Pewarisan Budaya Untuk Melestarikan Jati Diri Bangsa
Friday, July 24, 2020
Edit
Jati diri atau human character merupakan suatu sifat, watak, rasa, akal, kehendak semangat, roh, kesadaran, dan kekuatan yang terdapat dalam jiwa insan sebagai proses berguru wacana nilai-nilai budaya yang luas dan muncul dalam tindakan. Jati diri sanggup bersifat individual maupun kelompok. Jati diri bangsa yakni jati diri yang dimiliki oleh bangsa sebagai perwujudan dari nilai-nilai budaya yang berkembang dan berasal dari himpunan banyak sekali suku yang ada di Indonesia. Pancasila dan jati diri bangsa dihentikan dipisahkan dan tidak terpisahkan. Pancasila dijadikan sebagai landasan idiil, landasan filosofis baangsa, sumber dari segala aturan di Indonesia.Sementara jati diri yakni implementasi sehari-hari dari Pancasila.
Jati diri khas yang dimiliki bangsa Indonesia di antaranya yakni religius, terbuka, humanis, demokratis, naturalis, integrasi dan harmoni, nasionalisme dan patriotisme, komitmen, terhadap kebenaran, profesional, dan menjunjung tinggi hukum. Jati diri ini akan berpadu menjadi kekuatan yang bisa menghadapi segala ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang berasal baik dari dalam maupun dari luar. Hadirnya sikap, paham, dan sikap yang terbawa oleh arus modernisasi sehingga mengancam jati diri bangsa yang kita miliki. Ancaman negatif terhadap jatidiri bangsa sanggup dicegah dan diminimalisir dengan cara pewarisan budaya.
Proses Pewarisan Budaya
Budaya sebagai seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan insan dalam kehidupan bermasyarakat yang dijadikan miliknya dengan cara belajar. Secara sederhana, budaya sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Budaya meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, budpekerti istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan yang didapatkan oleh insan sebagai anggota masyarakat.
Budaya yang dimiliki oleh suatu masyarakat harus tetap dilestarikan keberadaannya. Budaya-budaya tersebut contohnya saja, bahasa, kesenian, tari-tarian, benda hasil budaya, bahkan nilai-nilai luhur bangsa yang tak ternilai menyerupai budaya gotong royong.
Budaya diwariskan melalui proses berguru yang dikenal dengan proses pewarisan budaya.Pewarisan budaya bersifat vertikal yang artinya budaya diwariskan dari generasi sebelumnya kepada generasi kini dan selanjutnya pada generasi yang akan datang. Generasi terdahulu mewariskan budaya kepada generasi kini untuk dikembangkan dan selanjutnya diteruskan kepada generasi yang akan tiba untuk dipakai dan lebih disempurnakan lagi.
Pewarisan budaya dilakukan dengan tujuan budaya itu sanggup untuk digunakan, dikembangkan, dikaji, dikupas, diperiksa, dan disempurnakan apabila memang sudah tidak sesuai dengan kondisi zaman sekarang. Selain itu tujuan pewarisan budaya yakni untuk menggali nilai, norma, budpekerti istiadat dan juga untuk membuat keadaan yang tenteram dan serasi dalam masyarakat. Proses pewarisan budaya terjadi secara berkesinambungan. Pewarisan budaya sanggup dilakukan melalui tiga proses yaitu sosialisasi, enkulturasi, dan internalisasi.
Sarana dan Media Pewarisan Budaya
Proses pewarisan budaya memerlukan sarana dan media untuk membantu mewujudkannya. Sarana dalam pewarisan budaya di antaranya yakni keluarga, masyarakat, sekolah, dan media massa.
Pewarisan Budaya sebagai Cara Mengatasi Memudarnya Jati Diri Bangsa
Jati diri bangsa Indonesia merupakan nilai budaya luhur yang harus dipertahankan keberadaannya. Jati diri bangsa Indonesia yang luhur inilah yang harus diwariskan kepada generasi berikutnya. Jati diri bangsa Indonesia yang syarat akan nilai luhur ternyata mulai terancam dengan masuknya jati diri yang berasal dari luar masyarakat. jati diri bangsa yang luhur harus kita jaga dan lestarikan di antaranya dengan beberapa upaya sebagai berikut.
