Pemodelan Efek Rumah Kaca
Friday, June 5, 2020
Edit
Efek rumah beling yaitu proses pemanasan alami yang terjadi dikala gas-gas tertentu di atmosfer Bumi memerangkap panas. Efek rumah beling mempunyai kaitan dekat dengan gas rumah kaca. Gas rumah beling itu merupakan sekumpulan gas-gas pada atmosfer yang menjadi alasannya adanya imbas rumah kaca. Gas-gas yang disebut gas rumah beling bisa muncul secara alami di lingkungan bumi, namun bisa juga timbul lantaran acara manusia.
Para ilmuwan telah mempelajari imbas rumah beling semenjak tahun 1824. Joseph Fourier menyatakan bahwa Bumi akan jauh lebih hirau taacuh bila tidak mempunyai atmosfer. Adanya gas-gas rumah beling inilah yang menciptakan iklim Bumi layak huni. Tanpa adanya imbas rumah kaca, permukaan Bumi akan berubah sekitar 60ºF atau 15,6ºC lebih dingin.
Gas-gas rumah beling (Green House Gases) yaitu beberapa jenis gas yang terperangkap di atmosfer dan berfungsi ibarat atap rumah beling yang bisa meneruskan radiasi gelombang panjang matahari, namun menahan radiasi inframerah yang diemisikan oleh permukaan bumi.
Gas-gas yang dimaksud antara lain yaitu Karbon diokasida (CO₂), Metan (CH4), Nitrous Oksida (N2O), Hydrofluorokarbon (HFCs), Perfluorokarbon (PFCs) dan Sulfur heksaflorida (SF6)
Sumber gas-gas rumah beling tersebut sanggup terbagi menjadi dua yaitu alami dan akhir aktifitas manusia. Gas rumah beling yang terjadi secara alami yaitu CO2, methane. Sedangkan gas yang dihasilkan akhir aktifitas insan antaralain CO2 (Proses pembakaran materi bakar fosil), NO2 (aktifitas pertanian dan industri), CFC, HFC, PFC (proses industri dan konsumen)
Pemodelan Efek Rumah Kaca
A. Alat dan Bahan
B. Langkah Kegiatan
Lakukan langkah-langkah berikut.
Dari data yang diperoleh buatlah grafik relasi waktu dan suhu pada stoples A dan stoples B.
Diskusikan
Akibat adanya imbas rumah beling yang positif yaitu bumi menjadi lebih hangat dari lingkungan di luar bumi, sedangkan imbas negatifnya suhu bumi semakin meningkat dan menimbulkan global warming.
Hasil percobaan mengatakan adanya perbedaan suhu antara stoples yang dibiarkan terbuka dengan stoples yang ditutup dengan plastik diikat dengan karet gelang. Ruang dalam stoples dianalogikan sebagai Bumi dan tutup plastik dianalogikan sebagai gas-gas rumah kaca.
Di atmosfer Bumi terdapat banyak gas-gas rumah beling alami. Siklus air, karbon dioksida (CO2), dan metana yaitu beberapa bab penting yang ada di dalamnya. Tanpa adanya gas-gas rumah beling tersebut, kehidupan di Bumi tidak akan terjadi. Seperti halnya planet Mars, Bumi juga akan menjadi sangat hirau taacuh apabila tidak terdapat gas-gas rumah beling di atmosfernya. Sebaliknya, bila jumlah gas-gas rumah beling terus bertambah di atmosfer, maka suhu Bumi akan terus meningkat.
Saat ini semakin tingginya polusi udara menimbulkan imbas rumah beling berubah. Prosesnya, yaitu dikala radiasi sinar Matahari mengenai permukaan Bumi, maka akan menimbulkan Bumi menjadi panas. Radiasi panas Bumi akan dipancarkan lagi ke atmosfer. Panas yang kembali dipantulkan oleh Bumi terhalang oleh polutan udara sehingga terperangkap dan dipantulkan kembali ke Bumi. Proses ini akan menahan beberapa panas yang terperangkap lalu menimbulkan suhu Bumi meningkat. Akibatnya, Bumi tetap menjadi hangat dan suhunya semakin meningkat.
Para ilmuwan telah mempelajari imbas rumah beling semenjak tahun 1824. Joseph Fourier menyatakan bahwa Bumi akan jauh lebih hirau taacuh bila tidak mempunyai atmosfer. Adanya gas-gas rumah beling inilah yang menciptakan iklim Bumi layak huni. Tanpa adanya imbas rumah kaca, permukaan Bumi akan berubah sekitar 60ºF atau 15,6ºC lebih dingin.
Gas-gas rumah beling (Green House Gases) yaitu beberapa jenis gas yang terperangkap di atmosfer dan berfungsi ibarat atap rumah beling yang bisa meneruskan radiasi gelombang panjang matahari, namun menahan radiasi inframerah yang diemisikan oleh permukaan bumi.
