Mengulas Cerpen “Nasihat Untuk Anakku”
Monday, August 24, 2020
Edit
Nasihat untuk Anakku ialah cerpen karya seorang sastrawan berjulukan orisinil Bustami Djalid. Cerpen ini memuat kehidupan sang Ayah, beserta nasihat-nasihat yang diperuntukkan anaknya. Dalam cerpen ini, dikisahkan sang Ayah yang hidup pada masa sebelum kemerdekaan. Pada masa itu terjadi krisis ekonomi yang menjadikan sulitnya makan tiga kali sehari. Cerpen ini juga memuat kisah ketika Ayah merayakan ulang tahunnya kedua puluh lima bersama temannya. Namun sesudah merayakan ulang tahun Ayah tersebut, sobat Ayah mengakhiri hidupnya dengan bun*h diri. Hal itu disebabkan keputusasaan dan perilaku aib terhadap dirinya sendiri.
Pada selesai cerita, sang Ayah memperlihatkan nasihat-nasihat dan menyarankan pilihan hidup untuk anaknya, kelak. Nasihat itu juga sanggup memotivasi dan diperlukan bagi kita semua. Di samping menghasilkan struktur teks ulasan, juga menganalisis unsur instrinsik dan ekstrinsik cerpen. Unsur instrinsik, antara lain, tema, alur, plot, karakter, latar, sudut pandang, sedangkan unsur ekstrinsik, antara lain, unsur sosial, budaya, politik, psikologi, dan sebagainya.
1. Struktur Teks Ulasan Cerpen “Nasihat untuk Anakku”
Bacalah cerpen dengan cermat, kemudian ulas menurut struktur teks ulasan yang terdiri atas orientasi, tafsiran, evaluasi, dan rangkuman. Di dalam mengulas cerpen, hal penting yang harus diperhatikan ialah citra umum, ringkasan, serta kelebihan dan kekurangan dari cerpen tersebut.
2. Tema Cerpen “Nasihat untuk Anakku”
Tema ialah ilham sebuah cerita. Pengarang dalam menulis dongeng bukan sekadar ingin bercerita, tetapi ingin menyampaikan sesuatu pada pembacanya. Sesuatu yang ingin dikatakannya itu bisa problem kehidupan, pandangan hidupnya ihwal kehidupan ini, atau komentar terhadap kehidupan ini. Semua insiden dan perbuatan tokoh cerita, didasari oleh ilham pengarang tersebut.
Sebuah cerpen harus selalu menyampaikan sesuatu, yaitu pendapat pengarang ihwal hidup ini sehingga orang lain sanggup mengerti hidup ini lebih baik. Pesan itu tentu saja tidak dikemukakan secara definitif. Pengarang menyatakan ilham atau tema dalam unsur cerita. Dalam cerpen yang berhasil, tema justru tersamar dalam seluruh elemen. Pengarang memakai dialog-dialog tokoh, jalan pikiran, perasaan, kejadian-kejadian, latar dongeng untuk mempertegas atau menyarankan isi temanya.
Seluruh unsur dongeng mempunyai satu arti saja dan satu tujuan. Yang mempersatukan segalanya itu ialah tema. Untuk menentukan tema cerpen “Nasihat untuk Anakku’’. sanggup dilakukan dengan menjawab pertanyaan berikut.
Dengan demikian, tema cerpen tersebut ialah pilihan hidup, pengarang sanggup memberikan tema itu melalui tokoh utama, yaitu sang ayah.
3. Plot Cerpen “Nasihat untuk Anakku”
Plot sering juga disebut alur cerita. Jalan dongeng bukanlah plot. Jalan dongeng hanyalah perwujudan, bentuk wadah, bentuk jasmaniah dari plot. Plot tidak sama dengan jalannya cerita. Plot dengan jalannya dongeng memang tidak bisa dipisahkan, tetapi harus dibedakan. Secara umum plot sering dikupas menjadi elemen-elemen berikut.