Jati diri khas yang dimiliki bangsa Indonesia di antaranya yakni religius, terbuka, humanis, demokratis, naturalis, integrasi dan harmoni, nasionalisme dan patriotisme, komitmen, terhadap kebenaran, profesional, dan menjunjung tinggi hukum. Jati diri ini akan berpadu menjadi kekuatan yang bisa menghadapi segala ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang berasal baik dari dalam maupun dari luar. Hadirnya sikap, paham, dan sikap yang terbawa oleh arus modernisasi sehingga mengancam jati diri bangsa yang kita miliki. Ancaman negatif terhadap jatidiri bangsa sanggup dicegah dan diminimalisir dengan cara pewarisan budaya.
Proses Pewarisan Budaya
Budaya sebagai seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan insan dalam kehidupan bermasyarakat yang dijadikan miliknya dengan cara belajar. Secara sederhana, budaya sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Budaya meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, budpekerti istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan yang didapatkan oleh insan sebagai anggota masyarakat.
Budaya yang dimiliki oleh suatu masyarakat harus tetap dilestarikan keberadaannya. Budaya-budaya tersebut contohnya saja, bahasa, kesenian, tari-tarian, benda hasil budaya, bahkan nilai-nilai luhur bangsa yang tak ternilai menyerupai budaya gotong royong.
Budaya diwariskan melalui proses berguru yang dikenal dengan proses pewarisan budaya.Pewarisan budaya bersifat vertikal yang artinya budaya diwariskan dari generasi sebelumnya kepada generasi kini dan selanjutnya pada generasi yang akan datang. Generasi terdahulu mewariskan budaya kepada generasi kini untuk dikembangkan dan selanjutnya diteruskan kepada generasi yang akan tiba untuk dipakai dan lebih disempurnakan lagi.
Pewarisan budaya dilakukan dengan tujuan budaya itu sanggup untuk digunakan, dikembangkan, dikaji, dikupas, diperiksa, dan disempurnakan apabila memang sudah tidak sesuai dengan kondisi zaman sekarang. Selain itu tujuan pewarisan budaya yakni untuk menggali nilai, norma, budpekerti istiadat dan juga untuk membuat keadaan yang tenteram dan serasi dalam masyarakat. Proses pewarisan budaya terjadi secara berkesinambungan. Pewarisan budaya sanggup dilakukan melalui tiga proses yaitu sosialisasi, enkulturasi, dan internalisasi.
No. | Pewarisan Budaya | Pengertian | Contoh |
---|---|---|---|
1. | Sosialiasasi | Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma sosial yang terdapat dalam masyarakat supaya sanggup diterima oleh masyarakatnya. Di dalam proses sosialisasi, seseorang akan berguru untuk memahami, menghayati, menyesuaikan, dan melaksanakan tindakan sosial yang sesuai dengan pola sikap masyarakatnya. | Seorang warga pendatang gres akan mempelajari norma-norma dan kebudayaan di daerah yang baru. |
2. | Internalisasi | Internaslisasi yakni proses berguru yang berlangsung sepanjang hidup individu, yaitu mulai dari lahir sampai tamat hayatnya. Sepanjang hayatnya seseorang terus berguru untuk mengolah segala perasaan, hasrat nafsu, dan emosi kemudian menjadi sebuah kepribadian. Internalisasi juga sanggup dikatakan sebagai proses masuknya unsur gres di masyarakat untuk sanggup dihayati, diterima sehingga mendarah daging dalam segala tindakan manusia. | Seorang mahasiswa yang berasal dari Jawa yang tinggal di lingkungan orang Sunda lama-kelamaan akan mengerti bahasa Sunda. |
3. | Enkulturasi | Enkulturasi atau pembudayaan yakni proses mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran dan sikap individu dengan sistem norma, adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Proses ini berlangsung semenjak kecil, mulai dari lingkungan kecil (keluarga) ke lingkungan yang lebih besar (masyarakat) | Pembudayaan adat-istiadat leluhurnya, Pembudayaan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui proses berguru mengajar di sekolah. |
Sarana dan Media Pewarisan Budaya
Proses pewarisan budaya memerlukan sarana dan media untuk membantu mewujudkannya. Sarana dalam pewarisan budaya di antaranya yakni keluarga, masyarakat, sekolah, dan media massa.
