Mengubah Teks Eksplanasi Menjadi Teks Eksposisi
Friday, August 28, 2020
Edit
Untuk mengubah teks eksplanasi menjadi teks eksposisi, harus mengetahui terlebih dahulu ciri-ciri teks eksplanasi dan teks eksposisi. Beberapa ciri yang dimiliki teks eksplanasi antara lain strukturnya terdiri atas pernyataan umum, deretan penjelas, dan interpretasi. Pernyataan umum merupakan citra awal perihal apa yang disampaikan dengan pernyataan yang bersifat umum. Deretan klarifikasi (eksplanasi) merupakan inti klarifikasi apa yang disampaikan. Sementara itu, interpretasi yang berisi pandangan atau simpulan penulis bersifat opsional,
Teks eksposisi terdiri atas tiga bagian, yaitu pernyataan (tesis), argumentasi, dan penegasan ulang. Untuk mengubah teks eksplanasi menjadi sebuah teks eksposisi, sanggup mengubah dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : Langkah pertama, meringkas relasi sebab-akibat dan proses terjadinya suatu fenomena. Langkah kedua, menuliskan klarifikasi teks eksplanasi (mengapa dan bagaimana terjadinya suatu peristiwa). Langkah ketiga, menciptakan tesis menurut teks yang ada. Langkah keempat, membuatkan tesis tersebut dengan beberapa argumen dan menyusunnya menjadi teks eksposisi dengan struktur isi teks eksposisi, yaitu tesis, argumen, dan simpulan atau penegasan.
Perbedaan Teks Eksposisi dan Teks Eksplanasi
Perbedaan Teks Eksposisi dan Teks Eksplanasi
No. | Teks Eksposisi | Teks Eksplanasi |
1. | Eksposisi yakni karangan yang pertanda perihal pengetahuan atau informasi. | Eksplanasi yakni suatu karangan yang pertanda perihal serangkaian proses pada suatu peristiwa. |
2. | Struktur paragraf yang pertama yakni tesis (pendapat) yaitu daerah dimana penulis memperlihatkan pandangan dan pendapatnya perihal topik yang akan disajikan. | Struktur paragraf yang pertama yakni pernyataan umum,dimana penulis menjelaskan atau memperlihatkan devinisi perihal peristiwa/fenomena yang terjadi. |
3. | Struktur eksposisi yang kedua,ialah argumentasi (alasan) dimana penulis memperlihatkan serangkangkaian alasan-alasan, untuk memperkuat tesis (pendapat). | Struktur paragraf yang kedua,ialah deretan klarifikasi (eksplanasi) .Dimana penulis memaparkan serangkaian atau urutan mengapa insiden atau fenomena itu terjadi. |
4. | Struktur eksposisi yang ketiga ialah penegasan ulang. Dimana penulis menciptakan suatu paragraf singkat yang berisikan penegasan yang lebih atau berupa kesimpulan untuk menguatkan keyakinan terhadap apa yang telah diuraikan atau dijelaskan. | Struktur paragraf yang ketiga, ialah interpretasi.Dimana penulis mengakhiri klarifikasi dengan ringkas, Dan pada paragraf ini penulis memaparkan pendapatnya perihal insiden yang telah disajikannya. |
5. | Tujuan karangan eksposisi yakni pembaca menerima pengetahuan atau isu yang sejelas-jelasnya atau memaparkan sesuatu biar pengetahuan pembaca bertambah. Topik-topik yang dikembangkan dalam eksposisi berkaitan dengan penyampaian informasi. | Tujuan karangan eksplanasi yakni untuk menjelaskan suatu tanda-tanda atau proses pada insiden yang terjadi. Baik itu gempa bumi,tsunami dan sebagainya. |
6. | Ciri-ciri teks eksposisi:-bersifat informatif dan berusaha menjelaskan perihal suatu hal | Ciri-ciri teks eksplanasi: Memuat isu menurut faktual, Memuat isu yang yang bersifat keilmuan |
Manfaat Sampah
Dengan teknologi yang tepat, sampah yang tadinya sebagai barang buangan, kotor, berbau, menyebabkan penyakit, dan mencemari lingkungan sanggup menjadi barang yang sanggup bermanfaat dan mempunyai nilai ekonomi tinggi. Ada beberapa alasan yang mendukung pernyataan tersebut.
Pertama, sampah anorganik sanggup membantu membuatkan industri daur ulang (recycling). Selanjutnya, industri pengolah sampah sanggup memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk organik dan energi/industri materi bangunan.
Kedua, teknologi pembakaran (incinerator) menghasilkan produk samping berupa logam bekas (skrap) dan uap yang sanggup dikonservasikan menjadi energi listrik. Di samping itu, teknologi pengomposan (composting) menghasilkan pupuk kompos yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.
Ketiga, masyarakat sanggup memanfaatkan teknologi penimbunan tanah (land fill) untuk menimbun tanah rendah. Masyarakat sanggup juga memanfaatka teknologi daur ulang (recycling) untuk mengolah sampah menjadi barang jadi menyerupai kardus, kaca.
Dengan demikian, sampah sanggup bermanfaat dan mempunyai nilai ekonomi tinggi. Nilai ekonomi itu sanggup meningkatkan taraf hidup masyarakat yang memanfaatkan sampah.
Berdasarkan struktur teks laporan observasi tersebut, teks berjudul “Teknologi Proses Sampah” sanggup diubah menjadi teks eksposisi sebagai berikut.
Struktur Teks | Kalimat |
Pernyataan (Tesis) | Dengan teknologi yang tepat, sampah yang tadinya sebagai barang buangan, kotor, berbau, menyebabkan penyakit, dan mencemari lingkungan sanggup menjadi barang yang sanggup dimanfaatkan dan mempunyai nilai ekonomi tinggi. Sampah anorganik sanggup membantu membuatkan industri daur ulang (recycling), sedangkan sampah organik sanggup dimanfaatkan industri pengolah kompos menjadi pupuk organik dan juga sanggup diolah menjadi industri energi/industri materi bangunan. |
Argumentasi | Pertama, sampah anorganik sanggup membantu membuatkan industri daur ulang (recycling). Selanjutnya, industri pengolah sampah sanggup memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk organik dan energi/industri materi bangunan. Kedua, teknologi pembakaran (incinerator) menghasilkan produk samping berupa logam bekas (skrap) dan uap yang sanggup dikonservasikan menjadi energi listrik. Di samping itu, teknologi pengomposan (composting) menghasilkan pupuk kompos yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Ketiga, masyarakat sanggup memanfaatkan teknologi penimbunan tanah (land fill) untuk menimbun tanah rendah. Masyarakat sanggup juga memanfaatkan teknologi daur ulang (recycling) untuk mengolah sampah menjadi barang jadi menyerupai kardus, kaca. |
Penegasan Ulang Pendapat | Dengan demikian, sampah sanggup bermanfaat dan mempunyai nilai ekonomi tinggi. Nilai ekonomi itu sanggup meningkatkan taraf hidup masyarakat yang memanfaatkan sampah. |