Setelah mengenal elemen-elemen plot, kau analisis cerpen “Nasihat untuk Anakku” menurut elemen-elemen plot tersebut. Jenis alur pada cerpen “Nasihat untuk Anakku” yaitu alur mundur-maju (campuran). Karena dalam cerpen menceritakan kehidupan sang ayah di masa lalu. Kemudian menceritakan secara urut ke depan.
4. Karakter
Ada beberapa jalan yang sanggup menuntun kita hingga pada sebuah karakter, yaitu (1) melalui apa yang dilakukan si tokoh, (2) melalui ucapan-ucapan si tokoh, (3) melalui penggambaran fisik tokoh, (4) melalui pikiran-pikiran sang tokoh, dan (5) melalui penerangan eksklusif (penulis membentangkan panjang lebar tabiat tokoh secara langsung.
Karakter tokoh di dalam cerpen “Nasihat untuk Anakku”. antara lain sebagai berikut.
5. Latar
Dalam cerpen modern latar telah digarap para penulis menjadi unsur dongeng yang penting. Ia terjalin erat dengan karakter, tema, suasana cerita. Hanya tahu di mana suatu dongeng terjadi tidak cukup. Latar dalam cerpen modern telah menjadi jalinan dengan unsur-unsur cerpen lainnya. Latar bukan hanya memperlihatkan daerah dan waktu tertentu, melainkan juga hal-hal yang hakiki dari suatu wilayah, hingga pada macam debunya, pemikiran rakyatnya, gaya hidup mereka, dan sebagainya.
a. Latar Waktu
Menunjukkan jam :
Menunjukkan tanggal dan bulan :
b. Latar Tempat
Latar Tempat :di dusun-dusun, di Salemba, di jalan raya, di secarik kertas, ke kantor majalah, ke sebuah warung kopi, di satu lembah, dalam buku harian, di angkasa, ke dalam bumi, ke dinding gedung, ke perpustakaan, di toko-toko.
c. Latar Suasana
6. Sudut Pandang
Sudut pandang ialah visi pengarang, artinya sudut pandang yang diambil pengarang untuk melihat suatu insiden cerita. Pada dasarnya ada empat sudut pandang (point of view), yaitu (1) sudut pandang serba tahu (omniscient point of view), (2) sudut pandang objektif (objective point of view), (3) sudut pandang orang pertama, dan (4) sudut pandang orang kedua.
Sudut pandang dalam cerpen “Nasihat untuk Anakku” dibedakan menjadi 2, yaitu :
7. Unsur Ekstrinsik Cerpen
Unsur ekstrinsik cerpen ialah unsur pembentuk cerpen yang berada di luar cerpen. Unsur ekstrinsik cerpen tidak bisa lepas dari kondisi masyarakat pada ketika cerpen tersebut dibuat. Unsur ekstrinsik mencakup latar pengarang, politik, psikologi, sosial-budaya, dan agama.
Unsur ekstrinsik cerpen “Nasihat untuk Anakku”. Latar pengarang merupakan keadaan pengarang ketika menciptakan suatu karya sastra.
Pada selesai cerita, sang Ayah memperlihatkan nasihat-nasihat dan menyarankan pilihan hidup untuk anaknya, kelak. Nasihat itu juga sanggup memotivasi dan diperlukan bagi kita semua. Di samping menghasilkan struktur teks ulasan, juga menganalisis unsur instrinsik dan ekstrinsik cerpen. Unsur instrinsik, antara lain, tema, alur, plot, karakter, latar, sudut pandang, sedangkan unsur ekstrinsik, antara lain, unsur sosial, budaya, politik, psikologi, dan sebagainya.
1. Struktur Teks Ulasan Cerpen “Nasihat untuk Anakku”
Bacalah cerpen dengan cermat, kemudian ulas menurut struktur teks ulasan yang terdiri atas orientasi, tafsiran, evaluasi, dan rangkuman. Di dalam mengulas cerpen, hal penting yang harus diperhatikan ialah citra umum, ringkasan, serta kelebihan dan kekurangan dari cerpen tersebut.