No. | Media Pewarisan Budaya | Keterangan |
---|---|---|
1. | Keluarga | Keluarga sebagai kelompok pertama yang mengenalkan anak mengenai nilai-nilai budaya, norma, kebiasaan, dan sebagainya. Dalam keluarga, anak mengalami korelasi sosial dan disiplin untuk pertama kalinya. Pengaruh sosialisasi dan enkulturasi yang berasal dari keluarga sangat besar bagi pewarisan budaya. Suasana keluarga dan kegagalan orang bau tanah dalam membuat kondisi yang aman dan sehat dalam proses pewarisan budaya kepada anak-anaknya tentu saja akan besar lengan berkuasa besar terhadap pembentukan kepribadian anak-anaknya itu. |
2. | Media Masa | Sarana pewarisan budaya yang sangat penting peranannya dalam masyarakat modern yakni media massa. Baik yang bersifat media visual maupun media cetak berfungsi efektif dalam proses pembudayaan unsur-unsur sistem sosial-budaya yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat. Melalui media masa, setiap individu sanggup memperoleh informasi dan pengetahuan. Melalui media masa juga, cakrawala berfikir masyarakat sanggup dikembangkan dan diperluas dalam suatu proses pewarisan budaya. Namun, dampak lain dari media massa yakni masyarakat melaksanakan kegiatan yang menyimpang dari nilai budaya masyarakat alasannya yakni mendapatkan segala yang disajikan di media massa tanpa disaring terlebih dahulu. |
3. | Masyarakat | Pewarisan budaya terjadi melalui proses sosialisasi. Individu sebagai anggota masyarakat mendapatkan pembentukan sikap untuk berperilaku sesuai dengan sikap masyarakat. Masyarakat yakni sarana kedua dalam proses pewarisan budaya. Masyarakat merupakan wadah budaya sehingga semua unsur budaya itu terdapat di dalam masyarakat. |
4. | Sekolah | Apabila dalam lingkungan keluarga dan masyarakat pewarisan budaya itu dilakukan secara informal maka di sekolah proses pewarisan unsur-unsur budaya diselenggarakan secara formal.. Sekolah merupakan sarana sosialisasi yang efektif bagi individu. Pewarisan budaya melelui pendidikan diantranya yakni adalah:
|
Pewarisan Budaya sebagai Cara Mengatasi Memudarnya Jati Diri Bangsa
Jati diri bangsa Indonesia merupakan nilai budaya luhur yang harus dipertahankan keberadaannya. Jati diri bangsa Indonesia yang luhur inilah yang harus diwariskan kepada generasi berikutnya. Jati diri bangsa Indonesia yang syarat akan nilai luhur ternyata mulai terancam dengan masuknya jati diri yang berasal dari luar masyarakat. jati diri bangsa yang luhur harus kita jaga dan lestarikan di antaranya dengan beberapa upaya sebagai berikut.
- Meningkatkan pemahaman religius dan ketakwaan terhadap Tuhan.
- Meningkatkan solidaritas antarmanusia yang sanggup dilakukan dengan kepedulian sosial menyerupai membantu korban gempa.
- Bersikap apa danya dan tidak munafik.
- Menyaring budaya, teknologi, dan nilai-nilai yang masuk ke Indonesia dan diadaptasi dengan kepribadian bangsa.
- Tidak bergantung pada negara lain yang lebih maju dan berkiblat ke dunia Barat
- Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
- Memperkuat ideologi dan nasionalisme melalui banyak sekali kegiatan,contohnya upacara bendera dan pekan seni budaya nusantara.
- Mengimbangi kemajuan iptek dengan mempertebal keyakinan dan taqwa.
- Mencintai produk dalam negeri dengan cara meningkatkan kualitas produk dalam negeri.
- Meningkatkan persatuan dan kesatuan.
- Menjaga kelestarian lingkungan hidup.
- Orang bau tanah makin aktif dalam mendidik anak.