Mengomentari Pendapat Narasumber Obrolan Interaktif
Monday, August 24, 2020
Edit
Dialog interaktif merupakan percakapan atau perbincangan yang biasanya dilakukan di televisi ataupun radio yang biasanya melibatkan pemirsa atau pendengar melalui telepon. Mendengarkan obrolan merupakan acara menyimak yang memerlukan konsentrasi untuk memperoleh informasi dan untuk memahaminya. Di radio maupun televisi, kita sanggup mendengar atau melihat program dialog. Dengan mendengarkan obrolan antartokoh, kita akan sanggup memahami pandangan setiap tokoh terhadap suatu masalah. Setelah mendengarkan dialog, kita harus bisa menyimpulkan isinya dan memahami informasi yang terdapat dalam obrolan tersebut.
Orang yang terlibat dalam obrolan interaktif antara lain, pertama ialah narasumber yang memberikan bahan tertentu. Sebagai seorang narasumber tentunya harus menguasai tema yang dibicarakan dalam obrolan interaktif. Selain mental, seorang narasumber juga harus mempunyai keterampilan berbahasa.
Kedua pembawa program (moderator) yang memimpin jalannya dialog. Seorang moderator bertugas memandu jalannya obrolan interaktif. Selain itu moderator juga harus sanggup memastikan bahwa obrolan yang dilakukan tidak melenceng dari tema yang sudah ditentukan. Dalam obrolan interaktif moderator biasanya memberikan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh narasumber sehingga obrolan sanggup mengalir.
Selain itu juga ada penanya yang tak lain ialah pemirsa atau pendengar radio. Berikut ini hal-hal yang perlu dilakukan bila kita akan menanyakan sesuatu hal dalam obrolan interaktif. diantaranya ialah mengajukan pertanyaan yang betul-betul kurang kita pahami. Jangan menanyakan hal yang sudah terang telah dibicarakan dalam obrolan interaktif. Posisikan pula pihak penjawab atau narasumber sebagai pihak yang lebih tinggi. Dengan begitu kita tetap memegang teguh etika sopan santun dalam obrolan interaktif.
Janganlah memaksakan pendapat terhadap narasumber atau komentator lain, untuk mengungkapkan ketidaksetujuan, sampaikanlah dengan kata-kata yang halus dan menyenangkan orang lain. Beri kesempatan narasumber untuk menjelaskan. Setelah itu, kita bisa mengungkapkan apa yang perlu kita kemukakan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memperlihatkan komentar terhadap narasumber sebagai berikut.
Sementara itu hal-hal yang perlu kita perhatikan dalam mengemukakan pendapat antara lain dengan memahami permasalahan dalam obrolan interaktif. Tentukan segi apa saja yang akan kita kemukakan sebagai pendapat. Mintalah kesempatan terlebih dahulu pada moderator/pembawa program biar kita diberi kesempatan mengemukakan pendapat. Kemukakan pendapat yang obyektif dengan pembuktian, data. Atau berikan pendapat subyektif yang jujur dan tidak mengada-ngada, atau berdasar pengalaman dan pengamatan pribadi. Kemukakan pendapat secara terang dan sempurna sasaran. Jangan menciptakan pendapat yang menyinggung orang lain secara eksplisit atau kentara.
Hal-hal yang sanggup dan perlu dikomentari dalam obrolan interaktif ialah sebagai berikut :
Seperti halnya berita, dalam obrolan interaktif juga terdapat unsur-unsurnya yakni 5 W + 1 H. What : Apa yang didialogkan, who: siapa yang terlibat dalam dialog, when : kapan obrolan diadakan, where : di mana obrolan dilakukan, why : mengapa (apa alasan) obrolan diadakan, dan how: bagaimana jalannya dan hasil obrolan tersebut.
Dengarkanlah penuturan seorang narasumber berikut!
Berbeda pendapat ialah hal biasa dalam alam demokrasi ini. Hal yang dilarang terjadi ialah perbedaan pendapat yang sanggup menjadikan perpecahan di antara kita. Sebagai contoh, kalian mungkin akan memperlihatkan komentar atas pendapat narasumber di atas menyerupai di bawah ini.
Orang yang terlibat dalam obrolan interaktif antara lain, pertama ialah narasumber yang memberikan bahan tertentu. Sebagai seorang narasumber tentunya harus menguasai tema yang dibicarakan dalam obrolan interaktif. Selain mental, seorang narasumber juga harus mempunyai keterampilan berbahasa.
Kedua pembawa program (moderator) yang memimpin jalannya dialog. Seorang moderator bertugas memandu jalannya obrolan interaktif. Selain itu moderator juga harus sanggup memastikan bahwa obrolan yang dilakukan tidak melenceng dari tema yang sudah ditentukan. Dalam obrolan interaktif moderator biasanya memberikan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh narasumber sehingga obrolan sanggup mengalir.
