Jenis Jenis Perpindahan Kalor
Saturday, June 13, 2020
Edit
Kalor merupakan salah satu bentuk energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah jikalau kedua benda saling bersentuhan. Kalor jenis ialah banyaknya kalor yang diharapkan untuk menaikkan suhu 1 g zat sebesar 1°C. Kalor berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Kalor berpindah melalui tiga cara, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi/
1. Konduksi
Konduksi ialah perpindahan panas melalui materi tanpa disertai perpindahan partikel-partikel materi tersebut. Misalnya Saat menyetrika, setrika yang panas bersentuhan dengan kain yang disetrika. Kalor berpindah dari setrika ke kain.
Perpindahan kalor dengan cara konduksi biasa terjadi pada jenis zat penghantar yang berbentuk padat, menyerupai besi. Coba saja panaskan sebuah batang besi kemudian peegang ujung yang lain, niscaya usang kelamaan ujung besi yang kau pegang juga ikutan terasa panas, hal ini dikarenakan panas merambat pada besi tersebut, sehingga kemudian seluruh batang besi tersebut menjadi panas.
Benda yang jenisnya berbeda mempunyai kemampuan menghantarkan panas secara konduksi (konduktivitas) yang berbeda pula. Bahan yang bisa menghantarkan panas dengan baik disebut konduktor. Bahan yang menghantarkan panas dengan jelek disebut isolator. Seperti hasil percobaanmu, logam termasuk konduktor. Kayu dan plastik termasuk isolator.
Berbagai peralatan rumah tangga yang memanfaatkan sifat konduktivitas bahan. Pada peralatan memasak, bab yang bersentuhan dengan api memakai konduktor yang baik, sedangkan bab pegangannya memakai isolator yang baik. Juga pada ketika minum kopi. Panas kopi sanggup bertahan cukup usang di gelas beling alasannya ialah gelas beling merupakan isolator yang baik.
2. Konveksi
Konveksi ialah perpindahan kalor dari satu daerah ke daerah lain bersama dengan gerak partikel-partikel bendanya. Air merupakan konduktor yang buruk. Namun, ketika air bab bawah dipanaskan ternyata air bab atas juga ikut panas. Berarti, ada cara perpindahan panas yang lain pada air tersebut, yaitu konveksi.
Saat air bab bawah mendapat kalor dari pemanas, partikel air memuai sehingga menjadi lebih ringan dan bergerak naik dan digantikan dengan partikel air hambar dari bab atas. Dengan cara ini, panas dari air bab bawah berpindah bersama fatwa air menuju bab atas. Proses ini disebut konveksi. Pola fatwa air membentuk arus konveksi.
Arus konveksi sanggup kau temui di pantai, berupa angin maritim dan angin darat. Siang Hari Daratan lebih cepat panas daripada lautan (kalor jenisnya kecil), udara di atas daratan ikut panas dan bergerak naik, digantikan oleh udara dari lautan. Dengan demikian, terjadilah angin laut.
Pada waktu Malam Hari Daratan lebih cepat mendingin daripada lautan, udara di atas lautan lebih
hangat dan bergerak naik, digantikan oleh udara dari daratan. Dengan demikian, terjadilah angin darat.
Konveksi dimanfaatkan pada banyak sekali peralatan. Contohnya ialah sebagai berikut. Elemen pemanas oven, pemanggang roti, magic jar, dan lain-lain biasanya terletak di bab bawah. Saat difungsikan, udara bab bawah akan menjadi lebih panas dan bergerak naik, sedangkan udara bab atas yang lebih hambar akan bergerak turun. Pada peralatan tertentu menyerupai pengering rambut (hair dryer), fatwa konveksi dibantu (atau dipaksa) dengan memakai kipas.
3. Radiasi
Radiasi ialah perpindahan kalor tanpa memerlukan medium. Ketika berjalan di tengah hari yang cerah kita mencicipi panasnya matahari. Dalam ruang hampa tidak ada materi yang memindahkan
kalor secara konduksi dan konveksi. Jadi, perpindahan kalor dari matahari hingga ke bumi dengan cara lain. Cara tersebut dinamakan radiasi.
Contoh lain radiasi ialah ketika menghadapkan telapak tangan pada bola lampu yang menyala atau ketika duduk di bersahabat api unggun. Udara merupakan konduktor jelek dan udara panas api unggun bergerak ke atas. Namun, kita yang berada di samping api unggun sanggup mencicipi panas.
Setiap benda sanggup memancarkan dan menyerap radiasi kalor, yang besarnya bergantung pada suhu benda dan warna benda.
1. Konduksi
Konduksi ialah perpindahan panas melalui materi tanpa disertai perpindahan partikel-partikel materi tersebut. Misalnya Saat menyetrika, setrika yang panas bersentuhan dengan kain yang disetrika. Kalor berpindah dari setrika ke kain.
Perpindahan kalor dengan cara konduksi biasa terjadi pada jenis zat penghantar yang berbentuk padat, menyerupai besi. Coba saja panaskan sebuah batang besi kemudian peegang ujung yang lain, niscaya usang kelamaan ujung besi yang kau pegang juga ikutan terasa panas, hal ini dikarenakan panas merambat pada besi tersebut, sehingga kemudian seluruh batang besi tersebut menjadi panas.
Benda yang jenisnya berbeda mempunyai kemampuan menghantarkan panas secara konduksi (konduktivitas) yang berbeda pula. Bahan yang bisa menghantarkan panas dengan baik disebut konduktor. Bahan yang menghantarkan panas dengan jelek disebut isolator. Seperti hasil percobaanmu, logam termasuk konduktor. Kayu dan plastik termasuk isolator.
Berbagai peralatan rumah tangga yang memanfaatkan sifat konduktivitas bahan. Pada peralatan memasak, bab yang bersentuhan dengan api memakai konduktor yang baik, sedangkan bab pegangannya memakai isolator yang baik. Juga pada ketika minum kopi. Panas kopi sanggup bertahan cukup usang di gelas beling alasannya ialah gelas beling merupakan isolator yang baik.
2. Konveksi
Konveksi ialah perpindahan kalor dari satu daerah ke daerah lain bersama dengan gerak partikel-partikel bendanya. Air merupakan konduktor yang buruk. Namun, ketika air bab bawah dipanaskan ternyata air bab atas juga ikut panas. Berarti, ada cara perpindahan panas yang lain pada air tersebut, yaitu konveksi.
Saat air bab bawah mendapat kalor dari pemanas, partikel air memuai sehingga menjadi lebih ringan dan bergerak naik dan digantikan dengan partikel air hambar dari bab atas. Dengan cara ini, panas dari air bab bawah berpindah bersama fatwa air menuju bab atas. Proses ini disebut konveksi. Pola fatwa air membentuk arus konveksi.
Arus konveksi sanggup kau temui di pantai, berupa angin maritim dan angin darat. Siang Hari Daratan lebih cepat panas daripada lautan (kalor jenisnya kecil), udara di atas daratan ikut panas dan bergerak naik, digantikan oleh udara dari lautan. Dengan demikian, terjadilah angin laut.
Pada waktu Malam Hari Daratan lebih cepat mendingin daripada lautan, udara di atas lautan lebih
hangat dan bergerak naik, digantikan oleh udara dari daratan. Dengan demikian, terjadilah angin darat.
Konveksi dimanfaatkan pada banyak sekali peralatan. Contohnya ialah sebagai berikut. Elemen pemanas oven, pemanggang roti, magic jar, dan lain-lain biasanya terletak di bab bawah. Saat difungsikan, udara bab bawah akan menjadi lebih panas dan bergerak naik, sedangkan udara bab atas yang lebih hambar akan bergerak turun. Pada peralatan tertentu menyerupai pengering rambut (hair dryer), fatwa konveksi dibantu (atau dipaksa) dengan memakai kipas.
3. Radiasi
Radiasi ialah perpindahan kalor tanpa memerlukan medium. Ketika berjalan di tengah hari yang cerah kita mencicipi panasnya matahari. Dalam ruang hampa tidak ada materi yang memindahkan
kalor secara konduksi dan konveksi. Jadi, perpindahan kalor dari matahari hingga ke bumi dengan cara lain. Cara tersebut dinamakan radiasi.
Contoh lain radiasi ialah ketika menghadapkan telapak tangan pada bola lampu yang menyala atau ketika duduk di bersahabat api unggun. Udara merupakan konduktor jelek dan udara panas api unggun bergerak ke atas. Namun, kita yang berada di samping api unggun sanggup mencicipi panas.
Setiap benda sanggup memancarkan dan menyerap radiasi kalor, yang besarnya bergantung pada suhu benda dan warna benda.
- Makin panas benda dibandingkan dengan panas lingkungan sekitar, makin besar pula kalor yang diradiasikan ke lingkungannya.
- Makin rendah suhu benda, makin besar pula kalor yang diterima dari lingkungannya.
- Makin luas permukaan benda dingin, makin besar pula kalor yang diterima dari lingkungannya.
- Makin gelap benda yang terasa panas, makin besar pula kalor yang diradiasikan ke lingkungannya. Makin gelap benda yang terasa dingin, makin besar pula kalor yang diterima dari lingkungannya.