Interaksi Makhluk Hidup Dengan Lingkungan
Friday, June 5, 2020
Edit
Lingkungan berasal dari kata "Environment", yang mempunyai makna "The physical, chemical, and biotic condition surrounding an organism." Lingkungan secara umum sanggup diartikan sebagai segala sesuatu di luar individu. Segala sesuatu di luar individu merupakan sistem yang kompleks, sehingga sanggup memengaruhi satu sama lain. ini menciptakan lingkungan selalu dinamis dan sanggup berubah-ubah sesuai dengan kondisi.
Selain itu, komponen lingkungan itu sanggup saling memengaruhi dengan kuat. Ada saatnya kualitas lingkungan berkembang menjadi baik dan tidak menutup kemungkinan untuk berkembang menjadi buruk. Perubahan itu sanggup disebabkan oleh makhluk hidup dalam satu lingkungan tersebut. Lingkungan terdiri atas dua komponen utama, yaitu komponen biotik dan abiotik.
Setiap makhluk hidup memerlukan lingkungan tertentu sebagai daerah hidupnya yang dinamakan
habitat. Dalam suatu habitat, terdapat aneka macam jenis makhluk hidup (biotik) dan makhluk tak hidup (abiotik). Pada daerah tersebut akan terjadi interaksi antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup.
Interaksi dalam Ekosistem Membentuk Suatu Pola
Ekosistem ialah suatu proses yang terbentuk lantaran adanya kekerabatan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Setiap komponen yang terlibat mempunyai fungsinya masing-masing, dan selama tidak ada fungsi yang terngganggu maka keseimbangan dari ekosistem ini akan terus terjaga.
Ekosistem yang luas menyerupai lautan, sanggup diketahui kekerabatan keterkaitan diantara organisme yang terdapat dalam ekosistem tersebut. Setiap organisme tersebut tidak sanggup hidup sendiri dan selalu bergantung pada organisme yang lain dan lingkungannya. Saling ketergantungan ini akan membentuk
suatu contoh interaksi. Terjadi interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik, dan terjadi interaksi antarsesama komponen biotik.
1. Interaksi Antara Makhluk Hidup dengan Makhluk Hidup yang Lain.
Interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup yang lain sanggup terjadi melalui rangkaian insiden makan dan dimakan. Seperti rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan. Selain itu, melalui bentuk hidup bersama, yaitu simbiosis.
Rantai masakan ialah suatu insiden makan dan dimakan antara makhluk hidup dengan urutan-urutan tertentu. Dalam rantai masakan terdapat makhluk hidup yang berperan sebagai produsen, konsumen, dan sebagai dekomposer (pengurai). Pada insiden rantai masakan terjadi proses makan dan dimakan dalam urutan tertentu.
Dalam ekosistem, suatu organisme tidak hanya makan satu jenis masakan saja, dan juga sanggup dimakan oleh beberapa jenis pemangsa. Oleh lantaran itu terjadi beberapa rantai masakan yang saling berhubungan. Sekumpulan rantai masakan yang saling bekerjasama ini disebut dengan jaring-jaring makanan.
2. Macam-macam Simbiosis
Simbiosis merupakan bentuk hidup bersama antara dua individu yang berbeda jenis. Ada tiga (3) macam simbiosis, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis komensalisme, dan simbiosis parasitisme.
3. Peran Organisme Berdasarkan Kemampuan Menyusun Makanan
Berdasarkan kemampuan menyusun makanan, tugas organisme dibagi menjadi 2 (dua), yaitu autotrof dan heterotrof. Autotrof ialah organisme yang mempunyai kapasitas untuk menghasilkan masakan mereka sendiri. Heterotrof tidak menghasilkan masakan mereka sendiri, dan bergantung pada organisme lain untuk kelangsungan hidup mereka.
Organisme heterotrof, menurut jenis makanannya dibagi lagi menjadi 3 (tiga), yaitu herbivora, karnivora, dan omnivora.
Manusia juga mempunyai interaksi dengan lingkungan. Berubahnya tatanan lingkungan oleh acara insan atau oleh proses alam menjadikan kualitas lingkungan turun hingga ke tingkat tertentu, kesannya lingkungan menjadi kurang atau tidak sanggup berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Selain itu, komponen lingkungan itu sanggup saling memengaruhi dengan kuat. Ada saatnya kualitas lingkungan berkembang menjadi baik dan tidak menutup kemungkinan untuk berkembang menjadi buruk. Perubahan itu sanggup disebabkan oleh makhluk hidup dalam satu lingkungan tersebut. Lingkungan terdiri atas dua komponen utama, yaitu komponen biotik dan abiotik.
