Kontribusi Kolaborasi Antarnegara Terhadap Pembangunan
Friday, July 24, 2020
Edit
Kerja sama antarnegara yakni bentuk korelasi yang dilakukan oleh suatu negara dan negara lain yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Kerja sama antarnegara mencakup kolaborasi di bidang politik, ekonomi, dan sosial-budaya dengan berpedoman pada politik luar negeri masing-masing. Keikutsertaan Indonesia dalam kolaborasi antar negara telah menawarkan manfaat yang banyak. Kerjasama antarnegara dilakukan oleh Indonesia berkontribusi untuk pembangunan di Indonesia. Namun, selain pengaruh nyata ada juga pengaruh negatif yang ditimbulkan oleh kolaborasi antarnegara tersebut.
1. Kontribusi Kerja Sama Bidang Politik
Keikutsertaan Indonesia dalam kolaborasi politik antarnegara telah menawarkan manfaat besar bagi Indonesia khususnya pada masa awal kemerdekaan.Masa awal Kemerdekaan merupakan masa yang memilih dalam usaha penegakan kemerdekaan. Pada masa itu, bangsa Indonesia berupaya keras mempertahankan kemerdekaannya dari rongrongan Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia.
a. Upaya Diplomasi
Upaya Indonesia mempertahankan kemerdekaan dilakukan dengan cara diplomasi dan fisik. Perjuangan diplomasi dilakukan untuk mendapat dukungan dari dunia internasional. Perlawanan fisik dilakukan untuk mencegah wilayah-wilayah Indonesia tidak diduduki secara militer oleh Belanda. Upaya diplomasi diwujudkan dengan melaksanakan negosiasi dan membuat persetujuan untuk mempertahankan kedaulatan Indonesia. Upayaupaya tersebut yakni sebagai berikut
b. Perlawanan Fisik
Upaya-upaya secara politik didukung dengan upaya-upaya secara fisik, upaya-upaya tersebut antara lain sebagai berikut.
2. Kontribusi Kerja Sama Bidang Ekonomi
Kontribusi kerjasama bidang ekonomi membawa pengaruh nyata dan negatif bagi Indonesia. Keikutsertaan dalam kolaborasi ekonomi antarnegara menawarkan manfaat atau pengaruh nyata antara lain sebagai berikut.
Disamping pengaruh nyata kolaborasi ekonomi juga membawa pengaruh negatif bagi perkonomian Indonesia. Dampak negatif tersebut yakni sebagai berikut.
3. Kontribusi Kerja Sama Bidang Sosial Budaya
Manfaat kerjasama dalam bidang sosial dan budaya yang diperoleh Indonesia antara lain sebagai berikut.
1. Kontribusi Kerja Sama Bidang Politik
Keikutsertaan Indonesia dalam kolaborasi politik antarnegara telah menawarkan manfaat besar bagi Indonesia khususnya pada masa awal kemerdekaan.Masa awal Kemerdekaan merupakan masa yang memilih dalam usaha penegakan kemerdekaan. Pada masa itu, bangsa Indonesia berupaya keras mempertahankan kemerdekaannya dari rongrongan Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia.
a. Upaya Diplomasi
Upaya Indonesia mempertahankan kemerdekaan dilakukan dengan cara diplomasi dan fisik. Perjuangan diplomasi dilakukan untuk mendapat dukungan dari dunia internasional. Perlawanan fisik dilakukan untuk mencegah wilayah-wilayah Indonesia tidak diduduki secara militer oleh Belanda. Upaya diplomasi diwujudkan dengan melaksanakan negosiasi dan membuat persetujuan untuk mempertahankan kedaulatan Indonesia. Upayaupaya tersebut yakni sebagai berikut
No. | Upaya Diplomasi | Keterangan |
---|---|---|
1. | Persetujuan Linggarjati | Persetujuan Linggarjati berlangsung pada tanggal 10-15 November 1946. Persetujuan ini menghasilkan legalisasi kedaulatan Republik Indonesia yang mencakup Jawa dan Madura. |
2. | Perjanjian Renville | Perjanjian Renville diselenggarakan pada tahun 1948 yang menghasilkan legalisasi kedaulatan Republik Indonesia yang mencakup Jawa dan Sumatra. |
3. | Perundingan Roem-Royen | Perundingan Roem-Roeyen diselenggarakan pada tanggal 14 April - 7 Mei 1949 yang menghasilkan kesepakatan untuk mengadakan Konferensi Meja Bundar (KMB). |
4. | Perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB) | Perjanjian KMB diselenggarakan pada tanggal 23 Agustus 1949- 2 November 1949 yang menghasilkan legalisasi kedaulatan Indonesia atas seluruh wilayah bekas jajahan Belanda dalam bentuk negara federal Republik Indonesia Serikat (RIS). |
5. | Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) | Pepera dilakukan untuk membebaskan Irian Barat. Hasil Dewan Musyawarah Pepera dengan bunyi lingkaran memutuskan bahwa Irian Barat tetap kepingan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dan disahkan secara resmi oleh PBB dalam Sidang Umum ke-24 pada tanggal 19 November 1969. |
6. | Penetapan Deklarasi Djuanda | Penetapan ini dilakukan dalam Konvensi Hukum Laut PBB ke III Tahun 1982 (United Nations Convention On The Law of The Sea-UNCLOS). Penetapan ini merupakan hasil usaha panjang Indonesia yang sudah dimulai semenjak tahun 1957. Pengakuan atas Deklarasi Djuanda mengakibatkan luas wilayah Republik Indonesia berganda 2,5 kali lipat dari 2.027.087 km² menjadi 5.193.250 km². |
b. Perlawanan Fisik
Upaya-upaya secara politik didukung dengan upaya-upaya secara fisik, upaya-upaya tersebut antara lain sebagai berikut.