Struktur Teks | Kalimat |
---|---|
Orientasi | Cerita pendek “Nasihat Untuk Anakku” ialah karya ke-9 Motinggo Busye yang berjulukan orisinil Bustami Djalid. Cerpen ini ialah satu-satunya cerpen yang ditulis oleh dia dan cerpen ini mendapatkan hadiah dari majalah sastra. Cerita pendek ini menceritakan ihwal banyak berubahnya keadaan dunia, usaha hidup,dan banyak sekali nasihat dari ayah untuk anaknya. |
Tafsiran | Pada paragraf pertama teks ini menceritakan ihwal keadaan negara indonesia berubahnya keadaan negara Indonesia. Di paragraf selanjutnya teks ini menceritakan ihwal betapa sulitnya untuk menjalankan kehidupan membutuhkan usaha yang berat untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan saluran transportasi yang sangat buruk. Pada teks paragraf ke-4 dan selanjutnya menceritakan penulis dongeng ini/nasihat merayakan ulang tahun lantaran pada ketika hari itu sang Ayah sedang berulang tahun. Sang Ayah membawa temannya ke warung kopi untuk merayakan hari ulang tahunnya.Di paragraf selanjutnya teks ini menceritakan ihwal rencana apa yang akan dipakai dari hasil terbitnya buku sang Ayah. Di pertengahan teks dongeng pendek ini sang Ayah mendengar temannya telah melaksanakan bun*h diri dengan cara memotong nadinya dengan silet. Hal itu sangat memalukan.Mendekati selesai dongeng teks ini memberi tahu jangan takut membela kebenaran memang terkadang kebenaran dikalahkan oleh kenyataan. |
Evaluasi | Cerita pendek yang satu ini disajikan dengan bahasa yang sulit dimengerti. Tetapi teks ini apabila pembaca sudah memahami teks ini maka pembaca akan tersihir dengan dongeng pendek ini. Dengan banyak sekali nasihat yang dikandung, teks ini merupakan sebuah motivasi yang luar biasa bagi kita, bisa kita jadikan panutan dalam kehidupan sehari-hari. Cerpen ini manis untuk para sampaumur lantaran di cerpen ini sang penulis menulis nasihat-nasihat yang baik untuk para pembaca. Cerpen ini menginformasikan bagaimana susahnya hidup dan bagaimana ketika keadaaan hidup sangat minim. |
Rangkuman | Dengan mengesampingkan kekurangan, teks ini benar benar diperlukan oleh sampaumur di Indonesia lantaran banyak sekali nasihat dan motivasi untuk membangun pribadi yang lebih baik lagi. |
2. Tema Cerpen “Nasihat untuk Anakku”
Tema ialah ilham sebuah cerita. Pengarang dalam menulis dongeng bukan sekadar ingin bercerita, tetapi ingin menyampaikan sesuatu pada pembacanya. Sesuatu yang ingin dikatakannya itu bisa problem kehidupan, pandangan hidupnya ihwal kehidupan ini, atau komentar terhadap kehidupan ini. Semua insiden dan perbuatan tokoh cerita, didasari oleh ilham pengarang tersebut.
Sebuah cerpen harus selalu menyampaikan sesuatu, yaitu pendapat pengarang ihwal hidup ini sehingga orang lain sanggup mengerti hidup ini lebih baik. Pesan itu tentu saja tidak dikemukakan secara definitif. Pengarang menyatakan ilham atau tema dalam unsur cerita. Dalam cerpen yang berhasil, tema justru tersamar dalam seluruh elemen. Pengarang memakai dialog-dialog tokoh, jalan pikiran, perasaan, kejadian-kejadian, latar dongeng untuk mempertegas atau menyarankan isi temanya.
Seluruh unsur dongeng mempunyai satu arti saja dan satu tujuan. Yang mempersatukan segalanya itu ialah tema. Untuk menentukan tema cerpen “Nasihat untuk Anakku’’. sanggup dilakukan dengan menjawab pertanyaan berikut.
