Membaca Intensif Grafik, Tabel, Atau Bagan
Saturday, August 15, 2020
Edit
Penyajian sebuah gosip tidak mutlak disampaikan dalam teks atau ihwal yang berbentuk paragraf. Tabel, grafik, dan skema merupakan salah satu bentuk penyampaian gosip yang biasanya memuat hal berkaitan dengan angka, urutan atau tingkatan secara periodik, perbandingan, serta data-data dalam ruang lingkup dan waktu tertentu. Grafik, tabel dan skema tidaklah dibentuk sekadar melengkapi teks, namun lebih dari itu, grafik merupakan bab tak terpisahkan dari teks yang disajikan. Pemunculan grafik pada sebuah teks dimaksudkan untuk mendukung fasilitas dalam memahami isi gosip teks tersebut.
Grafik ialah lukisan pasang surut suatu keadaan dengan garis atau gambar. Grafik menggambarkan tenatang naik turunnya hasil, statistik, dan lain-lain. Tabel merupakan daftar berisi ikhtisar sejumlah data gosip yang biasanya berupa bilangan atau kata-kata yang tersusun secara bersistem urut ke bawah dalam lajur dan deret tertentu dengan garis pembatas sehingga dengan gampang disimak. Bagan ialah gambar rancangan, gambar denah, atau skema. Bagan juga sanggup berarti alat peraga grafik untuk menyajikan data untuk mempermudah penafsiran.
Grafik, tabel, atau skema yang menyertai teks bacaan berfungsi memperjelas isi wacana. Paparan yang rumit dan pelik akan lebih gampang dipahami bila disertai dengan tabel, grafik atau bagan/diagram. Teks bacaan yang rumit dan disertai dengan tabel, grafik atau bagan/diagram, membantu pembaca untuk lebih memfokuskan pada tabel, grafik atau bagan/diagram yang disajikan. Pada umumnya pembaca akan mencari bagian-bagian yang diharapkan saja pada tabel, grafik atau bagan/diagram yang disajikan.
Pada grafik tersebut, disajikan gosip yang sudah ditampilkan sedemikian rupa ke dalam gambar yang mewakili sejumlah data. Penggambaran jumlah angka menjadi garis atau gambar akan memudahkan memahami sebuah data, sebuah perkembangan dan lebih memudahkan kalian menyimpulkan isi data. Untuk itu diharapkan kemampuan dalam membaca gosip berbentuk grafik, tabel atau bagan.
Membaca atau memahami isi sebuah grafik, tabel atau skema sanggup dilakukan dengan cara mengubah tampilan grafik, tabel atau skema ke dalam bentuk uraian atau beberapa kalimat. Terkadang gosip dalam bentuk grafik tabel, dan skema masih menyulitkan orang lain mengetahui gosip di dalamnya. Mengubah gosip dari sebuah grafik, tabel, dan skema ke dalam beberapa kalimat bertujuan membantu pembaca memahami isinya. Kegiatan menguraikan grafik, tabel, dan skema ke dalam kalimat berarti menerjemahkan gambar menjadi wacana, sehingga akan lebih dipahami.
Perhatikan pola grafik hasil tangkapan ikan nelayan selama semester pertama tahun 2014 di bawah ini.
Berdasarkan grafik di atas, sanggup menyimpulkan isi grafik dengan menuliskannya dalam bentuk kalimat-kalimat sebagai berikut.
Tabel
Perhatikan tabel Pengunjung Perpustakaan Sekolah Menengah Pertama Bakti Bangsa Lombok Nusa Tenggara Barat berikut ini.
Grafik dan tabel di atas sanggup uraikan dalam kalimat-kalimat menyerupai berikut ini:
Bagan
Grafik ialah lukisan pasang surut suatu keadaan dengan garis atau gambar. Grafik menggambarkan tenatang naik turunnya hasil, statistik, dan lain-lain. Tabel merupakan daftar berisi ikhtisar sejumlah data gosip yang biasanya berupa bilangan atau kata-kata yang tersusun secara bersistem urut ke bawah dalam lajur dan deret tertentu dengan garis pembatas sehingga dengan gampang disimak. Bagan ialah gambar rancangan, gambar denah, atau skema. Bagan juga sanggup berarti alat peraga grafik untuk menyajikan data untuk mempermudah penafsiran.
Grafik, tabel, atau skema yang menyertai teks bacaan berfungsi memperjelas isi wacana. Paparan yang rumit dan pelik akan lebih gampang dipahami bila disertai dengan tabel, grafik atau bagan/diagram. Teks bacaan yang rumit dan disertai dengan tabel, grafik atau bagan/diagram, membantu pembaca untuk lebih memfokuskan pada tabel, grafik atau bagan/diagram yang disajikan. Pada umumnya pembaca akan mencari bagian-bagian yang diharapkan saja pada tabel, grafik atau bagan/diagram yang disajikan.
