Penyebab Perubahan Pada Ekosistem
Thursday, October 29, 2020
Edit
Ekosistem mengalami perubahan sepanjang waktu. Keseimbangan ekosistem tidaklah statis, artinya komponen penyusun ekosistem sanggup mengalami kenaikan maupun penurunan jumlah populasi, namun dalam komposisi yang proporsional. Misalnya, pada dikala ekspresi dominan hujan, sebuah kebun akan mendapat lebih banyak air daripada biasanya. Tanaman tumbuh dengan baik. Tikus-tikus tanah juga akan mendapat lebih banyak masakan daripada biasanya. Hal ini akan menimbulkan peningkatan populasi tikus tanah pada kebun tersebut. Peningkatan jumlah tikus tanah akan menimbulkan meningkatnya populasi ular tanah. Hal ini disebabkan ular tanah mendapat banyak masakan berupa tikus tanah pada ekspresi dominan itu.
Pada ekspresi dominan kemarau, air yang turun di kebun tersebut tentu berkurang. Tanaman tumbuh lebih lambat. Makanan yang dihasilkannya juga lebih sedikit. Keadaan ini akan menjadikan menurunnya populasi tikus tanah yang memakan tumbuhan di kebun itu. Akibatnya, populasi ular tanah pun akan berkurang, lantaran berkurangnya sumber masakan pada ekspresi dominan itu. Ekosistem mengalami perubahan baik secara alami maupun lantaran kegiatan manusia. Perubahan musim, menyerupai dijelaskan di atas, merupakan salah satu teladan perubahan alam
1. Apa sajakah yang menimbulkan perubahan ekosistem?
Perubahan lingkungan sanggup terjadi lantaran 3 faktor yaitu perubahan ekosistem secara alamiah dan perubahan ekosistem yang diakibatkan oleh kegiatan manusia.
Perubahan Ekosistem Secara Alamiah
Peristiwa-peristiwa musibah sanggup menimbulkan terjadinya perubahan ekosistem. Misalnya, di hutan sekitar Gunung Merapi di Jawa Tengah banyak hewan, tumbuhan, dan makhluk hidup lainnya yang hidup di sana. Jika terjadi gunung meletus di Gunung Merapi maka makhluk hidup di sana akan banyak yang mati. Begitu pula dengan musibah gempa yang terjadi di Indonesia. Dengan kejadian alam yang terjadi, ekosistem akan berubah secara drastis. Selain gunung meletus, gempa, tanah longsor, kebakaran hutan, tsunami, angin ribut, dan banjir.
Perubahan Ekosistem yang diakibatkan oleh Kegiatan manusia
Manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhannya, insan memanfaatkan alam dan lingkungannya. Namun pemanfaatannya secara berlebihan tanpa memikirkan akibatnya.
Manusia sanggup menjadi faktor penyebab terjadinya perubahan ekosistem. Manusia melaksanakan banyak sekali kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pembukaan lahan hutan untuk dijadikan sawah dan perkebunan akan mengubah ekosistem. Kegiatan insan yang menimbulkan pencemaran lingkungan, sanggup mengubah keseimbangan ekosistem. Masih banyak lagi kegiatan insan yang sanggup mengubah ekosistem.
a. Penebangan dan pembakaran hutan
Penebangan dan pembakaran hutan biasanya untuk dijadikan lahan pertanian. Hutan mempunyai banyak fungsi, di antaranya sebagai pengatur suhu lingkungan, pengatur kelembapan, pengatur cadangan air, tempat berlindung dan berkembang biak binatang liar, penyedia oksigen bagi insan dan hewan, mencegah erosi, menahan angin, dan masih banyak lagi.
Penebangan dan pembakaran hutan sanggup menciptakan hutan menjadi gundul. Akibat penebangan dan pembakaran hutan ialah :
b. Perburuan liar
Manusia sering memburu hewan-hewan di hutan untuk dimanfaatkan bagian-bagian tubuhnya. Apabila perburuan itu dilakukan secara liar maka akan menghipnotis keseimbangan ekosistem, lantaran hal itu akan memutus jaring-jaring masakan dihutan itu.
c. Pembangunan industri (pabrik)
Manusia membangun pabrik untuk menciptakan barang-barang yang dibutuhkan. Namun, pembuatan pabrik juga mempunyai sisi negatif lantaran akan menghasilkan limbah pabrik. Apabila limbah pabrik itu tidak diolah terlebih dahulu maka akan menjadikan polusi, baik polusi tanah, udara maupun polusi air.
Kegiatan di industri akan mengeluarkan sisa-sisa atau buangan berupa asap, limbah padat maupun limbah cair. Asap pabrik sanggup menimbulkan pencemaran udara. Udara yang terkotori membahayakan makhluk hidup. Limbah padat maupun cair yang dibuang ke sungai sanggup menimbulkan pencemaran air. Air yang terkotori mengandung racun dan membahayakan kehidupan makhluk hidup.
Demikian pula terhadap kesuburan tanah. Tanah menjadi tidak subur jikalau terkena pencemaran. Saat ini, mulai diusahakan adanya penampungan limbah industri yang kemudian didaur ulang. Hasil penampungan ini tidak dibuang ke tempat permukiman penduduk, sehingga tidak membahayakan masyarakat. Pencemaran menimbulkan keseimbangan ekosistem terganggu serta memengaruhi aktivitas, kesehatan, dan keselamatan makhluk hidup.
d. Penggunaan Bahan Kimia Pada Bidang Pertanian
Akibat yang sanggup ditimbulkan dari penggunaan materi kimia oleh petani ialah sebagai berikut:
2. Bagaimana imbas perubahan tersebut terhadap populasi mahluk hidup yang ada di dalamnya?
Dalam sebuah ekosistem, jikalau salah satu makhluk hidup berkurang makan akan menghipnotis keadaan makhluk hidup yang lainnya. Peristiwa alam lain yang juga sanggup merusak kesimbangan ekosistem ialah kebakaran hutan. Baik disengaja maupun tidak sengaja kebakaran hutan menjadikan kerusakan ekosistem yang ada di dalamnya. Bahkan sanggup memusnahkan makhluk hidup yang ada di dalamnya.
Kegiatan insan menebang dan memperabukan hutan untuk dijadikan lahan pertanian juga kuat terhadap makhluk hidup yang ada di dalamnya. Yaitu punahnya banyak sekali jenis binatang lantaran tidak mempunyai tempat berlindung. Perburuan liar juga mengganggu keseimbangan ekosistem, dengan hilangnya salah satu binatang dalam suatu rantai masakan menimbulkan binatang yang lain mengalami kekurangan makanan. Pembangunan pabrik menghasilkan limbah yang sanggup menimbulkan polusi baik polusi air, udara, maupun tanah.
Pada ekspresi dominan kemarau, air yang turun di kebun tersebut tentu berkurang. Tanaman tumbuh lebih lambat. Makanan yang dihasilkannya juga lebih sedikit. Keadaan ini akan menjadikan menurunnya populasi tikus tanah yang memakan tumbuhan di kebun itu. Akibatnya, populasi ular tanah pun akan berkurang, lantaran berkurangnya sumber masakan pada ekspresi dominan itu. Ekosistem mengalami perubahan baik secara alami maupun lantaran kegiatan manusia. Perubahan musim, menyerupai dijelaskan di atas, merupakan salah satu teladan perubahan alam
1. Apa sajakah yang menimbulkan perubahan ekosistem?
Perubahan lingkungan sanggup terjadi lantaran 3 faktor yaitu perubahan ekosistem secara alamiah dan perubahan ekosistem yang diakibatkan oleh kegiatan manusia.
Perubahan Ekosistem Secara Alamiah
Peristiwa-peristiwa musibah sanggup menimbulkan terjadinya perubahan ekosistem. Misalnya, di hutan sekitar Gunung Merapi di Jawa Tengah banyak hewan, tumbuhan, dan makhluk hidup lainnya yang hidup di sana. Jika terjadi gunung meletus di Gunung Merapi maka makhluk hidup di sana akan banyak yang mati. Begitu pula dengan musibah gempa yang terjadi di Indonesia. Dengan kejadian alam yang terjadi, ekosistem akan berubah secara drastis. Selain gunung meletus, gempa, tanah longsor, kebakaran hutan, tsunami, angin ribut, dan banjir.
Perubahan Ekosistem yang diakibatkan oleh Kegiatan manusia
Manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhannya, insan memanfaatkan alam dan lingkungannya. Namun pemanfaatannya secara berlebihan tanpa memikirkan akibatnya.
Manusia sanggup menjadi faktor penyebab terjadinya perubahan ekosistem. Manusia melaksanakan banyak sekali kegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pembukaan lahan hutan untuk dijadikan sawah dan perkebunan akan mengubah ekosistem. Kegiatan insan yang menimbulkan pencemaran lingkungan, sanggup mengubah keseimbangan ekosistem. Masih banyak lagi kegiatan insan yang sanggup mengubah ekosistem.
a. Penebangan dan pembakaran hutan
Penebangan dan pembakaran hutan biasanya untuk dijadikan lahan pertanian. Hutan mempunyai banyak fungsi, di antaranya sebagai pengatur suhu lingkungan, pengatur kelembapan, pengatur cadangan air, tempat berlindung dan berkembang biak binatang liar, penyedia oksigen bagi insan dan hewan, mencegah erosi, menahan angin, dan masih banyak lagi.
Penebangan dan pembakaran hutan sanggup menciptakan hutan menjadi gundul. Akibat penebangan dan pembakaran hutan ialah :
- Punahnya banyak sekali jenis binatang lantaran tidak mempunyai tempat berlindung.
- Suhu lingkungan meningkat.
- Ketika ekspresi dominan hujan tiba, maka tidak ada akar-akar flora yang akan menahan jatuhnya air hujan dan menyerapnya di dalam tanah. Akibatnya lapisan tanah potongan atas yang banyak mengandung humus akan hanyut terbawa air hujan dan menimbulkan tanah menjadi tandus.
- Terjadi banjir dan tanah longsor.
b. Perburuan liar
Manusia sering memburu hewan-hewan di hutan untuk dimanfaatkan bagian-bagian tubuhnya. Apabila perburuan itu dilakukan secara liar maka akan menghipnotis keseimbangan ekosistem, lantaran hal itu akan memutus jaring-jaring masakan dihutan itu.
c. Pembangunan industri (pabrik)
Manusia membangun pabrik untuk menciptakan barang-barang yang dibutuhkan. Namun, pembuatan pabrik juga mempunyai sisi negatif lantaran akan menghasilkan limbah pabrik. Apabila limbah pabrik itu tidak diolah terlebih dahulu maka akan menjadikan polusi, baik polusi tanah, udara maupun polusi air.
Kegiatan di industri akan mengeluarkan sisa-sisa atau buangan berupa asap, limbah padat maupun limbah cair. Asap pabrik sanggup menimbulkan pencemaran udara. Udara yang terkotori membahayakan makhluk hidup. Limbah padat maupun cair yang dibuang ke sungai sanggup menimbulkan pencemaran air. Air yang terkotori mengandung racun dan membahayakan kehidupan makhluk hidup.
Demikian pula terhadap kesuburan tanah. Tanah menjadi tidak subur jikalau terkena pencemaran. Saat ini, mulai diusahakan adanya penampungan limbah industri yang kemudian didaur ulang. Hasil penampungan ini tidak dibuang ke tempat permukiman penduduk, sehingga tidak membahayakan masyarakat. Pencemaran menimbulkan keseimbangan ekosistem terganggu serta memengaruhi aktivitas, kesehatan, dan keselamatan makhluk hidup.
d. Penggunaan Bahan Kimia Pada Bidang Pertanian
Akibat yang sanggup ditimbulkan dari penggunaan materi kimia oleh petani ialah sebagai berikut:
- Pemakaian pestisida yang tidak sempurna (berlebihan) akan menjadikan serangga kebal terhadap pestisida tertentu. Hama serangga yang kebal terhadap pestisida akan cepat berkembang biak. Akibatnya, populasi serangga tersebut akan merusak flora yang sedang dibudidayakan manusia.
- Pemakaian pestisida secara berlebihan selain sanggup membasmi serangga perusak juga sanggup membasmi binatang lain yang bukan perusak.
- Bahan kimia sanggup menimbulkan pencemaran air dan tanah. Bahan kimia gampang larut dalam air yang dipakai petani untuk mengairi sawah. Hal ini sanggup menjadikan air sawah terkotori lantaran bercampur dengan materi kimia. Air sawah yang telah terkotori akan masuk ke lingkungan perairan sehingga membahayakan makhluk hidup yang tinggal di sekitarnya.
2. Bagaimana imbas perubahan tersebut terhadap populasi mahluk hidup yang ada di dalamnya?
Dalam sebuah ekosistem, jikalau salah satu makhluk hidup berkurang makan akan menghipnotis keadaan makhluk hidup yang lainnya. Peristiwa alam lain yang juga sanggup merusak kesimbangan ekosistem ialah kebakaran hutan. Baik disengaja maupun tidak sengaja kebakaran hutan menjadikan kerusakan ekosistem yang ada di dalamnya. Bahkan sanggup memusnahkan makhluk hidup yang ada di dalamnya.
Kegiatan insan menebang dan memperabukan hutan untuk dijadikan lahan pertanian juga kuat terhadap makhluk hidup yang ada di dalamnya. Yaitu punahnya banyak sekali jenis binatang lantaran tidak mempunyai tempat berlindung. Perburuan liar juga mengganggu keseimbangan ekosistem, dengan hilangnya salah satu binatang dalam suatu rantai masakan menimbulkan binatang yang lain mengalami kekurangan makanan. Pembangunan pabrik menghasilkan limbah yang sanggup menimbulkan polusi baik polusi air, udara, maupun tanah.