- Bagaimana perilaku pengarang terhadap problem yang dikemukakan di dalam cerpen “Nasihat untuk Anak’’?(Sikap pengarang pada cerpen ini sangat yakin dan berpikir positif)
- Apakah nasihat yang dikemukakan oleh tokoh Ayah dalam cerpen ini juga berkhasiat bagi orang lain?(Nasihat dari cerpen ini berkhasiat bagi orang lain juga)
- Apa alasan tokoh utama melarang anaknya menjadi pengarang?(Tokoh utama dalam cerpen ini melarang anaknya untuk menjadi pengarang lantaran ia berpikir Indonesia akan maju dengan SDA di Indonesia)
- Bagaimana pendapatmu ihwal profesi pengarang?(Pada masa tersebut, pengarang tidak dihargai. Dengan membayangkan situasi tersebut bisa mengambil kesimpulan bahwa menjadi seorang pengarang bukanlah pilihan yang terbaik.)
Dengan demikian, tema cerpen tersebut ialah pilihan hidup, pengarang sanggup memberikan tema itu melalui tokoh utama, yaitu sang ayah.
3. Plot Cerpen “Nasihat untuk Anakku”
Plot sering juga disebut alur cerita. Jalan dongeng bukanlah plot. Jalan dongeng hanyalah perwujudan, bentuk wadah, bentuk jasmaniah dari plot. Plot tidak sama dengan jalannya cerita. Plot dengan jalannya dongeng memang tidak bisa dipisahkan, tetapi harus dibedakan. Secara umum plot sering dikupas menjadi elemen-elemen berikut.
- Pengenalan. Ayah ialah seorang pengarang yang hidup di zaman sebelum kemerdekaan, ketika itu Indonesia masih mengalami krisis ekonomi. Ayah mempunyai seorang sobat yang juga berprofesi menjadi pengarang. Karena profesi itu, sobat Ayah dibenci keluarganya.
- Timbulnya konflik. Saat ulang tahun Ayah kedua puluh lima, Ayah mentraktir temannya itu ke warung kopi. Di sana Ayah berbincang-bincang dengan temannya. Ayah menyampaikan jikalau ia akan membeli arloji dan buku harian ketika bukunya terbit. Ia juga menjelaskan alasan pembelian kedua benda itu. Temannya ibarat tersihir juga termotivasi dengan pendapat Ayah.
- Konflik memuncak. Malamnya, Ayah menerima kabar jikalau temannya meninggal lantaran bun*h diri. Teman Ayah bun*h diri lantaran ia merasa aib dan frustasi dengan kehidupan yang ia jalani selama ini. Kehidupan temannya ini tercermin ibarat pada masyarakat umumnya. Yaitu masyarakat yang pada masa itu mengalami banyak permasalahan.
- Pemecahan. Sang Ayah menghimbau kepada anaknya, semoga anaknya itu menentukan pilihan hidup ini sesuai dengan kemampuan pikiran dan tenaganya, asal saja pilihan itu ialah pilihan yang benar, serta tidak merugikan masa depanmu dan masa depan banyak manusia. Ayah melaksanakan hal ini untuk menjadikan anaknya lebih baik dari dirinya.
Setelah mengenal elemen-elemen plot, kau analisis cerpen “Nasihat untuk Anakku” menurut elemen-elemen plot tersebut. Jenis alur pada cerpen “Nasihat untuk Anakku” yaitu alur mundur-maju (campuran). Karena dalam cerpen menceritakan kehidupan sang ayah di masa lalu. Kemudian menceritakan secara urut ke depan.
4. Karakter
Ada beberapa jalan yang sanggup menuntun kita hingga pada sebuah karakter, yaitu (1) melalui apa yang dilakukan si tokoh, (2) melalui ucapan-ucapan si tokoh, (3) melalui penggambaran fisik tokoh, (4) melalui pikiran-pikiran sang tokoh, dan (5) melalui penerangan eksklusif (penulis membentangkan panjang lebar tabiat tokoh secara langsung.
Karakter tokoh di dalam cerpen “Nasihat untuk Anakku”. antara lain sebagai berikut.
- Tokoh utama dalam cerpen ini melarang anaknya untuk menjadi pengarang lantaran ia berpikir Indonesia akan maju dengan SDA di Indonesia. Tokoh utama dalam cerpen sangat berpikir positif.