Selain itu juga ada penanya yang tak lain ialah pemirsa atau pendengar radio. Berikut ini hal-hal yang perlu dilakukan bila kita akan menanyakan sesuatu hal dalam obrolan interaktif. diantaranya ialah mengajukan pertanyaan yang betul-betul kurang kita pahami. Jangan menanyakan hal yang sudah terang telah dibicarakan dalam obrolan interaktif. Posisikan pula pihak penjawab atau narasumber sebagai pihak yang lebih tinggi. Dengan begitu kita tetap memegang teguh etika sopan santun dalam obrolan interaktif.
Janganlah memaksakan pendapat terhadap narasumber atau komentator lain, untuk mengungkapkan ketidaksetujuan, sampaikanlah dengan kata-kata yang halus dan menyenangkan orang lain. Beri kesempatan narasumber untuk menjelaskan. Setelah itu, kita bisa mengungkapkan apa yang perlu kita kemukakan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memperlihatkan komentar terhadap narasumber sebagai berikut.
- Komentar merupakan opini. artinya komentar yang disampaikan bersifat subjektif dan tidak memihak narasumber maupun peserta, tidak memaksa orang lain untuk memperlihatkan komentar yang sama.
- Argumen yang disampaikan logis artinya komentar harus didasari alasan yang sanggup dicerna logika dan disertai fakta-fakta yang akurat dan meyakinkan.
- Komentar bukan alasannya suka atau tidak suka artinya komentar yang diberikan bukan sekadar “asal tidak sependapat." Begitu pula bukan alasannya adanya permasalahan langsung dengan narasumber. Komentar yang diberikan sesuai dengan tema yang sedang dibahas.
Sementara itu hal-hal yang perlu kita perhatikan dalam mengemukakan pendapat antara lain dengan memahami permasalahan dalam obrolan interaktif. Tentukan segi apa saja yang akan kita kemukakan sebagai pendapat. Mintalah kesempatan terlebih dahulu pada moderator/pembawa program biar kita diberi kesempatan mengemukakan pendapat. Kemukakan pendapat yang obyektif dengan pembuktian, data. Atau berikan pendapat subyektif yang jujur dan tidak mengada-ngada, atau berdasar pengalaman dan pengamatan pribadi. Kemukakan pendapat secara terang dan sempurna sasaran. Jangan menciptakan pendapat yang menyinggung orang lain secara eksplisit atau kentara.
Hal-hal yang sanggup dan perlu dikomentari dalam obrolan interaktif ialah sebagai berikut :
- Penting atau tidaknya tema dialog
- Kemampuan dan penguasaan para narasumber terhadap bahan yang dibicarakan
- Relevan atau tidaknya pertanyaan penerima obrolan terhadap pertanyaan dialog
- Benar atau tidaknya tanggapan atau tanggapan narasumber atas pertanyaan atau pendapat penerima dialog.
Seperti halnya berita, dalam obrolan interaktif juga terdapat unsur-unsurnya yakni 5 W + 1 H. What : Apa yang didialogkan, who: siapa yang terlibat dalam dialog, when : kapan obrolan diadakan, where : di mana obrolan dilakukan, why : mengapa (apa alasan) obrolan diadakan, dan how: bagaimana jalannya dan hasil obrolan tersebut.
Related:
Dengarkanlah penuturan seorang narasumber berikut!
Menurut saya, sudah zamannya bila wanita-wanita di Indonesia ketika ini memainkan kiprah sejajar dengan kaum pria. Kalau tidak sekarang, kapan lagi? Bukankah ketika ini telah banyak kaum perempuan yang menduduki posisi penting dalam pemerintahan. Misalnya, sebagai bupati, gubernur, menteri, bahkan ada juga yang pernah menjadi presiden.
Berbeda pendapat ialah hal biasa dalam alam demokrasi ini. Hal yang dilarang terjadi ialah perbedaan pendapat yang sanggup menjadikan perpecahan di antara kita. Sebagai contoh, kalian mungkin akan memperlihatkan komentar atas pendapat narasumber di atas menyerupai di bawah ini.
Komentar bagi yang sependapat.Hal yang disampaikan narasumber tersebut benar. Kaum perempuan di Indonesia tak boleh lagi hanya sebagai "orang belakang". Mereka harus mengambil kiprah dalam membangun bangsa ini.
Komentar bagi yang tidak sependapat.Saya kurang sependapat dengan narasumber. Dia tidak memikirkan bahwa keterbatasan kaum perempuan akan menghambat kinerja kaum perempuan itu sendiri. Dengan begitu, mustahil bila kaum perempuan harus sejajar dengan kaum pria.