Gas-gas yang dimaksud antara lain yaitu Karbon diokasida (CO₂), Metan (CH4), Nitrous Oksida (N2O), Hydrofluorokarbon (HFCs), Perfluorokarbon (PFCs) dan Sulfur heksaflorida (SF6)
Sumber gas-gas rumah beling tersebut sanggup terbagi menjadi dua yaitu alami dan akhir aktifitas manusia. Gas rumah beling yang terjadi secara alami yaitu CO2, methane. Sedangkan gas yang dihasilkan akhir aktifitas insan antaralain CO2 (Proses pembakaran materi bakar fosil), NO2 (aktifitas pertanian dan industri), CFC, HFC, PFC (proses industri dan konsumen)
Pemodelan Efek Rumah Kaca
A. Alat dan Bahan
No. | Alat dan Bahan | Jumlah |
---|---|---|
1. | Stoples kaca | 2 Buah |
2. | Termometer | 2 buah |
3. | Handuk yang direndam dengan air hangat selama 3 menit | 1 buah |
4. | Stopwatch | 1 buah |
5. | Plastik | secukupnya |
6. | Karet Gelang | secukupnya |
Lakukan langkah-langkah berikut.
- Siapkan alat dan materi yang diperlukan.
- Berikan label pada masing- masing stoples, yaitu A dan B.
- Masukkan handuk yang telah direndam dengan air hangat selama 3 menit ke stoples A dan stoples B.
- Masukkan termometer ke dalam kedua stoples tersebut. (Pastikan temperatur awal pada thermometer yaitu sama).
- Tutuplah stoples A dengan plastik, lalu ikat dengan karet gelang sampai rapat.
- Letakkan stoples A dan stoples B di bawah sinar Matahari atau lampu.
- Pastikan bahwa kedua stoples tersebut mendapatkan energi panas yang sama.
- Catatlah suhu pada kedua stoples setiap 3 menit sekali, selama 15 menit.
- Buatlah tabel ibarat Tabel 4.1. Masukkan hasil pengamatanmu.
- Setelah 15 menit, jauhkan kedua stoples tersebut dari energi panas dan amati apa yang terjadi.
No. | Waktu (menit) | Temperatur (oC) | |
---|---|---|---|
Stoples A | Stoples B | ||
1. | 3 | 30 | 30 |
2. | 6 | 34 | 32 |
3. | 9 | 36 | 33 |
4. | 12 | 37 | 34 |
5. | 15 | 42 | 40 |
Diskusikan
- Termometer pada stoples manakah yang mengatakan suhu lebih tinggi selama percobaan berlangsung? Mengapa demikian? Jelaskan.
- Apakah yang terjadi dikala kedua stoples tersebut dijauhkan dari sumber energi panas? Jelaskan.
- Coba kaitkan percobaan yang telah kalian lakukan dengan prinsip kerja gas-gas rumah kaca.
Akibat adanya imbas rumah beling yang positif yaitu bumi menjadi lebih hangat dari lingkungan di luar bumi, sedangkan imbas negatifnya suhu bumi semakin meningkat dan menimbulkan global warming.
Hasil percobaan mengatakan adanya perbedaan suhu antara stoples yang dibiarkan terbuka dengan stoples yang ditutup dengan plastik diikat dengan karet gelang. Ruang dalam stoples dianalogikan sebagai Bumi dan tutup plastik dianalogikan sebagai gas-gas rumah kaca.
Di atmosfer Bumi terdapat banyak gas-gas rumah beling alami. Siklus air, karbon dioksida (CO2), dan metana yaitu beberapa bab penting yang ada di dalamnya. Tanpa adanya gas-gas rumah beling tersebut, kehidupan di Bumi tidak akan terjadi. Seperti halnya planet Mars, Bumi juga akan menjadi sangat hirau taacuh apabila tidak terdapat gas-gas rumah beling di atmosfernya. Sebaliknya, bila jumlah gas-gas rumah beling terus bertambah di atmosfer, maka suhu Bumi akan terus meningkat.
Saat ini semakin tingginya polusi udara menimbulkan imbas rumah beling berubah. Prosesnya, yaitu dikala radiasi sinar Matahari mengenai permukaan Bumi, maka akan menimbulkan Bumi menjadi panas. Radiasi panas Bumi akan dipancarkan lagi ke atmosfer. Panas yang kembali dipantulkan oleh Bumi terhalang oleh polutan udara sehingga terperangkap dan dipantulkan kembali ke Bumi. Proses ini akan menahan beberapa panas yang terperangkap lalu menimbulkan suhu Bumi meningkat. Akibatnya, Bumi tetap menjadi hangat dan suhunya semakin meningkat.