No. | Upaya Fisik | Keterangan |
---|---|---|
1. | Pertempuran Lima Hari di Semarang | Pertempuran ini terjadi pada tanggal 15-20 Oktober 1945 antara Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan sisa tentara Jepang. Pertempuran berakhir saat pemerintah sentra mengirim utusan perdamaian, yaitu Kasman Singodimedjo dan Mr. Sartono melalui negosiasi dengan pihak Jepang yang diwakili oleh Letnan Kolonel Nomura. |
2. | Pertempuran Surabaya | Pertempuran ini terjadi pada tanggal 10 November 1945 antara pejuang Indonesia dan pasukan Sekutu. Peristiwa 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. |
3. | Bandung Lautan Api | Peristiwa ini terjadi pada tanggal 23 Maret 1946. Penduduk Kota Bandung mengkremasi rumah mereka dan meninggalkan kota menuju pegunungan di kawasan selatan Bandung. Hal ini dilakukan untuk mencegah tentara Sekutu dan tentara NICA Belanda untuk memakai Kota Bandung sebagai markas strategis militer. |
4. | Pertempuran Medan Area | Pertempuran ini terjadi antara pejuang Indonesia di Medan dengan tentara Sekutu dan NICA Belanda. Pertempuran ini berhasil menghambat upaya NICA untuk mengambil alih kekuasaan. |
5. | Pertempuran Ambarawa | Pertempuran ini terjadi pada tanggal 20 November 1945 dan berakhir pada tanggal 15 Desember 1945. Pertempuran terjadi antara pasukan Tentara Kemanan Rakyat (TKR) melawan pasukan Sekutu dan berhasil memukul mundur pasukan Sekutu ke Semarang. |
6. | Serangan Umum 1 Maret 1949 | Serangan ini merupakan insiden yang sangat penting dalam sejarah usaha bangsa Indonesia dalam usaha mempertahankan kemerdekaan. Serangan berhasil mengambarkan kepada dunia internasional bahwa Republik Indonesia masih mempunyai kekuatan, meskipun ibu kota diduduki oleh Belanda. |
7. | Operasi Trikora (Tri Komando Rakyat) | Operasi Trikora yakni operasi yang disertai dengan pengerahan kekuatan militer untuk membebaskan Irian Barat (sekarang Papua) dari Belanda. Operasi ini berakhir sehabis diakuinya Irian Barat sebagai wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. |
2. Kontribusi Kerja Sama Bidang Ekonomi
Kontribusi kerjasama bidang ekonomi membawa pengaruh nyata dan negatif bagi Indonesia. Keikutsertaan dalam kolaborasi ekonomi antarnegara menawarkan manfaat atau pengaruh nyata antara lain sebagai berikut.