- Komponen biotik, terdiri atas makhluk hidup, menyerupai manusia, hewan, tumbuhan, dan jasad renik.
- Komponen abiotik, terdiri atas benda-benda tidak hidup di antaranya air, tanah, udara, dan cahaya.
Setiap makhluk hidup memerlukan lingkungan tertentu sebagai daerah hidupnya yang dinamakan
habitat. Dalam suatu habitat, terdapat aneka macam jenis makhluk hidup (biotik) dan makhluk tak hidup (abiotik). Pada daerah tersebut akan terjadi interaksi antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup.
Interaksi dalam Ekosistem Membentuk Suatu Pola
Ekosistem ialah suatu proses yang terbentuk lantaran adanya kekerabatan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Setiap komponen yang terlibat mempunyai fungsinya masing-masing, dan selama tidak ada fungsi yang terngganggu maka keseimbangan dari ekosistem ini akan terus terjaga.
Ekosistem yang luas menyerupai lautan, sanggup diketahui kekerabatan keterkaitan diantara organisme yang terdapat dalam ekosistem tersebut. Setiap organisme tersebut tidak sanggup hidup sendiri dan selalu bergantung pada organisme yang lain dan lingkungannya. Saling ketergantungan ini akan membentuk
suatu contoh interaksi. Terjadi interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik, dan terjadi interaksi antarsesama komponen biotik.
1. Interaksi Antara Makhluk Hidup dengan Makhluk Hidup yang Lain.
Interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup yang lain sanggup terjadi melalui rangkaian insiden makan dan dimakan. Seperti rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida makanan. Selain itu, melalui bentuk hidup bersama, yaitu simbiosis.
Rantai masakan ialah suatu insiden makan dan dimakan antara makhluk hidup dengan urutan-urutan tertentu. Dalam rantai masakan terdapat makhluk hidup yang berperan sebagai produsen, konsumen, dan sebagai dekomposer (pengurai). Pada insiden rantai masakan terjadi proses makan dan dimakan dalam urutan tertentu.
Dalam ekosistem, suatu organisme tidak hanya makan satu jenis masakan saja, dan juga sanggup dimakan oleh beberapa jenis pemangsa. Oleh lantaran itu terjadi beberapa rantai masakan yang saling berhubungan. Sekumpulan rantai masakan yang saling bekerjasama ini disebut dengan jaring-jaring makanan.
2. Macam-macam Simbiosis
Simbiosis merupakan bentuk hidup bersama antara dua individu yang berbeda jenis. Ada tiga (3) macam simbiosis, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis komensalisme, dan simbiosis parasitisme.
- Simbiosis mutualisme merupakan suatu kekerabatan dua jenis individu yang saling memperlihatkan laba satu sama lain. Contoh simbiosis mutualisme ialah antara jamur dan akar pohon pinus. Jamur mendapat masakan dari pohon pinus, sedangkan pohon pinus mendapat garam mineral dan air lebih banyak jikalau bersimbiosis dengan jamur
- Simbiosis komensalisme ialah kekerabatan interaksi dua jenis individu yang memperlihatkan laba kepada salah satu pihak, tetapi pihak lain tidak mendapat kerugian. Contoh simbiosis komensalisme ialah antara tumbuhan anggrek dengan pohon mangga. Tanaman anggrek mendapat laba berupa daerah hidup, sedangkan pohon mangga tidak mendapat laba maupun kerugian dari keberadaan tumbuhan anggrek tersebut.
- Simbiosis parasitisme merupakan kekerabatan dua jenis individu yang memperlihatkan laba kepada salah satu pihak dan kerugian pada pihak yang lain. Contoh simbiosis parasitisme ialah antara kutu rambut dan manusia. Kutu rambut memperoleh laba dari insan berupa darah yang diisap sebagai makanannya sedangkan insan akan mencicipi gatal pada kulit dikepalanya
3. Peran Organisme Berdasarkan Kemampuan Menyusun Makanan
Berdasarkan kemampuan menyusun makanan, tugas organisme dibagi menjadi 2 (dua), yaitu autotrof dan heterotrof. Autotrof ialah organisme yang mempunyai kapasitas untuk menghasilkan masakan mereka sendiri. Heterotrof tidak menghasilkan masakan mereka sendiri, dan bergantung pada organisme lain untuk kelangsungan hidup mereka.
Organisme heterotrof, menurut jenis makanannya dibagi lagi menjadi 3 (tiga), yaitu herbivora, karnivora, dan omnivora.
Manusia juga mempunyai interaksi dengan lingkungan. Berubahnya tatanan lingkungan oleh acara insan atau oleh proses alam menjadikan kualitas lingkungan turun hingga ke tingkat tertentu, kesannya lingkungan menjadi kurang atau tidak sanggup berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.