tekstil antara lain: a) Bahan tekstil dengan komposisi serat kapas dengan permukaan halus seperti, saten, belacu, poplin, rayon. b) Bahan tekstil dengan bobot yang ringan seperti, satin, nilon, tafetta. c) Bahan tekstil denganbobot yang agak berat menyerupai wol. d) Bahan dari poliester.
  3. Gelas silender berukuran 1000 ml.
  4. Gelas silender ukuran 100 ml.
  5. Gunting.
  6. Air higienis dingin.
  7. Deterjen cair.
  8. Pinset.
  9. Stop watch atau jam tangan untuk mengukur waktu.
Proses Investigasi Daya Serap Air Bahan Tekstil
 Tekstil sanggup dibentuk dari banyak sekali materi Proses Investigasi Bahan Tekstil
Langkah Kerja:
  1. Ambil salah satu dari sampel potong materi smapel hingga berat materi tekstil antara 9.9 dan 10.1 gram.
  2. Tambahkan 1 ml deterjen cair ke dalam 1000 ml air higienis hambar kedalam gelas silinder ukuran 1000 ml, aduk hingga rata. Deterjen ditambahkan ke dalam air untuk memudahkan materi tekstil menjadi basah.
  3. Isi 100 ml air yang mengandung deterjen dalam gelas silinder 100 ml, pastikan air sempurna pada batas 100 ml.
  4. Ambil sampel dengan pinset lalu rendam sampel dalam 100 ml air pada gelas silender, dan perlahan lahan mendorong sampel kebawah permukaan air memakai batang adukan. Pastikan sampel tersebut terendam hingga tidak ada gelembung udara.
  5. Setelah 5 menit angkat sampel memakai pinset hingga di atas permukaan air, tunggu hingga air tidak lagi menetes dari sampel.
  6. Amati tingkat volume air dalam silinder apakah berkurang atau stabil menyerupai semula. Catat semua keadaan tersebut.
  7. Lakukan uji coba ini untuk sampel materi tekstil yang lain.
  8. Buatlah seluruh hasil uji coba yang telah anda lakukan dalam tabel berikut ini.
  9. Buatlah kesimpulan perihal daya serap air (kelembaban) bahatan tekstil terhadap kenyaman dalam berpakaian.

Investigasi Daya Serap Sirkulasi Udara Bahan Tekstil
Alat dan materi yang diharapkan antara lain:
  1. Termometer yang bisa dibaca dengan 0,1 C.
  2. Stop watch atau jam tangan.
  3. Pin, atau peniti.
  4. Bahan tekstil yang digunakan untuk percobaan ini harus dari struktur dan ketebalan yang serupa yaitu: Satu meter materi katun 100 persen atau materi rayon. (Bahan kaos, seprai atau materi rajutan). Satu meter materi poliester atau nilon 100 persen (Bahan kaos, seprai, atau materi rajutan).
  5. Karet gelang.
 Tekstil sanggup dibentuk dari banyak sekali materi Proses Investigasi Bahan Tekstil
Proses Investigasi Daya Serap Sirkulasi Udara Bahan Tekstil
Langkah Kerja :
  1. Melepaskan kedua lengan baju, lengan yang satu dibalut dengan materi dari katun, dan lengan yang satu dibalut dengan materi nilon atau poliester. Masing masing lengan harus dibalut dengan jumlah materi yang sama panjangnya.
  2. Agar balutan materi tidak lepas maka materi diikat dengan karet gelang atau disemat dengan pin atau peniti.
  3. Pada kedua lengan masukkan termometer di antara kain dan lengan bawah sehingga paling tidak 5 cm termometer itu tertutup oleh balutan materi tekstil.
  4. Ketika suhu kedua termometer tersebut mencapai 37.Celsius, catat suhu setiap menitnya selama 15 menit.
  5. Pada simpulan investigasi, buat catatan grafik temperatur.
  6. Rasakan manakah lengan yang terasa lebih nyaman atau terasa dingin.
  7. Buatlah kesimpulan hasil pemeriksaan daya serap sirkulasi udara materi tekstil yang berasal dari katun dan materi tekstil yang berasal dari poliester atau nilon.

Investigasi Daya Tahan Api Bahan Tekstil
Investigasi ini bertujuan untuk membandingkan antara materi tekstil mana yang lebih tahan api atau materi tekstil yang gampang terbakar (tidak tahan api).

Alat dan materi yang diharapkan antara lain:
  1. Gunting
  2. Kompor bunsen/lilin dan korek api
  3. Standar strip
  4. Nampan atau baki
  5. Stop watch atau jam tangan
  6. Alat pemadam kebakaran ukuran kecil
  7. Tiga jenis materi tekstil yang berbeda sebagai sampel
  8. Sampel materi tekstil tahan api.
 Tekstil sanggup dibentuk dari banyak sekali materi Proses Investigasi Bahan Tekstil
Langkah Kerja
  1. Potong tiga jenis materi tekstil sebagai sampel dengan ukuran yang sama lebar 3 cm panjang 30 cm.
  2. Tempatkan ketiga sampel tersebut pada pada tiang standar strip.
  3. Letakkan nampan atau baki, berisi air, di bawah standar strip.
  4. Nyalakan api dan aben sampel mulai dari penggalan bawah dengan waktu yang ditentukan.
  5. Amati proses pembakaran, sampel mana yang paling gampang terbakar atau mana yang tahan api (tidak gampang terbakar).
  6. Buat catatan dan simpulan hasil pemeriksaan daya tahan api materi tekstil dan masukan dalam tabel menyerupai dibawah ini.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel