Penjernih Air Dari Materi Alam
Saturday, August 29, 2020
Edit
Pada ketika demam isu kemarau sebagian warga masyarakat mengalami kesulitan mendapat air bersih. Permasalahan kesulitan mendapat air higienis pada demam isu kering datang lantaran pada demam isu hujan air tidak terserap ke dalam tanah dengan baik. Ketika demam isu hujan tiba, banyak air yang terkotori limbah dan keruh yang mengakibatkan berkurangnya kualitas air tawar. Air yang terkotori sanggup dilihat dari perubahan warna, rasa dan berbau. Menghadapi permasalahan kekuranga air higienis tersebut, kita dituntut untuk mengatasinya dengan mengubah air keruh dan kotor tersebut menjadi air yang higienis dan sehat dengan rekayasa alat penjernih air.
Air higienis dan sehat yang sanggup dikonsumsi ialah tawar, tidak bau, jernih dan mengandung mineral yang kondusif bagi manusia. Pencemaran air sanggup terjadi lantaran sampah padat ibarat plastik, kayu, limbah kimia dari buangan rumah tangga dan industri, pertanian, lumpur akhir abrasi serta basil berbahaya akhir pembusukan dan lantaran yang lainnya.
Jenis-Jenis Penjernih Air
Pengolahan air higienis sanggup dilakukan dengan cara fisika (mekanik) dan kimia. Pengolahan air secara fisika dilakukan melalui teknik menghambat, mengendapkan, menyaring, dari sampah dan materi fisik. Pengolahan air secara kimia delakukan dengan membunuh kuman dan mengendapkan lumpur pencemar dengan materi kimia ibarat Polly Aluminium Clorida ( PAC), tawas, dan kaporit.
Berikut ini tahapan umum dari penjernihan air yang sering dibentuk oleh masyarakat, yaitu penyaringan, pengendapan, absorbsi, dan adsorbs.
- Penyaringan. Penyaringan atau filtrasi merupakan proses pemisahan padatan yang terlarut di dalam air. Pada proses ini, filter berperan memisahkan air dari partikel-partikel padatan. Bahan padatan yang disaring untuk dipisahkan dari air antara lain kayu,daun, pasir, dan lumpur.
- Pengendapan. Pengendapan bertujuan untuk memisahkan air dan partikel-partikel padat yang terdapat di dalam air dengan memanfaatkan gaya gravitasi. Benda atau padatan yang berat jenisnya lebih besar daripada air akan mengendap di dasar kolam pengendapan.
- Absorbsi. Absorbsi merupakan insiden perembesan bahan-bahan tertentu yang terlarut di dalam air. Bahan yang dipakai untuk menyerap disebut absorben. Absorben inilah yang akan dipakai sebagai filter. Umumnya absorben yang dipakai yakni karbon aktif. Contoh: arang batok kelapa dan kerikil bara.
- Adsorpsi. Adsorpsi merupakan proses penangkapan ion-ion yang terdapat di dalam air. Zat penangkap ion disebut sebagai adsorben. Adsorben yang biasa dipakai dalam proses adsorpsi yakni zeolite dan resin.
Teknik Pembuatan
Untuk menciptakan alat penjernih air, dibutuhkan kemampuan teknik sebagai berikut.
- Memotong Membagi materi yang akan dipakai sesuai ukuran bahan. Bahan yang berbeda akan memilih jenis alat pemotong yang berbeda pula. Misalnya: memotong kawat memakai tang potong, sedangkan memotong kayu memakai gergaji.
- Melubangi. Membuat lubang pada materi sesuai ukuran dengan pertolongan alat ibarat bor, pisau raut, paku atau apa saja dengan ketentuan lobang rapi dan tidak pecah.
- Menyambung. Menyambung merupakan hal penting dalam menciptakan produk termasuk menciptakan alat penjernih air. Teknik menyambung sanggup dilakukan dengan mengelem, mengelas, menyekrup, mengikat dan yang lainnya, bergantung pada abjad materi yang akan disambung dengan cita-cita menghasilkan sambungan yang besar lengan berkuasa dan baik. Menyambung dengan teknik mengelem tidaklah mudah. Hal yang harus diperhatikan pada ketika mengelem yakni media apa yang akan dilem lantaran lem memiliki abjad yang berbeda, misalnya lem kertas, lem plastik, besi, kayu, lem karet.
Prosedur Pembuatan
Pembuatan alat penjernih air dilakukan melalui mekanisme atau tahapan sebagai berikut.
- Menentukan atau tetapkan model bentuk dan ukuran alat penjernih air yang akan dibuat, sehabis sebelumnya melaksanakan pengamatan alur cara kerja penjernihan air baik melalui trainer, internet atau warta alat penjernih air yang ada di daerah.
- Membuat denah gambar benda yang akan dibentuk dan gambar teknik yang dilengkapi dengan ukuran.
- Menentukan dan menyiapkan alat tangan (hand tools) yang akan dipakai dan materi alam apakah yang diharapkan sebagai penyaring serta sebagai wadah air, kanal penghubung pipa, selang atau bambu maupun keran yang dibutuhkan. Menentukan langkah menciptakan alat penjernih air, yaitu memilih bab mana yang akan dibentuk terlebih dahulu.
- Membuat dan merakit alat penjernih air, sesuai rencana.
- Menguji merupakan bab penting dalam pembuatan alat penjernih air dn dilanjutkan dengan menyempurnakan.
Membuat Alat Penjernih Air dari Bahan Alam
Hal pertama yang harus dipikirkan pada ketika akan menciptakan alat penjernihan air yakni sebagai berikut:
- Alat penjernih air yang akan dibentuk harus sanggup menjawab permasalahan yang dihadapi, apakah
- menyaring lumpur atau menyaring kuman, menyaring zat besi, atau ketiganya.
- Untuk ditempatkan di manakah alat penjernih air yang akan dibuat: apakah dipakai di sekolah, rumah, atau untuk satu kelompok masyarakat.
- Bahan penyaring apakah yang sanggup melaksanakan penyaringan fisika/mekanis yang harus disiapkan?
- Pada alat penjernih air apakah materi penyaringan gampang dibersihkan.
- Membuat disain/sketsa alat penjernih air yang akan dibuat, diadaptasi dengan kebutuhan.
- Membuat gambar teknik lengkap dengan ukurannya.
- Menentukan langkah kerja.
- Menuliskan alat yang akan digunakan
Tahap ketiga yakni mulai menciptakan alat penjernih air:
- Membuat pipa penyaringan.
- Membuat penampung air kotor.
- Membuat penyaring air yang berisi lapisan-lapisan materi penyaring dengan urutan yang tepat. Bahan penyaring sanggup diadaptasi dengan yang ada di daerah. Bahan-bahan yang biasanya dipakai yakni batu, pasir, kerikil, arang tempurung kelapa, arang sekam padi, tanah liat, ijuk, biji kelor, dan lain-lain. Peralatan yang dipakai juga sanggup dipilih sesuai alat yang tersedia di sekolah atau rumah masing-masing.
- Menyiapkan penampungan air bersih, untuk hal itu tidak terlalu sulit untuk disiapkan yang penting tidak bocor dan ukurannya memadai.
Berikut ini dijelaskan tahapan pembuatan penjernih air secara sederhana yang merupakan penjernihan air dengan cara penyaringan atau filtrasi. Air yang akan disaring yakni air yang tidak terkotori limbah berat atau berbahaya. Pembuatan penjernih air harus dilakukan dengan berurutan dan dilakukan dengan perhatian penuh sebagai bentuk disiplin dan tanggung jawab.
Tahapan Pembuatan Penjernih Air dari Bahan Alami
1. Perencanaan
Satu buah penjernih air dari materi alami. Pembuatan penjernih air menurut materi dan alat yang tersedia di sekitar, dan dibentuk secara efisien sehingga tidak memakan tempat penggunaan.
2. Persiapan Ide/gagasan : Penjernih air memakai potongan bata, ijuk, arang tempurung kelapa, pasir, dan kerikil.
- Bahan : Bahan penjernih yang digunakan, yaitu potongan bata, ijuk, arang tempurung kelapa, pasir, dan kerikil, drum plastik/bak kapasitas 100 liter sebanyak 2 buah, pipa PVC, diameter 0,5 inci,
- Alat : Ember, keran air, lLem pipa, selotip, pipa paralon/ PVC, ember, kawat, dan gergaji
1) Membuat pipa penyaringan
Pemasangan keran pada drum sanggup dibantu oleh orang remaja sehingga kesannya lebih baik. Pemasangan materi penjernih bisa dilakukan sendiri.
- Siapkan pipa PVC berdiameter 0,5 inci dengan panjang 35 cm, lubangi sekeliling pipa secara teratur dengan jarak 20 cm.
- Setelah itu, bab dari pipa yang dilubangi dibalut dengan ijuk, kemudian ijuk diikat dengan kawat. Ujung pipa dimasukkan ke soket ulir.
- Lubangi drum/bak pengendapan dan penyaringan dengan jarak 10 cm dari dasar drum.
- Pada tabung pengendap, buat lubang kedua pada dasar drum dengan tutup sebagai tempat membuang endapan ke luar.
- Pasang pipa penyaring yang memakai ijuk pada kedua tabung.
- Sediakan tabung atau drum yang kosong.
- Isi drum penyaring berturut-turut dengan kerikil 20 cm, ijuk 5 cm, pasir 20 cm, arang tempurung kelapa 10 cm, ijuk lagi 10 cm, dan potongan bata 10 cm.
- Letakkan drum endapan dan penyaringan secara bertingkat atau berurutan. Tutup keran dan masukkan air dengan pedoman alami atau dipompa.
- Tunggu kira-kira 30 menit, kemudian alirkan air dari drum pengendapan ke dalam drum penyaringan.
- Aliran air yang keluar dari drum penyaringan diadaptasi dengan masukan dari drum pengendapan.
Air keruh dimasukkan ke dalam drum pengendap dengan cara dipompa atau dialirkan secara alami. Diamkan terlebih dahulu selama 30-40 menit. Kemudian, air dialirkan ke dalam drum/bak penyaring. Setelah itu, air keluar dari drum/bak penyaringan sudah higienis dari kotoran sehingga sanggup digunakan.