5. Latar
Dalam cerpen modern latar telah digarap para penulis menjadi unsur dongeng yang penting. Ia terjalin erat dengan karakter, tema, suasana cerita. Hanya tahu di mana suatu dongeng terjadi tidak cukup. Latar dalam cerpen modern telah menjadi jalinan dengan unsur-unsur cerpen lainnya. Latar bukan hanya memperlihatkan daerah dan waktu tertentu, melainkan juga hal-hal yang hakiki dari suatu wilayah, hingga pada macam debunya, pemikiran rakyatnya, gaya hidup mereka, dan sebagainya.
a. Latar Waktu
- Ketika sang anak membaca surat dan nasihat dari Ayah
- Tiga jam, waktu menunggu bus di Salemba.
- Pagi hari, ketika Ayah belum sarapan.
- Pada hari ini, pada waktu ayah menciptakan nasihat dan ketika ulang tahun Ayah kedua puluh lima.
- Besok pagi, ketika Ayah bermaksud ikut menggali kubur untuk membenamkan mayit temannya.
Menunjukkan jam :
- Jam dua siang, ketika sang Ayah merasa sangat lapar di tengah hari.
- Jam delapan malam, ketika malam hari ulang tahun Ayah dan pada waktu Ayah mendengar kabar bahwa temannya telah bun*h diri.
Menunjukkan tanggal dan bulan :
- Bulan Desember, waktu ketika buku Ayah terbit
- Tanggal dua puluh satu November, hari ulang tahun Ayah.
b. Latar Tempat
Related:
c. Latar Suasana
- Berubah, keadaan dunia antara zaman Ayah dan zaman Anaknya.
- Lapar, kondisi Ayah ketika menunggu bus di Salemba
- Penuh sesak, suasana di dalam bus.
- Gembira, ketika mendapatkan uang honorium hasil karangan dan lantaran Ayah ulang tahun.
- Bingung, ketika Ayah ditertawakan
- Kaget, pada waktu mendengar kabar bahwa temannya telah bun*h diri.
- Bangga, ketika sang Ayah menjadi pengarang hanya dengan arloji dan buku harian.
- Mengharukan, ketika Ayah memperlihatkan nasihat-nasihatnya untuk si Anak, kelak
6. Sudut Pandang
Sudut pandang ialah visi pengarang, artinya sudut pandang yang diambil pengarang untuk melihat suatu insiden cerita. Pada dasarnya ada empat sudut pandang (point of view), yaitu (1) sudut pandang serba tahu (omniscient point of view), (2) sudut pandang objektif (objective point of view), (3) sudut pandang orang pertama, dan (4) sudut pandang orang kedua.
Sudut pandang dalam cerpen “Nasihat untuk Anakku” dibedakan menjadi 2, yaitu :
- Orang Pertama. Pengarang terlibat eksklusif mengalami insiden dalam cerita. Pengarang memakai kata ganti“aku” atau “saya” sebagai tokoh utama.
- Orang ketiga. Pengarang tidak terlibat dalam insiden cerita. Biasanya pengarang memakai tokoh “ia”, “dia”, atau “mereka” sebagai pelaku utamanya. Atau bisa juga dengan menyebut nama tokohnya; “Aisya”, “Nia”, dan “Fahri” misalnya. Sudut pandang dalam dongeng tersebut merupakan sudut pandang orang pertama pelaku utama.
7. Unsur Ekstrinsik Cerpen
Unsur ekstrinsik cerpen ialah unsur pembentuk cerpen yang berada di luar cerpen. Unsur ekstrinsik cerpen tidak bisa lepas dari kondisi masyarakat pada ketika cerpen tersebut dibuat. Unsur ekstrinsik mencakup latar pengarang, politik, psikologi, sosial-budaya, dan agama.
Unsur ekstrinsik cerpen “Nasihat untuk Anakku”. Latar pengarang merupakan keadaan pengarang ketika menciptakan suatu karya sastra.
- Pengarang cerpen “Nasihat untuk Anakku” yaitu Motinggo Busye.
- Beliau mempunyai nama orisinil Bustami Djalid.
- Beliau merupakan seorang sastrawan, sutradara, dan penyair legendaris di Indonesia maupun di dunia.
- Selain cerpen, dia juga mengarang puisi, sajak, drama, dan novel.