Pada grafik tersebut, disajikan gosip yang sudah ditampilkan sedemikian rupa ke dalam gambar yang mewakili sejumlah data. Penggambaran jumlah angka menjadi garis atau gambar akan memudahkan memahami sebuah data, sebuah perkembangan dan lebih memudahkan kalian menyimpulkan isi data. Untuk itu diharapkan kemampuan dalam membaca gosip berbentuk grafik, tabel atau bagan.
Membaca atau memahami isi sebuah grafik, tabel atau skema sanggup dilakukan dengan cara mengubah tampilan grafik, tabel atau skema ke dalam bentuk uraian atau beberapa kalimat. Terkadang gosip dalam bentuk grafik tabel, dan skema masih menyulitkan orang lain mengetahui gosip di dalamnya. Mengubah gosip dari sebuah grafik, tabel, dan skema ke dalam beberapa kalimat bertujuan membantu pembaca memahami isinya. Kegiatan menguraikan grafik, tabel, dan skema ke dalam kalimat berarti menerjemahkan gambar menjadi wacana, sehingga akan lebih dipahami.
Perhatikan pola grafik hasil tangkapan ikan nelayan selama semester pertama tahun 2014 di bawah ini.
Berdasarkan grafik di atas, sanggup menyimpulkan isi grafik dengan menuliskannya dalam bentuk kalimat-kalimat sebagai berikut.
- Hasil tangkapan nelayan bulan Januari 2014 sebanyak 20 ton.
- Hasil tangkapan nelayan bulan Pebruari 2014 sebanyak 10 ton.(paling sedikit)
- Hasil tangkapan nelayan bulan Maret 2014 sebanyak 30 ton.
- Hasil tangkapan nelayan bulan April 2014 sebanyak 25 ton.
- Hasil tangkapan nelayan bulan Mei 2014 sebanyak 45 ton.
- Hasil tangkapan nelayan bulan Juni 2014 sebanyak 50 ton.(paling banyak)
- Hasil tangkapan nelayan selama semester pertama tahun 2014 ialah 180 ton.
- Rata-rata hasil tangkapan nelayan setiap bulan ialah 180 : 6 = 30 ton.
Hasil tangkapan nelayan selama semester pertama tahun 2014 sebanyak 180 ton dengan rincian bulan Januari sebanyak 20 ton, Pebruari 10 ton, Maret 30 ton, April 25 ton, Mei 45 ton, dan Juni 50 ton. Hasil tangkapan paling sedikit terjadi pada bulan Pebruari, sedangkan hasil tangkapan paling banyak terjadi pada bulan Mei. Hasil tangkapan rata-rata nelayan selama semester pertama tahun 2015 ialah 30 ton per bulan.
Tabel
Related:
Kelas | Bulan | |||||
Januari | Pebruari | Maret | April | Mei | Juni | |
VII | 110 | 130 | 150 | 125 | 100 | 25 |
VII | 115 | 120 | 160 | 150 | 120 | 20 |
IX | 140 | 140 | 200 | 175 | 75 | 0 |
Grafik dan tabel di atas sanggup uraikan dalam kalimat-kalimat menyerupai berikut ini:
- Jumlah pengunjung perpustakaan tertinggi terjadi pada bulan Maret yaitu sebanyak 510 orang.
- Jumlah pengunjung perpustakaan terendah terjadi pada bulan Juni yaitu sebanyak 45 orang.
- Pada bulan Juni tidak ada siswa kelas IX yang mengunjungi perpustakaan.
- Pengunjung kelas VII pada bulan Mei lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah pengunjung kelas VIII.
- Pengunjung kelas IX pada bulan Maret lebih banyak dibandingkan dengan pengunjung kelas VII.
Bagan
Bagan di atas sanggup diuraikan dalam bentuk narasi berikut ini.
- Kepala sekolah merupakan pemimpin tertinggi di sekolah. Dalam menjalankan tugasnya kepala sekolah dibantu oleh seorang wakil kepala sekolah dan pembantu kepala sekolah. Kedudukan pembantu-pembantu kepala sekolah mencakup urusan kurikulum, kesiswaaan, humas, dan sarana prasarana. Dalam pelaksanaan operasional harian di kelas kepala sekolah dan wakil kepala sekolah dibantu oleh para wali kelas.
- Dalam merencanakan aktivitas sekolah kepala sekolah sanggup berkoordinasi dengan komite sekolah yang beranggotakan perwakilan wali murid atau tokoh masyarakat. Kedudukan antara kepala sekolah dengan komite sekolah sejajar.Artinya keduanya sebagai kawan kerja dalam mengelola sekolah.