No. | Dampak Positif | Keterangan |
---|---|---|
1. | Menarik Investasi | Kerjasama ekonomi dijadikan sebagai lembaga promosi potensi Indonesia. Hal tersebut sangat menguntungkan Indonesia alasannya lembaga tersebut sebagai ajang menarik investor abnormal untuk menanamkan modalnya di Indonesia. |
2. | Menciptakan Lapangan Pekerjaan | Kerja sama ekonomi antarnegara mendorong masuknya modal dan investor abnormal sehingga memperluas acara produksi dalam negeri. Hal ini menjadikan terciptanya lapangan kerja gres dan mengurangi pengangguran. |
3. | Peningkatan Kualitas Produk dalam Negeri | Dalam kolaborasi ekonomi internasional terjadi persaingan yang memacu produsen untuk memperhatikan kualitas produk yang dipasarkan sesuai dengan standar internasional. Hal ini dimaksudkan biar produk dalam negeri sanggup bersaing dengan produk-produk negara maju. |
4. | Mengurangi Hambatan Perdagangan Internasional | Melalui kolaborasi ekonomi dibutuhkan tercapai kesepakatan-kesepakatan yang sanggup mengatasi kendala dalam perdagangan internasional menyerupai pembebeasan tarif bea masuk, pajak, dan quota. Dengan demikian akan memperlancar acara ekspor dan membuat perdagangan yang saling menguntungkan. |
5. | Meningkatkan Kesejahteraan dan Kemakmuran Masyarakat | Kerja sama ekonomi antarnegara membuat ekspansi kawasan pemasaran di luar negeri sehingga ekspor akan meningkat. Peningkatan ekspor sanggup menghidupkan perekonomian dalam negeri alasannya produkproduk dalam negeri terjual di luar negeri. Akibatnya, usaha atau perusahaan dalam negeri sanggup berkembang dengan baik dan mendatangkan kemakmuran bagi masyarakat. |
Disamping pengaruh nyata kolaborasi ekonomi juga membawa pengaruh negatif bagi perkonomian Indonesia. Dampak negatif tersebut yakni sebagai berikut.
No. | Dampak Negatif | Keterangan |
---|---|---|
1. | Produk dalam Negeri Kalah Bersaing dengan Produk Luar Negeri | Kerja sama ekonomi menjadikan masuknya produk luar negeri. Produk dalam negeri yang proses produksinya masih sederhana akan kalah bersaing, baik harga atau kualitasnya dengan produk luar negeri yang sudah memakai teknologi modern. Akibatnya, banyak pengusaha dalam negeri mengalami kebangkrutan. |
2. | Masuknya Tenaga Kerja Asing ke Indonesia | Kerja sama ekonomi antarnegara memungkinkan masuknya tenaga kerja abnormal ke Indonesia alasannya tenaga kerja abnormal lebih menguasai teknologi tersebut dibandingkan dengan tenaga kerja Indonesia. Hal ini menjadikan tenaga kerja dalam negeri terisish. |
3. | Kebergantungan pada Negara Lain | Bantuan negara lain berupa pinjaman modal atau utang luar negeri sanggup mengakibatkan pemerintah dan masyarakat kurang berupaya dalam berbagi perekonomian sampai selalu bergantung pada proteksi negara lain. Kebergantungan pada negara lain juga terjadi dalam hal produk yang diimpor. Misalnya, produk-produk berteknologi canggih menyerupai pesawat tempur. Dalam pengadaan suku cadangnya, Indonesia sangat bergantung pada negara yang memproduksi pesawat tempur tersebut. |
4. | Intervensi Negara Lain dalam Kebijakan Ekonomi Indonesia | Kebergantungan pada negara lain sanggup menawarkan peluang bagi negara lain untuk campur tangan. Sebagai contoh, Indonesia pernah melaksanakan kolaborasi dengan IMF untuk mendapat proteksi pencairan dana guna mengatasi krisis ekonomi. Dalam kolaborasi tersebut, Indonesia harus melaksanakan nota kesepahaman yang dibentuk IMF. Akibatnya aneka macam kebijakan ekonomi Indonesia harus mendapat persetujuan IMF. |
3. Kontribusi Kerja Sama Bidang Sosial Budaya
Manfaat kerjasama dalam bidang sosial dan budaya yang diperoleh Indonesia antara lain sebagai berikut.
No. | Dampak Positif | Keterangan |
---|---|---|
1. | Diakuinya Warisan Budaya Indonesia oleh Dunia Internasional | Beraneka warisan budaya Indonesia telah diakui oleh PBB, melalui UNESCO, sebagai Warisan Budaya Dunia (World Culture Heritage)seperti batik, wayang, keris, angklung, tari saman, Candi Borobudur, Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Situs Sangiran. |
2. | Peningkatan Kegiatan Pariwisata di Indonesia | Keragaman budaya indonesia menjadi daya tarik wisatawan abnormal untuk berkunjung ke Indonesia sehingga mendorong perkembangan pariwisata di Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik, pada tahun 2011, sektor pariwisata membuat devisa sebesar US$8,55 miliar atau meningkat 12,5% dari tahun 2010. Kenaikan ini bersumber dari peningkatan jumlah wisatawan mancanegara. |
3. | Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia | Kerja sama bidang pendidikan berupa pertukaran pelajar, beasiswa, pertukaran guru, dan proteksi dana hibah meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dengan cara mencar ilmu dari sistem pendidikan negara maju. Indonesia menjalin kemitraan dengan aneka macam negara, di antaranya Amerika Serikat, Mesir, Jepang, Australia, Jerman. |