Nilai-Nilai Kehidupan Dalam Cerpen

Cerita atau prosa yang ditulis melalui proses kreatif seorang pengarang merupakan rekaman insiden di masyarakat yang dipantulkan kembali kepada para penikmat sastra. Melalui dongeng tersebut, pengarang berharap sanggup memperlihatkan nilai-nilai kehidupan melalui kisah-kisah cerita. Nilai kehidupan juga merupakan unsur intrinsik dari sebuah dongeng yaitu merupakan bentuk lain dari amanat. Baik nilai kehidupan maupun amanat harus disimpulkan sendiri oleh penikmat dongeng melalui proses perenungan atas isi cerita.

Sebuah cerpen mempunyai unsur amanat atau pesan-pesan moral yang ingin disampaikan pengarang kepada pembacanya. Ketika membaca sebuah cerpen akan menemukan nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam pesan moral. Pesan moral tersebut senantiasa berafiliasi dengan sifat-sifat luhur insan serta memperjuangkan hak dan martabat manusia. Nilai kehidupan yang terdapat dalam cerpen selalu dalam pengertian yang baik. Nilai-nilai kehidupan dalam cerpen tentu mempunyai kesamaan dengan kehidupan sehari-hari. Berangkat dari nilai-nilai tersebut, kita sanggup mengambil segi positifnya.

Untuk mengetahui nilai kehidupan dalam sebuah cerpen harus mengetahui unsur pembangun cerpen yang biasanya disebut dengan unsur intrinsik cerpen. Pada umumnya, unsur intrinsik cerpen mencakup hal-hal berikut ini.
  • Tema yakni sumber gagasan/ide dongeng atau gagasan pokok yang dikembangkan menjadi sebuah karangan.
  • Alur yakni urutan insiden lantaran jawaban yang menjalin suatu cerita. Ada alur maju, alur mundur, dan alur gabung (gabungan dari alur maju dan alur mundur).
  • Tokoh yakni pelaku-pelaku dalam cerita. Tokoh dibedakan menjadi tiga, yakni protagonis, antagonis, dan tritagonis.
  • Sudut pandang yakni daerah atau titik darimana seseorang melihat objek karangan.
  • Latar yakni waktu dan daerah serta keadaan sosial yang dipakai pengarang dalam menyusun cerita.
  • Amanat yakni pesan moral yang terdapat dalam cerita.

Bila dicermati, tokoh-tokoh di dalam cerpen mempunyai sifat dan melaksanakan acara ibarat kehidupan insan sesungguhnya. Dengan kata lain, cerpen mengandung nilai-nilai kehidupan yang sanggup diambil dari kiprah masing-masing tokoh dalam isi cerpen tersebut. Di dalam setiap karya sastra (termasuk cerpen) terkandung beberapa nilai yang sanggup diteladani atau dipetik hikmahnya. Nilai-nilai kehidupan yang ada di dalam cerpen, antara lain:
  1. Nilai moral atau keagamaan yaitu nilai yang berkenaan dengan Tuhan dan agama;
  2. Nilai kemanusiaan atau sosial yaitu nilai yang berkenaan dengan masyarakat;
  3. Nilai etika atau susila atau norma yaitu nilai yang berkenaan dengan kebijaksanaan bahasa, sopan santun; dan
  4. Nilai estetika atau keindahan yaitu nilai yang berkenaan dengan seni dan kehidupan.

Nilai Kehidupan Dalam Cerpen
1. Peradilan Rakyat (Putu Wijaya)
Cerita atau prosa yang ditulis melalui proses kreatif seorang pengarang merupakan rekaman  Nilai-nilai Kehidupan dalam Cerpen
Pada cerpen Peradilan Rakyat nilai kehidupan yang sanggup kita ambil yakni sebagai berikut:
  1. Dalam menentukan pilihan hidup itu, kita seharusnya sebagai insan memakai pikiran serta perasaan, sehingga pilihan yang kita ambil tersebut tidak merugikan diri sendiri.
  2. Banyaknya mafia-mafia di negeri ini merupakan bukti kebobrokan moral di Negara ini yang mana aturan bisa diperjual belikan.
  3. Kita sebagai insan yang mempunyai akhlak hendaknya menjalani sebuah pekerjaan yang menjadi tanggung jawab sesuai dengan norma-norma yang berlaku secara professional, sehingga hal-hal yang merugikan orang lain apalagi menyengsarakan orang lain sanggup dihindari.

2. Guru (Putu Wijaya)
Pada cerpen Guru nilai kehidupan yang sanggup kita ambil yakni sebagai berikut
  1. Keberhasilan haruslah diraih dengan kerja keras.
  2. Memberikan sesuatu kepada orang lain harus dengan rasa iklhas dan mengharap Ridho Allah. 
  3. Berjuanglah sungguh sungguh demi meraih sebuah keinginan yang mulia.
  4. Jadilah orang yang bisa berkhasiat bagi diri sendiri, orang lain , nusa dan bangsa.
  5. Jasa seorang guru tidak akan sanggup digantikan dengan apapun, dan tidak tidak akan pernah mati.
  6. Kesuksesan diri kita tidak ditentukan oleh orang lain , tapi dari diri kita sendiri.

3. Emak (Widiyati)
Pada cerpen Emak nilai kehidupan yang sanggup kita ambil yakni sebagai berikut
  1. Kita harus menghargai orang tua. Seorang anak harus memahami benar dan mau menjalankan kiprah dan kewajibannya terhadap orang tua. 
  2. Orang renta merawat dan mengasuh anak-anakmya hampir sepanjang hidup mereka, dan pada satu titik tertentu kiprah tersebut akan berbalik, orang renta menjadi renta dan lemah sehingga membutuhkan kasih sayang dan perawatan dari anaknya untuk dirinya.
  3. Jika anda yakni orang renta yang menginginkan bawah umur anda kelak berbakti pada anda, maka berbaktilah kepada orang renta anda.
  4. Jangan menuduh sembarangan tanpa disertai dengan bukti-bukti yang akurat. Tuduhan yang tidak sempurna target akan menyakiti orang lain yang belum tentu bersalah.

Related:

    4. Alun-Alun Suryakencana (F. Rahardi)
    Pada cerpen Alun-alun Suryakencana nilai kehidupan yang sanggup kita ambil yakni sebagai berikut
    1. Kekayaan dan kejayaan seseorang di dunia bukanlah segalanya.
    2. Sifat mementingkan kepentingan langsung daripada golongan yakni tidak baik.
    3. Perbuatan tidak baik tidak akan menguntungkan siapa pun.
    4. Mengganggu daerah umum sangat merugikan diri sendiri dan orang lain.
    5. Sifat pemborosan merupakan sifat yang tidak baik.

    5. Sayuran (Zamhari Hasan)
    Pada cerpen Sayuran nilai kehidupan yang sanggup kita ambil yakni sebagai berikut
    1. Kebiasaan bekerja keras membawa seseorang pada kehidupan yang mapan.
    2. Bersabar, ketekunan, dan keuletan menyebabkan seseorang lebih tenang.
    3. Perhatian dari orang renta sangatlah diharapkan bagi anggota keluarga.
    4. Jangan pernah berputus asa dalam hidup.
    5. Tujuan hidup bukanlah hanya keluarga sendiri, tapi diri sendiri dan orang lain.

    Related Posts

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel