Teks Eksposisi Anak Pemulung
Tuesday, August 25, 2020
Edit
Menjadi seorang pemulung bukanlah harapan dan keinginan mereka. Namun, situasi kemiskinan yang ada di negeri ini disadari atau tidak, telah melahirkan terciptanya pemulung. Jangan salahkan mereka, bekerjsama mereka ialah jagoan sampah yang tanpa pamrih dan tidak keberatan ketika harus hidup dengan sampah yang berserakan. Sampah ialah sumber penghidupan bagi mereka. Tanpa mereka, kita mungkin akan kesulitan mendaur ulang sampah. Mereka bekerja untuk memenuhi tuntutan perut keluarga mereka.
Tanpa mereka, sanggup dibayangkan bagaimana kotor sebuah kota yang di dalamnya bertebaran dan berseraknya sampah-sampah. Dampak dari sampah yang awut-awutan ialah menjadi biang segala macam penyakit. Namun ironisnya, mereka tidak diberdayakan, mereka selalu dilupakan dalam hiruk-pikuk dan hingar-bingar proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan pembangunan perkotaan.
Perhatikan gambar di bawah ini, paparkanlah pendapatmu atas fakta yang kau lihat sesuai dengan sudut pandangmu. Untuk menggali ide, perhatikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan gambar tersebut!
Perhatikan gambar di bawah ini, paparkanlah pendapatmu atas fakta yang kau lihat sesuai dengan sudut pandangmu. Untuk menggali ide, perhatikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan gambar tersebut!
- Bagaimanakan menurutmu masa depan anak itu ? Menurut saya, masa depan anak itu akan suram lantaran tidak pernah mengeyam pendidikan.
- Mengapakah ia menyerupai itu ? Dia memulung lantaran tidak mempunyai biaya untuk bersekolah.
- Mengapa ia melaksanakan hal itu? Dia bekerja memulung lantaran ingin membantu meringankan beban ekonomi orang tuanya.
- Bagaimanakah menurutmu nasib dia? Nasibnya kurang beruntung, diumur menyerupai itu seharusnya ia tak bekerja, seharusnya ia bersekolah, tetapi demi keluarganya ia rela bekerja dengan cara memulung.
- Bagaimanakah ia menghadapi masa depannya? Dengan menjadi seorang pemulung, ia menghadapi masa depannya dengan keadaan yang tidak menentu, dan mungkin akan selalu bekerja menyerupai itu lantaran tak pernah duduk dibangku pendidikan atau bersekolah.
Struktur Teks | Paragraf |
Tesis | Pemulung ialah orang yang memungut barang-barang bekas atau sampah untuk dijual. Menjadi seorang pemulung bukan sebuah cita-cita, namun disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya keadaan ekonomi yang memaksa seseorang menjadi pemulung. |
Argumentasi | Seorang anak pemulung menentukan putus sekolah lantaran tidak adanya biaya. Masih banyak anak usia sekolah justru berada diberbagai sudut jalan mencari barang bekas dengan karung plastik di punggung, mereka tidak mempunyai waktu untuk mendapatkan Pendidikan di dingklik Sekolah oleh lantaran tersita dengan pekerjaan membantu orang bau tanah mencari sesuap nasi untuk bertahan hidup hari ini. Inilah kenyataan pahit yang harus diterima anak pemulung yang harus putus Sekolah. Dia bekerja memulung untuk mendapatkan uang dan ingin membantu orang tuanya. Hasilnyapun tak banyak, selain kotor, situasi daerah bekerja sangat rawan bagi keselamatan bagi para pemulung. Nasibnya kurang beruntung, diumur menyerupai itu seharusnya ia tak bekerja memulung, seharusnya ketika ini ia bersekolah, tetapi demi keluarganya ia rela bekerja dengan cara memulung. Anak pemulung tersebut mengais-ngais sampah di setiap sudut pembuangan sampah. Dengan menjadi seorang pemulung, ia tidak sempat memikirkan masa depannya, dan mungkin ia akan selalu bekerja sebagai pemulung lantaran tidak pernah duduk dibangku pendidikan atau bersekolah. Dalam pikirannya hanya ada pertanyaan "Apakah saya sanggup makan esok?" |
Penegasan | Oleh lantaran itu berbahagialah bagi mereka yang sanggup mengenyam pendidikan dengan baik. Menjadi seorang pemulung bukan sebuah cita-cita, namun disebabkan oleh keadaan ekonomi yang memaksa seseorang menjadi pemulung. |